Jam berapa hujan meteor malam ini 2022

Liputan6.com, Jatim - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan fenomena hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids akan terjadi pada akhir Juli 2022 di langit selatan dan dapat diamati dari wilayah Indonesia.

"Hujan meteor Alpha-Capricornids ini bisa diamati pada 30 – 31 Juli 2022 mulai pukul 20.00 WIB di ufuk timur. Namun waktu terbaik adalah setelah lewat tengah malam di arah langit selatan,” kata Peneliti Utama bidang Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin, dilansir dari Antara, Jumat (15/7/2022).

BACA JUGA: Ada Hujan Meteor Orionid Bulan Oktober Ini!

Baca Juga

  • Kejutan Mendiang Ayah, Pria Asal Mojokerto Mendadak Jadi Milliarder
  • 6 Wisata Petik Buah di Jawa Timur, Dari Strawberry Hingga Durian
  • Gedung Sarinah Malang, Dari Rumah Dinas Bupati Hingga Pertokoan Elit

Ia menjelaskan sekitar lima meteor per jam diperkirakan tampak melintas di langit. Hujan meteor Alpha-Capricornids berasal dari gugusan debu komet 169P/NEAT yang berpapasan dengan bumi.

"Debu-debu komet yang berukuran kecil memasuki atmosfer bumi lalu terbakar menampakkan seperti bintang jatuh. Walau jumlah meteornya sedikit, kadang-kadang hujan meteor ini menampakkan meteor terang dari sisa-sisa komet yang berukuran lebih besar," katanya.

 

Pada April, ada dua fenomena alam yang menyapa warga dunia. Pertama, ada gerhana bulan 'Moon Blood' atau 'Merah Darah' dan hujan meteor.

**Gempa Cianjur telah meluluhlantakkan Bumi Pasundan, mari bersama-sama meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Cianjur dengan berdonasi melalui: rekening BCA No: 500 557 2000 A.N Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih. Bantuan akan disampaikan dalam bentuk sembako, layanan kesehatan, tenda, dll. Kepedulian kita harapan mereka.

2 dari 2 halaman


Gabungan Dua Hujan Meteor

Sementara hujan meteor Delta Aquariids dapat diamati pada 29-30 Juli 2022 mulai pukul 23.00 WIB di ufuk timur. Puncaknya sekitar pukul 02.00 WIB di langit selatan.

"Hujan meteor ini menampilkan belasan meteor per jam. Debu-debu komet 96P/Machholz diduga menjadi sumber hujan meteor ini," ujarnya.

Ia mengatakan gabungan dua hujan meteor di langit selatan menjadi daya tarik bagi pengamat langit di Indonesia. Diharapkan, kondisi kemarau dan tanpa gangguan cahaya pada Juli membuat pengamatan hujan meteor lebih menarik.

Menurut dia hujan meteor tersebut tidak berbahaya. Debu-debu sisa komet habis terbakar pada ketinggian di atas 80 km.

Untuk menyaksikan hujan meteor dengan lebih baik, perlu memilih lokasi pengamatan yang minim gangguan cahaya lampu dan medan pandang ke langit selatan tidak terganggu pohon atau bangunan.

Pengamatan meteor lebih baik tanpa alat, karena mata mempunyai medan pandang yang lebih luas.

Hujan meteor merupakan fenomena astronomi tahunan yang terjadi ketika sejumlah meteor tampak meluncur silih berganti dari titik tertentu di langit. Meteor tampak seperti bintang jatuh atau bintang berpindah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Anda bisa menyaksikan hujan meteor tanpa perlu menggunakan alat bantu. Bagi warga Jawa Timur yang penasaran, berikut penjelasan soal waktu dan tempat terbaik untuk menyaksikannya.

Hujan meteor yang bisa disaksikan yakni hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids. Peneliti Utama bidang Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan, dua hujan meteor tersebut terjadi di langit selatan sehingga cocok diamati dari Indonesia.

Sementara itu, pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Pasuruan mengatakan, hujan meteor adalah fenomena astronomi yang ditandai dengan banyaknya meteor yang menyebar dari satu titik langit. Hujan meteor itu disebabkan oleh debu kosmik yang disebut sebagai meteoroid, memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.

"Penamaan hujan meteor diambil dari arah rasi bintang mana ia berasal. Misalnya, hujan meteor alpha capricornids yang akan nampak di akhir bulan ini yang tampak pada arah rasi bintang alpha capricornids di belahan langit selatan bumi," kata Peneliti BRIN Pasuruan Siska Filawati saat dihubungi detikJatim, Kamis (21/7/2022).

Waktu untuk Menyaksikan Hujan Meteor

1. Hujan Meteor Alpha Capricornids

Siska menjelaskan, hujan meteor Alpha Capricornids terjadi karena debu komet 169P/NEAT yang masuk ke Bumi dan terbakar pada ketinggian 70 hingga 100 km. Puncak hujan meteor alpha capricornids terjadi pada 30 Juli 2022. Hal ini merujuk situs In-The-Sky.org.

"Untuk wilayah Surabaya, puncak hujan meteor alpha capricornids dimulai pukul 19.00 WIB di langit selatan. Namun, akan lebih jelas terlihat pada 23.15 WIB. Untuk alpha capricronids, jumlah meteor sekitar 5 meteor per jam," papar Siska

2. Hujan Meteor Delta Aquarids

Sementara itu, Delta Aquarids berasal dari debu komet P/2008 Y12 (SOHO). Fenomena astronomi ini juga terjadi pada 30 Juli 2022 dan dapat disaksikan dari pukul 19.28 WIB hingga Minggu (31/7) pukul 05.17 WIB. Sedangkan puncak pengamatannya pada pukul 02.00 WIB.

"Pada jam puncaknya delta aquarids dapat terlihat hingga 25 meteor per jam," tambah Siska.

Jam berapa hujan meteor malam ini 2022

Ilustrasi hujan meteor. Hujan meteor Perseid akan mewarnai langit Indonesia pada hari ini. Foto: Getty Images via AFP/ETHAN MILLER

Jakarta, CNN Indonesia --

Fenomena hujan meteorPerseid akan mewarnai langit Indonesia pada Miggu (14/8) hari ini. Fenomena ini membuat masyarakat Indonesia bisa menyaksikan hujan meteor dengan intensitas hingga 36-61 meteor per jam.

Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan fenomena langit ini bisa dilihat dalam dua tahap.

"Dalam rentang aktifnya Perseid ini, setidaknya ada 2 rentang waktu dimana Perseid dapat disaksikan meskipun intensitasnya tidak semaksimum saat waktu puncaknya," tuturdia, kepada CNNIndonesia.com, Rabu (10/8).

Tahap pertama berlangsungsejak 20 Juli hingga 5 Agustus. Itu berbarengan dengan Bulan yang mencapai fase sabit akhir hingga sabit awal, 19 Agustus hingga 24 Agustus. Tahap kedua, yang merupakan puncaknya, pada 13 dan 14 Agustus.

Pada momen puncak, titik radian hujan meteor akan terbit pada Sabtu (13/8) pukul 23.00 WIB untuk wilayah Sabang dan sekitarnya, dan pada Minggu (14/8) pukul 01.00 WIT untuk wilayah Pulau Rote.

Waktu terbaik untuk menyaksikan hujan meteor Perseid adalah 25 menit sebelum Matahari terbit.

Hujan meteor perseid merupakan hujan meteor yang titik radiannya berada di konstelasi Perseus.Perseid bersumber dari sisa debu komet 109P/Swifts-Tuttle. Hujan meteor Perseid ini dapat melesat hingga kecepatan 212.400 kilometer per jam.

Andi juga menyinggung soal pengaruh fenomena langit yang berdekatan dengan Perseid, yakni Bulan Purnama yang merupakan Supermoon terakhir 2022.

Dia mengatakan menyebut intensitas cahaya Bulan tidak akan terlalu mempengaruhi pengamatan hujan meteor. Pasalnya, puncak hujan meteor terjadi saat Bulan sudah terbenam.

"Secara tidak langsung, intensitas cahaya Bulan memang dapat memengaruhi hujan meteor perseid, meskipun lintasan harian Bulan berada di langit belahan selatan, sedangkan lintasan titik radian Perseid berada di langit belahan utara," ujar Andi.

"Dikarenakan titik radian Perseid terbit antara pukul 23.00-01.00 (sesuai dengan lintang geografis masing2), yakni saat Bulan berkulminasi, sedangkan saat Perseid mencapai titik tertinggi menjelang fajar, Bulan sudah terbenam, maka, cahaya Bulan tidak serta merta menurunkan intensitas Perseid," tandasnya.

Kapan terjadi hujan meteor 2022?

Sementara diterangkan di situs Space, berdasarkan versi American Meteor Society (AMS), puncaknya terjadi pada 11-12 Agustus 2022. LAPAN menyebutkan, pada puncaknya ini hujan meteor akan turun dengan intensitas 100 meteor per jam. Dia berasal dari sisa debu komet 109P/Swift-Tuttle.

Hujan meteor 2022 di Indonesia jam berapa?

Peristiwa hujan meteor Delta Aquariids akan terjadi pada 29-30 Juli 2022, yang bisa disaksikan mulai pukul 23.00 WIB di ufuk timur, dan puncaknya sekitar 02.00 WIB di langit selatan.