Kapan jembatan pertama kali mulai ditemukan?

Teknologi konstruksi merupakan teknologi yang digunakan untuk membangun sarana maupun prasarana. Hasil akhir teknologi konstruksi ini biasanya berbentuk rumah, jembatan, jalan, rel kereta api, dan lain sebagainya. Terciptanya sebuah karya teknologi konstruksi merupakan hasil dari pemikiran manusia akan suatu sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Kemampuan berpikir dan berkreasi tersebut merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada manusia. Oleh karena itu, kita sebagai manusia sudah seharusnya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karunia-Nya. Salah satu karya terpenting dan tertua dalam dunia konstruksi adalah jembatan. Menurut catatan icomos.org dan historyworld.net, meskipun tahun pembuatannya tidak dicantumkan, jembatan mulai dikenal pada zaman prasejarah. Saat itu, jembatan terbuat dari kayu yang disilangkan, kemudian bagian atasnya ditutup oleh ranting-ranting pohon. Konstruksi jembatan mengalami perkembangan dari masa ke masa seiring perkembangan peradaban maupun teknologi. Perkembangan teknologi konstruksi jembatan dapat dilihat dari segi bahan utama dalam pembuatan jembatan, yaitu besi dan baja. Penggunaan besi dan baja menjadikan sebuah konstruksi jembatan menjadi kuat, kokoh, tahan lama dan megah.

1. Sejarah Perkembangan Jembatan

Jembatan merupakan sebuah sarana dengan struktur tertentu yang dibangun untuk menghubungkan dua atau lebih rentang hambatan fisik seperti sungai, jurang, teluk, lembah, dan jalan sehingga dapat melintas dengan lancar dan aman. Jembatan pertama kali dibangun dengan sangat sederhana dan alami tanpa campur tangan manusia seperti kayu besar atau batu besar yang melintang di atas sungai. Dari sinilah manusia mempunyai ide untuk membangun konstruksi jembatan yang dari waktu ke waktu mengalami perkembangan. Pada tahun 1776 Inggris membangun jembatan besi pertama berbentuk setengah lingkaran, yang melintasi sungai Severn – Inggris. Jembatan tersebut diberi nama Jembatan Coalbrookdale. Orang zaman dahulu membuat jembatan hanya menggunakan teknik potong dan coba. Pada perkembangannya, proses pembuatan jembatan tidak hanya mengandalkan kedua teknik tersebut. Proses pembuatan jembatan sudah menggunakan berbagai macam teknik berupa penerapan ilmu pengetahuan sehingga dihasilkan jembatan-jembatan yang kukuh, kuat, dan memiliki unsur keindahan. Berikut ini adalah perkembangan jembatan dari setiap zaman.

a. Jembatan Zaman Purba

Pada zaman ini jembatan belum diakui sebagai hasil karya konstruksi karena pada zaman ini manusia purba menggunakan batang kayu tumbang untuk menyebrang sungai. Manusia zaman purba melintasi sungai dengan memasang pilar-pilar batu, kayu gelondongan, atau pohon yang tumbang dengan bentang yang sangat pendek. Selain itu, mereka juga manfaatkan akar-akar atau ranting-ranting pohon sebagai jembatan gantung untuk bergelantungan melompati pohon satu ke pohon yang lain. Jenis jembatan yang digunakan pada zaman purba biasanya berbentuk jembatan balok sederhana, dan digunakan hanya untuk bentangan yang pendek. Seperti yang dibangun diatas Sungai Eufrat dan Sungai Tigris di Babylonia kira-kira 2000 SM.

b. Periode Romawi Kuno

Zaman Romawi Kuno dimulai dari tahun 300 SM dan berlangsung kurang lebih selama 600 tahun yang lalu. Pada zaman ini teknologi jembatan sudah mulai berkembang. Pada zaman ini jembatan yang dibangun telah menggunakan kayu, batu, dan beton. Namun, untuk jembatan batu dan beton, bentuknya sama seperti pada periode jembatan purba yaitu berbentuk lengkung [arch]. Akan tetapi, pada zaman ini manusia telah mampu mengatasi permasalahan yang lebih rumit. Pada zaman ini mereka membuat konstruksi jembatan yang dibangun di atas pilar yang berada di bawah air dan melindunginya dari bahaya banjir.

c. Periode Zaman Pertengahan

Zaman pertengahan di Eropa berlangsung dari abad ke-11 sampai dengan abad ke-16 sesudah runtuhnya Romawi. Secara fisik konstruksi jembatan pada periode ini tidak jauh berbeda dengan periode romawi kuno. Bentuk jembatan lengkung dan pilar-pilar batu masih sering digunakan pada jembatan periode ini. Beberapa ahli mengatakan bahwa Jembatan Rialto yang dibangun pada abad ke-16 di atas Grand Canal, Venice adalah jembatan terbaik di zaman pertengahan dalam segi pengembangan teknik jembatan dan estétika. Pada jembatan ini, jalan raya menghubungkan dua ruas kawasan perdagangan yang mempunyai jalan masuk menuju jalur pejalan kaki [footwalks] yang dibangun di bagian tepi dalam satu kesatuan konstruksi.

d. Teknologi Jembatan Zaman Besi dan Baja

Periode ini dilatarbelakangi adanya revolusi industri. Pada periode ini jembatan besi dibangun dengan menggunakan prinsip-prinsip bentuk lengkung, terutama untuk jembatan jalan raya. Pada era ini sudah menggunakan kantilever pada konstruksinya. Pembuatan jembatan pada era ini menggunakan berbagai macam komponen dan sistem struktur baja deck, girder, rangka batang, pelengkung, penahan dan penggantung kabel. Jembatan besi pertama adalah jembatan Coalbrookdale yang melintasi Sungai Savern, Inggris.

e. Zaman Jembatan Gantung

Periode ini dimulai pada abad ke-18. Pada tahun 1825 dibangun jembatan gantung Menai Straits, Inggris. Konstruksi jembatan menggunakan menara batu sebagai pilarnya. Di tahun 1851 mengalami kemajuan dengan dibangunnya jembatan gantung Niagara, Amerika Serikat.

f. Zaman Jembatan Cable Stayed


Di Eropa jembatan cable stayed berkembang dengan baik selama 3 dekade. Jembatan ini memiliki keunggulan yang lebih baik dibandingkan dengan jembatan gantung.


g. Zaman Jembatan Beton Jembatan beton mulai terkenal sejak tahun 1865 dengan bentang terpanjang yang pernah dicapai 78 meter. Konstruksi jembatan ini menggunakan gelagar beton bertulang. Jembatan Lengkung Sydney merupakan jembatan beton lengkung terpanjang yang pernah dibuat.

2. Konstruksi Jembatan yang Ada di Dunia

Jembatan tidak hanya memiliki fungsi untuk menghubungkan dua lokasi atau lebih, tetapi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sebuah jembatan juga dapat dijadikan tempat pariwisata karena keindahan konstruksinya. Berikut ini adalah beberapa jembatan di dunia yang memiliki keindahan yang memukau para wisatawan.

a. Ponte Vecchio

Ponte Vecchio merupakan jembatan tua yang dibuat di abad pertengahan di atas Sungai Arno, Florence. Hal yang membuat jembatan berbeda dari yang lain adalah jembatan ini memiliki toko-toko yang bisa disewa oleh pedagang perhiasan dan suvenir sehingga hal itu semakin menambah keindahannya.
b. Golden Gate Bridge Golden Gate Bridge merupakan sebuah jembatan gantung yang sangat panjang yang menghubungkan wilayah San Francisco dan Marin County utara. Proses pembuatannya membutuhkan waktu selama 7 tahun dan selesai pada tahun 1937. Golden Gate Bridge ini dikenal sebagai salah satu jembatan terpanjang di dunia. Jembatan ini juga dikenal luas karena memiliki warna yang unik yaitu dilapisi oleh warna bata sebagai tanda jika terjadi kabut tebal. Penggunaan warna merah bata tersebut tentunya tidak hanya dapat bermanfaat tetapi juga dapat menambah keindahan jembatan ini.
c. Millau Bridge Millau Bridge terletak di dekat Sungai Tarn. Jembatan ini dibuat dengan menggunakan tiang-tiang tinggi [343 meter] untuk menopang jembatan agar menjadi kukuh. Pada jembatan ini kita dapat melihat banyak kabel putih yang digunakan sebagai salah satu teknik penguatnya juga menambah keindahan bagi para pengunjung.
d. Tower Bridge Tower Bridge memiliki bentuk seperti pintu gerbang kerajaan yang megah. Akan tetapi ini bukanlah pintu gerbang kerajaan, ini hanyalah jembatan gantung yang dibangun di atas Sungai Thames, London. Tower Bridge dibangun pada 1886 dan baru selesai 8 tahun kemudian.

e. Jembatan Nasional Suramadu


Pembangunan jembatan Suramadu menjadi salah satu bukti berkembangnya teknologi konstruksi di Indonesia. Jembatan ini dibangun selama lebih kurang 6 tahun. Konstruksi jembatan dirancang untuk tahan terhadap guncangan gempa dan dilengkapi sistem antikorosi pada pondasi tiang baja. Bahan bangunan utama terdiri dari sekitar 650.000 ton beton dan 50.000 ton besi baja. Pembangunan dimulai tahun 2003 dan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009.

Jembatan Suramadu menghubungan Pulau Jawa dan Madura [Surabaya – Madura]. Memiliki panjang 5.438 m dan tercatat sebagai jembatan terpanjang di Asia Tenggara. Waktu tempuh perjalanan dari Surabaya ke Madura menjadi lebih singkat yakni 5 menit, biasanya membutuhkan waktu 30 menit perjalanan dengan kapal feri.

Video yang berhubungan

Jika Anda terbang di atas laut antara India dan Sri Lanka (Ceylon), maka pada titik tertentu Anda dapat melihat kawanan aneh yang terletak secara harfiah di permukaan, yang, sedikit melengkung, menghubungkan pulau dan benua. Orang-orang Muslim menyebut gundukan pasir ini sebagai jembatan Adam, dan orang-orang Hindu - jembatan Rama.


Beting Aneh

Nama Muslim adalah karena fakta bahwa para pengikut agama ini percaya bahwa Adam, diusir dari surga, turun ke bumi di Ceylon. Dan di benua itu, di India, dia melintasi kawanan yang aneh ini, sangat mirip dengan jembatan.

Umat ​​Hindu bahkan percaya bahwa ini benar-benar jembatan buatan manusia, dibangun pada zaman kuno atas perintah Kaisar Rama oleh pasukan kera yang dipimpin oleh Hanuman. Menurut Ramayana, Nala, putra arsitek dewa legendaris Vishvakarman, mengawasi pembangunannya, dan pasukan Rama menyeberangi jembatan ini ke Sri Lanka untuk bertarung dengan penguasanya, iblis Rahwana, yang menculik Sita tercinta Rama.

Pada peta abad pertengahan Arab, itu ditandai sebagai jembatan nyata yang menjulang di atas air, di mana siapa pun dapat menyeberang dari India ke Ceylon. Situasi berubah pada tahun 1480, ketika, sebagai akibat dari gempa bumi yang kuat dan badai terkuat yang mengikutinya, jembatan itu tenggelam dan sebagian hancur. Namun, Portugis dan Inggris masih menandainya di peta sebagai struktur buatan, bendungan atau jembatan.

Panjang jembatan hampir 50 kilometer, lebarnya bervariasi dari sekitar 1,5 hingga 4 kilometer, kedalaman dasar laut di sekitar struktur adalah 10-12 meter. Sebagian besar tersembunyi oleh air, terkadang pada kedalaman lebih dari satu meter. Jadi bahkan sekarang sangat mungkin untuk berjalan di sepanjang itu dari awal sampai akhir, baik berkeliaran di sepanjang kanvas batu setinggi lutut di dalam air, atau masuk lebih dalam ke pinggang dan banyak lagi.

Satu-satunya kendala utama adalah apa yang disebut jalur Pambas antara Pulau Rameswar dan Ramnad Point, yang dapat diakses oleh kapal dagang kecil. Beberapa pelancong yang memutuskan untuk melakukan transisi seperti itu harus menggunakan semua keterampilan berenang mereka di sini. Bagi mereka yang tidak kuat dalam hal ini, lebih baik tidak berjalan di jembatan sama sekali - arus yang kuat melalui Pambas berusaha untuk menghancurkan para pemberani ke laut lepas.

saluran sialan

Kapal-kapal besar masih terpaksa berlayar mengelilingi Sri Lanka, yang membutuhkan ekstra 800 kilometer, yaitu 30 jam perjalanan. Untuk mengatasi masalah ini, pada tahun 1850, komandan Inggris Taylor mengusulkan untuk membuat kanal melalui jembatan Rama. Pada tahun 1955, Jawaharlal Nehru ingin melaksanakan rencana ini. Karena entah bagaimana tidak etis untuk menghancurkan tempat-tempat suci orang sendiri, pemerintah negara di Mahkamah Agung India menyatakan bahwa tidak ada bukti sejarah pembangunan jembatan oleh Rama. Meskipun Ramayana adalah kitab suci, entah bagaimana itu tidak masuk hitungan.

Tetapi hasrat nyata tentang pembangunan kanal sudah berkobar di abad ke-21, ketika perusahaan Setusa Mudram dibentuk untuk ini. Dia bahkan mengambil pekerjaan konstruksi di lokasi kanal masa depan, tetapi untuk alasan yang tidak diketahui, sebagian dari kapal keruk dikembalikan ke pelabuhan karena kerusakan, termasuk gigi ember. Badai yang tak terduga membuat kapal-kapal yang terlibat dalam pembangunan tercerai-berai dan tidak memungkinkan pekerjaan dilanjutkan. Umat ​​Hindu segera menyatakan bahwa itu adalah raja kera Hanuman yang menjaga ciptaannya.

Pada tanggal 27 Maret 2007, tepat pada hari ulang tahun Rama, sekelompok organisasi publik internasional meluncurkan kampanye Save Ram Sethu - Save Rama's Bridge. Karena bagi umat Hindu Jembatan Rama adalah bukti hidup dari sejarah kuno mereka, pembangunan yang mulai menyentuh perasaan jutaan orang percaya. Aktivis kampanye juga mengatakan bahwa penghancuran jembatan akan menghancurkan seluruh ekosistem lokal. Lagi pula, di timur laut jembatan adalah Selat Polk yang penuh badai dan berbahaya dengan badai dan topannya, dan di barat daya adalah Teluk Manara yang tenang dengan air zamrud paling murni.

