Jelaskan kaitan antara konsep-konsep dasar sosiologi dengan gejala sosial

A. Mengenali Gejala Sosial dalam Masyarakat

Materi-materi sosiologi sebelumnya dapat membantu teman-teman untuk mengenali gejala-gejala sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Untuk mempermudah kalian untuk memahami materi ini, saya rangkum sedikit tentang keterkaitan konsep dasar sosiologi dengan gejala sosial yang terjadi di masyarakat.

Konflik antarsuku bangsa. Interaksi sosial dalam masyarakat ultikultural seperti Indonesia seringkali memicu konflik antarsuku bangsa.

Penyimpangan kelompok sosial. Kelompok sosial yang terbentuk dalam masyarakat adakalanya cenderung menyimpang seperti contohnya geng motor, kelompok anak-anak punk, dan terorisme.

Kemrosotan nilai moral budaya bangsa atau demoralisasi dalam masyarakat. Perubahan sosial yang disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memudahkan masuknya nilai-nilai budaya asing yang bersifat negatif, lebih bebas, dan permisif (serba membolehkan) sehingga memengaruhi nilai-nilai moral budaya bangsa yang dianut masyarakat setempat.

Kesenjangan sosial dalam masyarakat. Adanya pelapisan seringkali memicu kesenjangan sosia di dalam kehidupan masyarakat.

Pengadopsi nilai-nilai budaya barat di kalangan remaja. Kebudayaan barat seringkali diadopsi oleh kalangan remaja, dewasa ini karena lebih dianggap modern. Ironisnya, nilai-nilai luhur budaya bangsa semakin jauh ditinggalkan karena dianggap kuno atau ketinggalan jaman.

B. Ragam Gejala Sosial

Menurut Brooks dan Gable (1997) mengatakan bahwa demoralisasi berhubungan dengan rendahnya standar moral dan penetapan nilai serta norma dalam masyarakat.

Terorisme adalah tindakan yang membuat kerusakan-kerusakan di daam masyarakat dengan tujuan menyebabkan rasa takut serta mengancam keselamatan publik. Tindakan ini muncul salah satunya akibat adanya rasa ketidakadilan dan pemahaman keagamaan yang sempit. Tindakan terorisme dapat dilakukan oleh siapa pun tanpa mengenal suku, ras, dan agama. Motif yang digunakan pun bermacam-macam. Contohnya jatuhnya korban jiwa dan materi, menurunnya pendapatan di sektor pariwisata, dan adanya rasa takut akan keselamatan jiwa (trauma).

Adalah perpeccahan keluarga sebagai unit. Karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya yang sesuai dengan peranan sosial. Beberapa bentuk disorganisasi sosial, yaitu keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di luar perkawinan, karena putusnya perkawinan, karena kurangnya komunikasi antaranggota keluarga, dan karena krisis keluarga.

Merupakan suatu keadaan di mana masyarakat mengalami kesenjangan antara pendapatan dengan kebutuhan. Keadaan ini disebabkan oleh keterbatasan manusia untuk mengembangkan dirinya secara ekonomis sepadan dengan orang-orang di sekitarnya.

Adalah semua perbuatan anak remaja yang berusia belasan tahun yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditunjukan pada orang lain, binatang dan barang-barang yang dapat menimbulkan kerugian pada pihak lain. Contohnya tawuran, geng motor, narkoba, dll.

Robert M.Z. Lawang (dalam Pengantar Sosiologi, 1980) berpendapat bahwa penyimpangan sosial adalah tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang tersebut. Perilaku menyimpang batasannya ditentukan oleh norma-norma kemasyarakatan yang berlaku dalam suatu budaya. Jadi, suatu tindakan yang mungkin pantas dan diterima dalam suatu situasi, mungkin tidak pantas diterapkan dalam situasi lainnya.

  1. Keberagaman Kelompok Sosial dan Budaya

Merupakan gejala sosial yang sering kita hadapi daam kehidupan bermasyarakat kita sehari-hari. Dalam masyarakat multikultural, keanekaragaman suku bangsa, agama, serta stratifikasi sosial telah menumbuhkan kelompok-kelompok sosial dan budaya yang berjalan sendiri-sendiri. Menurut Clifford Geertz, Indonesia merupakan negeri tempat semua arus kultural sepanjang tiga milenia mengalir berurutan memasuki Nusantara dari India, Cina, Timur Tengah dan Eropa yang terwakili di tempat-tempat tertentu. Seperti Bali terdapat komunitas agama Hindu, permukiman Cina terlihat di Jakarta, Semarang dan Surabaya, pusat-pusat muslim di Aceh, Makasar atau Dataran Tinggi Padang, di daerah Minahasa dan Ambon yang Calvinis atau daerah Flores yang Katolik.

Sumber:

Mulyadi, Yad .2013. Sosiologi SMA Kelas X. Yudhistira

Untuk dapat semakin memahami materi di atas, saya mengaitkannya dengan berita dalam kehidupan nyata. Silahkan disimak secara seksama:

//www.benarnews.org/indonesian/berita/pembakaran_masjid_papua_memicu_konflik-07202015182625.html

Silahkan kerjakan soal-soal berikut untuk mendalami materi di atas:

  1. Berikan contoh gejala sosial yang terjadi di sekitar lingkunganmu!
  2. Jelaskan kaitan konsep-konsep sosiologi dengan gejala sosial yang terjadi di lingkungan sekitar kalian!
  3. Mengapa kajian gejala sosial dapat membuat kita memahami hubungan sosial dalam masyarakat?
  4. Review artikel berita di atas!
  5. Bagaimana pandangan kalian tentang artikel berita di atas? Kaitkan dengan materi gejala sosial!

OniekMutiara OniekMutiara

gejala sosial adalh fenomena dan proses sosial dlm masy. masyarakat⇒berupa individu,keluarga, dan kelompok sosial(konsep dasar sosio). tanpa adanya individu, keluarga, dan kelompok sosial maka tidak akan terjadi proses sosial dlm masy.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret. Menurut Prof. Dr. C. Dewi Wulansari (2009: 33), konsep adalah suatu istilah kata ilmiah yang menyatakan suatu ide, pengertian atau pikiran umum tentang sesuatu atau sifat-sifat benda, peristiwa, gejala, ataupun istilah yang mengemukakan tentang hubungan antara suatu gejala dengan gejala lainnya. Misalnya, interaksi sosial, lembaga sosial, struktur sosial, sistem sosial, dan perubahan sosial. Oleh karena itu, untuk menguasai suatu ilmu maka kita harus menguasai dasar-dasar konsepsional tari perseptif ilmu tersebut, seperti sosiologi. Dalam pembahasan sosiologi berkaitan hubungan sosial, kita akan membahas beberapa konsep dasar sosiologi berikut ini.

1. Konsep Individu

Individu berasal dari bahasa Yunani yaitu individium yang artinya tidak terbagi. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, bukan sebagai manusia keseluruhan. Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya.

2. Keluarga

Keluarga merupakan satuan sosial terkecil dalam masyarakat, terbentuk akibat adanya ikatan perkawinan atau pernikahan. Satuan sosial terkecil ini biasanya terdiri dari individu-individu seperti suami, istri, dan seorang anak hingga beberapa orang anaknya yang belum mandiri atau belum menikah. Bentuk keluarga semacam ini adalah keluarga inti (nuclear family) atau keluarga batih.

Keluarga luas adalah kelompok kekerabatan yang merupakan satu kesatuan erat yang terdiri atas lebih dari satu keluarga inti. Secara leksikal atau makna menurut kamus, keluarga merupakan satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam  masyarakat. Sampai di sini kamu tentu sudah memahami bagaimana perkembangan individu menjadi satu keluarga, hingga akhirnya menjadi satu masyarakat, bukan?

3. Kelompok Sosial

Merupakan suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain sehingga muncul perasaan bersama, kelompok sosial muncul dari interaksi sosiat dan proses sosial. Adapun jenis-jenis kelompok sosiat yang terdapat dalam masyarakat antara lain in group dan out group, primary group dan secondory group, gemeinschaft dan gesellschaft, formal group dan informal group, masyarakat perdesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan, serta ketompok-kelompok sosial yang tidak teratur seperti kerumunan/crowd dan publik. Pemahaman tentang jenis-jenis kelompok sosial ini akan kita jumpai pada pembelajaran yang tebih lanjut.

4. Masyarakat

Merupakan konsep dasar yang pokok dalam sosiologi karena sosiologi mempelajari tentang masyarakat, perilaku masyarakat, sehingga boleh dikatakan sosiologi merupakan pengetahuan masyarakat yang tersusun dari hasil pemikiran ilmiah yang dapat dikontrol oleh umum. Pengertian masyarakat sendiri adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, dan sosial.

5. Interaksi dan Proses Sosial

Dalam sosiologi, interaksi sosial atau proses sosial menjadi hal pokok yang perlu kita pahami terlebih dahulu. Melalui interaksi sosial ini banyak hal yang dapat ditelaah dalam sosiologi. Interaksi sosial menjadi konsep dasar terpenting dalam mempelajari sosiologi. Interaksi sosial merupakan hubungan dan pengaruh timbal balik antarindividu, antara individu dan kelompok, dan antarkelompok. Suatu interaksi sosial akan menciptakan hubungan sosial di dalam masyarakat sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhannya, menyosialisasikan nilai-nilai sosial dan norma sosial budayanya.

6. Nilai dan Norma Sosial

Nilai adalah sesuatu yang dianggap baik oleh anggota masyarakat dan sesuatu yang diidam-idamkan, pergeseran nilai akan memengaruhi kebiasaan (folkways) dan tata kelakuan (mores). Norma merupakan wujud kongkret dari nilai sosial, norma muncul untuk melaksanakan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yang telah dianggap baik dan benar. Agar norma dipatuhi oleh seluruh masyarakat dilengkapi dengan sanksi.

7. Sosialisasi

Sosialisasi merupakan proses dari seorang individu belajar dalam berinteraksi di tengah-tengah masyarakat melalui sosialisasi seorang individu akan memperoleh pengetahuan, nilai, dan norma yang akan membekalinya dalam proses pergaulan.

8. Struktur Sosial

Struktur sosial berasal dari kata structum yang artinya menyusun, atau meletakkan beberapa komponen atau unsur tertentu sedemikian rupa sebagai bentukan suatu kesatuan yang utuh. Para ahli sosiologi berpendapat kerangka dari unsur-unsur masyarakat dalam istilah khusus disebut struktur sosial.

9. Lembaga Sosial atau Pranata Sosial

Merupakan sistem hubungan sosial yang terorganisasi yang mewujudkan nilai-nilai dan tata cara umum tertentu dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Lembaga merupakan suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan yang penting bagi masyarakat.

10. Perubahan Sosial Budaya

Perubahan struktur sosial dan budaya muncul akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur sehingga muncul corak budaya baru yang ideal. Faktor yang menyebabkan perubahan budaya di antaranya perubahan lingkungan, perubahan struktur sosial, dan perubahan nilai sikap.

11. Kebudayaan

Merupakan semua hasil cipta, karsa, dan rasa manusia dalam hidup bermasyarakat. Kebudayaan dapat berbentuk artefak, sistem aktivitas, dan gagasan.

12. Pelapisan Sosial

Pelapisan sosial sering dengan stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial ini tebih kepada pembagian masyarakat atas kelas atas dan kelas bawah.

B. Hubungan Sosial

Terjadi dari hubungan interaksi antara individu dengan individu. Bisa juga suatu kejadian, kemudian munculah empati, rasa simpati, dan bentuk rasa kasian lainnya. Hubungan sosial muncul bisa dalam bentuk interaksi yang tebih luas yang diatur oleh nilai dan norma antara dua orang atau lebih yang memiliki peran sosial.

1. Karakteristik Hubungan Sosial

Menurut Alan Page Fiske (datam Horton, 2007) dalam tulisannya Human Sociality, karakteristik dari suatu hubungan sosial adalah dua orang atau lebih yang saling berkoordinasi antara satu dengan yang lainnya di mana tindakan, pengaruh, evaluasi, atau pikiran mereka saling melengkapi. Hal ini berarti, masing-masing orang tersebut membuat pemahaman atau pengertian, ataupun perasaan berdasarkan referensi dari perilaku/tindakan orang lain. Jadi, tindakan mereka saling melengkapi.

2. Perbedaan Hubungan Sosial dengan Interaksi Sosial

Seringkali istilah hubungan sosial dan interaksi sosial dianggap sama, padahal kedua istilah tersebut memiliiki pemahaman yang berbeda. Interaksi sosial dapat terjadi jika dipenuhinya dua syarat utama, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi. Bila kita melakukan komunikasi dengan orang lain seperti berbicara, maka telah terjadi interaksi sosial antara kita dengan orang tersebut. Para ahli sosiologi banyak menafsirkan bahwa hubungan sosial itu terjadi karena adanya interaksi sosial yang melibatkan emosi atau perasaan. Keterlibatan emosi dalam interaksi sosial tersebut mengakibatkan terjadinya hubungan sosial antara individu yang satu dengan yang lainnya. Namun, cakupan hubungan sosial lebih luas ketimbang interaksi sosial.

3. Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial

Bentuk-bentuk hubungan sosial yang terjadi datam kehidupan sosial suatu masyarakat begitu beragam. ada begitu banyak pendapat dari para ahli sosiologi yang mengemukakan tentang bentuk-bentuk hubungan sosial tersebut. Pada tahun 1887 Ferdinand Tonnies membagi dua bentuk hubungan sosial yang terjadi dalam masyarakat yaitu gemeinschaft dan gesselschaft. Sedangkan para ahli sosiologi di tahun 1980 dan 1990-an mengidentifikasikan adanya empat bentuk dasar dari hubungan sosial, yaitu hierarkis, egalitarian (kesamaan derajat), individualis, dan fatalis atau menyerah pada nasib.

Berikut ini adalah beberapa bentuk hubungan sosial dalam kehidupan suatu masyarakat.

  • Hubungan antarpribadi
  • Kelompok sosial
  • Hubungan kelembagaan atau lembaga so
  • sialGemeinschaft dan Gesselschaft
  • Hubungan kelas dalam kelas sosial
  • Hubungan gender
4. Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Hubungan Sosial dalam Masyarakat

Hubungan sosial yang terjadi atau terbentuk dalam masyarakat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya hubungan sosial dalam suatu masyarakat ialah faktor sosial, ekonomi dan pendidikan.

5. Faktor-Faktor Penghambat Terjadinya Hubungan Sosial dalam Masyarakat

Hubungan sosial dalam masyarakat dapat terhambat jika muncul beberapa faktor. Berikut ini merupakan faktor-faktor penghambat terjadinya hubungan sosial.

  • Antropologis
  • Sosiologis
  • Psikologis
  • Ekologis
6. Dampak Hubungan Sosial

Hubungan sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat dapat menimbulkan berbagai dampak, baik positif maupun negatif, yang dapat memengaruhi kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Dampak hubungan sosial tersebut antara lain sebagai berikut.

  • Mempermudah terjadinya sosialisasi.
  • Mendorong terjadinya internalisasi.
  • Mernpermudah proses enkulturasi.
  • difusi atau penyebaran manusia.
  • Terjadinya akulturasi.
  • Terjadinya asimilasi.
  • Mendorong inovasi atau pembaharuan.
  • Menciptakan konftik.
7. Penerapan Konsep Dasar Sosiologi untuk Memahami Hubungan Sosial dalam Masyarakat

Penerapan konsep dasar sosiologi untuk memahami hubungan sosial dalam masyarakat dapat dicontohkan dalam proses sosialisasi. Sebagai salah satu konsep dasar sosiologi, sosialisasi sangat berperan dalam pembentukan kepribadian seseorang. Tanpa adanya proses sosialisasi tentu akan sulit untuk membentuk kepribadian seseorang itu menjadi baik atau seperti yang diharapkan.

Dalam proses sosialisasi akan selalu terjadi suatu interaksi atau hubungan sosial, baik antarindividu, antara individu dan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya interaksi atau hubungan sosial tersebut, proses sosialisasi akan mustahil terjadi. Jadi, proses sosialisasi akan berlangsung dengan baik bila terjadi interaksi antaranggota masyarakat, baik antarindividu, antara individu dan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok tersebut.

Baca juga: Pengantar Sosiologi

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA