Banyak penyebab batuk kering yang merupakan gejala dari penyakit lain. Cari tahu dulu apa saja penyakit penyebab batuk kering dan cara mengatasi batuk kering:
Asma
Batuk sering jadi gejala umum asma, tetapi biasanya tidak sangat dominan. Ada pula jenis asma yang sering mengakibatkan batuk kering kronis, yaitu batuk-variasi asma. Jika mengalami batuk kering yang juga ditandai dengan sesak napas, rasa ketat di bagian dada, napas berdenging, segera
periksakan ke dokter untuk penanganan secara medis.
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Dikenal juga sebagai penyakit asam lambung, GERD terjadi ketika asam lambung naik ke esofagus (kerongkongan), dan menyebabkan rasa perih di sekitar area tersebut hingga nyeri di dada atau heartburn. Iritasi yang terjadi akibat asam lambung bisa memicu reflek batuk kering.
Jika batuk kering disertai dengan problem rasa terbakar di bagian dada, tenggorokan terasa gumpalan, suara serak, dan kesulitan menelan, kemungkinan Anda menderita asam lambung. Untuk mengatasi batuk kering karena GERD, bisa berkonsultasi dengan dokter untuk resep obat, diikuti kebiasaan makan tepat waktu dan menjauhi pantangan tertentu.
Alergi atau Pilek Musiman
Alergi atau pilek musiman bisa mengakibatkan tetesan lendir ke area tenggorokan. Hal ini terjadi karena hidung yang memproduksi ingus encer sebagai respons terhadap alergen.
Akibatnya, tenggorokan terasa gatal dan terjadilah batuk kering.
Alergi ini sering dipicu karena faktor- faktor tertentu, tetapi sering juga ditandai dengan sakit tenggorokan, terasa gumpalan di belakang tenggorokan, sulit menelan, hidung meler, dan batuk pada malam hari.
Untuk mengatasi batuk kering, ketahui pemicu alergi dan bantu juga dengan terapi pernapasan dengan suhu hangat, terapi mencuci hidung, dan obat alergi.
Batuk rejan
Batuk rejan
atau pertusis adalah penyakit pada saluran pernapasan dan paru-paru yang disebabkan infeksi bakteri Bordetella pertussis. Penyakit ini bersifat menular dan bisa berbahaya, terutama bila terjadi pada bayi dan anak-anak. Disebut juga whooping cough, gejala selain batuk rejan adalah rentetan batuk keras yang terjadi secara terus menerus.
Jika batuk kering dirasakan sangat intens, disertai dengan muntah, sulit menarik napas, lelah setelah batuk, dan bunyi saat tarikan napas panjang sebelum batuk, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Batuk rejan bisa diatasi dengan pengobatan antibiotik.
Infeksi virus
Infeksi virus juga sering menjadi penyebab batuk kering, misalnya influenza atau batuk pilek biasa. Batuk kering juga bisa terjadi sebagai gejala jangka panjang yang masih berlangsung walaupun keluhan lain seperti hidung tersumbat atau bersin sudah tidak lagi mengganggu.
Batuk kering terjadi karena jalur pernapasan menjadi lebih sensitif pasca-infeksi virus. Cara mengatasi batuk kering ini tidaklah mudah karena membutuhkan waktu dan kesabaran. Usahakan untuk menggunakan permen pelega tenggorokan atau minum air hangat sehingga batuk berkurang dan pernapasan menjadi lega.
Covid-19
Pasti banyak juga yang sudah mengetahui kalau batuk kering adalah salah satu gejala dari penyakit wahab Covid-19. Ciri-ciri batuk kering akibat virus corona antara lain:
Batuk kering yang terjadi terus menerus
Batuk kering terjadi setidaknya dalam waktu setengah hari.
Batuk ini tidak terjadi sesekali hanya karena Anda berdehem atau ada sesuatu yang menyangkut di tenggorokan.
Batuk ini adalah sesuatu yang baru dirasakan penderitanya. Artinya, bukan batuk seperti yang biasa dirasakan, misalnya karena seseorang terbiasa merokok kemudian sering batuk, dan sebagainya.
Batuk kering tidak berdahak
Meski
penderita batuk kering tidak bisa disebut 100 persen adalah penderita Covid-19, jenis batuk ini lebih berpotensi menjadi gejala Covid-19 daripada batuk basah yang menghasilkan dahak.
Menjaga Kebersihan untuk Mencegah Batuk Kering
Cara mengatasi batuk kering sangat bervariasi sesuai dengan penyebabnya. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah, selalu mencegah batuk kering dengan cara menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh. Ingat untuk selalu penuhi kebutuhan
nutrisi harian, berolahraga, dan istirahat cukup, serta rajin membersihkan tubuh dengan mandi teratur dengan sabun Lifebuoy.
Merdeka.com - Batuk merupakan salah satu respons alami tubuh terhadap polutan dan alergen. Hal ini merupakan sebuah kondisi yang biasa kita alami sehari-hari sehingga kita kadang mengganggap munculnya batuk sebagai hal yang biasa.
Terjadinya batuk ini sering tidak dianggap serius oleh seseorang karena biasanya bakal menghilang dengan sendirinya. Walau begitu, ketika batuk yang kamu alami sudah terjadi lebih dari tiga hari, maka kamu perlu waspada.
Batuk yang tak kunjung sembuh setelah tiga hari bisa digolongkan sebagai kondisi batuk kronis. Terdapat dua jenis batuk kronis yang bisa terjadi. Pertama adalah batuk basah yang memproduksi riak dan kedua, batuk kering yang menyebabkan iritasi di tenggorokan.
Batuk kronis ini bisa terjadi dalam waktu lama bahkan hingga delapan minggu pada orang dewasa dan empat minggu pada anak-anak. Pada orang dewasa, penyebab batuk kronis ini bisa dari asam lambung, asma, alergi, atau bronkitis.
Walau begitu, ternyata batuk yang tak kunjung sembuh ini tidak hanya terjadi karena sejumlah alasan tersebut. Dilansir dari The Health Site, berikut sejumlah hal lain yang bisa menyebabkan batuk yang kamu alami tak kunjung sembuh.
2 dari 4 halaman
Sejumlah Masalah Kesehatan Lain
1. Saluran Udara Bengkak
Batuk kronis merupakan gejala umum dari demam dan infeksi virus lainnya. Walau sejumlah gejala demam bakal hilang setelah beberapa hari, batuk yang muncul bisa terjadi lebih lama.
Lamanya batuk ini terjadi karena virus yang menyebabkan demam bisa membuat saluran udara menjadi bengkak dan terlalu sensitif. Oleh karena itu, walau demam sudah mereda dan virus menghilang, batuk yang muncul tetap ada.
2. Masalah Kesehatan Lain
Masalah kesehatan seperti alergi dan asma bisa jadi penyebab terjadinya batuk kronis. Hal ini bisa muncul karena demam atau perubahan lingkungan yang terjadi.
Asam lambung juga bisa menjadi penyebab munculnya batuk kronis. Hal ini biasanya disertai juga dengan mual, sendawa, serta regurgitasi.
3 dari 4 halaman
Baru Minum dan Menggunakan Semprotan Hidung
3. Baru Minum
Demam atau flu bisa menyebabkan lendir melekat di saluran udara sehingga bisa memunculkan batuk kronis. Untuk menghilangkan lendir dari saluran udara dan tubuh, kamu disarankan untuk mengonsumsi banyak cairan seperti air, jus, dan sup. Usai minum air ini juga memungkinkan munculnya batuk-batuk kecil pada dirimu.
4. Semprotan Hidung
Menggunakan semprotan hidung dekongestan bisa membantu menghilangkan mampat di hidung. Namun jangan menggunakannya lebih dari tiga hari karena bisa menyebabkan munculnya batuk.
Semprotan yang terlalu banyak bisa menyebabkan membran nasal menjadi bengkak. Hal ini bisa menyebabkan lebih rentan penyumbatan yang berujung batuk.
4 dari 4 halaman
5. Udara yang Terlalu Kering atau Lembap
Udara di sekitarmu bisa jadi penyebab munculnya batuk baik karena terlalu kering maupun lembap. Udara kering bisa menimbulkan iritasi di tenggorokan yang berujung batuk kronis. Sedangkan udara lembap bisa memunculkan sejumlah alergen yang memicu asma dan membuatmu batuk terus-menerus.
Sejumlah hal tersebut bisa jadi penyebab batuk tak kunjung usai yang kamu alami. Ketika batuk sudah terlalu parah dan lama, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter agar tidak semakin mengganggu. [RWP]
Baca juga:
Pentingnya Wanita Hamil Tetap Aktif Bergerak Walau di Masa Pandemi
Perubahan Perilaku di Masa Pandemi
Bisa Sulitkan Gaya Hidup Sehat Seseorang
Cara Meningkatkan Energi di Pagi Hari agar Semangat Jalani Rutinitas