Jembatan Rama memisahkan mereka dan melunakkan konsekuensi mengerikan dari topan dan tsunami. Jadi, menurut para ilmuwan, tsunami yang melanda India pada tahun 2004 dan merenggut puluhan ribu nyawa secara signifikan dilemahkan oleh Jembatan Rama. Tanpa "bendungan" kuno ini, bisa saja ada lebih banyak korban. Proklamasi Save Ram Sethu ditandatangani oleh ribuan orang. Pembela jembatan mengusulkan untuk menerima proyek alternatif: menggali kanal melalui gundukan pasir besar di dekat desa Mandapam. Apakah mereka akan didengar oleh pemerintah India masih harus dilihat.

Fakta menunjukkan: jembatan itu buatan manusia

Dalam banyak hal, kita sudah terbiasa dengan fakta bahwa di balik legenda dan mitos, kenyataan dan halaman yang telah lama dibalik dari planet kita sering kali tersembunyi. Meski demikian, gambar yang dirilis NASA beberapa tahun lalu bahkan mengejutkan penduduk Sri Lanka dan India.

Pada mereka, dengan semua kejelasan yang diberikan peralatan fotografi modern, jembatan nyata antara benua dan Ceylon terlihat. Setelah publikasi gambar NASA, surat kabar India The Hindustan Times melaporkan bahwa gambar yang diperoleh oleh satelit Amerika adalah bukti realitas legenda India, dan bahwa peristiwa yang diceritakan oleh Ramayana, termasuk pembangunan Jembatan Rama, benar-benar memakan waktu. tempat.

Namun, NASA memilih untuk menjauhkan diri dari pernyataan tertentu. Ya, foto-foto satelit jelas menunjukkan geomorfologi kawasan yang menakjubkan. Namun, NASA mengatakan, "Gambar penginderaan jauh dari orbit saja tidak dapat memberikan informasi spesifik tentang asal usul atau usia rantai pulau, dan tidak dapat menentukan keterlibatan manusia dalam asal usul objek tersebut."

Namun data yang memungkinkan kita untuk menilai ini diterima oleh Geological Survey of India 6SI. Spesialisnya memeriksa seluruh struktur Jembatan Rama. 100 lubang bor dibor di dalam dan di sekitar jembatan, dan sampel tanah dipelajari dengan cermat. Pemindaian magnetik dan batimetri dilakukan. Akibatnya, ditemukan bahwa punggungan (jembatan) bawah air yang rendah adalah anomali yang jelas, karena muncul di bagian bawah secara tidak terduga.

Punggungan berupa gugusan bongkahan batu berukuran 1,5x2,5 meter berbentuk beraturan, terdiri dari batugamping, pasir dan koral. Batu-batu besar ini terletak di atas pasir laut, yang tebalnya 3 hingga 5 meter. Dan hanya di bawah pasir dimulai tanah batu yang kokoh. Adanya pasir bebas di bawah bongkahan bongkahan tersebut jelas menunjukkan bahwa punggungan tersebut bukan merupakan formasi alami, melainkan berada di atas tanah berpasir. Beberapa batu sangat ringan sehingga bisa mengapung di atas air.

Ditemukan juga bahwa wilayah daratan ini tidak naik sebagai akibat dari proses geologis apa pun dan lebih mirip bendungan. Material homogen, batugamping, ditemukan di dalam sumur. Sifat peletakan yang bujursangkar dan teratur juga membuktikan fakta bahwa batu-batu besar ini dibawa oleh seseorang dan diletakkan di bendungan.

Tampaknya aneh, tentu saja, bahwa jembatan itu hanya memiliki lebar yang sangat tinggi untuk penyeberangan pasukan, dan hal lainnya. Tapi itu menurut standar hari ini. Alexander Volkov, sutradara film dokumenter Rama's Bridge 2009, mengatakan ini:

Legenda mengatakan bahwa itu dibangun oleh prajurit monyet yang tumbuh besar. Dan kami bahkan mencoba menggambarkan dalam film bahwa ketinggian raksasa ini - Anda tidak akan percaya - 8 meter! Tetapi, melihat jembatan ini, Anda tanpa sadar mulai mempercayainya - tidak ada gunanya membangun lebar seperti itu untuk Anda dan saya. Tapi bagi orang yang tingginya delapan meter, dan sekaligus memiliki semacam senjata, mungkin ada logika di lebar jembatan ini.

Secara umum, ada banyak pertanyaan, tentu saja, banyak. Salah satu masalah tersebut adalah usia jembatan. Berdasarkan legenda, beberapa teolog Hindu mengatakan bahwa jembatan Rama berusia satu juta tahun, yang lain memberikan usia yang lebih sederhana - 20 ribu tahun. Peneliti-alternatif Barat mengajukan versi yang sangat radikal - 17 juta tahun. Bahkan sains akademis India merendahkan untuk memecahkan masalah dan menawarkan versinya sendiri - 3500 tahun, jelas menghubungkan konstruksi dengan penaklukan Arya atas India. Namun, dengan banyak ambiguitas, jelas bahwa Jembatan Rama memang merupakan struktur buatan manusia. Studi yang dilakukan oleh GSI, saya berani percaya, telah membuktikan hal ini secara meyakinkan.

Siapa yang membangun Jembatan Brooklyn di New York?

Catatan untuk panjang bentang, sebagai suatu peraturan, bukan milik jembatan batu atau beton, bukan milik balok dan lengkungan. Semuanya menyerahkan telapak tangan ke "raja jembatan" - jembatan gantung di atas kabel baja. Sejak 2.000 tahun yang lalu, orang Cina menggantung jembatan dengan bentang yang agak besar pada rantai besi tempa. Salah satunya, Jembatan Lu-Ding di seberang Sungai Dadu di Provinsi Sichuan, misalnya, memiliki panjang 101 m.Benar, jalannya melorot.

Di jembatan gantung modern, jalan raya digantung dari batang baja atau kabel dengan berbagai panjang, sehingga tetap rata. Jembatan semacam itu pertama dibangun kembali pada tahun 1801 di negara bagian Pennsylvania oleh James Finlay dari Amerika. Panjangnya hanya 21 m, tetapi menjadi model bagi banyak pengikut Finlay. Di antara yang terpanjang yang ada adalah jembatan jalan melintasi Selat Menea (Inggris) dengan bentang 175 meter. Tetapi pada tahun 1826, kereta pos pertama berjalan dengan sungguh-sungguh di sepanjang itu. Jembatan melintasi Selat Menea dibangun oleh insinyur Inggris Thomas Telford. Di masa mudanya, dia adalah seorang gembala dan menguasai seni membangun jembatan sendiri.

Salah satu jembatan tali kawat pertama dibangun di seberang sungai. Zane dekat Fribourg (Swiss). Ukiran baja 1850


Kabel pembawa Jembatan Severinsky di Cologne. Ini terdiri dari 34 inti, yang masing-masing dipilin secara heliks dari kabel baja.


Jembatan gantung modern tidak menggunakan rantai, melainkan kabel yang dijalin dari ribuan kawat baja tipis. Kabel semacam itu ditemukan sekitar tahun 1820 oleh Henri Dufort dari Swiss. Dan pada tahun 1834 sebuah jembatan tali kawat dilemparkan ke atas lembah Sungai Zane, tidak jauh dari kota Fribourg.

Namun, jembatan gantung terpanjang muncul di Amerika, di mana bentang yang sangat besar diperlukan untuk menjangkau banyak sungai yang lebar. Pembangun jembatan Amerika Utara yang paling terkenal adalah John August Roebling. Ia lahir di Berlin dan pada tahun 1831 beremigrasi ke Amerika Serikat. Di sana Roebling mendirikan koloni pertanian, kemudian bekerja sebagai surveyor pada pembangunan kanal, akhirnya membangun pabrik untuk produksi kabel baja dan mengambil alih pembangunan jembatan. Saat itu, beberapa jembatan gantung sudah ambruk karena tertiup angin. Oleh karena itu, perhatian utama Roebling adalah mencari pengencang kaku yang andal yang akan memberikan ketahanan angin pada strukturnya. Kesuksesan besar pertamanya adalah jembatan gantung di Sungai Niagara, di bawah air terjun yang terkenal di dunia. Rentang jembatan adalah 246 m, bertingkat dua - satu lantai untuk kendaraan, yang lain untuk lokomotif. Jembatan Brooklyn di New York membawa kemuliaan bagi Roebling, menghubungkan daerah perkotaan Brooklyn dan Manhattan melalui East River. Konstruksinya benar-benar kolosal: bentang 486 m sudah luar biasa untuk waktu itu, dan portal yang terbuat dari balok granit, membawa kabel baja setebal 40 cm, lebih tinggi daripada banyak menara lonceng gereja dan kuil.


Insinyur jembatan besar pertama John August Roebling: jalan gantung dua tingkat dan jembatan rel melintasi sungai. Niagara


Roebling sendiri meninggal dalam kecelakaan pada tahun 1869, tak lama setelah pekerjaan dimulai. Namun, semua perhitungan dan rencananya dipraktikkan oleh putranya, Washington. Sayangnya, pewaris Roebling juga mengalami nasib tragis. Dia menggunakan metode caisson, yang baru pada masa itu, untuk memasang penyangga: ruang kayu kedap udara, tetapi terbuka dari bawah, agak mengingatkan pada lonceng, tenggelam ke dasar, dan air dipaksa keluar darinya oleh kekuatan. dari udara terkompresi; pekerja memasuki caisson melalui ruang transisi khusus dengan kunci udara. Mereka harus bekerja di bawah cahaya lampu minyak tanah dan tekanan atmosfer yang tinggi, dan ini tidak aman. Mereka menderita sesak napas jika mereka selesai mengunci terlalu cepat. Mereka mengalami tenggorokan dan mimisan, banyak yang kehilangan kesadaran, dan yang lainnya bahkan lumpuh. Beberapa meninggal karena penyakit dekompresi yang saat itu tidak diketahui. Washington Roebling sendiri menjadi korbannya: pada usia 35 dia lumpuh. Dirantai ke kursi roda, dia masih terus mengawasi pembangunan, mengawasi pekerjaan melalui teleskop dari jendela rumahnya. Istrinya berperan sebagai "penghubung" antara dia dan lokasi konstruksi, menyampaikan instruksi suaminya. Keinginan Washington Roebling untuk hidup sungguh menakjubkan. Dan setelah 14 tahun pembangunan, pada tahun 1883, Presiden Amerika Serikat dengan sungguh-sungguh membuka jembatan tersebut. Selama 20 tahun, Jembatan Brooklyn yang menggantung tetap menjadi yang terpanjang di dunia dan dianggap sebagai keajaiban dunia kedelapan.


Penyangga yang kuat menahan tali kawat tempat Jembatan Brooklyn digantung.


Jembatan Gantung Brooklyn, yang berusia lebih dari 100 tahun, di atas East River dengan latar belakang gedung pencakar langit New York


"King of Bridges" - jembatan gantung - dalam berbagai bentuk: di sebelah kiri - Jembatan Golden Gate di San Francisco, di sebelah kanan di atas- menjembatani di seberang Bosphorus, di bawahnya - Jembatan George Washington di seberang sungai. Hudson di New York


Caisson bagian. Melalui poros vertikal dengan kunci udara transisi, pekerja memasuki ruangan bertekanan


Amerika Serikat segera menjadi negara jembatan gantung. Pada tahun 1931, Jembatan George Washington dibangun di New York, yang bentangannya sudah lebih dari satu kilometer. Pada tahun 1937, sebuah jembatan melintasi Selat Golden Gate didirikan di San Francisco dengan tiang rangka baja empat tingkat setinggi 210 m. Banyak yang menganggapnya sebagai jembatan terindah di dunia. Jembatan di atas Bosphorus, yang dibangun pada tahun 1973, tidak sebesar bangunan gantung ini, tetapi merupakan penghubung pertama antara Eropa dan Asia. Rekor panjang bentang sejak 1981 milik jembatan melintasi Sungai Humber di timur Inggris - panjangnya 1410 m, tingginya 162 m.

Pekerjaan sedang dilakukan untuk membangun jembatan yang akan menghubungkan pulau Honshu dan Shikoku di Jepang pada tahun 1998. Rentangnya adalah 1990 m.

Bagaimana kaca itu dibuka?

Kaca telah dikenal manusia selama ribuan tahun. Untuk waktu yang lama digunakan untuk menghias dan membuat barang-barang berharga. Tetapi kaca menjadi sangat berguna bagi semua orang ketika orang belajar menggunakan kualitas utamanya - transparansi. Ternyata Anda bisa melihatnya!

Tidak ada yang tahu persis kapan dan di mana kaca pertama kali diperoleh, meskipun diketahui bahwa itu telah digunakan sejak zaman kuno. Bahan utama pembuatan gelas adalah pasir, soda ash, atau potas dan kapur, yang dilebur menjadi satu pada suhu tinggi. Dan karena semua bahan ini tersebar luas di Bumi, rahasia pembuatan kaca dapat ditemukan di banyak negara. Karena itu, tidak ada konsensus tentang masalah ini. Menurut salah satu versi yang ada, kehormatan menemukan kaca adalah milik orang Fenisia kuno. Awak kapal, menurut legenda, mendarat di tepi sungai di Suriah. Karena ingin memasak makan malam mereka sendiri di atas api, mereka tidak menemukan batu-batu besar untuk ditaruh di atasnya, dan untuk keperluan ini mereka menggunakan potongan-potongan besar sendawa (senyawa natrium) dari muatan kapal. Dari panas yang hebat, sendawa meleleh, dikombinasikan dengan pasir di sekitarnya dan mengalir seperti aliran gelas cair! Terserah pembaca untuk percaya cerita ini atau tidak, tetapi tidak dapat disangkal bahwa Suriah adalah salah satu tempat pertama pembuatan kaca di Bumi. Dan pedagang Fenisia menjual produk kaca di semua negara Mediterania.

Negara lain di mana pembuatan kaca dikenal dari zaman kuno adalah Mesir. Manik-manik kaca dan jimat telah ditemukan di makam yang berasal dari 7000 SM. e. Namun, produk ini bisa sampai di sana dari Suriah. Tapi kita tahu pasti bahwa sekitar 1500 SM. e. Orang Mesir membuat gelas mereka sendiri. Untuk melakukan ini, mereka menggunakan campuran kerikil kuarsa yang dihancurkan dengan pasir. Mereka juga menemukan bahwa jika kobalt, tembaga, atau mangan ditambahkan ke dalam campuran ini, kaca biru, hijau, dan ungu dapat diperoleh.

Setelah 1200 SM e. Orang Mesir belajar bagaimana melemparkan kaca ke dalam cetakan kaca. Tetapi pipa peniup kaca tidak dikenal sampai awal era Kristen, ketika ditemukan oleh orang Fenisia.

Bangsa Romawi adalah pengrajin hebat dalam hal membuat kaca, yang tampaknya adalah orang pertama yang mulai membuat kaca jendela tipis. Dan pada awal era baru, kaca jendela telah menjadi subjek kehidupan sehari-hari!

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus beralih ke zaman prasejarah, karena selalu dan di mana-mana manusia harus menemukan cara untuk menyeberangi sungai dan sungai yang dia temui dalam perjalanannya.

Mungkin, alam itu sendiri menyediakan jembatan pertama bagi manusia ketika sebuah pohon tumbang melintasi sungai. Seseorang dapat dengan mudah menyalinnya. Mungkin, hanya jembatan kayu seperti itu yang digunakan untuk waktu yang lama, sebelum beberapa insinyur prasejarah muncul dengan ide menuangkan batu di tengah sungai dan melemparkan balok kayu darinya ke tepi sungai.

Jadi ternyata jembatan gelagar sederhana dengan satu penyangga tidak sempurna. Langkah selanjutnya dalam membangun jembatan di atas sungai yang lebar dan dangkal adalah membangun beberapa pilar dan menghubungkannya dengan balok kayu atau lempengan batu. Dua batang kayu ditumpuk berdampingan dan palang diletakkan di atasnya sebagai lantai. Hasilnya adalah jembatan balok kayu, sangat mirip dengan jembatan yang masih dibangun melintasi sungai kecil di pedesaan. Jembatan gelagar yang lebih besar sekarang dibangun di atas balok besi, sedangkan yang terkuat dibangun di atas balok baja.

Bentang jembatan tidak boleh terlalu panjang, tetapi jika penyangga yang diperlukan dapat dibangun, jembatan dengan panjang berapa pun dapat dibangun. Oleh karena itu, banyak jembatan kereta api yang panjang hanyalah jembatan gelagar.

Setiap jembatan memiliki dua bagian utama - bangunan atas dan penyangga tempat ia bersandar.

Tiang jembatan harus kuat, karena jika tenggelam atau hanyut oleh air, seluruh jembatan bisa runtuh. Saat ini, para insinyur biasanya berusaha keras untuk memasang tiang jembatan sedalam mungkin, dan ini sering kali melibatkan penggalian dalam jumlah besar. Misalnya, selama pembangunan Jembatan Eads melintasi Mississippi di St. Louis (Missouri), penyangga digali 40 meter di bawah permukaan air, dan untuk jembatan melintasi teluk antara San Francisco dan Oakland - bahkan 70 meter!


Apa itu jembatan?
Ada sekitar selusin jenis struktur jembatan, yang paling umum adalah balok, penopang balok, lengkung, gantung, dan penopang kabel. Jembatan lengkung dan gantung adalah jenis jembatan tertua.

Apakah jembatan lengkung selalu berbentuk setengah lingkaran?
Tidak, tidak selalu. Insinyur Cina, yang pertama kali menyadari bahwa jembatan lengkung tidak harus berbentuk setengah lingkaran, tetapi mungkin landai, membuat revolusi nyata dalam pembangunan jembatan. Bayangkan sebuah lingkaran raksasa terkubur di dalam tanah sehingga hanya bagian atasnya yang terlihat di permukaan. Segmen ini membentuk lengkungan yang lembut. Jembatan semacam itu lebih kuat dari yang setengah lingkaran, dan lebih sedikit bahan yang digunakan untuk membangunnya. Penemuan ini dibuat di Cina pada abad ke-7.

Kapan jembatan pertama dibangun? Jembatan ibu kota pertama, yang tidak takut banjir atau elemen lain, mulai dibangun pada zaman kuno. Konstruksi jembatan paling luas di era Kekaisaran Romawi. Di atas sungai-sungai yang terbentang di jalan, orang-orang Romawi melemparkan jembatan batu melengkung yang megah, yang diawetkan di banyak tempat. Jembatan yang terletak di antara Carthage dan Hippo Diorite bahkan sampai sekarang ditempati oleh jalan raya. Juga, jembatan di Rimini (Italia, awal abad ke-1 M), yang dibangun dari batu kapur Dalmatian seperti marmer, masih digunakan. Penampilan jembatan di Rimini dibedakan oleh proporsi yang ketat, berat, pengekangan yang mulia, dan kesederhanaan dekorasi. Arsitek Italia terkenal Palladio, yang secara halus merasakan keindahan arsitektur kuno, menganggapnya sebagai jembatan Romawi terbaik.

