Biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk selesai disebut

Proses produksi merupakan kegiatan fundamental bagi suatu perusahaan. Makanya, suatu perusahaan perlu memperhitungkan dengan baik biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk dapat membuat barang/jasa yang berkualitas dan sesuai ekspektasi.

Biaya produksi merujuk pada dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa. Kalkulasi biaya produksi dimulai sejak proses pengolahan bahan baku, hingga barang jadi atau setengah jadi. Karenanya, penghitungan biaya produksi terbilang rumit, sebab terdapat beberapa jenis komponen pengeluaran perusahaan.

Mengutip buku Biaya Produksi garapan Christina Kustindarti, biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi perusahaan tersebut.

Biaya produksi dimaksudkan untuk memenuhi segala kebutuhan dana demi terwujudnya suatu barang atau jasa yang siap dipasarkan.

Biaya produksi punya karakteristik yang berbeda dengan biaya operasional. Biaya operasional dikeluarkan perusahaan guna mengakomodasi sistem manajerial perusahaan. Sementara, biaya produksi berfungsi untuk menopang kelancaran proses produksi barang siap jual.

Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yakni biaya produksi eksplisit dan biaya produksi implisit. Biaya eksplisit mengacu pada seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor-faktor produksi. Sementara, biaya implisit merupakan taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi.

Advertising

Advertising

Tidak setiap pengeluaran perusahaan disebut biaya produksi. Hal tersebut lantaran pengeluaran biaya produksi harus beriringan dengan pendapatan perusahaan.

Jenis Biaya Produksi

Umumnya, dalam pencatatan akuntansi, biaya produksi dibagi menjadi 3 jenis, yakni biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

Sering disebut sebagai direct material biaya produksi, biaya bahan baku adalah nominal yang harus dikeluarkan perushaaan untuk memperoleh bahan baku dan mengolahnya hingga menjadi barang jadi.

  • Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung atau biasa disebut direct labour merupakan dana yang harus dikeluarkan perusahaan sebagai ubah para pekerjanya. Direct labour dalam lingkup biaya produksi hanya menghitung para pekerja yang berkaitan langsung dengan proses produksi.

Biaya ini dikeluarkan untuk menunjang proses produksi. Walaupun tidak berkaitan langsung dengan proses produksi, biaya overhead membantu proses produksi berjalan dengan lancar. Contoh biaya overhead, antara lain ATK, biaya tenaga keamanan, biaya sewa, biaya listrik, dan masih banyak lagi.

Selain biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik, biaya produksi juga bisa digolongkan menjadi 5 jenis, yakni biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variabel cost), biaya rata-rata (average cost), biaya marginal, dan biaya total. Berikut penjelasannya.

Biaya tetap bersifat pasti. Artinya jumlah pengeluaran tidak akan mengalami perubahan walaupun kapasistas produksi barang mengalami peningkatan atau penurunan. Biaya tetap tidak akan mengalami pembengkakan dan punya nominal yang sama yang harus dikeluarkan.

Adapun contoh biaya tetap, yaitu biaya sewa pabrik dan gaji bulanan karyawan.

Besaran biaya variabel sangat tergantung pada output perusahaan. Jika produksi barang meningkat, maka biaya pun akan bertambah. Begitupula sebaliknya. Jenis ini hanya dibutuhkan saat proses produksi sedang berlangsung, seperti biaya bahan baku.

Biaya produksi untuk bahan baku berjalan beriringan dengan target output yang hendak dicapai selama produksi. Perubahan produksi akan memengaruhi dana yang harus dialokasikan.

Average cost merupakan pengeluaran biaya produksi per unit yang diperoleh dengan membagi total pengeluaran dengan jumlah output produksi. Biaya rata-rata dilakukan guna menentukan keputusan produksi selanjutnya.

