14 Khalifah Bani Umayyah I Yang Berkuasa
Dari 14 khalifah yang memerintah Bani Umayyah selama 92 tahun, ada
4 khalifah yang terkenal karena prestasinya dalam pemerintahannya
masing-masing, di antaranya adalah Muawiyah Bin Abi Sufyan, Marwan Bin Hakam,
Walid Bin Abdul Malik, dan Umar Bin Abdul Aziz.
Khalifah-khalifah Bani Umayyah yang Terkenal
a.
Khalifah
Muawiyah bin Abi Sufyan
Khalifah ini terkenal karena keberaniannya saat memproklamirkan
Bani Umayyah I tahun 40 H pada saat Ali Bin Abi Thalib masih memerintah sebagai
Khalifah terakhir dari Khulafaurrasyidin. Meskipun cara yang dilakukannya tidak
sesuai dengan nilai agama, tetapi beliau mampu menetapkan beberapa kebijakan
yang mendorong perkembangan Bani Umayyah:
1) Membentuk
Departemen dan Duta yang berfungsi menyiapkan beberapa sahabat utama untuk
diutus ke berbagai penjuru dunia
2) Membeli
beberapa profesional administrasi keuangan dan tata usaha dari daerah Byzantium
dan dipekerjakan dalam pemerintahan Bani Umayyah
3) Memperluas
kekuasaan atau mengembangkan wilayah di daerah yang sangat subur dan strategis
yaitu Afrika Utara, India, dan Byzantium.
b.
Khalifah
Marwan Bin Hakam
Khalifah ini terkenal sebagai seorang yang bijaksana, berpikiraqn
tajam, fasih berbicara dan berani. Beliau ahli pembacaan Al Qur’an dan banyak
meriwayatkan hadis Rasulullah dari Umar bin Khattab dan Ustman Bin Affan.
Khalifah ini terkenal dan berjasa dalam menertibkan alat-alat takaran dan
timbangan serta berjasa dalam menciptakan mata uang sebagai alat jual beli.
Khalifah Marwan adalah khlaifah yang berani memberantas pemberontak dengan cara
yang keras dan tegas, sehingga menyebablan pemerintahannya kondusif dan
programnya berjalan lancar.
c.
Khalifah
Walid Bin Abdul Malik
Khalifah ke-6 yang memerintah bersamaan dengan permintaan bantuan
dari pemerintah Gothiyah Barat kepada Islam. Khalifah Al Walid memenuhi
permintaan itu dengan mengirim 12.000 pasukan Islam yang dipimpin Thariq bin
Ziad. Misi ini berhasil dan mampu memukul mundur pasukan Viagoth aristokrasi
Jerman. Semenjak fenomena itu penguasa Gotiyah mempersilahkan Thariq dan pemuka
Islam untuk berdakwah dengan bebas dan aman di Andalusia. Masa khalifah Al
Walid merupakan masa kejayaan Bani Umayyah I. Pada saat itu masyarakat patuh
dan cinta kepada khalifah Al walid. Keadaan pemerintahan yang sebaik itu
membuka kesempatan untuk memperluas wilayah ke daerah Afrika dan Eropa Barat.
d.
Khalifah
Umar Bin Abdul Aziz
Khalifah ke-8 ini hanya memimpin selama 3 tahun. Namun dalam
kepemimpinanya, masyarakat mengalami peningkatan kualitas secara signifikan
terutama dalam hal ekonomi. Taraf pendapatan dan kehidupan sosial masyarakat
begitu tinggi, untuk menyalurkan zakat sangat sulit. Zakat kaum aghniya
akhirnya diserahkan ke baitul maal selanjutnya difungsikan untuk
pembangunan fisik dalam masyarakat (masjid, sekolah, perpustakaan). Umar
dipilih oleh mayoritas masyarakat secara murni karena keberhasilannya menjadi
gubernur di Syiria dan masyarakat sudah bosen dengan para pemimpin Bani Umayyah
yang korup dan berakhlak tercela. Ada beberapa keistimewaan dari Umar bin Abdul
Aziz:
1) Jabatan khalifah yang akan dipangkunya ditawarkan lebih dahulu kepada rakyat, akan tetapi mayoritas masyarakat lebih memilih Umar bin Abdul Aziz
2) Beliau lebih mementingkan agama dari pada politik
3) Mementingkan persatuan umat Islam dari pada golongan
4) Penyiaran Islam dilakukan atau disiarkan dengan cara damai
5) Adil terhadap semua pihak
6) Sopan dan santun dalam bertutur
7) Mementingkan kebutuhan umum dari pada kebutuhan pribadi
8) Membuka forum untuk masyarakat luas, bertanya tentang hal agama, hukum dan persoalan sosial lainnya
9) Mampu mengangkat status sosial dan drajat masyarakat hingga sulit mencari orang miskin penerima zakat
10) Memerintah kepada masyarakat Islam Madinah untuk mengumpulkan dan menyeleksi hadis
Kebijakan-kebijakan Pemerintahan Bani Umayyah I Damaskus
Kebijakan pemerintahan Bani Umayyah I yang sangat berpengaruh bagi perkembangan Islam adalah pada saat Muawiyah bin Abi Sufyan memerintah sebagai khalifah pertama, dia menetapkan beberapa kebijakan, yaitu:
a. Memperluas wilayah Islam di 3 wilayah yang rata-rata subur: Afrika Utara, India, dan Byzantium. Byzantium lebih utama ditaklukkan karena selain subur, masyarakatnya menganut nasrani ortodoks.
b. Membentuk Departemen dan Duta, dengan tugas untuk mengirim beberapa duta Islam membawa misi Islam ke beberapa wilayah: Cina, India, Indonesia, Bukara, Tajikistan, Samarkan, Afrika Utara dan Andalusia.
c. Mengangkat beberapa profesional dalam bidang Administrasi keuangan dari orang-orang Byzantium untuk dipekerjakan dalam pemerintahan Islam.
Khalifah-khalifah Bani Umayyah lain yang ikut menetapkan beberapa kebijakan monumental pada masa pemerintahannya, di ntaranya:
a. Masa pemerintahan Marwan Bin Hakam, mata uang ditetapkan sebagai alat resmi pemerintahan untuk barter. Sejarah mata uang pertama kali diciptakan di dunia dan dijadikan sebagai alat tukar.
b. Masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan semua pemberontak. Alhasil keadaan pemerintahan menjadi kondusif dan perkembangan peradaban menjadi lancar.
c. Kebijakan untuk mengirim pasukan Islam sebesar 12.000 pasukan ke Eropa atau Andausia terjadi tahun 711 M oleh Khalifah Walid bin Abdul Malik, Khalifah Bani Umayyah ke-6.
d. Masa pemerintahan Umar Bin Abdul Aziz, beliau mengeluarkan perintah agar masyarakat Islam di Madina, Hijaz dan sekitarnya untuk menghimpun, menyeleksi dan menyempurnakan hadis.
Para khalifah tersebut adalah sumber inspirasi dan motivasi besar
bagi kekuasaan Bani Umayyah I di dalam menata kekuasaan selanjutnya. Dalam hal
ini kebijakan Khalifah Muawiyah sangat berpengaruh. Sehingga dijadikan sebagai
peletakan pondasi Bani Umayyah menjadi kuat dan sangat strategis.
Sumber: Kementrian Agama, 2015. Sejarah Kebudayaan Islam Untuk MAdrasah Aliyah Kelas XI. Jakarta: Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama.
1. Silsilah Khalifah Bani Umayyah I 2. Proses Lahirnya Bani Umayyah I Lahirnya Bani Umayyah I Damaskus tahun 40 Hijriyah oleh Muawiyah bin Abu Sufyan di kota kecil Illiyat di Yerussalem, sebagai sabotase pemerintahan Ali bin Abi Thalib dari pemerintahan terakhir Khulafaurrasyidin. Dalam pengangkatan Ali bin Abi Thalib menggantikan Usman bin Affan tidak disetujui oleh Muawiyah, sehingga Muawiyah melakukan berbagai cara untuk menghancurkan Ali bin Abi Thalib. Salah satunya adalah menyebarkan isu bahwa Ali lah dalang dari pembunuhan Usman. Dari isu ini, banyak kalangan yang mempercayainya, hingga akhirnya menyatakan perang terhadap Ali. Dalam hal ini, Ali kurang bersikap tegas dalam menghadapi peperangan tersebut. Tujuan perang ini adalah memaksa Ali untuk mengakui perbuatannya. Perang ini disebut perang jamal, karena pada waktu itu Aisyah mengendarai unta saat memimpin perang. Perang ini dimenangkan oleh pihak Ali bin Abi Thalib. Kelompok Muawiya
Proses Kodifikasi Hadis Masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz Pengumpulan dan penyempurnaan hadis terjadi pada masa khalifah ke-8 Bani Umayyah. Khalifah Umar bin Abdul Aziz menginstruksikan kepada gubernur Madinah untuk segera mengumumkan kepada masyarakat tentang gerakan perhimpunan dan penyempurnaan hadis. Kebijakan ini dilakukan karena hadis telah diselewengkan dan telah bercampur aduk dengan ucapan-ucapan israiliyat, hadis difungsikan untuk menguatkan kedudukan kelompok tertentu. Melihat fenomena ini para sahabat nabi dan beberapa tabi’in berangkat mencari dan menyeleksi hadis-hadis nabi. Imam-imam hadis berjuang dengan sungguh-sungguh dan istiqomah dalam mencari dan melacak sebuah hadis. Dengan upaya keras dari para imam-imam hadis, maka jadilah kitab-kitab hadis yang sering kita baca sebagai rujukan. Proses Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Bani Umayyah I Perkembangan ilmu pengetahuan masa Bani Umayyah meliputi 3 hal yaitu bidang Tarikh, Diniyah, dan filsafat. Bani Umayya