Jelaskan mengapa agama sebagai sumber moral akhlak mulia dalam hukum

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Agama berperan penting dalm kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan manusia maka internalisasi nila-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan yang ditempuh melalui pendidikan, baik pendidikn di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia. Akhlak mulia menyangkut etika, budi pekerti, dan moral sebagai manifestasi dari pendidikan agama. Agama sebagai alat untuk membawa kedamaian dan kepuasan jiwa dengan keyakinan tertentu. Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai dengan menjalankan syariat agama, itu hanya dapat terlaksana dengan akhlak yang baik.

Terutama dalam ajaran agama islam, agama islam merupakan suatu agama yang santun karena dalam islam menjunjung tinggi pentingnya etika moral dan akhlak. Moral yang sempurna itu , jika dapat memahami agama islam tersebut. Sedangkan akhlak merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, karena mencakup segala tingkah laku, tabi’at, dan karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Sang Khaliq atau sesama makhluk. Tanpa adanya moral dan akhlak mulia manusia tidak dapat hidup dengan damai.

Jelaskan mengapa agama sebagai sumber moral akhlak mulia dalam hukum
Pada makalah ini, kami akan membahas tentang pemahaman agama sebagai moral akhlak mulia dalam kehidupan.

Jelaskan mengapa agama sebagai sumber moral akhlak mulia dalam hukum
1.2.    RUMUSAN MASALAH

1.Apa definisi agama dalam kehidupan ?

2.Apa pengertian moral ?

3.Apa pengertian agama sebagai sumber moral ?

4. Bagaimana akhlak mulia dalam kehidupan ?

1.3.    BATASAN MASALAH

          Dari rumusan masalah yang telah ada, kami membatasi masalah yang akan dibahas yaitu :

1.     Pemahaman tentang agama islam sebagai moral dan akhlak mulia dalam kehidupan.

1.4. TUJUAN PENULISAN

1.      Untuk mengetahui agama dalam kehidupan.

2.      Untuk mengetahui pengertian moral

3.      Untuk mengetahui agama sebagai sumber moral.

1.5.    MANFAAT PENULISAN

Dengan membaca semua rangkaian yang telah kami kerjakan dalam Makalah ini, kami dapat mengambil manfaatnya, antara lain :

1.     Kita dapat memahami tentang agama islam sebagai moral dan akhalk mulia dalam kehidupan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI AGAMA DALAM KEHIDUPAN

            Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi".[1]. Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.

Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya

Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.

Jelaskan mengapa agama sebagai sumber moral akhlak mulia dalam hukum
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige, dan lain-lain.

Jelaskan mengapa agama sebagai sumber moral akhlak mulia dalam hukum
Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri, yaitu:

·        menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan

·        menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan

Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas, bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut agama.

2.2 PENGERTIAN MORAL

Moral berasal dari kata bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan.Kata mores ini mempunyai sinonim mos,moris,manner mores atau manners,moral.

Dalam bahasa Indonesia,kata moral berarti akhlak (bahasa Arab)atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup.Kata moral ini dalam bahasa Yunani sama dengan ethos yang menjadi etika. Secara etimologis ,etika adalah ajaran tentang baik buruk, yang diterima masyarakat umum tentang sikap,perbuatan,kewajiban,dan sebagainya.

Jelaskan mengapa agama sebagai sumber moral akhlak mulia dalam hukum
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.

Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Jadi moral adalah tata aturan norma-norma yang bersifat abstrak yang mengatur kehidupan manusia untuk melakukan perbuatan tertentu dan sebagai pengendali yang mengatur manusia untuk menjadi manusia yang baik.

2.3 AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL

Agama dalam bahasa Indonesia, religion dalam bahasa Inggris, dan di dalam bahasa Arab merupakan sistem kepercayaan yang meliputi tata cara peribadatan hubungan manusia dengan Sang Mutlak, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam lainnya yang sesuai dengan kepercayaan tersebut.

Dalam studi agama, para ahli agama mengklasifikasikan agama ke dalam pelbagai kategori. Menurut al-Maqdoosi agama diklasifikasikan menjadi 3 kategori: 1) agama wahyu dan non-wahyu, 2) agama misionaris dan non-misionaris, dan 3) agama lokal dan universal. Berdasarkan klasifikasi manapun diyakini bahwa agama memiliki peranan yang signifikan bagi kehidupan manusia karena di dalamnya terdapat seperangkat nilai yang menjadi pedoman dan pegangan manusia. Salah satunya adalah dalam hal moral.

Jelaskan mengapa agama sebagai sumber moral akhlak mulia dalam hukum
Jelaskan mengapa agama sebagai sumber moral akhlak mulia dalam hukum
Jelaskan mengapa agama sebagai sumber moral akhlak mulia dalam hukum
Jelaskan mengapa agama sebagai sumber moral akhlak mulia dalam hukum
Jelaskan mengapa agama sebagai sumber moral akhlak mulia dalam hukum
Moral adalah sesuatu yang berkenaan dengan baik dan buruk. Tak jauh berbeda dengan moral hanya lebih spesifik adalah budi pekerti. Akhlak adalah perilaku yang dilakukan tanpa banyak pertimbangan tentang baik dan buruk. Adapun etika atau ilmu akhlak kajian sistematis tentang baik dan buruk. Bisa juga dikatakan bahwa etika adalah ilmu tentang moral. Hanya saja perbedaan antara etika dan ilmu akhlak (etika Islam) bahwa yang pertama hanya mendasarkan pada akal, sedangkan yang disebut terakhir mendasarkan pada wahyu, akal hanya membantu terutama dalam hal perumusan.

Di tengah krisis moral manusia modern (seperti dislokasi, disorientasi) akibat menjadikan akal sebagai satu-satunya sumber moral, agama bisa berperan lebih aktif dalam menyelamatkan manusia modern dari krisis tersebut. Agama dengan seperangkat moralnya yang absolut bisa memberikan pedoman yang jelas dan tujuan yang luhur untuk membimbing manusia ke arah kehidupan yang lebih baik.

2.4 AKHALAK MULIA SEBAGAI SUMBER MORAL

Akhlak dalam praktiknya ada yang mulia disebut akhlak mahmudah dan ada akhlak yang tercela yang disebut akhlak madzmumah. Akhlak mulia adalah akhlak yang sesuai dengan ketentuan-ketentuanan yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya sedangkan akhlak tercela ialah yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah dan rasul-Nya. Kemudian dari pada itu, kedua kategori akhlak tersebut ada yang bersifat batin dan ada yang bersifat lahir. Akhlak batin melahirkan akhlak lahir.

Jelaskan mengapa agama sebagai sumber moral akhlak mulia dalam hukum
Menurut al-Ghazali sendi akhlak mulia ada empat: hikmah, amarah, nafsu, keseimbangan di antara ketiganya. Keempat sendi tersebut melahirkan akhlak-akhlak berupa: jujur, suka memberi kepada sesama, tawadlu, tabah, tinggi cita-cita, pemaaf, kasih sayang terhadap sesama, menghormati orang lain, qana’ah, sabar, malu, pemurah, berani membela kebenaran, menjaga diri dari hal-hal yang haram. Sedangkan empat sendi akhlak batin yang tercela adalah keji, bodoh, rakus, dan aniaya. Empat sendi akhlak tercela ini melahirkan sifat-sifat berupa: pemarah, boros, peminta, pesimis, statis, putus asa.

Akhlak mulia dalam kehidupan sehari diwujudkan baik dalam hubungannya dengan Allah – akhlak terhadap Allah, antara lain: tauhid, syukur, tawakal, mahabbah; hubungannya dengan diri sendiri – akhlak terhadap diri sendiri, antara lain: kreatif dan dinamis, sabar, iffah, jujur, tawadlu; dengan orang tua atau keluarga – akhlak terhadap orang tua, antara lain: berbakti, mendoakannya, dll.; hubungannya dengan sesama – akhlak terhadap sesama atau masyarakat, antara lain: ukhuwah, dermawan, pemaaf, tasamuh; dan hubungannya dengan alam – akhlak terhadap alam, antara lain: merenungkan, memanfaatkan. 

                                   BAB III                        

PENUTUP

            Adapun sebagai penutup dari makalah ini , kami dapat menarik kesimpulan dan saran sebagai berikut:

a.    KESIMPULAN

1.  Bahwa pada hakekatnya agama terutama islam merupakan sumber moral utama dalam kehidupan bermasyarakat karena di dalam agama di ajarkan mana akhlak yang baik dan mana akhlak yang buruk dan apa yang dilarang dan apa yang diperbolehkan.

2.  Dalam pembangunan suatu peradaban pembangunan moral sangatlah mutlak karena suatu pembangunan tanpa moral yang kuat akan hanya membawa pembangunan itu kepada suatu kehancuran.

3.  Manusia harus memiliki moral  dan akhlak yang baik karena tanpa moral dan akhlak  yang baik manusia itu akan hancur dan hanya menjadi pengikut dari paham-paham yang menyimpang di dunia ini.

4.  Dalam agama islam ajaran tentang moral dan akhlak  telah menjadi inti dari penyebaran agama islam.

b.    SARAN

1. Dalam pendidikan hendaknya tidak hanya ditanamkan hanya pengajaran tentang ilmi-ilmu ilmiah tapi juga yang paling penting adalah penanaman moral dan akhlak mulia  pada peserta didik.

2.  Dalam pembahasan moral dan akhlak mulia hendaknya dibahas secara tuntas namun mudah dijangkau dalam pemikiran sehingga tidak tumbuh tindakan-tindakan yang tidak benar mengatasnamakan moral.

3. Moral dan akhlak mulia hendaknya tidak hanya dipelajari saja, namun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.



Jelaskan mengapa agama sebagai sumber moral akhlak mulia dalam hukum
 


Jelaskan mengapa agama sebagai sumber moral akhlak mulia dalam hukum
DAFTAR PUSTAKA