Jenis ini merupakan biaya tambahan yang dikeluarkan perusahaan dengan tujuan meningkatkan produksi. Dengan biaya marginal, perusahaan bisa memprediksi jumlah output maksimum yang bisa didapat selama proses produksi berlangsung.

Kalkulasi biaya marginal dihitung dengan menambahkan variabel cost pada saat proses produksi. Perusahaan bisa menautkan fixed cost dengan biaya marginal saat hendak memproduksi output tambahan.

Biaya total didapatkan dengan menghimpun biaya variabel dan biaya tetap. Biaya bersifat menyeluruh ini akan menjadi informasi terkait jumlah total pengeluaran yang terjadi selama proses produksi.

Biaya ini baru bisa diperhitungkan ketika perusahaan telah memiliki output berupa barang jadi yang siap untuk dijual. Perhitungan biaya total ini harus dilakukan setiap periode produksi terselesaikan agar bisa dilaporkan secepat mungkin.

Biaya Produksi. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya biaya depresiasi mesin dan equipment, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan, yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. Biaya produksi dibagi menjadi : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut dengan istilah biaya utama (prime cost). Sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut dengan istilah biaya konversi (conversion cost), merupakan biaya untuk mengkonversi (mengubah) bahan baku menjadi produk jadi Biaya Pemasaran. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample)

Biaya Administrasi dan umum Biaya Administrasi dan umum. Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan, biaya foto copy. Jumlah biaya administrasi dan umum sering disebut dgn istilah biaya komersial (commercial expenses) Pengeluaran modal (capital expenditures) adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender). Contohnya pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, untuk reparasi besar terhadap aktiva tetap, untuk promosi besar-besaran, dan pengeluaran untuk riset dan pengembangan suatu produk. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Contohnya biaya iklan, biaya telex dan biaya tenaga kerja.

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi, biaya penyusutan aktiva tetap dengan metode garis lurus, gaji bulanan mandor Biaya variable adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung Biaya semivariable adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariable mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variable. Contohnya biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya operasi kendaraan, biaya reparasi, pemeliharaan aktiva tetap.

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya langsung departemen adalah semua biaya yang terjadi didalam departemen tertentu. Contohnya biaya tenaga kerja yang bekerja dalam departemen pemeliharaan merupakan biaya langsung departemen bagi departemen pemeliharaan. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Contoh bop

Biaya terkendalikan (controllable cost) adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seseorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu tertentu Biaya tidak terkendalikan (uncontrollable cost) adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhioleh seorang pimpinan/pejabat tertentu berdasarkan wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruhioleh seorang pejabat dalam jangka waktu tertentu

Apa itu yang dimaksud dengan biaya produksi? Pengertian biaya produksi adalah beban yang timbul dalam proses produksi yang terdiri dari unsur-unsur seperti material, tenaga kerja, overhead, dan lainnya. Pelajari selengkapnya di Blog Jurnal by Mekari.

Biaya ini menjadi salah satu unsur yang cukup penting dalam laporan keuangan perusahaan. Maka dari itu pencatatan mengenai laporan keuangan perusahaan perlu diperhatikan, saat ini tersedia berbagai aplikasi keuangan perusahaan yang dapat membantu pekerjaan Anda.

Biaya yang dikenal juga dengan nama Kos Produksi (Cost of Production) adalah biaya yang timbul dari suatu proses produksi perusahaan manufaktur dalam membuat barang atau jasa yang akan dijual.

Biaya ini juga biasa dikenal dengan istilah Kos Manufaktur (Manufacturing Cost). Dalam dunia Akuntansi Biaya, production cost merupakan salah satu komponen dalam Laporan Laba Rugi (Income Statement).

Baca aplikasi laporan keuangan Jurnal di sini untuk bisnis lebih mudah

Jika Anda memiliki perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, biaya produksi merupakan salah satu biaya yang harus dipertimbangkan dengan matang.

Production cost pada dasarnya adalah biaya yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Jika perusahaan manufaktur tidak memiliki hal ini, maka proses produksi akan terhambat.

Oleh karena itu, penting untuk Anda memahami tentang pengertian dan jenis atau unsur yang terdiri di dalam biaya produksi.

Pastikan Anda Sudah Pakai Aplikasi Jurnal! Software Akuntansi Online Terpercaya!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Apa itu yang dimaksud dengan biaya produksi? Pengertian Biaya Produksi adalah biaya yang berkaitan dengan perhitungan beban pokok produksi atau beban pokok penjualan.

Production cost atau penjualan terdiri dari biaya bahan baku dan bahan penolong, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

  • Suherman Rosyidi (2003:333)

Biaya Produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat menghasilkan output atau dengan kata lain yaitu nilai semua faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan (memproduksi) output.

  • Amin Widjaya Tunggal (1993:1)

Production cost merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu terdiri dari jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik.

Adalah biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan dengan penghasilan di periode mana produk itu dijual.

Production Cost dalam Aktivitas Bisnis

Biaya produksi atau production cost dapat diartikan sebagai akumulasi biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi, termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

Production cost dianggap sebagai ongkos produksi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan suatu barang atau produk jadi, sampai barang tersebut siap dipasarkan atau dapat dijual ke pasaran.

Mengetahui jumlah biaya yang timbul merupakan langkah penting yang harus dilakukan seorang manajer perusahaan. Mengapa?

Dengan mengetahui biaya yang timbul dari tiap alur produksi perusahaan, manajer dapat mengambil keputusan-keputusan krusial untuk mengoptimalkan proses produksi, mengatur jadwal pengiriman barang dan berbagai aktivitas produksi umum lainnya sehingga proses produksi diharapkan dapat  berjalan lebih efisien dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya.

Kegiatan manajer dalam menganalisis proses dan biaya produksi juga berguna untuk penetapan harga jual produk agar sesuai dengan margin yang diharapkan.

Sebagai contoh, manajer suatu kafe atau jenis usaha lainnya akan selalu melacak dan meneliti harga bahan baku terkait dengan produk-produk yang dijual.

Jika suatu waktu harga bahan baku meningkat dan memengaruhi Biaya Produksi, maka manajer mempunyai opsi menaikkan harga jual produk atau menekan unsur biaya produksi lainnya.

Baca Juga: Pentingnya Likuiditas dan Cara Menghitung Likuiditas Perusahaan

Apa Saja Unsur di dalam Biaya Produksi?

Untuk menentukan dan mencapai nominal biaya produksi, terdapat tiga unsur yang saling terkait yang harus diperhatikan, yaitu terdiri dari:

Biaya Material Langsung merupakan biaya bahan baku yang bersentuhan langsung dengan produk yang akan diproduksi dan nominal yang timbul cenderung mudah ditelusuri.

Contoh kecilnya dalam suatu produk kopi di kafe-kafe, harga beli komposisi utama produk tersebut seperti biji kopi, air, gula dan bahan lainnya bisa dikategorikan sebagai Biaya Material Langsung.

Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah upah, tunjangan dan asuransi yang dibayarkan kepada pegawai yang terlibat langsung dalam jalannya proses memproduksi barang.

Misalnya, pegawai di bagian perakitan produk atau yang mengoperasikan mesin untuk membuat produk.

Biaya Overhead Pabrik (BOP) adalah biaya yang secara tidak langsung berkaitan dengan aktivitas pabrik dan terjadi ketika memproduksi suatu produk.

Atur dan Pantau Operasional Lewat Fitur Biaya dan Anggaran Jurnal, Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Biaya overhead pabrik meliputi:

1. Bahan Material Tidak Langsung (Indirect Material)

Bahan tidak langsung adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi namun cenderung sulit untuk dilacak nominalnya.

Contoh seperti lem, minyak, cairan pembersih dan lain sebagainya diklasifikasikan sebagai bahan tidak langsung karena biaya barang-barang tersebut cenderung sulit untuk dilacak dalam suatu proses produksi.

2. Tenaga Kerja Tidak Langsung (Indirect Labor)

Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pegawai yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi. Contoh petugas keamanan, pengawas dan supervisor quality control di pabrik.

Upah dan tunjangan mereka akan diklasifikasikan sebagai biaya tenaga kerja tidak langsung.

3. Biaya Overhead Lain

Biaya utilitas pabrik, sewa gedung dan tanah, depresiasi mesin dan asuransi.

Baca juga: 5 Cara Penghitungan Biaya Overhead Pabrik yang Harus Anda Tahu

Selain itu, production cost dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu:

  1. Biaya Tetap (Fixed Cost/ FC), yaitu biaya pada periode tertentu yang jumlahnya tetap dan tidak tergantung pada hasil produksi. Misalnya untuk sewa gedung, pajak perusahaan, administrasi, dan lain sebagainya.
  2. Biaya Variabel (Variable Cost/ VC), yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan hasil produksi. Semakin besar hasil produksi, maka akan semakin besar pula biaya variabelnya. Misalnya untuk upaya pekerja, atau untuk bahan baku yang dikeluarkan berdasarkan jumlah produksi.
  3. Biaya Total (Total Cost/ TC), yaitu total seluruh biaya tetap dan biaya variabel yang digunakan untuk menghasilkan suatu barang jadi dalam satu periode tertentu.
  4. Biaya Rata-Rata (Average Cost/ AC), yaitu jumlah biaya production cost per unit yang telah dihasilkan. Besar biaya rata-rata dihitung dengan cara membagikan keseluruhan total biaya dengan jumlah produk yang dihasilkan.
  5. Biaya Marjinal (Marginal Cost/ MC), yaitu biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu barang jadi dan muncul ketika dilakukan perluasan production dalam rangka menambah jumlah barang yang dihasilkan.

Kelola Kas & Transaksi Lebih Mudah dan Akurat, Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Cara Menghitung Biaya Produksi

Jadi, rumus atau formulasi untuk menghitung Biaya Produksi adalah terdiri dari:

Biaya Produksi = Biaya Material Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung + Biaya Overhead pabrik.

Contoh Biaya Produksi dalam Pelaporan Keuangan

Perusahaan Sejahtera Bersama merupakan perusahaan manufaktur yang menjual barang-barang furniture. Dalam satu bulan, perusahaan memproduksi 2.000 unit meja.
Berikut rincian biaya untuk memproduksi 2.000 unit meja:

  • Rp12.000.000 untuk kayu.
  • Rp4.000.000 untuk upah tukang kayu dan Rp1.000.000 untuk upah security yang menjaga selama pengerjaan meja dilaksanakan.
  • Rp1.000.000 untuk biaya sewa pabrik dan utilitas lainnya.

Total biayanya adalah: Rp12.000.000 + Rp4.000.000 + Rp1.000.000 + Rp1.000.000 = Rp18.000.000.

Maka, Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit meja adalah Rp18.000.000/2.000 unit = Rp9.000.

Baca juga: Contoh Kategori Dasar Biaya Overhead yang Perlu Anda Ketahui

Contoh kasus lain:

Pada umumnya, production cost akan dihitung per satuan produk yang dibuat atau dihasilkan dan biasa disebut dengan Cost of Goods Manufactured (COGM).

Simak contoh perhitungan production cost di bawah ini:

Sebuah perusahaan alat elektronik sedang memperhitungkan production cost per unit televisi dari total produksi dalam jangka waktu satu bulan.

Biaya Bahan Langsung sebesar Rp10 milyar, Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp100 juta, dan Biaya Overhead Pabrik sebesar Rp75 juta.

Jumlah barang yang telah diproduksi sebanyak 5.000 unit, maka biaya untuk memproduksi televisi per unitnya?

Production cost televisi per unit = (Biaya Bahan Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik) / Jumlah Unit yang diproduksi

Production cost televisi per unit = (Rp10.000.000.000 + Rp100.000.000 + Rp75.000.000) / 5.000.

Production cost televisi per unit = Rp10.175.000.000 / 5.000 = Rp4.035.000.

Jadi, total production cost pada bulan yang bersangkutan adalah sebesar Rp10.175.000.000. Apabila dihitung menjadi per unit, maka production cost per unit adalah sebesar Rp4.035.000.

Jika perusahaan tersebut menjual televisi dengan harga Rp4.500.000 per unit, maka margin keuntungannya adalah sebesar Rp465.000 atau sekitar 19%.

Jurnal Jadikan Proses Bisnis Lebih Efisien melalui Tools Terintegrasi. Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Tujuan Penetapan Production Cost

Pada dasarnya, tujuan dari penentuan production cost adalah untuk memaksimalkan laba perusahaan.

Perusahaan dapat menghitung berapa pendapatan yang akan didapat,  kemudian membandingkannya dengan biaya yang dikeluarkan.

Adapun beberapa tujuan penentuan production cost adalah:

  1. Untuk menetapkan production cost secara tepat, dapat dilakukan dengan mengumpulkan dan mencatat semua bukti transaksi terkait pengeluaran biaya.
  2. Untuk mengendalikan biaya proses produksi.
  3. Dan untuk membantu pengambilan keputusan jangka pendek, seperti pembelian bahan baku, pembelian alat, serta penentuan harga jual barang jadi.

Mengetahui jumlah biaya produksi yang timbul merupakan satu langkah penting yang harus dilakukan oleh seorang manajer di perusahaan.

Dengan mengetahui biaya yang timbul dari setiap alur produksi, maka seorang manajer dapat mengambil keputusan-keputusan krusial untuk mengoptimalkan proses, mengatur jadwal pengiriman barang, serta berbagai aktivitas umum lainnya.

Sehingga diharapkan bisnis dapat berjalan lebih efisien dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya.

Dengan mengetahui biaya yang timbul secara detail, manajer dapat mengambil keputusan secara tepat dalam menentukan harga jual dan meminimalisir berbagai risiko terkait proses produksi.

Jumlah ini juga berfungsi sebagai dasar perhitungan Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold). Biaya ini mempengaruhi harga pokok penjualan suatu produk perusahaan.

Permudah Pengelolaan Inventori dan Stok Barang dengan Jurnal. Baca Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Pantau Biaya Produksi dan Anggaran dengan Jurnal

Ketepatan hitungan dari biaya produksi sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahan harga dan mengakibatkan kerugian perusahaan.

Khususnya bagi Anda seorang Accounting Manager suatu perusahaan, tidak perlu khawatir lagi dalam menghitung dan menelusuri biaya ini dalam pelaporan keuangan karena Jurnal hadir untuk mengatasi berbagai masalah terkait pelaporan keuangan dan tentunya pencatatan biaya-biaya.

Jurnal merupakan software akuntansi online yang menyediakan berbagai fitur pencatatan biaya.

Dengan Jurnal, Anda dapat menjaga biaya pengeluaran, salah satunya terdiri dari biaya produksi, menyimpan bukti-bukti transaksi dan melakukan penjadwalan barang keluar dan masuk secara aman.

Di samping itu, Jurnal juga membantu proses invetarisasi produk melalui fitur aplikasi stock opname di dalamnya.

Dapatkan informasi lebih lanjut mengenai fitur pencatatan biaya yang terdapat di Jurnal di sini dan temukan semua fiturnya. Dapatkan Jurnal secara gratis selama 14 hari.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Di atas adalah penjelasan tentang apa itu yang dimaksud dengan biaya produksi termasuk pengertian, cara menghitung, contoh, serta unsur yang terdiri di dalamnya.

Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Jurnal by Mekari untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA