Kita bekerja keras namun apa yang dikerjakan tidak akan menjadi berkah untuk diri sendiri maupun orang lain apabila tidak diikuti dengan *?

Untuk mencapai sukses memang dibutuhkan kerja keras. Kerja keras yang diperlukan dan dibutuhkan dalam mencapai sukses ini adalah kerja keras yang bersifat totalitas. Namun sayangnya dalam perjuangan dan kerja keras ini tidak semua orang bisa menjalankannya dengan totalitas maksimal. Untuk mencapai sukses yang sejati, Anda memang tak bisa melakukannya dengan setengah-setengah, Anda harus menjalankannya dengan totalitas dan maksimal. Hanya dengan kerja keras disini memang tidaklah cukup bagi seseorang. Maka untuk mencapai suskes yang sejati, Anda harus bisa memaksimalkannya.

Lalu seperti apakah cara membuat kerja keras ini menjadi maksimal? Ini dia!    

1. Miliki Visi dan Tujuan yang Jelas

Miliki Visi dan Misi via 4.bp.blogspot.com

Cara pertama untuk menjadikan kerja keras menjadi maksimal adalah dengan membuat visi dan tujuan yang jelas dalam hal yang Anda lakukan. Sebuah sukses sejati memang membutuhkan fokus dan visi pencapaian, tanpa itu semua kerja keras Anda akan sia-sia. Menetapkan visi dan tujuan ini sebenarnya malah harus dilakukan sebelum menjalankan kerja keras tersebut. Visi dan tujuan memang sebuah petunjuk yang bisa menuntun seseorang pada jalan yang benar (on the track). Tanpa adanya visi dan tujuan maka bisa dipastikan perjalanan seseorang akan goyah dan membingungkan dirinya sendiri.

Maka dari itu karena sangat pentingnya pengaruh visi dan tujuan ini Anda harus bisa membuat dan menetapkan visi dan tujuan hidup Anda dengan jelas dan detail. Jika perlu tulislah visi dan tujuan hidup Anda tersebut pada selembar kertas. Jangan lupa buatlah kalimat yang jelas dan detail untuk visi dan tujuan Anda tersebut. Pastikan pula visi dan tujuan ini nampak realistis dan sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang Anda miliki. Jika sudah membuat visi dan tujan dengan jelas maka saatnya melangkah ke langkah berikutnya.

2. Cintailah Pekerjaan Anda

Cintailah Pekerjaan Anda via v3b.com

Langkah berikutnya setelah membuat visi dan tujuan dengan jelas untuk memaksimalkan kerja keras adalah mencintai pekerjaan yang Anda lakukan. Pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan passion Anda. Dengan mencintai dan menyukai pekerjaan yang Anda lakukan, Anda akan lebih mudah dan cepat untuk bisa mencapai kesuksesan yang Anda targetkan. Namun sebaliknya jika Anda melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan passion Anda, maka Anda akan sulit untuk bisa mencapai kesuksesan yang sejati. Dengan melakukan pekerjaan yang Anda sukai dan Anda cintai, Anda pun akan bisa bekerja dengan penuh semangat dan dengan hasil yang terbaik. Dan ketika hasil terbaik yang bisa dihasilkan, maka Anda pun akan berpeluang besar untuk mencapai kesuksesan yang telah Anda tuliskan dalam visi dan tujuan tersebut.

3. Lakukan dengan Sepenuh Hati

Lakukan Dengan Hati via spiritual-activism.com

Sesuatu yang dilakukan dengan segenap dan sepenuh hati memang akan mampu menghasilkan sesuatu yang baik. Maka jika Anda ingin mencapai kesuksesan yang sejati sesuai dengan visi dan tujuan yang telah Anda tetapkan, maka lakukanlah pekerjaan itu dengan segenap dan sepenuh hati. Jangan hanya melakukan asal-asalan saja untuk mendapatkan keuntungan semata, namun cobalah untuk tak dulu memikirkan sesuatu atau karya yang terbaik dengan segenap hati. Dan lihatlah apa yang akan terjadi.

4. Manfaatkan Aspek Disekitar Anda

Manfaat Aspek Yang Ada Disekitar Anda via virgin.com

Untuk menjadikan sesuatu yang luar biasa, Anda memang harus mampu menggabungkan beberapa aspek. Cobalah untuk melihat dan mengamati apapun disekitar Anda, jika Anda bisa membuat sesuatu itu untuk membantu Anda, maka gunakan atau manfaatkan saja. Namun ingat penggunaan aspek atau faktor pendukung ini haruslah tidak boleh yang keluar jalur visi dan tujuan yang telah Anda tetapkan tersebut. Bila Anda mampu memanfaatkan beberapa aspek dan faktor yang baik untuk pekerjaan Anda itu, maka bersiaplah untuk menyongsong keberhasilan didepan mata.

5. Ciptakan Sesuatu yang Baik dan Bermanfaat

Ciptakan Sesuatu Yang Baik dan Bermanfaat  via 305startup.net

Kerja keras tanpa suatu hasil tentu suatu yang sia-sia. Sebuah hasil pun haruslah bersifat baik dan bermanfaat jika Anda ingin sebuah sukses yang sejati. Pencapaian yang sejati memang haruslah berkorelasi atau berhubungan dengan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Semakin besar manfaat yang bisa diciptakan dari sebuah karya maka semakin tinggi pula tingkat pencapaian suksesnya. Jika hal ini yang terjadi itu berarti kerja keras Anda telah berlangsung secara maksimal. Namun bila sesuatu yang Anda hasilkan ternyata tidak menciptakan sesuatu yang baik dan bermanfaat biasanya hasil atau kesuksesan yang didapat bersifat instan dan tidak akan berlangsung lama. Maka dari itu untuk membuat kerja keras Anda maksimal dengan baik Anda harus mampu menciptakan sesuatu yang baik pula dan bermanfaat.

6. Lakukan Tanpa Merugikan Orang Lain

Lakukan Tanpa Merugikan Orang Lain via media.licdn.com

Kesuksesan memang bisa Anda dapatkan oleh siapapun dan dengan berbagai cara atau jalan. Namun yang harus Anda ingat bahwa kesuksesan yang dilahirkan dari cara merugikan orang lain maka kesuksesan itu tidak akan berlangsung lama. Pencapaian yang seperti ini adalah kesuksesan yang instan akan berlangsung dalam waktu sebentar saja. Maka dari itu usahakan kerja keras untuk mencapai visi dan tujuan itu dilakukan tanpa harus merugikan orang lain. Jika bisa usahakan kerja keras Anda seharusnya malah bisa membahagiakan orang lain, sehingga kesuksesannya pun akan semakin bersifat sejati.

Baca Juga : 16 Hal yang Dilakukan Oleh Orang Sukses

7. Berbahagialah dengan Telah Anda Lakukan

Berbahagialah Dengan Apa Yang Anda Kerjakan via inspirefellowship.org

Sebenarnya jika Anda sudah melakukan prosedur diatas, maka memang kebahagiaan yang akan didapat seseorang. Kerja keras yang hanya membuat Anda terkuras seluruh emosi dan tanpa membuat Anda bahagia dalam menjalankannya, maka hal itu sebenarnya adalah sesuatu yang sia-sia. Mungkin saja Anda pada akhirnya mencapai sukses, namun saat Anda menjalankan kerja keras dengan keterpaksaan dan tanpa rasa bahagia, maka kesuksesan itu pun seperti buih dilautan, banyak tapi tak memiliki kekuatan yang besar.

8. Bersabarlah

Bersabarlah via greendoorrelaxation.files.wordpress.com

Saat semuanya sudah Anda lakukan, saatnya untuk bersabar. Kerja keras memang harus diiringi dengan kesabaran. Dengan rasa sabar, maka Anda akan mampu memaksimalkan kerja keras Anda untuk mencapai sebuah kesuksesan yang sejati. Kesabaran ini memang harus Anda  kedepankan tidak hanya dalam menerima hasil, namun juga dalam proses berlangsungnya kerja keras itu sendiri. Jika Anda mampu bersabar dalam hal ini, maka visi dan tujuan yang telah direncanakan akan segera terwujud. Selain untuk mencapai kesuksesan, rasa sabar juga akan memperkuat mental Anda untuk menjadi pekerja yang luar biasa.

9. Bersyukurlah

Bersyukurlah via beingmerry.files.wordpress.com

Selalu bersyukurlah setiap saaat, terutama ketika Anda menjalankan kerja keras tersebut. Kerja keras tanpa rasa syukur hanya akan membuat emosi Anda akan terkuras tanpa hasil yang membahagiakan. Anda mungkin saja mendapatkan sesuatu yang Anda inginkan, tapi tanpa rasa syukur, bisa jadi apa yang Anda dapatkan tidak berkah dan tidak berlangsung lama. Dengan bersyukur selain kesuksesan Anda akan berlangsung lama, bersyukur juga akan membuat hasil yang Anda dapat akan berlipat ganda.

10. Pasrahkan Hasilnya Pada Tuhan

Berdoa dan Pasrahkan Pada Tuhan via gospelmag.com

Terakhir, cara untuk memaksimalkan kerja keras adalah dengan memasrahkan hasilnya pada Tuhan. Ya, sebagai manusia Anda seharusnya sudah paham bahwa kita hanya bisa berusaha dan bekerja keras sedangkan hasilnya Tuhan lah yang Maha menentukan. Maka setelah berjuang dan bekerja keras, Anda harus memasrahkan semuanya kepada Tuhan. jangan frustasi jika memang ternyata hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Namun jika hasilnya memang sesuai Anda tidak boleh jumawa dan merasa bahwa hasil ini karena Anda yang bekerja keras saja. Selalu ingatlah bahwa ada Tuhan yang telah merencanakan dan memberi hasil tersebut untuk Anda.

Baca Juga : 8 Pertanyaan Interview Kerja yang Perlu Diketahui dan Jawabannya

Fokus dan Konsisten

Beberapa cara atau teknik memaksimalkan kerja keras memang tidak sepenuhnya akan menghasilkan sesuatu yang pasti, namun jika Anda memang serius, fokus dan konsisten maka peluang besar untuk mencapai sukses akan terbuka lebar untuk Anda.

Baca Juga : 12 Alasan Resign yang Sering Diungkapkan Pegawai

 

1.  Makna Etos Kerja

Etos berasal dari bahasa Yunani yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini haruslah dimiliki oleh individu,kelompok,masyarakat, apalagi oleh seorang  ASN, Aparat militer /TNI,Kepolisian dsb.

 Dalam kamus besar bahasa Indonesia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. Kerja dalam arti pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia baik dalam hal materi, intelektual dan fisik, maupun hal-hal yang berkaitan dengan keduniawian maupun keakhiratan.

Jansen sinamo, ahli pengembangan sumberdaya manusia    secara sistematis telah memetakan motivasi kerja dalam konsep 8 Etos Kerja yaitu :

Etos pertama: Kerja adalah Rahmat.

Pekerjaan itu adalah Rahmat Tuhan untuk kita.Apa pun pekerjaan kita, entah petani, pegawai kantor, pedagang sampai buruh kasar sekalipun, semua itu adalah rahmat dari Tuhan. Coba bayangkan kalau anda tidak punya pekerjaan ; anda menganngur ? bagaimana perasaan anda menjadi pengagguran ? tanpa pendapatan untuk menghidupi keluarga anda ? Anda akan diremehkan oleh keluarga dan orang lain bukan ? . Terimalah Anugerah tanpa syarat, seperti halnya menghirup oksigen dan udara tanpa biaya sepeserpun.  Bakat  dan  kecerdasan  yang  memungkinkan  kita  bekerja adalah anugerah. Dengan bekerja, kita menerima upah jerih payah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan bekerja kita punya banyak teman dan kenalan, punya kesempatan untuk menambah ilmu dan wawasan, dan masih banyak lagi. Semua itu anugerah yang patut disyukuri. Pemahaman demikian akan mendorong untuk bekerja dengan tulus dan sungguh,  akan keterlaluan  jika kita merespons semua nikmat itu dengan bekerja ogah-ogahan, malas-malasan, enggan melayani orang lain .

Etos kedua : Kerja adalah amanah

Melalui kerja kita menerima mandat. Sebagai pemegang mandat, kita dipercaya, berkompeten dan wajib melaksanakannya sampai selesai. Jika terbukti mampu, kita akan dipercaya dan tanggung jawab akan semakin menguat. Di pihak lain hal ini akan menjadi jaminan sukses pelaksanaan mandat yang akan mengukir prestasi kerja dan pengharapan. Maka tidak ada pekerjaan yang tidak tuntas. Apa pun pekerjaan kita, pramuniaga, pegawai negeri, atau anggota DPR, semua adalah amanah. Pramuniaga mendapatkan amanah dari pemilik toko. Pegawai negeri menerima amanah dari negara. Anggota DPR menerima amanah dari rakyat Kepala Desa mendapat amanah dari masyarakat. Etos ini membuat kita bisa bekerja sepenuh hati dan menjauhi tindakan tercela.

Etos ketiga : Kerja adalah panggilan.

Kerja itu suci, kerja adalah panggilanku, aku sanggup bekerja benar. Suci berarti diabdikan, diuntukkan atau diorientasikan pada Tuhan , dalam rangka kita beribadah kepada Allah SWT. Penghayatan kerja  semacam ini hanya mungkin terjadi jika seseorang merasa terpanggil. Dengan kesadaran seperti itu maka kerja menjadi sebuah panggilan suci, maka terbukalah perasaan untuk melakukannya  secara benar.  Seorang ASN memanggul darma untuk masyarakat dan koleganya yang memerlukan bantuannya, seorang perawat memanggul darma untuk membantu orang sakit. Seorang guru memikul darma untuk menyebarkan ilmu kepada muridnya. Seorang penulis menyandang darma untuk menyebarkan informasi tentang kebenaran kepada masyarakat. Jika pekerjaan atau profesi disadari sebagai panggilan, kita dapat berucap pada diri sendiri, “I’m doing my best!” Dengan begitu kita tidak akan merasa puas jika hasil karya kita kurang baik mutunya.

Etos keempat : Kerja adalah aktualisasi

Kerja itu sehat, kerja adalah aktualisasi, saya sanggup bekerja keras. Maksudnya adalah bekerja membuat tubuh, roh dan jiwa menjadi sehat. Aktualisasi berarti mengubah potensi menjadi kenyataan. Aktualisasi atau penggalian potensi ini terlaksana melalui pekerjaan, akibatnya kita menjadi

kuat, sehat lahir batin. Maka agar menjadi maksimal, kita akan sanggup bekerja keras bukan kerja asal-asalan.

Apa pun pekerjaan kita, entah dokter, akuntan, ahli hukum, semuanya bentuk aktualisasi diri. Meski kadang membuat kita lelah, bekerja tetap merupakan cara terbaik untuk mengembangkan potensi diri dan membuat kita merasa “ada”. Bagaimanapun sibuk bekerja jauh lebih menyenangkan daripada duduk bengong tanpa pekerjaan.

Etos kelima : Kerja itu ibadah

Kerja adalah pengabdian, saya sanggup bekerja serius. Tuhan mewajibkan manusia beribadah (secara ritual) dan beribadah (dalam artian kerja yang dilakukan untuk Tuhan). Kerja merupakan lapangan konkrit melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Tuhan. Jadi bekerja harus serius dan sungguh- sungguh agar makna ibadah dapat teraktualisasikan secara nyata sebagai bentuk melayani Tuhan. Tak perduli apa pun agama atau kepercayaan kita, semua pekerjaan yang halal merupakan ibadah. Kesadaran ini pada gilirannya akan membuat kita dapat bekerja secara ikhlas, bukan demi mencari uang atau jabatan semata. Motivasi kerjanya telah berubah menjadi motivasi transendetal. Dengan demikian pekerjaan yang kita lakukan dengan tingkat keletihan yang luar biasa akan terobati karena kita tidak hanya mendapatkan nilai untuk kepentingan kita didunia, tetapi pekerjaan kita akan dinilai ibadah oleh Allah SWT dan akan kita bawa sebagai amal ibadal dihadapanNya kelak.

Etos keenam : Kerja adalah seni.

Apapun yang anda kerjakan pasti ada unsur keindahan, keteraturan, harmoni, artistik seperti halnya seni. Untuk mencapai tingkat penghayatan seperti itu dibutuhkan suatu kreatifitas mengembangkan dan menyelesaikan setiap masalah pekerjaan. Jadi bekerja bukan hanya mencari uang, tetapi lebih   dari   pada   mengaktualisasikan   potensi   kreatif   untuk   mencapai kepuasan seperti halnya pekerjaan seni sehingga kesadaran ini akan membuat kita bekerja dengan enjoy seperti halnya melakukan hobi.

Etos ketujuh : Kerja adalah kehormatan.

Kerja  itu  kehormatan,  kerja  adalah  kewajiban,  saya  sanggup  bekerja unggul. Sebagai kehormatan kerja memiliki 5 dimensi : ( 1 ). Pemberi kerja menghormati kita karena memilih sebagai penerima kerja ( 2 ). Kerja memberikan kesempatan berkarya dengan kemampuan sendiri ( 3 ). Hasil karya yang baik memberi kita rasa hormat ( 4 ). Pendapatan memandirikan

seseorang sehingga tidak jadi tanggungan atau beban orang lain ( 5 ). Pendapatan bisa menanggung hidup orang lain. Semuanya adalah kehormatan. Maka respon yang tepat adalah menjaga kehormatan itu dengan bekerja semaksimal mungkin untuk menghasilkan mutu setinggi- tingginya. Dengan unggul disegala bidang kita akan memenangkan persaingan.

Seremeh apa pun pekerjaan kita, itu adalah sebuah kehormatan. Jika dapat menjaga kehormatan dengan baik, maka kehormatan lain yang lebih besar akan datang kepada kita. Sebagai contoh etos kerja Pramoedya Ananta Toer, Sastrawan Indonesia kawakan ini tetap bekerja (menulis), meskipun dia dikucilkan di pulau Buru yang terbatas. Hasilnya memperlihatkan bahwa semua novelnya menjadi karya sastra kelas dunia.

Etos kedelapan : Kerja adalah pelayanan.

Kerja itu mulia, kerja adalah pelayananku, aku sanggup bekerja sempurna. Kemuliaan sejati datang dari pelayanan. Orang yang melayani adalah orang yang mulia.   Pekerjaan   adalah   wujud pelayanan   nyata bagi   institusi maupun orang lain. Kita ada untuk   orang lain, manusia  mampu   proaktif memikirkan   dan     berbuat     bagi     orang lain dan masyarakat. Maka kuncinya           ia           akan           sanggup           bekerja          sempurna Apa pun pekerjaan kita, pedagang, polisi, bahkan   penjaga mercusuar, semuanya dapat dimaknai sebagi pengabdian kepada sesama. Pada pertengahan abad ke-20 di Prancis, hidup seorang lelaki tua sebatangkara karena ditinggal mati oleh isteri dan anaknya. Bagi kebanyakan orang, kehidupan seperti yang ia alami mungkin hanya berarti menunggu kematian. Namun bagi dia, tidak. Ia pergi ke lembah Cavennen, sebuah daerah yang sepi, sambil menggembalakan domba, ia memunguti biji oak, lalu menanamnya di sepanjang lembah itu. Tak ada yang membayarnya. tak ada yang memujinya. Ketika meninggal dalam usia 89 tahun, ia telah meninggalkan sebuah warisan luar biasa, hutan sepanjang 11 km! Sungai- sungai mengalir lagi. Tanah yang semula tandus menjadi subur.Semua itu dinikmati oleh orang yang sama sekali tidak ia kenal. Di Indonesia semangat kerja serupa dapat kita jumpai pada Mak Eroh yang membelah bukit untuk mengalirkan air ke sawah-sawah di desanya di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Dari makna etos kerja yang telah dikemukakan, bagaimana mengaplikasikan etos kerja dalam menjalankan tugas ? . Berikut ini salah satu pengembangan etos kerja yang dapat menjadi penuntun bagi para bagi para pekerja baik formal maupun pekerja informal dan masyarakat umumnya,  yaitu:

    Apa yang anda niatkan, itulah yang akan anda pikirkan.

    Apa yang anda pikirkan, itulah yang anda ucapkan ;

    Apa yang anda ucapkan, itulah yang anda lakukan.

    Apa yang anda lakukan, itulah perilaku anda, itulah etos kerja anda.

Oleh : Dra. MAIYARTI (Penggerak Swadaya Masyarakat)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA