Kualitas sambungan yang baik juga harus memperhatikan hal-hal tersebut dibawah ini

Pengelasan adalah salah proses produksi yang bertujuan menyambung logam secara permanen dengan memanaskan logam sampai mencapai titik cair, dengan atau tanpa pemakaian tekanan dan penggunaan bahan pengisi. Pengelasan merupakan salah satu metode untuk menyambungkan dua atau lebih komponen. Dalam teknik pengelasan ada beberapa faktor yang memengaruhi hasil pengelasan yang berkualitas. Kita akan simak apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi di bawah ini:

Pahami Dulu Mengenai Proses Pengelasan

Pengelasan (welding) adalah proses penyatuan material logam dengan berbagai bahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip ikatan magnetik antar atom dari kedua bahan yang disambung. Jenis dan proses pengelasan juga sangat beragam. seperti Las Busur Listrik (Electric Arc Welding), Las MIG (Metal Inert Gas)dan Las MAG(Metal Active Gas), Las Listrik (Shielded Metal Arc Welding/SMAW), Las Busur Terpendam (Submerged Arc Welding/SAW), Las Elektroda Tak Terumpan (Non Consumable Electrode) dan masih banyak lainnya. Berbagai jenis las tersebut juga menghasilkan pengelasan yang berbeda-beda.

Baca juga: Perusahaan Manufaktur & Fabrikasi Terbaik di Kota Solo

Faktor Penunjang untuk Hasil Pengelasan Berkualitas

1. Kebersihan Las

Kebersihan juga merupakan faktor penting dalam proses pengelasan. Beberapa yang memengaruhi hasil pengelasan buruk adalah adanya kotoran, karat dan cat. Jika ada kotoran, karat dan cat dalam proses pengelasan maka akan menghasilkan terak las tidak menempel dengan baik dan tidak mengalami pembakaran dengan sempurna.

2. Kelembapan Kawat Las

Kelembapan kawat las dapat memengaruhi hasil las. Ciri-ciri dari kawat las yang lembap yaitu saat memulai mengelas api akan susah keluar dan tidak menyala. Selain itu, kawat las juga mudah lengket di objek lasnya saat lembap. Hasil pengelasan jika kawat las lembap adalah adanya lubang udara didalam terak dan hasil las tidak rata karena api las mudah mati.

3. Perpindahan dan Jarak Kawat Las

Faktor yang ketiga adalah waktu perpindahan dan juga jarak kawat las. Pada saat proses pengelasan memerlukan waktu tertentu untuk menggerakan kawat las. Hal ini dimaksudkan agar terak kawat las dapat masuk dan menempel pada besi dengan baik. Jika tidak memperhatikan waktu perpindahan akibatnya adalah penetrasi atau tembusan yang kurang dalam, terjadi karena waktu perpindahan kawat las (travel speed) yang terlalu cepat. Selain itu, penetrasi atau tembusan yang tidak merata, biasanya terjadi karena waktu perpindahan kawat las (travel speed) yang terlalu panjang dan tidak stabil. Lalu hasil las tidak padat karena terlalu jauh jarak perpindahan saaat mengelas.

4. Settingan Ampere

Faktor yang terakhir dalam hasil pengelasan adalah settingan ampere. Faktor ini sangat krusial dan berperan penting pada hasil las nanti. Jika setting terlalu tinggi maka hasil las akan hancur dan mengakibatkan kerusakan dari settingan ampere. Akibat setting ampere yang salah dapat mengakibatkan:

  • Undercut atau lelehan besi yang berlebih (Over Penetrasi / tembusan). Hal ini terjadi karena terlalu tingginya settingan ampere, sehingga besi atau logam yang dilas meleleh berlebih dipinggiran lasnya.
  • Retak Las. Hal ini bisa terjadi saat terlalu rendahnya settingan ampere.
  • Distorsi atau berubahnya bentuk objek las karena menerima panas yang berlebih akibat setingan yang terlalu tinggi .

Jasa Welding Berkualitas di Kreasi Muda Indonesia

Kreasi Muda Indonesia adalah salah satu perusahaan di Kota Surakarta yang bergerak di bidang manufaktur. Kreasi Muda Indonesia juga melayani jasa untuk fabrikasi logam untuk berbagai macam jenis produk. Untuk informasi lebih lanjut, silakan datang ke kantor kami di Mojosongo, Surakarta, atau bisa juga hubungi kami via Whatsapp atau klik link berikut ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA