Hal hal apa saja yang harus menjadi perhatian bila ingin usaha dengan sistem waralaba

Artikel Ini adalah Hasil Kerjasama DuitPintar.com dan Mitra Perencana Keuangan

Kami,Finansialku.com

Bisnis franchise sudah gak asing lagi di telinga banyak orang Indonesia ya. Mereka yang lumayan punya modal tertarik membeli franchise karena sistem yang sudah baik dan mudah. Pembeli franchise harus ingat bahwa bisnis franchise gak 100% jadi hak milik.

Buat kamu yang tertarik bisnis franchise, simak dulu 8 hal yang harus diperhatikan dalam bisnis franchise di Indonesia berikut ini biar gak berujung kekecewaan:

1. Jangan pernah membeli franchise karena alasan sedang nge-trend
Jenis bisnis franchise yang ditawarkan akhir-akhir ini makin banyak. Ada jasa laundry, biro jasa perjalanan, minuman, makanan dan masih banyak lagi. Nah, kebanyakan calon pembeli cenderung memilih bisnis-bisnis yang lagi nge-trend di masyarakat.

Gak salah sih, karena biasanya dengan memilih bisnis yang kekinian, keuntungan yang bakal didapat sudah jelas. Tapi, lebih baik dipertimbangkan lagi dengan keadaan keuangan dan prospek ke depannya ya

[Baca: Siap Bikin Sukses Bisnismu dengan Manfaat E-commerce di Indonesia]

2. Jangan mengubah sistem bisnis franchise
Sistem yang sudah ada pada bisnis franchise gak boleh diubah, karena sudah berjalan dengan standarisasi tertentu. Jadi, secara teknis, kamu memang bertindak sebagai pemimpin yang harus mengikuti peraturan dari pemilik bisnis franchise.

Kalau udah deal dan salaman ya harus komit bro, gak boleh melanggar kesepakatan

3. Jangan berpikir bahwa bisnis franchise gak punya peluang gagal
Mitos yang beredar di masyarakat adalah bahwa bisnis franchise berpeluang sangat kecil mengalami kegagalan jika dibanding bisnis konvensional. Kenyataannya gak gitu masbro! Bisnis franchise dan konvensional sama-sama punya peluang gagal yang sama besarnya.

Jangan sampai kenyataan ini bikin kamu down dalam memulai bisnis franchise. Kamu bisa kok jadi pengusaha franchise yang sukses asalkan memahami franchise agreement secara benar.

4. Jangan malas memperkaya diri dengan informasi
Sebelum memutuskan untuk membeli sebuah bisnis franchise, jangan malas mencari info dan riset. Hari gini informasi mudah kan, tinggal klik saja kamu bisa dapetin apa yang kamu cari. Baca dan pahami benar informasi-informasi tentang franchise yang kamu temukan biar gak salah pilih dan menyesal.

5. Gunakan jasa penasehat hukum untuk membahas kontrak Franchise
Ternyata masih banyak orang yang membeli bisnis franchise tanpa bantuan konsultan hukum atau pengacara. Ini bisa fatal loh, apalagi kalau kamu membeli franchise yang nilainya cukup mahal.

Ingat ya, kontrak franchise adalah dasar dan aturan main dalam berbisnis. Gak mau menyesal dan sakit hati kan kalau sudah mengeluarkan uang cukup besar namun terjadi masalah di kemudian hari.

[Baca: Bisa Buat Bayar BPJS Sampai Tiket Kereta Apa Keuntungan Franchise Minimarket di Indonesia]

Sebelum tanda tangan kontrak kalau perlu minta bantuan ahlinya bro kalau gak mau nangis bombay!

6. Jangan sepenuhnya percaya pada promosi
Saat kamu sedang mencari informasi tentang franchise melalui website masing-masing, gunakan logika ya. Jangan sepenuhnya percaya dengan penghargaan atau testimoni baik di dalamnya. Sebagian memang nyata, namun gak sedikit juga yang hanya tipu-tipu dan sekedar menarik perhatian calon pembeli franchise.

Lakukan konfirmasi dan cari tahu kebenaran tentang semua informasi yang ada di dalam website. Kamu juga disarankan untuk berkonsultasi dengan pakar franchise jika perlu.

7. Pahami bahwa pemilik franchise yang pegang kendali
Kamu harus aware bahwa kontrak bisnis franchise mengandung pasal-pasal yang lebih cenderung memberi kuasa dan wewenang kepada pemilik franchise.

So, pemilik franchise berhak mengurangi jumlah lini produksi, menaikan biaya pemasaran atau bahkan meminta pembeli franchise berinvestasi pada peralatan baru. Yang bisa saja terjadi adalah terjadi perbedaan kepentingan dan berujung pada konflik antara pemilik dan pembeli franchise.

8. Pembeli franchise bisa merugi dan sebaliknya pemilik franchise untung
Ada beberapa hal yang memungkinkan pemiilik franchise tetap untung walau pembeli franchise merugi. Hal-hal tersebut antara lain:

– Pembeli franchise diharuskan menyewa tempat yang disediakan pemilik franchise – Pembeli franchise diharuskan membeli peralatan awal dari pemilik franchise – Pembeli franchise diharuskan membeli bahan baku dari pemilik franchise

– Pembeli franchise diharuskan bayar royalti dan omzet

[Baca: Buka Bisnis Online vs Offline Mana yang Lebih Bikin Untung]

Jangan cuma tergiur untungnya ya bro, pahamin dulu konsekuensi bisnis franchise biar gak kuciwa! 

Dari ulasan di atas, semoga kamu kini bisa lebih memahami seluk-beluk bisnis franchise dan lebih bijak saat akan memutuskan menggeluti bisnis franchise. Gak mudah namun juga gak sulit-sulit amat kok! Di mana ada niat, di situ pasti ada jalan, semangat ya!

Image Credit:

  • //statik.tempo.co/data/2011/10/04/id_92608/92608_620.jpg
  • //tabloidukm.com/wp-content/uploads/2015/09/kontrak-service-laundry-corporate.jpg
  • //id.gopher.co.id/wp-content/uploads/2015/03/Keuntungan-Dari-Bisnis-Franchise.jpg

Mengenal apa itu franchise adalah penting terutama ketika kamu ingin mendapatkan passive income di samping pendapatan bulan yang rutin diperoleh. Terlebih saat ini kekuatan pembelanjaan masyarakat kelas menengah di Indonesia sudah berkembang pesat, sehingga bisnis franchise semakin diminati. Franchise secara umum dapat diartikan sebagai sistem bisnis yang memungkinkan untuk diperjualbelikan guna mendatangkan income bagi para pelakunya.

Terdapat dua istilah penting yang wajib kamu pelajari sebelum menekuni format bisnis yang satu ini, yaitu franchisor dan franchisee. Dalam bahasa Indonesia, franchisor merupakan pemilik franchise yang membuat atau menyediakan suatu sistem bisnis. Sementara itu, pihak yang membeli sistem bisnis tersebut dinamakan franchisee.

Pada dasarnya, pemilik franchise atau franchisor akan menerima royalti dan biaya berkelanjutan yang dibayarkan oleh franchisee. Sebagai imbalannya, franchisee memperoleh penggunaan merek dagang, dukungan berkelanjutan dari franchisor, dan hak menggunakan sistem franchise untuk melakukan bisnis dan menjual produk atau layanannya.

Peraturan Umum untuk Franchise di Indonesia

Di Indonesia, sudah cukup banyak orang yang memahami apa itu franchise. Namun, banyak pebisnis pemula yang justru terjebak kerugian karena tidak mendapatkan informasi cukup terkait peraturan umum yang diberlakukan pemerintah untuk pebisnis franchise.

Perlu diketahui bahwa suatu franchise harus menggunakan barang dan/atau jasa yang diproduksi dalam negeri untuk 80% dari material bisnis, termasuk bahan mentah, peralatan, serta barang yang diperdagangkan.

Lebih lanjut, pemerintah juga mewajibkan setiap franchisor dan franchisee membuat laporan tahunan terkait perkembangan bisnis franchise. Melalui laporan inilah nantinya pihak otoritas akan menerbitkan surat tanda pendaftaran franchise secara resmi.

Pelaporan ini wajib kamu lakukan sebelum tanggal 31 Maret setiap tahunnya. Jika tidak, maka kedua pihak akan mendapatkan peringatan tertulis sebanyak tiga kali dan denda mencapai Rp100 juta.

Setelah memahami peraturan umum terkait franchise di Indonesia, sekarang kamu lebih siap untuk memulainya. Hanya punya modal minimum? Tenang saja, enam hal ini bisa membantu kamu untuk menjalankan franchise dengan lancar dan menguntungkan.

Baca juga: 8 Cara Membuat Bisnis Startup untuk Pemula

Ciptakan Sistem Bisnis dengan Sempurna

Agar franchise berjalan lancar, tentu saja dibutuhkan sistem bisnis yang sempurna. Tidak jarang kesalahan dalam sistem bisnis akan membuat franchisor dan franchisee terpaksa gulung tikar.

Oleh karena itu, sebelum mempromosikan atau memasarkan franchise, sebaiknya terlebih dulu dilakukan pengecekan sistem serta uji coba. Jika masih ada yang belum berjalan sempurna, segera lakukan perbaikan. Jangan ragu berkonsultasi pada mereka yang sudah sukses bergerak dibidang franchise.

Sistem bisnis yang tercipta dengan sempurna akan berpengaruh terhadap jalannya usaha serta kelancaran pengurusan dokumen-dokumen perizinan. Persiapan sistem yang matang akan mencegah jeratan masalah hukum di kemudian hari.

Buat Proposal Bisnis yang Masuk Akal

Selain menciptakan sistem bisnis yang sempurna, kamu juga harus mampu membuat proposal bisnis serealistis mungkin. Pastikan bahwa angka-angka yang dicantumkan berdasarkan hasil riset, tidak dilebihkan dan juga tidak dikurangi. Pasalnya, proposal bisnis inilah yang akan mempengaruhi kredibilitas dan kepercayaan jangka panjang dari franchisee. Jangan lupa, cantumkan pula modal yang perlu dipersiapkan, sehingga apa itu franchise modal minim tidak berhenti hanya pada slogan saja.

Berikan Detail Informasi

Franchise yang kamu tawarkan akan menarik perhatian para pemilik modal maupun franchisee jika memberikan informasi secara menyeluruh. Hal ini dikarenakan mereka bisa benar-benar mempelajari sistem bisnis dan permodalan yang dibutuhkan untuk menjalankan franchise itu sendiri. Kamu juga bisa menambahkan proposal, status hukum, gambaran produk dan jasa, hingga sistem kerja sama yang akan dibangun.

Lebih lanjut, jika produk franchise berbentuk barang, maka kamu pun harus menjelaskan berapa jumlah stok yang perlu dipersiapkan dalam satu periode pemasaran. Sebaliknya, jika franchise berupa jasa atau layanan masyarakat, maka sebaiknya menginformasikan detail prosedur setiap step yang harus dilakukan ketika menjalankan franchise tersebut. Dengan begitu, hak dan kewajiban akan terlihat jelas sehingga meminimalisir terjadinya kesalahpahaman.

Baca juga: 10 Ide Mengembangkan Bisnis Berskala Kecil

Siapkan Kantor Offline

Memiliki kantor offline bagi pebisnis franchise adalah hal yang mutlak. Terlepas dari besarnya modal awal yang kamu miliki, profesionalitas serta kredibilitas franchise sangat dipengaruhi dengan adanya kantor offline. Kamu bisa memanfaatkan rumah pribadi atau memanfaatkan ruang kerja bersama (co-working space) sebagai kantor offline bagi franchise yang dimiliki. Tentu saja, hal ini membantu koordinasi dalam tim lebih mudah terlaksana secara optimal.

Lakukan Riset Pasar

Mencari tahu apa itu franchise tidak cukup tanpa disertai dengan riset pasar yang matang. Sama seperti bentuk bisnis lainnya, kamu juga harus mengetahui siapa saja yang akan menjadi target pasar, menentukan strategi pemasaran berdasarkan demografi audiens, hingga mempelajari peluang yang ada dari kompetitor lain di wilayah yang sama. Melalui hasil riset pasar yang valid, kamu juga bisa melakukan pemantauan serta evaluasi secara berkala agar franchise terus berkembang ke arah yang lebih baik lagi.

Meski terlihat sepele, aktivitas riset pasar sangat mempengaruhi jalannya franchise yang dimiliki. Terlebih kondisi masyarakat Indonesia yang relatif cepat berubah, sesuai dengan tren yang sedang berkembang secara global. Untuk itu, kamu harus selalu up-to-date dengan pola konsumsi yang berlangsung di masyarakat setempat.

Baca juga: Memahami Tren Pembayaran Online Masa Kini

Promosi Franchise

Satu lagi hal yang wajib kamu lakukan agar franchise berjalan lancar, yaitu memasarkan sistem bisnis, baik secara offline maupun online. Promosi ini bisa dilakukan door-to-door atau dengan mengunjungi satu per satu franchisee. Semakin banyak yang mengenal franchise kamu ,tentu semakin mudah untuk mendapat kepercayaan dari pasar. Jangan ragu untuk memanfaatkan internet dan media sosial dalam mempromosikan franchise.

Kamu juga bisa membangun website agar terlihat lebih profesional di hadapan pemilik modal maupun franchisee. Tambahkan konten-konten yang menarik, baik berupa artikel, gambar, maupun video yang relevan dengan aktivitas franchise. Demi meningkatkan visibilitas website, pastikan juga bahwa kamu telah menggunakan domain yang mudah diingat. Selain itu, untuk mencegah hilangnya trafik atau terserang virus malware, gunakan cloud hosting yang terbukti aman, cepat, dan handal.

Setelah memahami apa itu franchise dan mempelajari tips-tips sukses menjalankan sistem bisnis tersebut, apakah kamu tertarik untuk menekuninya? Di tahun 2019 ini, franchise masih memiliki cukup banyak peminat di Indonesia. Beberapa peluang yang bisa kamu coba antara lain jasa ekspedisi pengiriman barang, lembaga bimbingan belajar, ritel, hingga yang bergerak dibidang kuliner.

Baca Juga: Bisnis Dropship: Panduan Lengkap untuk Pemula

Melalui franchise, kamu yang masih pemula dalam hal bisnis bisa memulai bisnis dengan lebih cepat. Selain itu, pelaku franchise juga tidak kesulitan memperoleh keuntungan, sebab brand yang dibeli sudah memiliki nama dan reputasinya terjamin. Kamu hanya perlu menentukan pilihan franchise yang terbaik dan sesuai dengan passion yang dimiliki, sehingga franchise berjalan lebih lancar dan menyenangkan. Jadi, tunggu apa lagi? Segera mulai bisnis franchise kamu dan dapatkan untung sebesar-besarnya. Good luck!


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA