Jelaskan manfaat aktivitas fisik bagi anak-anak

Olahraga yang dilakukan secara rutin sejak dini terbukti dapat membuat si Kecil terhindar dari risiko obesitas atau berat badan berlebih.

Dengan berolahraga setidaknya tiga kali dalam seminggu, risiko obesitas pada anak berkurang hingga 31 persen. Lebih lanjut, jika disertai dengan pengaturan makan yang baik, risiko kelebihan berat badan pada anak bisa lebih dikurangi lagi.

3. Mengoptimalkan Kesehatan Jantung

Tahukah Anda bahwa aerobik juga tergolong sebagai olahraga untuk anak kecil? Nyatanya, jenis olahraga ini dapat mengoptimalkan kesehatan jantung anak. Olahraga aerobik dapat meningkatkan denyut jantung sehingga makin banyak oksigen yang akan diedarkan  ke seluruh sel di dalam tubuh.

Kebiasaan melakukan olahraga aerobik sejak dini juga terbukti akan melindungi anak dari risiko penyakit jantung koroner saat dewasa. Contoh olahraga aerobik yang dapat dilakukan oleh si Kecil adalah berlari, bermain basket, bersepeda, berenang, atau sepak bola.

Artikel Lainnya: Tahapan Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak

4. Meningkatkan Kekuatan Otot dan Koordinasi

Si Kecil tak perlu memiliki otot yang besar bak binaragawan. Namun, memiliki kekuatan otot yang baik penting untuk di Kecil. Ini karena hal tersebut akan meningkatkan kemampuan motorik kasar dan motorik halusnya.

Selain itu, kemampuan koordinasi juga perlu diasah karena latihan tersebut bermanfaat untuk melatih sinyal antara otak dengan berbagai otot. Dengan kemampuan koordinasi yang baik, fungsi kognitif si Kecil juga akan lebih optimal.

5. Meningkatkan Fungsi Kognitif

Berbagai kemudahan yang ditawarkan di era yang serba berkembang ini memang membuat siapa saja bisa terlena. Apalagi dengan keberadaan gadget, siapa pun pasti sulit untuk berada jauh darinya, termasuk anak-anak.

Bukan hal yang aneh lagi menyaksikan anak-anak tampak asyik dan lihai menggunakan gadget-nya. Bahkan, perkembangan teknologi digital ini kian berdampak pada menurunnya aktivitas fisik anak-anak. Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan agar anak-anak berusia 5-17 tahun melakukan aktivitas fisik minimal 60 menit dalam sehari dan 3 kali dalam seminggu.

Aktivitas fisik rutin tak hanya bemanfaat bagi kebugaran tubuh, tetapi juga mampu mendukung faktor perkembangan lainnya, termasuk kecerdasan dan tentunya daya tahan tubuh anak.

Lebih jelasnya, menurut dokter, pakar parenting, sekaligus pegiat pendidikan, dr. Andyda Meliala, terdapat 4 pilar kesehatan yang penting diperhatikan untuk menjaga daya tahan tubuh, yakni tidur, intelegensi atau kesehatan pikiran, makan atau asupan yang baik, dan olahraga atau aktivitas fisik. Untuk aktivitas fisik pada anak berusia 5-17 tahun, dapat difokuskan pada 3 hal, yakni aerobik, penguatan otot, dan penguatan tulang.

Dokter Andyda mencontohkan kegiatan aerobik dapat dipraktikkan dengan berlari, melompat-lompat, dan menari. Aktivitas aerobik ini dapat meningkatkan kebugaran kardiorespirasi, yaitu kemampuan sistem jantung, paru-paru, dan pembuluh darah dalam mengambil oksigen dan menyalurkannya ke jaringan yang aktif.

Aktivitas untuk kekuatan otot dapat dilakukan dengan permainan menggunakan alat bermain, tarik-menarik, dan memanjat pohon. Sedangkan, olahraga untuk kekuatan tulang bisa dilakukan dengan kegiatan seperti berlari, lompat tali, basket, dan tenis.

"Aktivitas fisik tersebut membuat antibodi atau sel darah merah akan bersikulasi lebih cepat, sehingga dapat mendeteksi penyakit lebih awal. Tidak hanya itu, kenaikan singkat suhu tubuh selama dan sesaat setelah aktivitas ini juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Kenaikan suhu ini dapat membantu tubuh melawan infeksi dengan lebih baik," jelas dr. Andyda dalam konferensi pers acara "Stimuno Timo Land" yang diselenggarakan di Kota Kasablanka, Sabtu, 26 Oktober 2019.

Tak hanya itu, dr. Andyda juga menambahkan bahwa aktivitas fisik dapat memicu pertumbuhan otak dan merangsang pengeluaran hormon endorfin, yang dikenal juga dengan hormon kebahagiaan.

Guna mendorong anak untuk menjalani aktivitas fisik yang optimal, dr. Andyda menyarankan untuk menjadikannya sebagai gaya hidup. "Sama seperti membangun fondasi, akan lebih mudah untuk dimulai sejak dini. Ajak anak untuk berdiskusi mengenai aktivitas apa saja yang bisa dilakukan sehari-hari. Sebisa mungkin difasilitasi, termasuk jika dia mau bergabung di klub olahraga," ujarnya.

Terakhir, dr. Andyda juga menambahkan jika anak sudah kecanduan gadget, bukan hal yang tidak mungkin untuk tetap mengajaknya melakukan aktivitas fisik. "Coba deh gunakan gadget-nya untuk bergerak, misalnya menghitung langkah. Atau bisa juga download aplikasi yang menyarankan aktivitas fisik tertentu. Buat juga kesepakatan antara orang tua dan anak terkait waktu penggunaan gadget," tutupnya.

