Jelaskan pengertian seni patung di dalam ranah seni klasik atau tradisi

Quipperian, siapa bilang seni itu hanya berputar sekitar dunia lukisan atau musik saja? Ada banyak sekali bidang seni yang patut kita ketahui dan kagumi, lho. Salah satu bidang seni yang jarang dilirik orang tetapi sebenarnya sangat memukau adalah seni patung.

Wah, kayaknya jarang banget terdengar ya ada orang yang menikmati atau bahkan jadi fans berat karya seni patung. Padahal, bidang seni yang satu ini juga sangat menarik untuk dijelajahi, lho. Well, daripada penasaran lebih baik langsung saja kita kupas tuntas di bawah ini mengenai dunia seni patung. Kuy!

Apa itu Seni Patung?

Seni rupa yang paling abadi dan bisa dibilang sebagai bentuk terbesar seni rupa yang dikenal manusia adalah patung, Quipperian. Patung pun telah memainkan peran utama dalam evolusi budaya Barat.

Sejarah dan perkembangan aliran gayanya adalah seni Barat itu sendiri. Bersama dengan arsitektur, seni patung adalah bentuk utama seni religius monumental yang selama berabad-abad (c.400-1800) menjadi kekuatan pendorong peradaban Eropa. Bahkan saat ini, meski terus berkembang, pahatan masih menjadi metode utama untuk mengekspresikan dan memperingati tokoh dan peristiwa sejarah.

Seni patung juga dikenal sebagai “seni plastik”. Lho kok? Soalnya seni patung menggunakan plastik dalam proses pembentukannya atau “plastisitas” di setiap produknya. Jadi, jika ada yang bertanya apa itu seni patung? Hm, agak susah juga untuk mendefinisikannya secara harfiah, Quipperian.

Karya Seni Patung Terus Berkembang

Perkembangan karya seni patung ini terjadi karena definisi atau makna patung telah melebar banyak di abad ke-20. Dengan pengembangan alat dan teknologi pahat baru, karya kontemporer sekarang menggunakan berbagai macam bahan, teknik, dan skema referensi ruang yang sangat beragam.

“Patung” tidak lagi menjadi istilah tetap yang mengacu pada kategori benda atau aktivitas kreatif tertentu, melainkan bentuk seni yang terus berkembang dan mendefinisikan ulang dirinya sendiri.

Sejarah dan Definisi Tradisional Seni Patung

Seni tiga dimensi dimulai dengan patung prasejarah. Karya-karya paling awal yang diketahui dari Zaman Batu adalah Venus Berekhat Ram dan Venus Tan-Tan, keduanya merupakan stupa primitif yang berusia 230.000 SM atau lebih awal.

Setelah itu, pematung telah aktif di semua peradaban kuno dan semua gerakan seni utama hingga saat ini. Setelah Patung Mesir, Abad Emas utama dalam evolusi patung adalah: (1) Zaman Klasik (500-27 SM); (2) Era Gothic (c.1150-1300); (3) Renaissance Italia (c.1400-1600); dan (4) Patung Baroque (1600-1700).

Seni patung tradisional sebelum abad ke-20 memiliki empat ciri utama yang menentukan. Pertama, tiga dimensi. Kedua, representasional. Ketiga, seni bentuk padat. Setiap ruang kosong yang terlibat pada dasarnya bersifat sekunder dari massa atau massanya. Apalagi, sebagai bentuk yang solid berarti tidak ada gerakan.

Keempat, pematung tradisional hanya menggunakan dua teknik utama: ukiran atau pemodelan, yakni patung diukir langsung dari material yang mereka pilih (misalnya batu, kayu), atau mereka membangun patung dari dalam, menggunakan tanah liat, plester, lilin dan sejenisnya. Model untuk pemahatan tradisional berasal dari Yunani dan Romawi Patung Klasik Kuno.

Seniman Seni Patung (Pematung) Terkenal di Abad Pertengahan

Pada abad pertengahan, ada banyak pematung terkenal yang karyanya sangat memengaruhi seni patung hingga saat ini. Siapa mereka? Cek di bawah ini, yuk.

  • Gislebertus (abad ke-12)
  • Master of Cabestany (abad ke-12)
  • Master Mateo (abad ke-12)
  • Benedetto Antelami (aktif 1178-1196)
  • Nicola Pisano (c.1206-1278)
  • Giovanni Pisano (c.1250-1314)
  • Arnolfo di Cambio (c.1240–1310)
  • Giovanni di Balduccio (c.1290–1339)
  • Andrea Pisano (1295-1348)
  • Filippo Calendario (pra-1315-1355)
  • Andre Beauneveu (c.1335-1400)
  • Claus Sluter (c.1340-1406)
  • Hans Multscher (c.1400-1467)
  • Giorgio da Sebenico (1410-1473)
  • Michel Colombe (c.1430-1512)
  • Veit Stoss (c.1447-1533)
  • Tilman Riemenschneider (c.1460-1531)
  • Gregor Erhart (c.1460-1540).

Definisi Modern dan Kontemporer Seni Patung

Dalam definisi modern dan kontemporer, seni patung tidak lagi dibatasi oleh konsep pahatan tradisional, bahan atau metode produksi. Ia tidak lagi representasional tetapi seringkali abstrak. Ia juga tidak murni dan statis: ia mungkin merujuk ruang kosong dengan cara yang penting, dan juga bisa menjadi kinetik dan mampu bergerak.

Seni patung dalam definisi ini bisa diukir atau dimodelkan, bisa dirakit, dilem, diproyeksikan (holografis), atau dikonstruksi dalam berbagai cara. Sebagai hasilnya, makna empat definisi tradisional seni patung tidak lagi berlaku dalam definisi ini.

Bentuk Seni Patung Terdahulu

Sebelumnya, sejarah seni hanya memahami dua bentuk pahatan dasar: pahatan dalam bentuk bulat (juga disebut patung yang berdiri bebas) dan relief (sebagaimana makna harfiahnya penghilang rasa sakit dan pemberi kelegaan).

Saat ini, bentuk-bentuk baru dari patung yang berhubungan dengan cahaya (misalnya hologram) dan patung bergerak memerlukan suatu redefinisi dari bentuk-bentuk yang mungkin.

Definisi dan Arti Seni Patung Hari Ini

Keragaman seni plastik abad ke-21 telah meninggalkan kita hanya dengan satu ciri khas: tiga dimensi. Jadi patung di abad ini dapat didefinisikan sebagai berikut: “Patung adalah satu-satunya cabang seni visual yang secara khusus berkaitan dengan bentuk tiga dimensi yang ekspresif.”

Karena sifat tiga-dimensi dan fakta itu dapat ditampilkan di banyak jenis lokasi yang berbeda dari (katakanlah) lukisan, ada sejumlah konsep penting, dan isu-isu teoritis yang mengatur desain dan produksi patung. Berikut ini contoh singkatnya.

Dua elemen utama dari patung adalah massa dan ruang. Massa mengacu pada besar patung itu, sedikit padat yang terkandung dalam permukaannya. Ruang adalah udara di sekitar patung padat, dan bereaksi dengan yang terakhir dalam beberapa cara: pertama, ia mendefinisikan ujung-ujung patung; kedua, bisa ditutupi oleh bagian dari patung, membentuk cekungan atau area kekosongan; ketiga, dapat menghubungkan bagian-bagian terpisah dari patung yang berhubungan satu sama lain di ruang angkasa.

Karya patung dapat dinilai dan dibedakan berdasarkan perlakuan mereka terhadap dua elemen ini. Misalnya, beberapa pematung fokus pada komponen solid dari patung mereka, sementara yang lain lebih peduli dengan bagaimana hal itu berhubungan dengan ruang di mana ia berada (misalnya bagaimana ia “bergerak melalui” ruang atau bagaimana ia membungkusnya). Coba deh, bandingkan sculture Mesir dengan karya-karya Alexander Calder (1898-1976) dan Naum Gabo (1890-1977) dan kamu akan mengerti maksudnya, Quipperian.

Well, apakah informasi dan wawasan mengenai seni patung di atas cukup membuka cakrawala bagi kamu, Quipperian? Karya-karya seni di dunia terus berkembang, termasuk pula seni patung. Kehadiran karya-karya seni inilah yang nantinya akan jadi bukti sejarah di masa depan peradaban manusia, Quipperian. Untuk artikel terkait dan menarik lainnya, langsung cek saja di Quipper Video Blog, ya!

Penulis: Jan Wiguna

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA