Prof Dr Tahalele adalah muridnya. Puruhito yang minta Tahalele memperdalam ilmu bedah jantung di Jerman. Di Universitas yang sama. Dari guru besar yang sama.
Kini Prof Tahalele sudah pensiun. Sudah empat tahun. Sudah pindah ke universitas swasta. Tahalele jadi dekan fakultas kedokteran di Universitas Katolik Widya Mandala.
Berarti betapa seniornya Prof Puruhito. Di usia 79 tahun, beliau masih aktif. Mengajar. Menguji. Menulis. Badannya sehat. Tegap. Perutnya rata.
Sudah delapan buku Puruhito diterbitkan. Semua jadi pegangan di universitas. Misalnya buku Kolokium Bedah, Pengantar Bedah Vaskulus, Dasar-Dasar Pemberian Cairan dan Elektrolit pada Kasus-Kasus Bedah. Dan banyak lagi.
Saya pun minta izin: agar WA jam 06.44 itu bisa diterbitkan di Disway. Bukan saja penting, tulisan Prof Puruhito kali ini seperti bukan tulisan gaya lama beliau. Ini seperti Puruhito muda kembali. Sejak beliau sendiri menjalani operasi bedah jantung 8 tahun lalu, tampilan beliau seperti lebih muda. (Dahlan Iskan)
Inilah WA pukul 06.44 itu:
***
MEMBACA tulisan Anda dengan judul Rebutan Alat, saya jadi ”malu” (maaf pakai tanda petik). Malu sebagai dokter. Bahwa memang terjadi apa yang Anda sampaikan itu. Di rumah sakit, ya memang begitu adanya.
”Malu” karena terjadi ”aib”. Seharusnya tidak pantas ada dokter seperti itu, mengingat ”sumpah dokter” yang pernah diucapkan waktu dilantik sebagai dokter. Hal itu seolah telah melanggar sumpah itu. Khususnya dalam konteks ”kesejawatan” (”Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagai saudara kandung”). Juga pada pengabdian kepada pasien (”kepentingan pasien akan saya utamakan”).
Menjadi direktur RS (di Indonesia saja?) memang rupanya tidak ”mudah”. Saya masih ingat kata dr Soeroso, mantan direktur RSUD dr Soetomo sebelum dr Djoni Wahyudi. dr Suroso mengatakan, menjadi direktur RSUD ternyata lebih ”rumit” ketimbang menjadi bupati. Beliau memang mantan bupati (Madiun/ Nganjuk?)
Saya tidak pernah jadi direktur RS, tapi sebagai mantan rektor juga menemukan problem yang hampir sama antara rektor PTN (waktu itu belum PT BH) dengan rektor PTS.
Untuk rumah sakit, sekarang makin ”rumit” dengan adanya ”macam-macam" RS: RS-Vertikal seperti di Kupang. Di Surabaya juga akan dibangun RS Vertikal. Ada lagi RSUD (milik Pemprov atau Pemkot/ Pemkab). RSUD dr Soetomo dan RS Haji Surabaya adalah ”milik” Pemprov Jatim. RS BDH dan RS Soewandi ”milik’ Pemkot Surabaya). Ditambah lagi ada RS-Universitas (yang ada di hampir semua PTN di Indonesia (RS USU, RS UI, RS UGM, RS UA, dan seterusnya) yang ”milik” Rektor (?) atau milik PT terkait? atau milik Kemendikbudristek? Walah, jadi rumit. Itu di bawah Kemenkes atau Kemendikbudristek? (sebagai mantan rektor saya juga tidak bisa menjawab dengan tepat). Apalagi juga disebut ”Rumah Sakit Pendidikan” – Vertikal ? RS Daerah ? (mungkin perlu bantuan para ”sahabat Disway” atau ”perusuh Disway” untuk ”membanding-banding ké” RS-RS tersebut.)
Contohnya RSUD dr Soetomo. Sudah berpuluh tahun sebagai ”RS Pendidikan di Unair”. Sekarang ada RSU Airlangga yang juga ”RS Pendidikan Unair”. Kami di prodi pendidikan spesialis juga punya ”RS Jejaring”. Yakni untuk membantu pendidikan spesialis (upaya ”percepatan Pendidikan Spesialis” – seperti Anda tulis beberapa waktu lalu). Ini wewenang Kemenkes kah atau Kemendikbudristek?
Rumit juga ya?
Nah, yang Anda tulis tentang ”rebutan alat” itu (termasuk yang membuat saya ”malu” tadi) memang ”terjadi” di beberapa sektor. Maaf, karena Anda juga menyebut SpBTKV yang ikut rebutan, tapi bukan dengan SpA tapi dengan Cath-Lab (di RSUD dr Soetomo sudah tidak lagi, tapi di RS lain juga di luar Surabaya masih ada). Malah pernah ada Permenkes yang menyebutkan tentang penggunaan alat radiologi dan juga ”kebijakan direktur” setempat. Yang pasti (seperti Anda tulis) tidak ada di RS Swasta. Tapi toh pernah terjadi ”penguasaan alat” oleh spesialis tertentu dengan memblokir hari-hari penggunaan alat tersebut. Dan direktur tidak mampu mengatasinya karena ”kalah wibawa” dengan spesialis tersebut.
Problem itu juga terkait dengan ”azas monoloyalitas” (satu dokter satu SIP atau satu tempat praktek). Yang pasti perubahan soal ini akan membuat banyak dokter (termasuk spesialis) akan protes. Sekarang SIP dibatasi hanya 3 tempat praktik/Rumah Sakit.
Pasti direktur RS akan ”senang” bila para dokter itu ”loyal” bekerja HANYA di RS nya saja. Dari pagi sampai sore/malam. Bahkan sekalian ”praktik” di RS nya itu juga. Itu memang ideal. Seperti di beberapa negara lain.
Di Singapore saya kenal beberapa spesialis khusus yang bekerja di lebih dari satu RS. Tapi di Jerman sejauh ini memang semua dokter ”loyal” hanya bekerja di satu rumah sakit, dari pagi sampai sore. Kebijakan ”monoloyalitas” ini memang ideal untuk keperluan pendidikan spesialis yang ”hospital based” (lagi ribut juga masalah ini), karena ”dokter-guru-pendidik” bisa konsentrasi membimbing calon spesialis.
Cuma saat ini jumlah pendidik inilah yang masih terbatas, hanya ada di kota besar. Sementara itu para “dokter pendidik” ini juga perlu “tambahan penghasilan” dengan punya SIP di RS lain. Jadi dilematis kalau harus ”monoloyal”. Terjadinya ”rebutan alat” juga karena sebab-sebab tersebut.
Semua itu menjadikan ”rumit” nya menjadi direktur RS Pemerintah (Vertikal, Pemprov, Pemkot/PemKab) atau bahkan direktur RS Pendidikan (masih ”RS Pemerintah”).
Entahlah bagaimana kelak kalau ada RS Swasta yang menjadi ”RS Pendidikan Spesialis” seperti wacana yang sudah mulai ada ke arah sana. Saya tahu ada RS Swasta yang punya CEO dan juga punya direktur RS, tapi yang ”kuasa” adalah CEO nya. Maaf saya tidak punya gelar “MARS” mungkin kurang tepat menyebut hal ini.
Mungkin kelak juga harus ada gelar “MAU” (Management Administrasi Universitas – Sekolah Rektor) untuk mengelola RS Pendidikan sebagai “milik” Rektor/PT.
Saya masih ingin komentar panjang, tapi rasanya hal ini sudah cukuplah sedikit memberi masukan untuk Anda, dari sudut pandang seorang pensiunan rektor, masih mendidik spesialis di RSUD (yang bukan Vertikal, dengan segala keterbatasan pengadaan alat-alat canggih.
Apalagi waktu saya masih muda dulu, sulit sekali memperoleh alat-alat untuk melaksanakan bedah jantung.
Untung saya tidak pernah punya jabatan struktural pimpinan di RSUD dr Soetomo. Di hari tua ini saya tetap mendidik agar tidak lupa dan tidak ”nganggur”.
Semoga Pak Dahlan yang saya kagumi, tetap sehat (saya salut betul karena saya tahu Anda punya ”hati” khusus yang dirawat dengan obat-obat hebat dan kesehatan yang prima bisa selalu berkelana ke mana-mana tanpa lelah, menikmati kuliner dan durian Musangking...).
Prof Dr dr Puruhito (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan*
Edisi 28 Desember 2022: Rebutan Alat
John Prasetio
Terlihat jelas ada sedang upaya sabotase dan distorsi masalah pelayanan kesehatan. Masalah alat-alat di Rumah sakit tidak dapat dijadikan alasan untuk mencegah kebijakan pemerintah perihal peralihan sistem pendidikan profesi dari University Based kepada Hospital Based. Masalah utama dan pertama sistem pelayanan kesehatan di Indonesia adalah terletak pada jumlah dokter sub-spesialis (Konsultan). Dengan meningkatkan jumlah dokter sub-spesialis (Konsultan) maka otomatis akan disertai dengan penambahan jumlah dokter spesialis dan dokter umum (general practioners). Sesuai dengan usulan dan masukan pada kolom Komentar yang ditujukan kepada Pemerintah c.q. Menteri Kesehatan pada artikel "Salah Kaprah Tentang Dokter" tanggal 13 Desember 2022, masalah utama pada regulasi & peraturan dibidang kesehatan terletak pada keterlibatan, kekuasaan, dan kewenangan yang diberikan oleh negara kepada Asosiasi Profesi Kedokteran (IDI), Konsil Kedokteran Indonesia, Kolegium Kedokteran, dokter-dokter, ormas-ormas, asosiasi farmasi, asosiasi rumah sakit, dll. Pemerintah menjadi tersandera sendiri karena ulah kebijakannya yang memberikan wewenang, dan kekuasaan kepada pihak-pihak non-pemerintah. Satu-satunya solusi adalah mereformasi besar-besarnya dgn mencabut seluruh kewenangan & kekuasaan pihak-pihak non-pemerintah. Organisasi profesi, para dokter, Konsil Kedokteran, Kolegium, dll dapat memberikan masukan dan saran kepada Pemerintah tetapi harus ditempatkan diluar sistem dari kepemerintahan.
EVMF
”Minggu ini akan kita keluarkan permenkes penggunaan alat-alat itu,” ujar Menkes Budi Sadikin kepada Disway. ”Prinsipnya, siapa pun yang punya kompetensi harus boleh menggunakan alat tersebut,” tambahnya. Bapak Menteri Kesehatan yang sepertinya "terlalu pintar" : masalah yang perlu diatasi BUKAN pengaturan penggunaan alat-alat kesehatan, TETAPI mesti diupayakan Kecukupan Peralatan Kesehatan !! Misalnya saja Cathlab yang sedang dipakai oleh Bagian Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (SpJP) dengan antrian pasien yang saaaaangaaaaat panjaaaaaaaaaang, tentu saja akan kesulitan untuk berbagi penggunaan dengan Bagian Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular (SpPD-KKV) ; apalagi "kepanikan" keluarga pasien yang terus mendesak untuk mendapatkan jadwal penanganan medik secepatnya. Lha kalau Bagian Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (SpJP) sudah melakukan penjadwalan, sudah pasti mereka akan ngotot untuk menggunakan Cathlab tersebut, sebagai pertanggung-jawaban terhadap pasien !! Mengapa tidak disediakan 2 Cathlab untuk 2 bagian berbeda tersebut, yang sama-sama sangat membutuhkan alat vital tersebut !!
Liam Then
APBN 2022 sebesar 3.106,4 triliun rupiah, dengan penerimaan cukai rokok yang kurang lebih 5-6 persen dari APBN negara. Bisa di artikan rakyat indonesia yang merokok membiayai 5-6 persen APBN dengan merusak kesehatan mereka. Rp188 triliun pendapatan cukai rokok per November, jika di dollar-kan setara dengan 11,7 miliar dollar. Livelpool harganya "cuma" 5 em dollar. Ibaratnya perokok Indonesia belum genap 2022 habis, duit cukainya sudah bisa buat beli dua Liverpool , masih ada sisa 1 em dollar buat operasional. Unilever perusahaan blue chip basis Inggris , 129.33 em dollar nilainya. Bisa di ibaratkan , perokok Indonesia duit cukai 2022 nya bisa buat beli hampir 10 persen kepemilikan Unilever pusat. Yang forecast pendapatan usahanya stabil di 60 miliar dollar/ tahun selama lima tahun kedepan. Artinya jika duit cukai rokok 2022 di hemat, kemudian buat di belikan kemilikan saham Unilever hampir 9 persen, lumayan aman. Ada potensi menghasilkan buat 5 tahun kedepan. Dan tentunya , dengan pameo ada uang enak belanja, pemerintah bisa dapat duit heran saban tahun. Jadi bisa di belikan macam alat-alat rumkit canggih. Terakhir, duit rp188 triliun kalo dibelikan krupuk,mungkin bisa bikin seisi Tiongkok batuk-batuk.
Johannes Kitono
Kemarin pagi dapat wa call Pak Pry yang beruntung terpilih sebagai peserta Agrinex Camp di penghujung tahun ini. Beliau dapat bocoran dari mb Pipit Disway bahwa di kampung Agrinex tidak ada fasilitas air panas. Nah ini masalahnya, Pak Pry kalau tidak mandi air panas tidak bisa tidur. Tentu tidak seperti film 007 James Bond, dimana saat sang aktor kedinginan salah satu pemanasnya adalah memeluk cewek cantik lawan mainnya.Jadilah panas luar dalam dan bisa juga kepanasan. Saran buat Pak Pry, contohlah juragan disway ketika masih jadi sesuatu dan saat rapat dengan wakil rakyat di Senayan. Dibalik jaketnya selalu ada botol aqua yang berisi air hangat. Mungkin saat rapat yang umumnya hanya basa basi saja beliau membayangkan botol aqua yang hangat itu salah satu Bond's Girls.Jadi Pak Pry silahkan bawa botol aqua dengan berbagai ukuran.
Pryadi Satriana
Bukan begitu, saya sdh terbiasa mandi dg air hangat/panas, apalagi di musim hujan begini. Juga biasa menyediakan air hangat/panas utk diminum waktu terbangun tengah malam. Masuk angin atau pun air dingin untuk mandi bisa jadi masalah 'serius' buat saya. Diminta bawa teko listrik - masih dicek sama Mbak Pipit ketersediaan daya listriknya - dan juga termos. Lha ini kukira 'Kampung Agrinex' adalah 'kampung agro -wisata', lha ternyata kok 'kampung tenanan'? Lha gimana mau narik 'turis asing', lha wong 'turis lokal' ae 'maju-mundur' ngene? Memang sudah konfirmasi keberangkatan, tapi tokek di kamar saya berbunyi, "Ora ... berangkat ... ora ...berangkat ...". #nginep gratis, kondisi 'sak ada-e', masuk angin urusen dewe#
Johannes Kitono
Idealnya seorang direktur bukan profesi dokter. Tapi alumni Public Health atau FKM yang juga menyandang MBA. Karena bukan dokter tentu bukan anggota IDI dan tidak perlu sungkan sama para dokter senior. Nasibnya tidak akan seperti Dr Terawan Menkes yang dipecat oleh koleganya.Sebagai penyandang MBA tentu direktur bisa hitung efisiensi peralatan dan kapan paybacknya sehingga bisa investasi lagi alat baru yang lebih canggih.Tentu yang jadi masalah apakah ada penyandang SKM dan MBA yang bersedia jadi Direktur di RSUD ?
Andrie Bagia
Saya ingin ikut komentar abah. Ini komentar ketiga saya di disway. Saya penasaran apakah birokrasi pendaftaran-pelayanan-pembayaran RSUP sebagus swasta. Anak kedua saya sakit hingga harus dirujuk ke RSUD tingkat provinsi di Jawa Timur dan RS orthopedi rujukan nasional di Jawa Tengah. Kesimpulan saya sama: pelayanannya bagus, stafnya ramah, tapi birokrasinya mbulet dan rumit. Entah siapa penanggung jawab pembuat prosedurnya. Bagi orang sehat dan ada uang untuk transport mungkin bisa menjalaninya. Bagi yang tidak punya dua hal itu, rasanya sulit. Di RS Jawa Timur ini saya melihat suami istri umur 70-80 tahun berobat rawat jalan. Sang suami sakit dengan kursi roda didorong istrinya yang berjalan begitu pelan. Tidak ada yg lain membantunya. Hanya berdua. Tidak bisa dibayangkan jika harus rawat inap seperti anak saya yang pengurusan berkasnya seperti bola pingpong. Pindah dari satu ruang ke ruang lain, satu gedung ke gedung lain. Di RS Jawa Tengah, ada satu keluarga dari Jambi yang sudah 4 kali bolak-balik RS ini tiap minggu karena memang dirujuk ke sini. Biaya berobatnya tidak seberapa, ongkos pulang perginya bisa dihitung sendiri. Masalah kedua ini juga perlu kajian tersendiri.
Rahma Huda Putranto
Abah DI, mohon izin memberikan masukkan untuk tema tulisan esok hari. Ada fenomena menarik dalam persidangan Bharada E. Seorang filsuf sekaligus rohaniawan sekelas Romo Magniz bersedia menjadi saksi ahli. Tidak tanggung-tanggun, diberitakan dengan jelas. Beliau menjadi saksi ahli yang meringankan. Tentu ini kejadian yang menarik. Seorang begawan mau turun gunung. Pasti ada pertimbangan mendalam dari beliau. Mohon bisa dituliskan, bah. Saya yakin sesuatu di baliknya bakal menjadi pelajaran baik untuk kita semua.
Denny Herbert
Di Flores juga untuk operasi katarak, yg sebenarnya lebih sederhana dibandingkan open surgery lainnya, belum bisa.. kasihan sekali. Padahal tinggat katarak sangat tinggi di Flores bagian pesisir karena UVnya sangat tinggi.. jadi kebutaan dini sangat tinggi di sana. Bila sudah buta akhirnya produktivitas menurun dan menyusahkan orang lain karena harus dibantu... Mohon pemerintah bisa bantu masalah ini...
Alex Ping
Masalah kurangnya dokter spesialis lagi diatasi, muncul masalah kurang alat, kurang alat lagi dicarikan solusi sudah ribut pengelolaannya. Bahkan keputusan direksi seakan harus sama dengan keputusan dokter 'berwibawa'. Jika hal ini ditanyakan kepada seorang mantan gubernur, maka beliau akan menjawab dengan mudah: "Sebenarnya hal ini sudah saya analisa jauh sebelumnya, mana bisa menteri kesehatan mengatur rumah sakit, menteri kesehatan ya harusnya mengatur rumah sehat."
Jimmy Marta
Kalau SOP pemakaian peralatan saja sampai menkes yg buat, itu terlalu. Harusnya itu bisa dibuat kepala bagian medik nya RS. Paling tinggi sang Dirut nyalah. Jika di rumah sakit tsb ada keberpihakan pd spesialis tertentu untuk menguasai peralatan spesial, ambil langkah spt penunjukan menkes. Dirut nya dipilih bukan dari dokter. Ambil setingkat manager. Yg ahli manajemen.
Leong putu
Baiknya Pak mentri membuat aturan secara menyeluruh untuk rumah sakit. Mulai dari parkir, tarif parkir,cara parkir. Lanjut peraturan mengenai karyawan, usia karyawan, cara berpakaian, cara berbicara, cara melayani, semua hal yang berkaitan dengan karyawan dibuatkan Bapak menkes. Lanjut ke pelayanan. Antrian pasien, Rekam medik, rawat inap, tarif layanan, kamar rawat inap, poli rawat jalan. Apotek, lama antrian ambil obat, senyum petugas apotek. Semua di atur Pak Menkes. Lanjut kebersihan Rumah sakit, cat tembok, kebersihan WC , taman², larangan merokok di RS, kebersihan got, kebersihan dapur. Semua hal yang menyangkut kebersihan diatur Pak Menkes. Alkes, semua yg atur pak Menkes, sampai jadwal pemakaiannya pun harus seijin pak Menkes. Dokter juga harus diatur pak Menkes, jadwal kerjanya juga sekalian. Intinya, semua yang berkaitan dengan pekerjaan di rumah sakit pemerintah.diatur oleh pak Menkes. Agar kepala rumah sakitnya bisa lebih fokus. Lebih fokus melayani istri atau suaminya. ... Akhirnya... Ini komen saya yang paling serius yang pernah saya buat, sambil ngopi sachetan bareng istri. Tanpa madu.
Jo Neka
Harga karcis.parkir juga ya om Leong..
Om Diki
sejak Indonesia merdeka, baru kali kali ini CDI menulis artikel yang bagus.
Yuli Triyono
Soal rebutan memang sudah kodratnya manusia, ada dimana-mana. Di Qatar kemarin rebutan bola, di sini rebutan alat kesehatan modern.
Jokosp Sp
Alatnya bisa canggih. Namun manusianya tidak bisa canggih. Kenapa harus Pak Menteri sampai turun tangan harus bikin aturan pemakaian alat. Bodoh sekali, kurang kerjaan, dan harus ribet seperti itu. Menguras banyak tenaga dan pikiran. Ayak - ayak wae kata orang. Sesederhana pengaturan di swasta. Kalau cukup oleh " Direktur " Rumah Sakit, kenapa harus sampai ke Menteri ?. Aturan dibuat untuk ditaati, bukan untuk dilanggar. Justru ada aturan siapapapun yang melanggar bisa kena sangsi atas pelanggaran itu. Alat dibeli dengan sangat mahal, itu harus produktif, harus maksimal jam pemakaiannya. Uang pembelian harus cepat kembali, dan sebelum depresiasi alat misal 5 tahun habis. Di swasta selalu memperhitungkan itu. Misal beli alat 5 milyar, maka akan dibagi 5 thn x 365 hari/ tahun x kerja alat misal 20 jam/ hari --> Rp 5.000.000.000,- : ( 5 Thn x 365 hari) : 20 jam/ hari = Rp 136.986,-/ jam. Swasta selalu mau untung untuk beli alat baru. Kemudian agar tidak ketinggalan teknologi maka tinggal ngalikan penjualan (sewa) per jamnya misal 4x lipat jadi Rp 136.986,-/ jam x 4 = Rp 547.944,-/ jam ( ini akan lebih besar misal dimasukkan biaya produksi termasuk di dalamnya biaya listrik, biaya spare part, biaya maintenance, dan biaya operator per jam ). Di swasta tidak ada yang sulit mengenai aturan. Jelas dan tegas. Pelanggar harus ada sangsi, termasuk yang tidak bisa mengoperasikan alat jadi produktif. Itu biasa disebut tidak kompeten. Ya dimundurkan, ganti orang lain. Semudah itu.
No Name
Kalo demikian halnya, tambah bbrp persyaratan utk menjadi Dirut RS ; 1. tidak memiliki/mengidap penyakit; jantung, paru, liver, ginjal , usus, THT, 2. Kadar gula & kolesterol normal, tidak hipertensi/ hipotensi Agar sang Dirut tidak berpihak ke salah satu kubu pemakai alat. Salam hormat dari Lombok
Aku dan kita Official
Sy baru Nemu cara login bila eror (pake chrome) Tapi butuh beberapa akun google. 1. Ketika bisa login jgn logout 2. Buka tab baru utk buka chd 3. Jika di tab baru eror gk bs login, buka chd pertama. 4. Pindah akun google. 5. Selesai, anda bisa ikutan coment tapi akun google nya beda. Mgkin ada yg lebih simpel tapi sy bisa ikutan komen dgn cara di atas.
Sumber:
- Tag:
- # prof dr puruhito
- # alkes
- # catatan harian dahlan
- # catatan harian dahlan iskan
- # dahlan iskan
- # disway
- # alat kesehatan
- # menteri kesehatan
- # menkes
- Share:
Komentar: 191
Silahkan login untuk berkomentar
- 5 hari
reskon indo
Waaaw......sekelas Profesor Puruhito ae "mumet" terkait dunia "kepemilikan" rumah sakit. Apalagi saya.... Mau komen "takut" ah......
Reply
- 5 hari
reskon indo
Waaaw......sekelas Profesor Puruhito ae "mumet" terkait dunia "kepemilikan" rumah sakit. Apalagi saya.... Mau komen "takut" ah......
Reply
- 5 hari
bitrik sulaiman
Alhamdulillah
Reply
- 5 hari
Johannes Kitono
Wow sampai jam 20.33 komentar sudah 184 dan mungkin akan tambah lagi. Sorry banget telat karena sempat ketemu teman Notaris di Gianyar. Profesi utamanya Sutradara Gong Drama dan Notaris hanya kerja sampingan biarpun klien harus antri. Untuk urusan Rebutan Alkes ternyata bikin heboh. Prof DR.dr Purihito sang sesepuh atau suhu harus turun gunung komentar panjang di CHD. Menurut teman teman dokter yang rajin melihat statistik dan rekam medik pasien BPJS. Pasien yang paling banyak menghabiskan dana adalah yang hobby merokok.Sehingga ada guyonan,pasien type begini lebih baik di euthanasia saja. Tentu saja tidak boleh. Dan mungkin bisa diambil jalan tengah yang moderat. Pabrik pabrik rokok raksasa seperti Djarum,Gudang Garam, Bentul dan Sempurna. Sambil injak kaki diminta kontribusinya ikut menanggung secara proporsional biaya BPJS. Toh pasien pasien akibat asap rokok itu pelanggan seumur hidupnya. Tentu itu juga tidak mudah. Dengan alasan pabrik rokok telah banyak menciptakan lapangan kerja. Nah ironis sekali. Satu sisi pabrik rokok banyak ciptakan lapangan kerja dan sumbang pajak gede buat negara.Tapi sisi negatifnya, asap rokok juga telah menghabiskan sebagian besar dana BPJS non perokok.Silahkan dipilih, euthanasia atau tutup pabrik rokoknya.
Reply- 5 hari
mz arifinuz
Sebaik nya pabrik rokok ditutup saja. +/- ada nya pabrik rokok, agar dihitung.
Reply
- 5 hari
EVMF
Tukang Cukur Rambut. Sebelum Ilmu Kedokteran berkembang ; Bagaimana penanganan bedah yang disebabkan oleh luka tertentu ?? Siapa yang melakukannya ?? Ternyata dilakukan oleh Tukang Cukur Rambut !! Karena pada Abad Pertengahan tindakan operasi lebih dipandang sebagai seni kerajinan tangan, dengan ketrampilan menggunakan pisau tajam. Tukang Cukur Rambut juga melakukan sejumlah hal lainnya seperti pencabutan gigi, amputasi dan penjualan obat-obatan. Kedua profesi tersebut, Tukang Cukur Rambut dan Tukang Bedah, akhirnya digabungkan pada tahun 1540 oleh King George II menjadi United Barber-Surgeons Company. Pada tahun 1745 sebuah Sekolah Khusus Bedah dibuka di kota London, Inggris. Ini menandakan sebuah keharusan untuk mengemban Ilmu Bedah terlebih dahulu sebelum menjadi Ahli Bedah dan menjalankan operasi. Warna "Merah dan Putih" pada tiang di setiap tempat cukur menyimbolkan kain serbet putih yang ternodai oleh darah. Hingga kini, tiang dengan warna yang penuh makna tersebut masih digunakan tukang cukur rambut di seluruh dunia. barbersurgeonsguild.com history-barber-surgeon rsudkertosono.nganjukkab.go.id 10-fakta-mengejutkan-yang-mengubah-dunia-medis-untuk-selamanya
Reply
- 6 hari
Leong putu
18.58 wib 181 komentar masuk. ----------- 24 komentar sesuai topik 9 pantun 148 komen di luar topik.
Reply- 5 hari
Leong putu
Hahaha...pengacara memang seperti ini. ... **Pengangguran banyak acara.
Reply
- 5 hari
ALI FAUZI
Pengamat komentar juga rupanya Om Leong. Mantap....!!!
Reply
- 6 hari
Leong putu
18.58 wib >>> 18.58 wita
Reply
- 6 hari
Denny Herbert
Mungkin problem seperti ini terjadi di banyak tempat di pemerintahan, seperti terjadi di BRIN juga.. tata kelolah laboratorium masih penyesuaian...
Reply
- 6 hari
Leong putu
Camping di perkebunan saat hujan. Pasti beceks. Cenderung berlumpur. Saran : bawa sepatu boots.
Reply
- 6 hari
Legeg Sunda
#177. Hadir.
Reply
- 6 hari
Mahmud Al Mustasyar
Sepertinya Prof. Puruhito ini termasuk aktivis disway juga. Sampai² tahu istilah "sahabat" dan "perusuh" disway.
Reply
- 6 hari
Ahmad Zuhri
Jadi inget doktrin yg pernah saya dapat.. "Orang pintar cenderung sombong, sombong cenderung tidak loyal, tidak loyal sama dengan pengkhianat" Apakah tidak boleh pintar? Boleh dan harus kl bisa.. tapi jika posisinya sebagai 'bawahan' , pintar2 lah menempatkan diri..
Reply
- 6 hari
Leong putu
BR :" Jakarta tgl 28 akan ada badai". BM :"bukan badai, tapi hanya hujan ektrim". GB :" WFH saja". Hujan :" saya bukan teroris". Rara :" udan wae kok bingung, aku diudani malah happy".
Reply
- 6 hari
Pryadi Satriana
"Yg mereka bilang tidak ada ketersediaan itu kan bln Okt-Des ini yg sdg panen kecil. Jadi memang sedikit gabahnya & harga cenderung di atas harga yg sanggup dibeli Bulog. Di bulan2 ini seharusnya Bulog bukan membeli gabah tapi mengeluarkan cadangan gabah atau berasnya. ...ketika panen besar tahun ini, panen petani melimpah sesuai data BPS, jg diperkuat data SPI yg menunjukkan ketika panen raya kemarin harga gabah jatuh. Mirisnya Bulog kurang berperan beli gabah pada saat itu. Kalau Bulog tidak berubah, harga gabah akan jatuh lagi ketika panen besar tahun depan. TAHUN LALU SAJA KITA TIDAK IMPOR, HARGA SUDAH JATUH DAN TIDAK DISERAP BULOG." (Kompas.com, 19 Des 2022, "Petani Sayangkan Keputusan Bulog Impor Beras"). "Gmn ini Pak Budi Waseso, Anda ndhak makan gaji buta, kan?" "Gmn ini Pak Zul, masih suka 'kagetan' (baca: 'bengong')?" "Gmn ini Pak Jokowi, jangan sampai dibilang 'plonga-plongo' lagi ya, Pak?" Salam buat semuanya. Rahayu. #lek ngene mesakno petani#
Reply- 6 hari
Apakah ini pertanda Pemilu sudah dekat? Biaya logistik (peserta) Pemilu kan tidak sedikit . Monggo Pak Pry diulas, terimakasih Salam hormat dari Lombok
Reply
- 6 hari
Jimmy Marta
Perbaikan server. Ini gercep dari kritikan cak Aryo. Ayo semangat tim IT..
Reply
- 6 hari
Pryadi Satriana
Benarkah berita tentang harga berikut? "Daging cenderung naik-turun, sementara susu semakin menguat. Pasokan susu stabil ditengah permintaan susu yang terus meningkat. Diperkirakan banyak yg beralih ke susu karena tidak lagi minum kopi 'sachet' yg kurang baik bagi kesehatan. Banyak yang memberi testimoni, susu membuat mereka tidur nyenyak." Salam. Rahayu.
Reply- 6 hari
Kalo tentang daging yg naik turun, susu semakin menguat (mirip mengeras) dst .. ini domain nya Bli Leong untuk membahas nya lho Pak Pry . Hihi Salam hormat dari Lombok
Reply
- 6 hari
Pryadi Satriana
"Yg mereka bilang tidak ada ketersediaan itu kan bln Okt-Des ini yg sdg panen kecil. Jadi memang sedikit gabahnya & harga cenderung di atas harga yg sanggup dibeli Bulog. Di bulan2 ini seharusnya Bulog bukan membeli gabah tapi mengeluarkan cadangan gabah atau berasnya. ...ketika panen besar tahun ini, panen petani melimpah sesuai data BPS, jg diperkuat data SPI yg menunjukkan ketika panen raya kemarin harga gabah jatuh. Mirisnya Bulog kurang berperan beli gabah pada saat itu. Kalau Bulog tidak berubah, harga gabah akan jatuh lagi ketika panen besar tahun depan. TAHUN LALU SAJA KITA TIDAK IMPOR, HARGA SUDAH JATUH DAN TIDAK DISERAP BULOG." (Kompas.com, 19 Des 2022, "Petani Sayangkan Keputusan Bulog Impor Beras"). "Gmn ini Pak Budi Waseso, Anda ndhak makan gaji buta, kan?" "Gmn ini Pak Zul, masih suka 'kagetan' (baca: 'bengong')?" "Gmn ini Pak Jokowi, jangan sampai dibilang 'plonga-plongo' lagi ya, Pak?" Salam buat semuanya. Rahayu. #lek ngene mesakno petani#
Reply
- 6 hari
Udin Salemo
Enak nian buah semongko/ Buah diberi sama Bang Arif/ Perlu belajar sama Prof Purhito/ Di usia tua masih produktif/ Kalau tuan hendak ke kota Padang/ Singgah sebentar di Sawahlunto/ Kalau tuan mau berusia panjang/ Tirulah gaya hidup Prof Puruhito/
Reply- 6 hari
Amat Kasela
Tepian Musi tempat berenang/ Dermaga tua sampan bersandar/ Punya tuli umurnya panjang/ Dipanggil Tuhan tak akan dengar
Reply
- 6 hari
Leong putu
Pakcik Chei Samen apa kabar ?
Reply- 6 hari
Leong putu
Aamiin
Reply
- 6 hari
Otong Sutisna
Iya lama ga nongol, apakah kesulitan login.... mdh2an beliau sehat selalu.... aamiin...
Reply
- 6 hari
Leong putu
Ada lalat hinggap di kursi / Ada nyamuk menggit pipi / Beli alat agar dapat komisi / Alat rusak akau tak perduli / ... 365_mantun komisi
Reply
- 6 hari
Jimmy Marta
Ada berita spesial. Tp bukan tentang dokter sesialis. Bukan tentang pak menkes. Ini mengenai bahan pokok beras. Kemaren terbetik kabar benar. Data mentan dan bulog gk dipercaya pak mendag. Swasembada beras diragukan. Untuk itu 500.000 ton beras dah diberi ijin impor tahun ini. Saya gk tahu mendag ini orangnya netral kayak pak menkes yg bukan berlatar kesehatan. Apakah beliau ini berlatar belakang dagang atau bukan. Entahlah....! Jd saya benar2 gk tahu tentang data produksi beras dalam negeri dan keputusan impor itu. Mungkin perusuh ada yg tahu. Yang saya tahu, kementan - bulog dan kemendag itu memang 3 lembaga yg susah sinergi sejak lama. Maka untuk itu dibentuklah lembaga baru. Bapanas. Badan Pangan Nasional. Dari 2021 Bapanas mulai bekerja. Ngurus bahan pokok beras, daging dan sayuran. Program unggulannya mungkin soal cool storage. Gudang berpendingin agar sayur dan daging tahan disimpan untuk cadangan dlm negeri. Soal cadangan pangan tentu sangat penting. Tapi bgmn dg Bulog yg sudah eksis selama ini?.. Nah, ini mungkin kembali lg ke perusuh...
Reply- 6 hari
Jimmy Marta
Walau sesama berdaging, saat lebaran daging cuma mau naik. Gk pernah bisa turun. Daging sapi dg daging ayam...
Reply
- 6 hari
Amat Kasela
Masalahnya, kalo susu udah turun, susah naiknya. Kecendrungannya malah turun terus. Pertahankan agar tidak turun sajalah.
Reply
- 6 hari
Leong putu
Beras mahal gpp, Om... Gak masalah. Selama nafsumakan ada, pasti akan terbeli. Jadi, beras naik gpp. Asal susu tidak turun.
Reply
- 6 hari
Pryadi Satriana
Kutipan dialog dg Pipit 'Disway': "Tidur di mana?" "Tidur di tenda." "Sungguhan tidur di tenda?" "Iya pak kan camping .. Tapi ada kamar kok pak. Biar yg muda saja tidur di tenda." "Maaf, apa di sana nanti bisa mandi air panas?" "Tidak ada water hater (sic) pak Villa perkebunan biasa Villa hanya terisi tempat tidur." "Kalau mau minum hangat harus bawa sendiri?" "Kampung Agrinex ini kan camping pak ... Jd semua serba terbatas Utk keperluan mandi bawa sendiri." Dialog di atas diiring alunan lagu 'Que sera,sera' yg disenandungkan Nat King Cole. Tiba2 saja lagu yg tadinya 'merdu mendayu-dayu' seperti terdengar 'cemplang gemlondhang', liriknya pun terdengar seperti 'cek soro, soro' ... Tokek di kamar pun nimbrung, "Disway ... bokek ... Disway ... bokek ... bokek ...". #kamp Disway atau kamp Nazi?#
Reply- 6 hari
Legeg Sunda
Sa aje nt. Tapi mirip.
Reply
- 6 hari
Nimas
Yang paling bikin hati kudu sabar juga, terkadang bahkan seringnya bertemu dg pelayanan yg tak ramah.Apa di ganti robot saja petugas2 loket itu ge.Macam pelayanan rumah sakit di Tìongkok yg abah sdh pasti lebih tahu. Desain robot secantik dan seramah mungkin .Tempatkan di loket pelayanan.
Reply
- 6 hari
Amat Kasela
Kok Pak Pry terlihat "jinak" ya. Tidak seperti biasa hanya gara-gara memikirkan Camping. Saya menduga ini disengaja Abah Dis memilih Pak Pry. Ini pembalasan halus atas komentar Pak Pry selama ini. Wkwkwkwk
Reply
- 6 hari
Jokosp Sp
Saya ketawa terbahak - bahak, sampai tiga kali. Karena sampai baca komennya Pak Pry tiga kali. Menarik sekali. Terima kasih Pak Pry tulisannya membuat saya bahagia, bisa tertawa. Saya memang termasuk golongan orang yang sulit tertawa, kecuali ada lawakan yang berkualitas tinggi. Sering mamanya anak - anak feedback, orang kok serius amat. Ini sudah di rumah, tidak lagi kerja, tidak lagi ikut perusahaan, tidak lagi ikut bos. Terbawa sampai rumah dan sampai saat ini, kerja yang alhamdullillah membawa pendidikan kedisiplinan dan kejujuran yang dijunjung sangat tinggi. Semua amanah dikerjakan dengan serius. Jadinya membaca tulisan Abah kemarin dan hari ini kok sangat - sangat miris lihat kondisi di internal Rumah Sakit. Dulu 100% dibackup sepenuhnya kesehatan oleh perusahaan, dan pilih rumah sakitpun bisa sesuai sakitnya. Sekarang setelah dihandle BPJS dan harus ke rumah sakit umum : daftar antrian harus pagi - pagi, tunggu buka praktek s/d jam 10.00 itupun antri dengan pasien lain yang begitu banyak, lanjud periksa dokter, janjud antri lagi obat......begitu dicek dapatnya sak umprit dipakai 3 hari habis. Badan belum terasa sehat. Nasibbu nak, nasib wong cilik.
Reply
- 6 hari
Muhammad Abdul Malik
Tes Komentar
Reply
- 6 hari
agus rudi Purnomo
Alat Cath Lab cuma 14 miliar kecil. Bellin dong pake duit gambar Gareng cap konsorsium 303 dan setoran tambang ilegal, atau pake duitnya Sitorus dari BBM ilegal yang disita triliunan, atau duitnya investasi bodong yang disita negara', gitu aja kok repot, maaf prof, ini komentar khas perusuh disway....kabuuur gitu aja kok repot HHHH...jangan lupa bahagia
Reply
- 6 hari
Leong putu
"Le...kamu kok kelihatan lemes gak bergairah begitu ?". ."istri ku sudah gak bisa memuaskan lagi Om". ."tambah istri doong..cari yang baru". ".kalau belum puas lagi, gimana Om?". ." ya....tambah lagi". "Kalau gak berani bilang nambah, gimana Om ?". ."ijin nyusul aja, alias minta maaf". ".kalau modalnya belum ada ?". ."baiknya kamu kerja, cairi duit, rawat istrimu sekarang, antarkan pergi salon, pedicure, menicure. Mandi sauna, mandi lulur. Istri kok cuma disuruh masak dan di wik wik saja. Hedeeeeeeh. Ra modal blasss..!". "#&@%#".
Reply- 6 hari
Leong putu
Hmmmm...... Jadi perusuh ini memang serba salah. Komen serius, malah bikin bingung. Komen sindiran, malah disalah tafsir...wkwk Komen diatas kan cuma sindiran. Kalau belum punya dana, jangan beli beli alat. Rawat dan gunakan yang ada. ... Simpel sebenarnya. Wkwkwk
Reply
- 6 hari
Amat Kasela
Pak Joko, kalo mau nambah, menanam purun dulu jar.
Reply
- 6 hari
Jokosp Sp
Kalau marah cuman sebentar, gag sampai 3 bulan dah mbalik lagi. Itu kata temanku begitu. Jadi modalnya cuman nekad dan tega akhirnya bisa empat. Jangan kuatir hidup rukun sampai kakek ninek, dijamin.
Reply
- 6 hari
Amat Kasela
Tambah asisten rumah tangga untuk kerjaan rumah'tangga. Biar istri untuk wik wik saja.
Reply
- 6 hari
Otong Sutisna
Minta maaf lebih mudah daripada minta izin....tapi kalau keseringan tar bisa bisa sudah di izin kan sebelum minta maaf...
Reply
- 6 hari
Jimmy Marta
Modal belum ada, one man show aja. Jika cukup boleh dg someone. Sudah ada bisa threesome, foursome...lanjutkan bli..
Reply
- 6 hari
Er Gham
Kalo musim hujan, atau cuaca dingin, ular selalu mencari tempat yang hangat. Hati hati para perusuh di csmp agrinex yang tidur di tenda. Taburi garam sekeliling tenda. Sepatu tetap dipakai saat tidur. Xixixi... #edisinakutnakutin
Reply
- 6 hari
Kliwon
Saking mahal & langkanya, alat untuk diagnosa penyakit bisa jadi sumber pertengkaran. Untunglah alat untuk memperbanyak populasi, tiap orang sudah memilikinya. Ngga terbayang ribut & kacaunya dunia kalau alat untuk memperbanyak populasi itu juga harus dipake antre bergantian.
Reply- 6 hari
Jimmy Marta
..lha ndalah. Kliwon gk tahu ributnya si puss men rebutan puss si women. Wkwk..
Reply
- 6 hari
Kliwon
@Jimmy Marta Emangnya kalo kucing pake kawin suntik Om ? kok alatnya kudu gantian. Wkwk @Leong Putu Ga berani Bli. Kuatir alatku yang cuma satu²nya itu jadi cuil². Bisa mengurangi nilai estetika saat aktifitas memperbanyak populasi.
Reply
- 6 hari
Leong putu
a
Reply
- 6 hari
Leong putu
Mbah kliwon saya sarankan datang ke tempat terapi yang menggunakan ikan kecil² itu sebagai "terapisnya". Tapi, yang dicelupin jangan cuma kakinya saya. Coba Mbah Kliwon nyebur bugil saja. Ntar lihat reaksinya. Ikan2 pada antri atau malah mati semua. #selamat mencob.
Reply
- 6 hari
Jimmy Marta
Mbah kliwon sih ternaknya tuyul. Coba piara annya kucing, pasti lihat rame nya....wkwk.
Reply
- 6 hari
Jimmy Marta
Untuk bisa bersikap netral dan objektif, paling tepat itu memang orang dari luar sistim. Dengan bgtu keputusan yg diambil belum ada tarik menarik kepentingan. Maka tepat sekali jk pak Budi Sadikin jadi mentri kesehatan. Yg bukan dokter bukan dari kemenkes. Satu lagi sarat penting netral dan objektif, jangan terlalu lama menjabat di satu lokasi atau wilayah. Ini rawan membuat jaringan. Rawan kolusi. Hal ini kita pasti dah hafal sekali. Instansi vertikal sudah lama menerapkan. Polisi, TNI, Kehakiman, petugas pajak sampai bea cukai. Tour of duty itu sudah biasa bg mereka. Disamping penyegaran dan promosi ini berguna untuk mengenal berbagai wilayah. Bisa berkomunikasi dan memimpin masyarakat dg aneka ragam agama dan budaya. Beri semangat ke pak menkes. Ayo pak, buat perubahan untuk meningkatkan derajat kesehatan seluruh rakyat Indonesia..
Reply
- 6 hari
AnalisAsalAsalan
Syahdan, ketika antrian mengular, para dokter berteriak, "Batu itu tidak bisa menyembuhkan. Ayo pulang, jangan antri di sini! Ponari bukan dokter." Namun, tatkala antrian di rumah sakit mengular, ternyata, oh, ternyata. Dokter "kewalahan", pasien pun bingung. Dunia, oh, dunia. Hahahahaha.
Reply
- 6 hari
EVMF
Mengapa "berebut" ?? Karena ada yang "diperebutkan" !! Kalau "berkecukupan" ; apa iya masih akan berebut ?? Antrian yang cukup panjang untuk mendapatkan pelayanan medik dengan bantuan peralatan kesehatan tertentu, menunjukkan kapasitas fungsional alat-alat kesehatan yang tidak sebanding jumlah pasien yang mesti dilayani, berarti tidak memadai, tidak mencukupi !! Memang, tidak bisa dipungkuri, bisa saja terjadi ada bagian medik tertentu yang merasa superior, juga ada dokter senior yang merasa lebih berhak untuk diprioritaskan menggunakan alat-alat kesehatan yang ada. Pertanyaan kita semua adalah : mengapa hal itu bisa terjadi ?? apa penyebabnya ?? Kalau tingkat "Kecukupan Peralatan Kesehatan" sudah terpenuhi, apa iya masih akan berebut ?? Saya sangat tidak yakin hal itu akan terjadi. Se-ego-ego-nya dokter senior, tidak akan sekerdil itu !!
Reply
- 6 hari
Helix Dct
Ijin pak. Klo kami orang medan bilang, ceritanya ini banyak kali muternya2, tohh ujung2 nya duit juga kok... Ya da hospital based aja... Cuma, agak ribut sikit la, hilang uang masuk orang tu pula :))
Reply
- 6 hari
AnalisAsalAsalan
Urun rembug sedikit tentang pendidikan dokter spesialis. Menurut saya tak perlu dipermasalahkan university based atau hospital based. Yang penting kompetensinya. Biarlah dua-duanya jalan, yang penting ada yang menguji kompetensi. Begitu pun gelar, mau sama atau beda juga ga masalah, yang penting kompetensinya. Masalah utama adalah kalau hospital based, apakah setiap dokter spesialis atau spesialis konsultan bisa jadi pembimbing? Belum tentu. Di dunia IT saja, seorang programmer boleh jago, tetapi disuruh ngajar bisa ampun-ampun.
Reply- 6 hari
Liam Then
Benar juga, jago tak otomatis mahir mengajar.
Reply
- 6 hari
Theodorus Trianto
Saat Prof Purohito memperdalam pengetahuannya di Univ. Erlangen Jerman , Nib Soehendra juga bekerja di Univ..Eppendorf Hamburg.Nib Soehendra lahir di Jakarta Th 1943. Prof Soehendra kariernya sebagai pelopor dibidang therapie ERCP bukan hanya di Europa tetapi.di dunia. (Wikipedia)
Reply
- 6 hari
Munif Arifin
Jadi ingat saat berjuang bersama dengan nyonya, dulu. Untuk menentukan jenis dan regimen kemo, harus menunggu berbulan antri alat mahal itu. Berburu, berjibaku dengan waktu. Celakanya sel kanker itu tak akan mau tahu. Bermanuver tiada menentu. Untung ada fasilitas rawat inap VIP yang segera memangkas waktu tunggu alat mahal itu. Dan beruntung pula setelah itu bertemu dokter berhati malaikat (saya mutlak setuju dengan sebutan para PPDS pada ibu dokter berhati mulia ini). Kami berinteraksi dengan beliau hampir 6 tahun setelah itu. Terima kasih bu. Mugi tulus hati ibu menjadikan lapang Husnul khotimah nyonya.
Reply
- 6 hari
Juve Zhang
Lihat pengalaman berobat 1994 di Tiongkok memang Dokter semua full time di 1 RS. Dan tak buka praktek sore, dan beaya dulu itu very cheap lah .mondok 2 Minggu plus segala makan, obat dll. Setara nginap di hotel bintang 3 selama 2 Minggu. Entah zaman now. Satu hal mereka mengunjungi pasien secara kelompok jadi pasien di bahas oleh beberapa dokter, walaupun di pegang satu dokter tapi dokter lain bisa beri masukan. Gotong royong. Makanya ilmu kedokteran maju pesat di sana. Tapi yg utama jangan sakit berat, merepotkan para dokter. Di kota kecil ada juga dokter top seorang profesor praktek pribadi pake ramuan tradisional herbal, tarifnya suka suka pasien.wkwkwkw. mau ngasih 50,000, 100,000 berapa pun ok. Ilmunya jangan tanya kelas suhu top. Bahkan di panggil ke Amerika buat ngobatin pasien parah. Semakin tinggi ilmunya semakin sosial jiwanya.wwkkw
Reply- 6 hari
Jimmy Marta
Secara kelompok ini akan ditemui di RS pendidikan. Satu dokter ahli dan banyak calon spesialis. Sang leader spt mengajar praktek. Bahan praktek nya ya, penyakit pasien...
Reply
- 6 hari
Jimmy Marta
Sangat wajar jk sekelas kita2 perusuh "cemburu" dg life pak bos. Kuat perjalanan jauh. Kurang tidur tp pagi2 tetap berdansa. Dan terlatih serta adaptif dg kondisi yg ada... Coba lihat selevel prof Puruhito aja juga cemburu. Usia beliau hanya bbrp langkah didepan pak bos. Tp beliau pasti dah menjaga sekali kondisinya. Membatasi jalan2 jauh. Mengurangi konsumsi yg berpotensi hipertensi, gula darah , kolesterol dsb nya. Dan bahkan mungkin gk berani menyentuh durian. Salam sehat prof.. Nah bagi yg terpilih ikut camp cikeusik, anda harus sekuat dan seadaptif sohibul bait. Camping itu bukan mondok, bukan nginap. Ini pasti dialam terbuka. Segala kemungkinan cuaca bisa saja terjadi. Bekali saja diri anda dg segala sesuatunya. Pemanas air, jaket, balsem dan parasetamol sekalipun.... Tapi jangan ragu, semua agenda dah dibuat rundown rinci. Ikuti sj acara dg lapang pikiran dan senang hati. Semoga semua lancar dan sehat. Titip salam tuk pak bos DI. Dan jgn lupa tuk mba Pipit juga...haha..
Reply
- 6 hari
Lagarenze 1301
Semestinya "ra tepak pol" ke Kampung Agrinex. Bisa jadi juri "lomba pertamax" yang diikuti semua peserta untuk edisi 1 Januari 2023. Pemenang dapat hadiah khusus sarapan sama Pipit. Atau sekalian "ra tepak pol" ikut lomba juga. Buktikan bisa tetap berjaya meski di luar kandang.
Reply- 6 hari
Jimmy Marta
Tambah sederhana jika minimal jarak, maximal koneksi + max hp anyar + max speed mencet... Jangan mencet saat ngopi....xixi. btw. ra tepak, bagi2 dong trik emot nya...
Reply
- 6 hari
ra tepak pol
sebenarnya untuk mengisi pertamax di CHD ini sederhana saja, cukup pakai browser yang belum dapat mengisi kotak kotak iklan yang sudah disiapkan admin Disway... nah lancar deh mengisi perta + max, + max turbo, + dex, + lite, + dex turbo, + dll mau dalam ruangan atau luar ruangan yang penting ada sinyal ☕️☕️☕️ ngopi yo
Reply
- 6 hari
Pryadi Satriana
Kutipan dialog dg Pipit 'Disway': "Tidur di mana?" "Tidur di tenda." "Sungguhan tidur di tenda?" "Iya pak kan camping .. Tapi ada kamar kok pak. Biar yg muda saja tidur di tenda." "Maaf, apa di sana nanti bisa mandi air panas?" "Tidak ada water hater (sic) pak Villa perkebunan biasa Villa hanya terisi tempat tidur." "Kalau mau minum hangat harus bawa sendiri?" "Kampung Agrinex ini kan camping pak ... Jd semua serba terbatas Utk keperluan mandi bawa sendiri." Dialog di atas diiring alunan lagu 'Que sera,sera' yg disenandungkan Nat King Cole. Tiba2 saja lagu yg tadinya 'merdu mendayu-dayu' seperti terdengar 'cemplang gemlondhang', liriknya pun terdengar seperti 'cek soro, soro' ... Tokek di kamar pun nimbrung, "Disway ... bokek ... Disway ... bokek ... bokek ...". #kamp Disway atau kamp Nazi?#
Reply- 6 hari
Legeg Sunda
Dari maren khawatir terus, padahal lebih tahu dari Sumedang,tentang kemping. Ki... Aki.
Reply
- 6 hari
Cah Kene ae
Saya membayangkan, Pak Pry berangkat ke Agrinex nyangklong tas ransel. Kompor, termos dan cangkir seng diikat di tas. Biyuuhhh.....pating grandhul. Kaya tukang kredit panci. Begitu nyampe.... Jebul diprank.
Reply
- 6 hari
Jokosp Sp
Masak sih Abah bokek ? Saya kok gag percaya. Ini acara tutup tahun, berarti sudah tutup buku maksimal hari ini tanggal 28 Desember. Karena tanggal 29 sudah buat closing kantor, mempersiapkan tanggal 30 - 31 Desembernya pada pulang mudik. Para karyawan pada nunggu SMS Banking alias Bonus Tahunan. Kalau Abah ya lihat laporan akhir tahun saja dari team keuangan, berapa nilai kenaikan income tahun ini. Jadi Pak Pry jangan kuatir masalah tenda dan isi maupun fasilitasnya, sangat tergantung dari kenaikan income tadi. Kalau ternyata turun, maka mohon maaf ya Pak Pry, terpaksa disediakan lapak saja. Anggap kayak kemah/ kamping di SD dulu. Semuanya disiapkan sendiri. Bawa kloso, bawa kompor, bawa panci, bawa bumbu dan sayur sendiri, dan bawa beras sakcukupe. Jangan lupa bawa selimut tebel biar gag kedinginan, plus obat nyamuk ya. Nyamuknya cuman satu, tapi temennya yang banyak. Ini bisa ngganggu tidur malamnya....wkwkkkk.
Reply
- 6 hari
Pryadi Satriana
'Takut masuk angin' dan 'njaga supoyo ndhak masuk angin' beda ... Goblig iki ngono ae gak ngerti, hi..hi.. #sinau ben gak goblig#
Reply
- 6 hari
Kartosuwiryo
akhirnya ketahuan juga.... Pak Pry yg mengklaim dirinya ngga takut apapun, ternyata takut masuk angin.....
Reply
- 6 hari
Er Gham
Ada acara bakar bakaran Pak. Numpang masak air pakai kayu bakar saja. Hanya perlu ada panci agak besar, buat mandi air hangat.
Reply
- 6 hari
AnalisAsalAsalan
@PS Persis seperti anak saya ketika kemah pertama kali saat kelas 5. Dia bertanya terus, "Nanti tidurnya bagaimana?" "Mandinya antri atau tidak?" "Makanannya kesukaanku? Kalau ga, bagaimana?" Pak Pry, Wong sampean sendiri yang menulis tidak takut apa pun. Lha, kemah gitu aja gupuh setengah mati. Jauh panggang dari sate. Kalau sampean memang harus hati-hati, ya ga usah ikut. Menurut analisis saya -- yang asal-asalan ini -- nanti bakalan capek saat pulang. Bisa jadi camp-nya juga sama pegawai Disway. Satu tenda empat orang. Namun, kalau sampean ikhlas... Ya, anggap saja pengalaman baru, meski pahit, ikut aja... So, gitu saja kok repot. Hahahahaha.
Reply
- 6 hari
Otong Sutisna
Pak Pry ledek Abah ... disway bokek, kayaknya jadi deh ke Agrinex, soalnya di sindir perusuh terus....
Reply
- 6 hari
ALI FAUZI
Sepertinya hampir semua badan usaha pemerintah problemnya nyaris sama: Pimpinan/karyawan tidak ada rasa memiliki pada aset perusahaan. Terutama di BUMD milik pemerintah provinsi. Terutama lagi di BUMD milik pemerintah kabupaten/kota. Problem tersebut belum termasuk intervensi langsung dari oknum pimpinan daerah setempat untuk menikmati hasil usaha badan itu. Tambah ruwet lagi bila antarpimpinan daerah itu berebut intervensi. Belum lagi kalau ada kasus korupsinya. Maka, umumnya badan usaha pemerintah, baik BUMN maupun BUMD, terus buntung. Meski buntung, tapi ada BUMN bagi-bagi deviden. Seperti PLN. Itu dulu. Entah sekarang.
Reply- 6 hari
Jimmy Marta
Secara umum mungkin begitu pak AF. Namun ditempat sy (plat merah juga), peralatan tekniknya di jaga betul -maklum, dari alat itulah outputnya-. Anggaran perawatan tiap tahun pasti ada. Tinggal di maintenance rutin dan perhatikan indikator di alat. Di peralatan super canggih sekarang semua serba digital. Umumnya peralatan dibuat negara bersalju. Dari kondisi itu, kebutuhan utama peralatan adalah bersih dari debu dan suhu ruang yg terjaga.
Reply
- 6 hari
Rachmad Saleh
Sehat abah, sehat prof puruhito cuma mo info kenapa ya dokter dokter klo praktek sesuai jam pasti datangnya terlambat, kasian klo pasein manula ato anak kecil. Tks
Reply- 6 hari
Jimmy Marta
Bukan dokter spesialis. Namun ada resep spesial bikin istri cantik. Bayar 'hutang' anda dg lunas saat ketemu doi malam hari. Pagi2 coba lihat. Pasti sidia berwajah cerah. Bikin sarapan bahkan sambil nyanyi....xixi...
Reply
- 6 hari
AnalisAsalAsalan
@OS Di balik istri yang cantik, ada suami yang kusut. Hahahahaha.
Reply
- 6 hari
Otong Sutisna
Kadang dengan istri nya juga jarang ketemu, ketemu di tempat tidur sang istri sudah tidur pulas.... begitu bangun Pasien sudah nunggu depan rumah.... selesai di rumah langsung cus ke RS, atau klinik 1,2 bahkan 3...makanya jangan heran istri dokter kinclong 2, mobil, hp, tas, baju dll keluaran terbaru, sang dokter mungkin anda sudah tahu....
Reply
- 6 hari
Jimmy Marta
Persis cerita teman. Susah ketemu. Pun saat libur sabtu minggu. Padahal ini ayah dan ibunya. Mereka hanya memperbanyak maklum. Anaknya pengabdi masyarakat.
Reply
- 6 hari
bagus aryo sutikno
Begitu juga klinik B OFF doi biasanya rapat dng kolega PLUS menerima komplain. BLM kalau pejabat minta bertemu. Akhirnya doi saat sore kembali ke klinik A, pasti delay. . Namun dokter is dokter. Dengan kemanusiaannya, doi sanggup melayani pasien hingga jam 11 malam. . Kapan doi ketemu anak2nya, orang tuanya dan keluarga...? NO ONE KNOWS.
Reply
- 6 hari
bagus aryo sutikno
Biasanya dokter ON daily di beberapa tempat. . Taruhlah di klinik A dari 06.00 -08.00 dan di klinik B jam 09.00 - 12.30. . Ndilalah di klinik A ramai. Lha opo iyo moro2 jam 08.00 langsung OFF. Khan kudu "ngabisin" pasiennya. . Automatis di klinik B akan delay. Klinik A biasanya plat hitam dan klinik B biasanya plat merah.
Reply
- 6 hari
Wahyudi Kando
Dato' DI bilang tulisan kali ini cukup dewasa.....memang rata rata pensiunan dan jika sudah tidak menjabat rata rata komentar & masukan serta statementnya banyak yg berubah jadi dewasa. Waktu menjabat ada bapak ada kakak kakak pembina yg mesti dijaga hatinya...Jadi auto belum dewasa hihiii
Reply
- 6 hari
bagus aryo sutikno
Buah tomat kulitnya keruh Buah mengkudu hijau jelita Selamat kepada camp perusuh Per peserta dapat jackpot 25 juta
Reply- 6 hari
bagus aryo sutikno
Buah mengkudu hijau jelita Dimakan pelan diatas cakruk Per peserta dapat jackpot 25 juta Bila habis durian 3 buah, kopi segelas dan gule sate 25 tusuk.
Reply
- 6 hari
bagus aryo sutikno
Sayur lodeh bumbu kemiri Sambal tomat warnanya merah Camp perusuh diundur lagi Menunggu durian matang buah
Reply
- 6 hari
bagus aryo sutikno
Komentar Prof Puruhito sangat mencerahkan. Terima kasih boss Dahlan, dah kerso memuatnya. Feedback yg luar biasa. . Namun mohon ijin, nawaitu misuh2 ning Alhamdulillah bisa auto healing. Gini lho boss Dahlan, sebelum mengurusi negara, ya kesehatannya ya tambangnya, alangkah lebih baik boss Dahlan mengurusi admin Disway. . Mohon luangkan waktu ya Boss, agar admin CARE dng "authorization error" atau "deleted client". Cobalah diobrolkan boss, bisa login itu prestasi. . Dalam bayangan saya, kalau login mudah, tata ruang " reply' nyaman, orang macam boss Eric Thohir juga siap komen. . Prof Puruhito komen via WA, artinya market Disway itu kian luas dan dalam. Yg mau ber komentar pasti juga blanthongan negero. Jangan biarkan ini muspro mung gara2 sulit login. . Pagi ini sendu Boss, gegara 27x login baru bisa penetrasi. Umpomo manten anyar ngunu, mesti udan tangis. "Nggonmu ki ono bolongan'ne ra tho Dik..? " #Nuwun kawulo nuwun
Reply- 6 hari
Kliwon
Nah, kalau yang seperti itu masuk spesialisasinya Bli Leong Putu. Beliau ahlinya ahli di bidang tsb. Bidang verifikasi & validasi bolongan.
Reply
- 6 hari
AnalisAsalAsalan
@BAS Jangan pakai Chrome, pakai yang lain, misalnya Firefox. Lancar jaya. NB: Masalah sudah diketahui tim IT Disway, namun solusi belum ditemukan. Seringkali teori tidak memberi hasil sesuai harapan.
Reply
- 6 hari
Pryadi Satriana
Sudah dikonfirmasi: #nginep gratis, kondisi 'sak ada-e', masuk angin urusen dewe# Pipit Disway sdh bilang, "Bawa termos & teko listrik, juga handuk dan peralatan mandi. Ketersediaan daya listrik untuk teko listrik masih dicek (, dan alhamdulillah belum ada jawaban)." Pak Mirza Mirwan bilang, "Jangan lupa bawa payung/jas hujan, spy kalau tiba2 hujan ndhak 'njedidhil' kayak tikus kecebur got." Hujan? Apa kata BMKG? BMKG bilang "Jabodetabek Potensi Badai Dahsyat 30 Desember" (cnbc, 27/12/2022). BMKG juga bilang "Potensi HUJAN LEBAT-SANGAT LEBAT untuk Banten
Reply- 6 hari
Atho'illah
Kalo Pak Pry nggak berangkat biar saya saja yang menggantikan. Hihi
Reply
- 6 hari
Leong putu
Saat akan beranjak remaja / Saat penting untuk sunatan / Saat ramalan cuaca bahaya / Tentu keselamatan diutamakan / .... Gakbudal.com
Reply
- 6 hari
bagus aryo sutikno
Apabila ada segudang tomat Bolehkah bawang turut bersanding Bila Kung Pry tidak berangkat Bagai petarung urung bertanding
Reply
- 6 hari
Pryadi Satriana
(sambungan) , Jabar, dll. ("Prakiraan Cuaca 31 Desember 2022, BMKG Peringatkan Tahun Baru Hampir Seluruh Indonesia Hujan Lebat"). Gimana di Cikeusik, Pandeglang 31 Des '22? Pagi-siang hujan berpetir, suhu 24°-28°C. Tokek di kamar saya pun mengingatkan, "Ojo ... budhal ... ojo ... budhal ...ojo ...". Ada WA mengingatkan, "Stay home, stay safe." Aku pun tertunduk diam ... Salam. Rahayu.
Reply
- 6 hari
Leong putu
Budal Gak Budal Gak Budal Gak Budal Gak.....lah itungane pas tiban gak... Hmmmm... WARNING : ----------------- AWAS TANAH LONGSOR.
Reply
- 6 hari
bagus aryo sutikno
Namanya bulan madu Mbah, yo sae'ne hujan deras. Happy end year Kung Pry. Be strOng.
Reply
- 6 hari
yoming AFuadi
Ini yg bikin para perusuh chd makin rusuh, bagaimana tidak orang komentar kok dijadikan bahan tulisan.
Reply- 6 hari
bagus aryo sutikno
Makan durian saja bisa jadi tulisan dan ladang perdebatan lho. Tapi itulah indahnya perusuh, tulisan SEGO TAHU komentar bisa RENDANG TEMPE.
Reply
- 6 hari
Giyanto Cecep
salah satu hikmah seorang Menteri Kesehatan yang bukan dokter .. banyak ditemukan hal-hal yang secara managemen keliru .. ada kabar baru juga bahwa Pak Silmy Karim orang yang spesialis menata perusahaan sakit ( baca BUMN) yang bukan ahli hukum dipilih (belum diangkat resmi) sebagai Direktur Jendral Imigrasi .. coba kita cermati ..
Reply
- 6 hari
Jo Neka
Om Leong kayaknya di demo istri karena ngotot ke Agrinex.eee ngebalas ke Disway..salam sehat buat om Amat om Otong pak Pry pak Mirza om Juve pa Johanes Dll
Reply- 6 hari
Leong putu
Wkwkwk....
Reply
- 6 hari
Amat Kasela
Untuk yang masih jomlo, kalo bisa cari istri yang gagap teknologi. Tak terlalu ngerti masalah HP. Ini pengalaman.
Reply
- 6 hari
Leong putu
@Bung AAA... Kalau jalan² bareng , lalu istri ketinggalan itu masalah serius, bisa runyam urusannya. .. Kalau Hp tertinggal, ini juga bahaya. .... Bisa dibayangkan kalau Hp tertinggal di tangan istri. Itu bisa jadi badai stadium 8++. ...hahaha
Reply
- 6 hari
AnalisAsalAsalan
@LP Senyummu, Dukaku. Hahahahaha.
Reply
- 6 hari
Leong putu
@Otong... Setelah saya nego² dengan istri. Saya dijinkan pergi Agrinex. Uang jajan dikasih cukup, bahkan lebih. Namun syarat dari istri yang membuat saya tidak jadi berangkat. "Hp mu tinggal di rumah": kata istri saya dengan manis senyumnya. Karna senyum itulah saya g jadi berangkat.
Reply
- 6 hari
Otong Sutisna
Perusuh, sebenarnya pingin sekali ikut Agrinex, tapi izin istri sangat sulit karena Indra ke 6, 7 perusuh lebih tajam kalau liat yang bening - bening. Mungkin ada solusi dari Abah untuk menyakinkan para istri biar mereka percaya bahwa suami mereka pulang dengan selamat tanpa lecet apapun luar dalam.... Mungkin buat istri perusuh yang mau berangkat ke Agrinex, bisa kerja sama dengan KPU setempat untuk di stempel lebih dahulu "anunya" biar pulang kelihatan jujur apa enggak nya.
Reply
- 6 hari
Jo Neka
Haaaa om Leong ..Pak Pry ke sana bw kopi sasetan ya..merk apa sih...piss pak Pry..selamat Natal
Reply
- 6 hari
Leong putu
Hahaha...selamat Pagi Pak Jo.... Endak pingin pergi Agrinex Pak Jo. Di sana gak bisa mandi air hangat. Tidur tenda. Pasti dingin. Banyak nyamuk, dan perlu diingat ! Abah DI orang yg super suuuiiibuk, jangan jangan..... Jangan jangan lho ya....pak DI gak bisa ke sana. Hahaha...atau ke sana hanya untuk senam saja....wkwkwk.... Kan jadi g puas Pak, bagai habis dar der dor sama istri langsung ditinggal mandi..... Hmmmm..... Kurang taneg kalau kata orang.... Hhhh
Reply
- 6 hari
La Fazza Artha
Baca Disway kemarin dan hari ini beserta komentar2nya, saya baru paham kenapa orang yg mendapat jadwal operasi lammmmaaaaaaa sekali nunggu tindakannya. Dulu, setiap saya mendengar ada orang yg mau operasi tapi jadwalnya lama sampai 3 bulan saya pikir karena orangnya harus 'disiapkan' dulu kondisinya (sering perawat bilang begitu ke pasiennya). Bahkan sampai ada pasiennya jadi jenuh akhirnya pasrah "wis d pundut sing Kuasa ya ora apa apa, drpd nunggu operasi lama. Ikhlas mawon". Ternyata seperti itu toh cerita "dibalik layar" tindakan operasi di bidang kedokteran. Baru tahu sayanya.
Reply
- 6 hari
Azza Lutfi
Ijin koment diluar tahta emp4t, dan mohon maaf kalau salah karena bukan spesialisasi saya...mungkin, mungkin lho ya, terjadinya "rebutan" alat tersebut karena alatnya terbatas, jd karena masing2 punya jadwal dan kepentingan, ya begitu akhirnya, rebutan..lalu kenapa kok Pihak terkait pas membangun dan melengkapi alkes RS tersebut gak memikirkan hal tsb, seharusnya di setiap departemen di masing2 spesialisasi punya masing2 1 alat yg dibutuhkan, aman...rebutan selesai, kualitas dan pelayanan akan meningkat, karena masing2 departemen akan fokus ke penangan pasien...
Reply- 6 hari
AnalisAsalAsalan
@AL Uang pemerintah ga cukup, jadi terbatas sekali belinya. Kalau di RS swasta, tinggal beli, toh nanti dibayar pasien. Sesederhana itu.
Reply
- 6 hari
Zakaria Chen fu
Rebutan alat vital ini ada bagusnya juga Bisa menambah semangat hidup dan melahirkan ide-ide cemerlang sampai klimaks
Reply- 6 hari
Jo Neka
Alat vital siapa yang di rebut pak..hehee..perusuh disway mah bebasss
Reply
- 6 hari
Leong putu
Macam belut listrik Om ?
Reply
- 6 hari
Leong putu
Buat manteman yang akan kemping di Agrinex, saya sarankan untuk membawa headset bagi yang punya jantung. Mengingat cuaca extrim yang diramalkan akan terjadi. Siapa tahu tiba-tiba ada suara petir menggelegar. Jangan sampai tiba² kaku seperti teri asin. Hhhhh....
Reply
- 6 hari
R KUSWANDI
Sehat jasmani Sehat rohani Rumah sakit diopeni
Reply
- 6 hari
Otong Sutisna
Test ....123....
Reply- 6 hari
Leong putu
Mau pidato.ya ?
Reply
- 6 hari
Kalender Indonesia Lengkap
Jalan keluarnya bisa meniru BRIN. Alat dikelola oleh bagian insfrastruktur yang khusus dibentuk untuk itu. Nah dari bagian manapun bisa memakai alat dengan mendaftar terlebih dahulu dan menyesuaikan jadwal pemakaian alat yang dikeluarkan oleh bagian insfrastruktur pengelola alat canggih tersebut.
Reply
- 6 hari
Mirza Mirwan
Sekadar mengingatkan manteman yang akan berakhir tahun di Kampung Agrinex -- barangkali Mbak Pipit nggak ngingetin di WA. JANGAN LUPA MEMBAWA PAYUNG ATAU JAS HUJAN. Itu penting. Karena kalau tiba-tiba hujan, sementara jauh dari villa, bisa kayak kucing kecemplung got. Njedindil. Tabik.
Reply- 6 hari
Jimmy Marta
Ditenda hanya ada alas tikar. Jgn lupa bawa selimut, bantal dan kasur sekalian...haha. Camping roso ngungsi...xixi..
Reply
- 6 hari
r4ud0h 1978
Pernah ikut kuliah umum yang disampaikan oleh salah satu bupati di jawa barat. bupati itu menyampaikan dia tidak disukai oleh dokter di RS kabupaten tersebut, padahal kata dia, dia Hanya memberikan masukan. dokter itu kan dapat fee dari Perusahaan farmasi, itu fee jangan semua masuk ke dokter, tapi misal 70% dokter, 10% dibagikan ke tim Kesehatan yang lain, toh tidak mungkin dokter bekerja sendiri, kesuksesan merawat pasien adalah kerja tim, masa tim Kesehatan lain misal perawat, bidan dan profesi lain tidak dapat, dań itu nominalnya kecil yang akan dibagi kepada semla profesi selain dokter di rs tersebut, dań 20% kenntungan sisanya kembali ke rumah sakit tempat dia bekerja, untuk pemeliharaan alat, untuk membeli alat kesehatan dll, tapi masukan (kebijakan) itu ditolak mentah mentah, dia menjadi bupati yang dimusuhi. trus beliau menyampaikan dokter itu profesi yang sejatinya dari awal kuliah sudah dilatih untuk menjadi profesi yang sombong, karena apa lulus langsung dipanggil dokter, ada semacam lgs jumawa dalam hatinya, ada g sarjana yang lain lulus ketemu dimana saja dipanggil, bu sarjana hukum? bu sarjana peternakan, bu apotek engga mereka tetap dipanggil langsung namanya, tidak dengan gelarnya. pak menkes Hebat lanjutkan pak
Reply- 6 hari
AnalisAsalAsalan
Ada-ada saja sampean ini. Bagaimana dengan: Bu Guru, Pak Guru, Ustadz, Kyai, Romo, Pendeta, dll.
Reply
- 6 hari
Mbah Mars
Pagi-pagi begini saya dibuat kaget. Tiba-tiba Prof Puruhito menyebut nama saya, MARS.
Reply- 6 hari
Jo Neka
Selamat pagi mbah MARS..anda memang sangat terkenal ..selamat pagi semua
Reply
- 6 hari
Hamba Allah
Semoga sehat selalu Prof....
Reply
- 6 hari
Amat Kasela
#Komen_Serius_Aaah Tentu saya akan lebih senang jika benar terjadi penerapan satu dokter spesialis satu rumah sakit. Dokter akan lebih fokus. Di sini, bertemu dokter spesialis itu syusah. Sesyusah menemukan Rehan. Mau operasi, menunggu dokter spesialis berhari-hari. Saya pernah mengalami itu, uuuuh syakit syekali. Sekali bertemu, paling cuma sebentar, dokternya terbang lagi ke sana kemari. Saya sering menonton drama Korea bertema rumah sakit (menemani istri). Kok enak ya kalau pasien bisa sedikit lebih lama bicara, bertanya-tanya, kepada dokter spesialisnya ketimbang di Zimbabweh ini. Pun, dokter spesialis kok mau-maunya tinggal di rumah sakit sampai malam. Sering tidur di rumah sakit. Setiap ada panggilan darurat dari dokter residen, langsung sigap bertindak. Memang beneran ada dokter seperti itu? Karya, seni, sastra, itu 'kan mimesis kata Plato. Yaitu tiruan dari realita yang ada dalam kehidupan. Yang pasti, itu 'kan di negara maju, bukan di negara ber-flower. Ini cuma dugaan. Lalu pertanyaan. Apa karena ujung-ujungnya duit? Nyari tambahan. Waktu is money. "Anda banyak nanya, sedia bayar berapa? Saya ditunggu pasien di tempat lain". Saya berbaik sangka saja, mungkin karena masih kekurangan dokter spesialis. Harus berbagi cinta antara pasien rumah sakit umum, rumah sakit swasta, dan praktik pribadi. Ye kan?
Reply- 6 hari
AnalisAsalAsalan
@AK Kalau sampean mau makan di luar, ada warung yang laris dan di sebelahnya ada yang sepi. Sampean milih mana? Sebagian besar orang milih yang laris. Dokter juga seperti itu. Di kampung saya dulu -- rumah orang tua -- dua dokter praktik berseberangan jalan, satu ramai, satu sepi. Jadi, pasien juga yang menentukan.
Reply
- 6 hari
Amat Kasela
Susu sachet : No Susu asli : Yes!
Reply
- 6 hari
Amat Kasela
Susu sachet : No Susu sachet : Yes!
Reply
- 6 hari
Leong putu
Pasti susunya susu mama
Reply
- 6 hari
Otong Sutisna
Komennya mantap, pasti minumnya susu bukan kopi sachetan,...
Reply
- 6 hari
rid kc
Suhunya langsung turun dan membenarkan masalah rebutan alat itu. Apa Indonesia diciptakan untuk ruwet ya atau karena warisan penjajah Belanda yang hampir 400 tahun itu. Semoga ada terobosan dari generasi muda
Reply- 6 hari
Banyak daerah di Indonesia yg dijajah Belanda tidak sampai 50tahun, Mungkin Pak Pry atau Pak Mirza Mirwan bisa membantu menjelaskan hal ini. Terimakasih Salam hormat dari Lombok
Reply
- 6 hari
alasroban
Nitip sandal ☕
Reply
- 6 hari
Sepengamatan saya, komentator tulisan Abah yg edisikemaren tidak ada yg "menyinyiri" atau membantah tulisan tsb. Seandainya ada, maka tulisan Prof Puruhito hari akan menampol dgn telak para penyinyir tsb, hehe Salam hormat dari Lombok
Reply
- 6 hari
Aku dan kita Official
Btw utk acara Agrinex besok ada live YouTube gk bah? Kami yg gk bs ikutan jg pengen bisa melihat 20 org terpilih bersama Abah. Syukur" ada jam khusus via Zoom. Wkwk
Reply- 6 hari
Amat Kasela
Mo lihat Pipit Disway senam ya Om? Wkwkwkwk
Reply
- 6 hari
alasroban
Ide cerdas ☕
Reply
- 6 hari
Leong putu
Reply
- 6 hari
Jimmy Marta
.. mau minum obat itu, lihat2 dulu sikon wong omah. Tenang dan gk sedang P coret...wkwkw...
Reply
- 6 hari
Leong putu
Oooh ini karna gundah gulana. Jiwa muda meronta ronta. Ingin hari pergi ke sana. Lihat wajah Pipit yang mempesona.
Reply
- 6 hari
Otong Sutisna
Efek....ga di ajak ke Agrinex, eh....tak dikasih izin ma istri tuk ke Agrinex...
Reply
- 6 hari
Amat Kasela
Ini efek belum dapat jatah dari istri
Reply
- 6 hari
Leong putu
Susu nona
Reply
- 6 hari
Leong putu
Reply
- 6 hari
Leong putu
Durian
Reply
- 6 hari
Leong putu
Reply
- 6 hari
Leong putu
Kopi sachetan
Reply
- 6 hari
Leong putu
Reply
- 6 hari
Leong putu
Pertamina dex
Reply
- 6 hari
Leong putu
Reply
- 6 hari
Aku dan kita Official
Baru muncul ya Bli chd nya?
Reply
- 6 hari
Leong putu
Pertamax turbo
Reply
- 6 hari
Leong putu
Reply
- 6 hari
Leong putu
Pertalite
Reply
- 6 hari
Leong putu
Reply
- 6 hari
Leong putu
Bio solar
Reply
- 6 hari
Leong putu
Reply
- 6 hari
Leong putu
Hahaha....hanya ingin merusuh saja Om....wkwk
Reply
- 6 hari
Aku dan kita Official
Jauh Bli.wkwk
Reply
- 6 hari
Leong putu
Yes Pertamax
Reply
- 6 hari
Aku dan kita Official
Alhamdulillah komen sy ikut terpilih. Terimakasih Abah. Btw akun yg ini ngrejekeni kalo kata org Jawa. Udh 2x di muat sebagai komen terpilih. Kalo pake akun nama asli malah gak ada yg terpilih.wkwk #salamdrBanyuwangi
Reply
- 6 hari
thamrindahlan
13. Putih rambut merupakan kodrat/ Lansia kesasar sendiri di Bekasi/ Gayung bersambut rebutan alat/ Sedemikian besar manfaat literasi/
Reply
- 6 hari
Amat Kasela
Terima kasih, Prof Puruhito. Sekarang saja jadi tahu, Mbahnya para perusuh Disway ternyata bisa jadi direktur rumah sakit. Mbah MARS (Magister Administrasi Rumah Sakit).
Reply- 6 hari
Mbah Mars
Waduh, sudah komen di atas ternyata di sini sudah ditulis. Jadi pelajaran, sebelum komen baca dulu di bawah.
Reply
- 6 hari
Aku dan kita Official
Mbah mars mana ini? Di sebut di chd hari ini. Pasti beliau keselek ini krna di sebut".wkwk
Reply
- 6 hari
MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
11. 04.10.
Reply- 6 hari
MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
rochiom, mesti nya: rochiim.
Reply
- 6 hari
MZ.ARIFIN UMAR ZAIN.
Ibu hamil mau melahirkan dg tekanan darah sampai 240, di bidan BPJS, mesti nya harus segera dirujuk ke RS, dan ditangani oleh dr spesialis untuk operasi kaisar? bidan sibuk melayani pasien ibu2 hamil. bayi sudah wafat dalam kandungan? sewaktu di RS, tak segera diurus oleh dr spesialis. lama di rumah sakit. ibu hamil tsb minta pindah ke rumah sakit swasta. segera dioperasi, bayi wafat di perut. ibu nya selamat, rochiom nya rusak, harus dibuang. bidan di RS BPJS berkata: "disini aturan lengkap, peralatan lengkap." tapi bila berakibat bayi wafat dalam kandungan, untuk apa semua itu, bila tak digunakan?
Reply
- 6 hari
ra tepak pol
11 + 1 = 12
Reply- 6 hari
ra tepak pol
tips nya semangat saja. bangun pagi kemudian siap siap tekan tombol `send` berkali kali, nah borongan perta max - max turbo - lite - dex - dll dapet deh ☕️☕️☕️ ✋️