Melihat pentingnya aktivitas fisik bagi anak-anak, Sales & Marketing Director of Consumer Health Dexa PT Dexa Medica, Andrew Sulitya, mengungkapkan, Dexa Group sebagai perusahaan farmasi memiliki peranan penting dalam mendukung ekosistem hidup sehat bagi anak-anak Indonesia melakui aktivitas fisik.

"Kami hadir melalui Timo Land School to School, yang mengajak anak-anak sekolah dasar di hampir seluruh kota di Indonesia dan juga melalui event Stimuno Timo Land yang ada di pusat perbelanjaan di Jakarta, Bandung, dan Surabaya, untuk melakukan kompetisi aktivitas fisik yang terbagi dalam 2 kategori, yaitu seni dan olahraga," ujar Andrew.

Tak hanya kompetisi, di venue Stimuno Timo Land, anak-anak juga dapat menikmati sejumlah wahana yang mengutamakan kegiatan fisik dan pastinya menyenangkan. Stimuno Timo Land di Jakarta hadir pada tanggal 26-27 Oktober 2019 di Kota Kasablanka. Sedangkan untuk di Surabaya, Stimuno Timo Land akan diadakan pada tanggal 2-3 November 2019 di Tunjungan Plaza 3, dan di Bandung pada tanggal 30 November sampai 1 Desember 2019 di Paris Van Java. (AS)

Ayah dan ibu bisa mengajaknya jalan santai sekitar rumah saat pagi atau sore hari sambil menghirup udara segar.

5. Menurunkan risiko diabetes

Saat berolahraga, otot membutuhkan banyak energi sehingga tubuh melepaskan banyak gula atau glukosa.

Untuk anak yang memiliki diabetes, olahraga memiliki manfaat untuk membuat insulin bekerja lebih baik dalam tubuh.

Saat insulin bekerja dengan baik, kadar gula darah anak akan stabil sehingga kondisinya lebih sehat.

Manfaat olahraga untuk psikologis anak

Tidak hanya untuk kondisi fisik, olahraga juga bermanfaat untuk psikologis dan kesehatan mental anak.

Saat berolahraga, anak bisa mengeksplorasi hal baru, misalnya komitmen, disiplin, dan keterampilan bersosialisasi dengan teman-teman baru.

Berikut penjelasan lengkap seputar manfaat olahraga untuk kesehatan mental dan psikologis anak.

1. Mencegah depresi

Anak-anak bisa mengalami depresi, terutama pada usia remaja.

Untuk mencegah kondisi mental anak menjadi lebih buruk, ayah dan ibu bisa mengajaknya olahraga.

Tidak perlu lama-lama, cukup melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan kaki selama 10 menit.

Jalan-jalan santai sangat baik untuk meredakan kecemasan dan stres pada anak.

Ketika anak dapat berpartisipasi dengan baik dalam olahraga, ia akan merasa puas akan apa yang tercapai oleh dirinya.

Maka tidak heran, bila partisipasi dalam olahraga mampu melindungi anak dari rasa tidak berdaya dan keinginan untuk bunuh diri.

2. Mengurangi kecemasan

Anak-anak yang memiliki gangguan kecemasan akan lebih fokus terhadap sesuatu yang memicu situasi tersebut.

Tidak jarang ini seperti ‘lingkaran setan’ yang berputar.

Olahraga memiliki manfaat penting untuk memutus ‘lingkaran setan’ sehingga anak fokus pada aktivitas fisik, seperti lari atau senam.

Anak juga lebih fokus dalam mengembangkan keterampilan baru sehingga tidak berfokus pada sesuatu yang memicu kecemasan.

3. Meningkatkan kualitas tidur

Melakukan aktivitas fisik akan membuat tubuh anak lebih cepat lelah sehingga kualitas tidur terjaga dengan baik.

Mengutip dari Beyond Blue, manfaat olahraga untuk anak juga meningkatkan suasana hati si kecil agar ia tidak mudah rewel.

Saat olahraga, terjadi peningkatan hormon serotonin dan endorfin yang berperan penting dalam menjaga suasana hati tetap baik.

4. Membangun karakter

Anak-anak yang sering berolahraga akan lebih berpengalaman dengan aturan fair play atau untuk berlaku adil antar sesama.

Pengalaman ini juga akan membentuk karakter anak menjadi seseorang yang tangguh dan disiplin kuat.

Anak juga akan lebih percaya diri dengan sesuatu yang sedang ia kerjakan, misalnya saat berlari, melompat, berjalan, atau memanjat.

5. Mengasah kemampuan sosial

Mengutip dari About Kids Health, bila merasa kesepian, olahraga memiliki manfaat untuk mengasah perkembangan sosial anak.

Mungkin anak merasa cemas dengan lingkungan sosial, bingung cara dekat dengan teman, atau tidak percaya diri.

Lewat olahraga, pelan-pelan anak akan berbagi pengalaman dan perasaan tentang apa yang mereka kerjakan.

Ambil contoh, anak sedang ikut kelas berenang. Pelan-pelan ia melihat temannya, berusaha untuk berkomunikasi, dan mulai bermain bersama.

Oleh karena itu, biarkan anak berpartisipasi dalam olahraga agar mendapat manfaat dari kegiatan ini.

Anak akan merasakan senangnya bermain bersama teman dan mengeksplorasi kemampuan diri.

Ayah dan ibu cukup memantaunya dari jauh dan memberi tahu si kecil kalau ada di dekatnya sehingga anak bisa bebas bermain.