Di Spanyol, dekat perbatasan Portugis, di daerah pegunungan yang keras, berdiri Jembatan Alcantara, yang terlempar di atas Sungai Tagus (Tejo) pada pergantian abad ke-1-2. arsitek Guy Latzer. Tidak jauh dari jembatan di tepi sungai pada zaman kuno ada sebuah kuil, di dekat reruntuhannya mereka menemukan sebuah prasasti di atas lempengan marmer: “Jembatan yang akan selalu ada selama berabad-abad dalam kedamaian yang konstan, Lazer didirikan di atas sungai, agung dalam seninya.” Secara total, sekitar tiga ratus jembatan Romawi telah dilestarikan di Eropa.

Apakah jembatan kuno hanya dilestarikan di Eropa? Di provinsi Hebei, Tiongkok, sebuah jembatan batu dengan bentang tunggal bertahan hingga hari ini. Selama tiga belas abad bangunan ini terus melayani orang. Penciptanya, Li Jun, adalah pendiri seluruh sekolah bangunan, yang pengaruhnya pada teknologi bangunan Tiongkok telah bertahan selama berabad-abad. Jembatan pertamanya, dibangun pada tahun 610, bertahan hingga hari ini dan masih digunakan. Jembatan Batu Besar (demikian sebutannya) membentang di Sungai Jiao di wilayah Zhaoxian di kaki bukit Shanxi, di pinggiran Dataran Besar Tiongkok. Panjang Jembatan Batu Besar adalah 37,5 m.

Empat lengkung kecil tembus digunakan dalam konstruksi jembatan, antivolta lengkung pertama di dunia - sebuah inovasi yang sangat penting dalam konstruksi. Li Jun menemukan bahwa dengan menempatkannya di kedua sisi jembatan, beberapa masalah dapat diselesaikan secara bersamaan: aliran air banjir mengurangi risiko kerusakan jembatan selama banjir bandang, berat keseluruhan struktur berkurang, yang mengurangi kemungkinan tenggelam ke tepi sungai, dan sejumlah besar bahan disimpan.

Apa jembatan kuno terbesar yang bertahan hingga hari ini?
Rentang jembatan lengkung Romawi kuno terbesar yang masih ada (jembatan St. Martin dekat Aosta, Italia) adalah 35,5 m, dan jembatan lengkung Romawi yang biasa memiliki bentang 18 hingga 25 m. Jembatan lengkung paling terkenal di Cina, sering disebut "Jembatan Marco Polo", dibangun pada tahun 1189 di seberang Sungai Yongding dekat kota Lugouqiao, sebelah barat Beijing. Ini terdiri dari 11 lengkungan landai, masing-masing dengan rentang rata-rata 19 m, dan panjang total jembatan "adalah 213 m. Jembatan ini, yang dianggap Marco Polo "yang paling indah di dunia", hari ini membawa aliran sungai truk dan bus modern.

Dan di mana hari ini Anda dapat melihat jembatan gantung kuno?
Jika jembatan gantung kuno dipertahankan di mana saja, maka hanya di Peru. Dibangun selama Zaman Inca, struktur rekayasa berani yang membentang di jurang ini mendapatkan kekaguman dari orang-orang yang melihatnya. Penduduk setempat telah menggunakannya sejak abad ke-19. Penulis sejarah Spanyol Garay laso de la Vega meninggalkan deskripsi rinci tentang pembangunan struktur besar ini oleh suku Inca. Dari tiga tali yang luar biasa tebal mereka menenun kabel - krisnekha, yang ketebalannya melebihi tubuh manusia. Kemudian mereka menarik ujung tali yang megah ini ke sisi lain sungai dan di sana mereka dengan kuat memperkuatnya di kedua sisi pada dua penyangga tinggi yang diukir menjadi batu yang kuat. Jika tidak ada tebing yang cocok di dekatnya, mereka didirikan dari balok batu yang dipahat, yang kekuatannya tidak kalah dengan batu.

Jembatan gantung manakah yang terbesar?
Yang terbesar dari jembatan ini adalah jembatan gantung sepanjang 45 meter di seberang Sungai Apurimac di Peru, dibangun selama keberadaan Kekaisaran Inca. Ilmuwan Amerika Victor Hagen, yang mempelajari jaringan jalan Inca selama bertahun-tahun, menggambarkan jembatan ini sebagai "tidak diragukan lagi pencapaian teknis paling signifikan dari penduduk asli Amerika." Pelancong dan ahli geografi J. Squire mengunjungi tempat-tempat ini lebih dari satu abad yang lalu dan membuat sketsa jembatan di atas Apurimac, yang ada pada pertengahan abad ke-19. Sayangnya, jembatan ini tidak bertahan sampai hari ini; itu runtuh pada tahun 1880 bersama dengan orang-orang yang melewatinya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA