Jelaskan proses hijrah Nabi dari Makkah beserta langkah penting yang dilakukannya di Madinah

Selamat Datang di Website Resmi Desa Banjar Sari Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur - NTB JADWAL LAYANAN POSYANDU BULAN MEI 2022: DASAN SAWE 18/05, SEPAKAT 19/05, PUNGKANG 21/05, BANJAR GETAS 23/05, GUBUK MASJID 24/05, CEMPAKA 25/05, DAN TAMAN SARI 27/05 SEWINDU UU DESA (15 Januari 2014 - 15 Januari 2022): PERCAYA DESA, PERCAYA BISA PBB TETAPKAN 15 MARET SEBAGAI HARI ANTI-ISLAMOFOBIA

Hijrah pengertiannya secara etimologis adalah meninggalkan suatu perbuatan, menjauhkan diri dari pergaulan, pindah dari satu tempat ke tempat lain atau meninggalkan suatu daerah menuju daerah lain. Hijrah Nabi Muhammad SAW dilakukan pada tahun 622 M dari Makkah ke Madinah. Hijrah itu terjadi karena penindasan orang-orang musyrik Quraisy yang luar biasa terhadap Nabi dan para sahabatnya.

Sejak awal Rasulullah SAW menyampaikan dakwah Islamiyah, kaum kafir Quraisy terus melakukan permusuhan terhadap Nabi dan para pengikutnya. Pada waktu itu perlawanan dari kaum musyrik pada umat Islam sangatlah merajalela. Karena hal ini, Rasulullah SAW menyuruh para sahabat agar berhijrah ke Madinah. Satu demi satu para sahabat Rasulullah berangkat hijah ke Madinah secara sembunyi-sembunyi. Mereka meninggalkan tanah kelahiran mereka, rumah tempat tinggal, dan segala apa yang dicintainya demi menegakkan agama Islam.

Setelah kaum Muslimin Makkah hijrah ke Yastrib (Madinah) atas perintah Nabi, jumlah kaum Muslimin yang masih berada di Makkah, tinggal sedikit sekali. Dua orang sahabat Nabi, yaitu Abu Bakar Siddiq dan Ali bin Abi Thalib masih tetap berada di Makkah bersama Nabi. Nabi Muhammad SAW belum melakukan hijrah sebelum ada perintah dari Allah SWT. Kaum kafir Quraisy ingin menghentikan upaya hijrah Nabi. Kemudian para pemuka Quraisy bersidang di tempat bernama Darun Nadwah untuk merencanakan tindakan yang akan diambil terhadap Nabi Muhammad SAW. Akhirnya mereka memutuskan bahwa Nabi Muhammad SAW harus dibunuh.

Kekejaman kaum kafir Quraisy disebutkan dalam Alquran QS Al- Anfal, 8:30. "Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya."

Rencana jahat kaum kafir Quraisy itu telah dketahui pula oleh Nabi Muhammad. Beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk segera berhijrah malam itu juga. Malaikat Jibril berkata: Muhammad janganlah kamu tidur malam ini di tempat tidurmu, karena sesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu untuk berhijrah ke Madinah," (Ibn al-Atsir al-Kamil fi al-Tarikh, hal. 72).

Nabi berencana berhijrah ditemani oleh sahabatnya, Abu Bakar. Beliau memberi tahu Abu Bakar dan sahabatnya itu pun segera mempersiapkan berbagai perlengkapan untuk berhijrah. Pada suatu malam, kaum kafir Quraisy mengintai Nabi dan menjumpai Nabi sedang tidur di atas dipannya yang sederhana. Saat itu, Nabi mengenakan selimut hijau dari Arabia Selatan, tepatnya dari Hadramaut.

Orang-orang musyrik Quraisy merasa tenang, mereka yakin dapat membunuh Nabi malam itu. Rumah Nabi juga dijaga ketat. Mereka tinggal menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakan pembunuhan terhadap Rasul yang amat dicintai para sahabatnya. Tanpa mereka ketahui, yang sebenarnya tidur mengenakan Hadramaut adalah Ali bin Abi Thalib. Ali mempertaruhkan jiwanya agar Nabi bisa keluar dari rumah dengan selamat. Hijrah Nabi dilakukan pada tanggal 2 Rabiul Awwal tahun ketiga belas dari kenabian, bertepatan dengan 20 Juli 622 M, Nabi berangkat dari rumah untuk berhijrah.

Keberangkatan Nabi dari rumah dilakukan malam hari setelah lewat dua pertiga malam. Nabi ke luar dari rumah, kemudian mengambil segenggam pasir dan melemparkannya kepada orang-orang Quraisy yang akan membunuh Beliau. Dengan takdir Allah, orang-orang Quraisy tersebut tertidur sejenak dan tidak mengetahui Nabi pergi meninggalkan rumahnya. Waktu keluar, Nabi membacakan awal surat Yasin hingga ayat: "Dan kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat." (QS. Yasin, 36: 9). Kemudian Nabi pergi menuju ke rumah Abu Bakar dan mengajak sahabat menuju ke Gua Tsur untuk mencari tempat persembunyian yang aman sebelum mereka ke Madinah. Pagi harinya, kaum kafir Quraisy berencana untuk menyerang Nabi saat Beliau akan ke luar shalat Subuh. Alangkah terkejutnya mereka saat mereka melihat Ali yang keluar dari rumah Nabi. Ali menolak untuk memberi tahu keberadaan Nabi sehingga mereka bergegas mencari Nabi ke segenap penjuru Makkah.

Setelah tinggal di Gua Tsur kurang lebih selama tiga hari, Nabi dan Abu Bakar al-Siddiq melanjutkan perjalanan berhijrah ke Madinah. Mereka menempuh jalan yang sangat sulit dan bukan jalan biasa yang dilalui orang karena menghindari pengawasan kaum kafir Quraisy.

Nabi dan Abu Bakar ditemani oleh dua orang sebagai penunjuk jalan dan yang bertugas mengawal dua ekor unta yang mengangkut Nabi dan sahabatnya yang sangat dicintainya itu. Perjalanan tersebut sangat berat, namun Rasulullah SAW beserta sahabat dapat melaluinya dengan penuh keikhlasan.

Sumber: //republika.co.id/berita/p08jgj396/hijrah-rasulullah-saw-hingga-pembentukan-kalender-hijriah

B u ku S i s wa Ke l a s V I I M Ts 70 dengan orang lain dan mereka tidak mau bentrok dengan orang lain selain beliau saw. 6HGDQJNDQDODVDQND¿U4XUDLV\WLGDNPHQ\LNVD8PDW,VODPVHWHODK1DEL6DZ hijrah adalah: 1. Mayoritas Umat Islam telah hijrah sebelum Rasulullah Saw. Karena sebab utama rencana pembunuhan Rasulullah Saw karena hijrah besar-besaran yang dilakukan umat Islam ke Madinah dan tersebarnya Islam di kota tersebut. 2. Umat Islam yang berasal dari Mekkah Quraisy memiliki sanak saudara dan kerabat di Mekkah. Hubungan kekerabatan menjadi penghalang mereka PHQJJDQJXGDQPHQ\DNLWLXPDW,VODP.D¿U4XUDLV\WDNXWWHUKDGDSVXNXGDQ kabilah seorang Muslim, mereka menghindar untuk tidak menyakitinya.

E. Proses Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah

Umat Islam di Mekkah mayoritas telah hijrah ke Madinah, kecuali Abu Ba- kar dan Ali bin Abi Thalib. Keduanya menemani Nabi Muhammad Saw sampai mendapat perintah dari Allah Swt untuk berhijrah ke Madinah. Nabi Muhammad telah mempersiapkan hijrah hampir dua bulan dengan perencanaan yang matang. Beliau menyiapkan rencana dengan melihat situasi dan kondisi di kota Mekkah. Adapun proses hijrah Nabi Muhammad dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Ali Menggantikan Nabi Muhammad di tempat tidurnya

.D¿U4XUDLV\EHUHQFDQDPHPEXQXK0XKDPPDG6DZDJDUWLGDNMDGLKLMUDK ke Madinah. Pada saat itu umat Islam di Mekkah tinggal sedikit. Sebelum turun perintah hijrah kepada Nabi Muhammad, beliau sudah meminta Abu Bakar un- tuk menemaninya. Setelah itu, Abu Bakar menyiapkan dua ekor untanya yang GLVHUDKNDQSHPHOLKDUDDQQ\DNHSDGDEGXOODKELQ8UDLTL]VDPSDLQDQWLWLEDZDN- tunya diperlukan. Ketika turun perintah hijrah dari Allah Swt, Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar meninggalkan Mekkah secara diam-diam untuk hijrah ke Madinah. Pada malam akan hijrah, Nabi Muhammad meminta Ali bin Abi Talib untuk memakai mantelnya dan berbaring di tempat tidurnya. Nabi Muhammad Saw. berpesan kepada Ali bin Abi Thalib, setelah Nabi hijrah, untuk tinggal dulu di Makkah menyelesaikan barang-barang amanat orang yang dititipkan kepadanya. 0DNDNHWLNDSDUDDOJRMRND¿U4XUDLV\PHQJLQWLSNHWHPSDWWLGXU1DEL0XKDP- mad Saw, mereka melihat sesorang berbaring di tempat tidur dan mengira bahwa Nabi Saw masih tidur. Setelah tahu bahwa yang tidur adalah Ali bin Abi Thalib, 71 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 mereka menyeretnya ke Masjid Haram dan menyiksanya, lalu melepaskannya.

2. Gua Tsur

Nabi Muhammad dan Abu Bakar pergi ke Madinah melalui arah selatan dalam UDQJNDPHQJHODEXLND¿U4XUDLV\0HUHNDEHUGXDPHQHWDSGLGDODPJXD7VXUSDGD hari Jum’at, Sabtu, dan Ahad. Gua Tsur terletak di Jabal Tsur yang berjarak lima kilometer sebelah selatan Kota Makkah. Selama berada di gua Tsur, Nabi Muhammad telah merencakan secara matang untuk mengamankan proses hijrahnya, antara lain: a. Abdullah bin Abu Bakar mendatangi gua setiap malam dan menyampaikan EHULWD WHQWDQJ UHQFDQD GDQ NHJLDWDQ ND¿U 4XUDLV\ 6HEHOXP IDMDU LD VXGDK kembali ke Mekkah sehingga seolah-olah ia selalu berada di Mekkah. b. Amar bin Fuhairah menggiring domba-domba gembalaannya ke dalam gua pada malam hari sehingga Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar bisa minum susu domba. Amar menggiring kembali domba-dombanya ke Mekkah sebelum fajar setelah Abdullah bin Abu Bakar kembali ke Mekkah, agar jejak kaki Abdullah terhapus oleh jejak domba-domba itu. F EGXOODKELQULTDWDLWVLVHRUDQJND¿U\DQJGDSDWGLSHUFD\DGDQEHNHUMD sebagai pemandu yang diupah oleh Abu Bakar datang ke gua Tsur, setelah hari ke-tiga, membawa dua ekor onta. d. Pada waktu itu Abu Bakar menawarkan satu dari unta itu kepada Nabi Saw sebagai hadiah. Namun beliau Saw memaksa membeli unta itu. Abu Bakar ra pun akhirnya bersedia menerima pembayaran sebesar empat ratus dirham. Unta dikenal sebagai unta Nabi Mahammad Saw yang dinamai Quswa. e. Dengan dipandu oleh Abdullah bin Ariqat, mereka berdua memulai perjalanan menuju Madinah. Amar juga menyertai perjalanan mereka.

3. Suraqa

Ketika itu Quraisy mengadakan sayembara dengan hadiah seratus ekor unta bagi orang yang dapat menyerahkan Nabi Muhammad Saw. Ketika terdengar kabar bahwa ada rombongan tiga orang sedang dalam perjalanan, mereka ya- kin itu adalah Muhammad dan sahabatnya. Suraqa bin Malik bin Ju’syum, salah seorang dari Quraisy, juga ingin memperoleh hadiah seratus ekor unta. Tetapi ia ingin memperoleh hadiah seorang diri saja. Ia mengelabui orang-orang dengan mengatakan bahwa itu bukan Muhammad. Tetapi diam-diam ia menyuruh pem- bantunya untuk menyiapkan kuda dan perlengkapannya. Ketika tidak ada orang yang melihatnya, ia segera memacu kendaraannya ke pesisir yang ditunjukkan B u ku S i s wa Ke l a s V I I M Ts 72 orang tersebut. Suraqah mengendarai kuda yang cepat, sehingga ia bisa menge- jar rombongan hijrah Nabi Saw. tersebut dan jaraknya semakin dekat. Nabi Saw tetap tenang, sementara Abu Bakar yang duduk di boncengan unta Nabi Saw, terlihat cemas dan berkali-kali melihat ke belakang. Setelah jarak makin dekat, tiba-tiba kuda Suraqah terjerembab jatuh, Nabi Saw terus saja berjalan tanpa memperdulikan Suraqah yang mengejarnya. Setelah berhasil mendekati lagi, Suraqah menyiapkan anak panahnya, tetapi lagi-lagi ku- danya terjerembab, sementara Nabi Saw terus berjalan. Masih juga penasaran, setelah berhasil membebaskan kudanya, ia mengejar lagi, tetapi untuk ketiga ka- linya, kudanya terjerembab dan kali ini diikuti dengan debu yang bertaburan di udara. Sadarlah Suraqah bahwa orang yang dikejarnya bukanlah orang sembaran- gan. Setelah berhasil membebaskan kudanya dan tidak ada lagi niat untuk menang- kap atau membunuh Nabi Saw, ia berhasil mendekati rombongan beliau dan me- manggilnya. Setelah berhadapan dengan Nabi Saw, ia meminta maaf dan memo- hon untuk tidak diapa-apakan. Ia juga menawarkan untuk memberikan perbekalan yang dibawanya. Nabi Saw memaafkannya tetapi menolak pemberiannya, hanya saja beliau meminta untuk merahasiakan pertemuannya itu. Sesaat kemudian Nabi Saw berkata pada Suraqah, “Wahai Suraqah, bagaima- na perasaanmu jika engkau memakai dua gelang Kisra?” ³.LVUDELQ+XUPX]´6XUDTDKWHUFHQJDQJWDNPHQJHUWL Nabi Saw tersenyum memandang ekspresi Suraqah, tetapi beliau tidak menjelaskan lebih lanjut. Kemudian beliau meninggalkannya meneruskan per- jalanan hijrah. Pada masa keKhalifahan Umar bin Khaththab, datang ghanimah dari Per- sia yang telah dikalahkan pasukan muslim. Umar teringat akan kisah Nabi Saw bersama Suraqah, ia mencari dua gelang Kisra di antara tumpukan ghanimah. Setelah ditemukan, Umar memanggil Suraqah dan berkata, “Pakailah dua gelang ini, naiklah ke mimbar dan angkat tanganmu, lalu katakan, : Maha benar Allah dan RasulNya.”

4. Masjid Quba’

Setelah menempuh perjalanan 7 hari, Nabi Muhammad Saw dan Abu Bakar sampai di Quba’, sebuah desa yang terletak dua mil di selatan Madinah. Beliau membangun Masjid dan merupakan Masjid pertama dalam sejarah Islam. Beliau tinggal di Quba’ selama empat hari. Pada Jum’at pagi beliau berangkat dari Quba’ menuju ke Madinah. Ketika sampai di perkampungan Bani Salim bin Auf, waktu 73 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 shalat Jum’at tiba. Nabi Muhammad melaksanakan shalat Jumat disana. Inilah Jum’at dan khutbah yang pertama dalam Islam.

5. Tiba di Madinah

Setiba Nabi Muhammad Saw di Madinah, Program pertama beliau adalah me- nentukan tempat di mana akan dibangun Masjid. Beliau melepaskan untanya dan menetapkan tempat berhenti untanya sebagai masjid. Ternyata untanya berhenti di tanah milik dua orang anak yatim. Maka Nabi Saw minta keduanya untuk menjual tanahnya. Namun keduanya ingin memberikan tanahnya sebagai hadiah. Tapi Nabi Saw tetap ingin membayar harga tanah itu sebesar sepuluh dinar. Dan Abu Bakar menyerahkan uang kepada mereka berdua. Nabi Muhammad Saw tinggal di rumah Abu Ayyub al-Anshari sampai selesai pembangunan Masjid Nabawi dan tempat tinggal beliau. Seluruh sahabat bersa- ma Nabi Saw ikut membangun Masjid Nabawi, sebagaimana mereka melakukan bersama-sama dalam pembangunan Masjid Quba’. Beberapa hari kemudian, istri Nabi Saw; Saudah ra; dua putri beliau Fatimah ra dan Ummu Kulsum ra, Usamah bin Zaid ra, ‘Aisyah ra dan Ummu Aiman ra juga menyusul hijrah ke Madinah dibawah kawalan Abdullah bin Abu Bakar ra. Adapun putri beliau seorang lagi, Zainab ra, baru diijinkan hijrah ke Madinah setelah terjadi peperangan Badar. Di Madinah, Rasulullah Saw. memanjatkan doa l]jKĵhɅhbĵhŶjŠĵ hŔ jǍĵh hȍl]jKĵhɅhbĵhŶjļhȿlŽjʼnhŲ jǍĵh hȍl]jKĵhɅhbĵhŵjŋhųhȪ jǍĵh hȍl]jKĵhķğűiŹġkŰɉA hūĠžjȼhŵhbh]iʼnlĸhȭ j kƭ˯ hūĠžjȼhŵhbhūiŰžjŰhŇhbh]iʼnlĸhȭhűžjŸAhŋlķj?ğ`j?ğűiŹġkŰɉAĵhŵjkʼniŲ jǍĵh hȍ iŷhšhŲjŷjŰlĿjŲhbhĹğŭhųjɉh] hȕhIĵhŲjŮlĿjųjķjĹhŶŽjʼnhųlŰjɉh]źiŠlI h = j kƭ˯hĹğŭhųjɉh] hȕhIiŷğŵ˯ Artinya : Ya Allah, berkahilah buah-buahan kami, berkahilah kota kami, berkahilah Sha kami, dan berkahilah Mud kami. Ya Allah, Nabi Ibrahim adalah hamba-Mu dan kekasih-Mu. Sedangkan aku adalah hamba Nabi-Mu. Dia berdoa kepada- Mu bagi kemakmuran Makkah, aku berdo’a kepada-Mu bagi kemakmuran Madinah, seperti Ibrahim mendoakan kota Mekkah R. Muslim B u ku S i s wa Ke l a s V I I M Ts 74 Buat kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 orang per kelompok, kemudian diskusikan tentang Hijrah Nabi Muhammad dengan men- jawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Apa Pengertian Hijrah menurut bahasa dan istilah? 2. Kenapa Nabi Muhammad melakukan hijrah? 3. Kenapa Madinah menjadi kota tujuan Hijrah Nabi Muhammad? 4. Bagaimana Reaksi Kaum Quraisy terhadap Hijrah Nabi Muhammad dan Pengikutnya? 5. Bagaimana Proses Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah? Tulislah hasil diskusi kalian di kertas ukuran besar dan tempelkan di majalah dinding. Lakukan window shopping, dimana setiap kelompok melihat ha- sil kerja kelompok lain dan beri komentar tentang hasil kerja kelom- pok lain. Aktifitasku Setelah melakukan window shopping, setiap peserta didik men- ganalisa dari hasil window shopping dan membaca kembali “wa- wasanku” tentang nilai-nilai atau prilaku yang bisa diambil dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dan bagaimana menerapkan- nya dalam kehidupan sekarang. Minimal hasil analisa menjawab per- tanyaan berikut: 1. Apa nilai yang bisa diambil dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad? 2. Bagaimana menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sebagai individu atau masyarakat? 3. Apa bentuk hijrah yang bisa diterapkan pada masa sekarang? Analisaku 75 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 Setelah mempelajari tema hijrah Nabi Muhammad ke Madinah, ODNXNDQODKUHÀHNVLGHQJDQPHQMDZDEEHUWDQ\DDQEHULNXW 1. Apakah kita telah memahami tentang Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah? 2. Apa pengaruh dan manfaat bagi kita mempelajari tema ini? 3. Apa rencana tindak kita setelah mempelajari tema ini? Refleksiku Tugas kelompok Carilah peristiwa hijrahnya salah seorang Sahabat. Cerita terse- but bisa menjawab pertanyaan berikut: 1. Bagaimana cara Sahabat melakukan hijrah? 2. Apa tantangan yang dihadapi ketika hijrah? 3. Bagaimana sahabat mengatasi tantangan tersebut? Tugasku “ Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu tidak memberi pertolongan, maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu selain dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal “. QS. Ali mran [ ] : MUTIARA HIKMAH B u ku S i s wa Ke l a s V I I M Ts 76

C. POLA DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW. DI MADINAH

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA