Berikut ini yang merupakan kerjasama ASEAN dalam bidang sosial adalah

Ilustrasi Kerja Sama ASEAN di Bidang Sosial Budaya. Foto: Pixabay

Negara-negara di kawasan Asia Tenggara memiliki sebuah organisasi bernama Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Organisasi yang dibentuk pada 8 Agustus 1967 ini beranggotakan Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Laos, Myanmar, Brunei Darussalam, dan Kamboja.

Latar Belakang Pembentukan ASEAN

Menurut buku ASEAN Selayang Pandang: Satu Visi, Satu Identitas, Satu Masyarakat oleh Kementerian Luar Negeri, pembentukan ASEAN dilatarbelakangi oleh keinginan kuat dari para pendiri ASEAN guna menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan sejahtera.

Di awal pembentukannya, ASEAN diwakili oleh lima negara dengan masing-masing perwakilan. Di antaranya Menteri Luar Negeri Filipina (Narciso R. Ramos), Menteri Luar Negeri Indonesia (Adam Malik), Menteri Luar Negeri Thailand (Thanat Khoman), Menteri Pertahanan dan Menteri Pembangunan Nasional Malaysia (Tun Abdul Razak), dan Menteri Luar Negeri Singapura (S. Rajaratnam).

Seiring berjalannya waktu, kelima negara di Asia Tenggara lainnya ikut bergabung ke dalam ASEAN antara lain:

  1. Brunei Darussalam bergabung pada 8 Januari 1984.

  2. Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995.

  3. Laos dan Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997.

  4. Kamboja bergabung pada 30 April 1999.

Melansir laman kemlu.go.id, tujuan dibentuknya ASEAN salah satunya untuk membina kerja sama di berbagai sektor. Misalnya, sektor sosial, budaya, politik, pendidikan, dan pengembangan. Berikut penjelasan selengkapnya.

Kerja Sama Indonesia dengan Negara Anggota ASEAN

Menurut buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII oleh Mukminan, dkk., kerja sama yang dilakukan oleh Indonesia berlangsung baik secara bilateral, regional, dan multilateral.

Kerja sama bilateral pada umumnya terjadi pada sektor ekonomi seperti kegiatan ekspor dan impor. Sementara kerja sama Indonesia dengan negara-negara anggota ASEAN merupakan jenis kerja sama regional. Hal ini karena kesamaan kawasan negara yang terletak di Asia Tenggara.

Adapun bentuk kerja sama yang dilakukan dengan negara-negara anggota ASEAN mencakup bidang sosial, budaya, ekonomi, dan pertahanan.

Kerja Sama ASEAN di Bidang Sosial Budaya

Berdasarkan buku PKN Jilid 6 oleh Dyah Sriwilujeng, kerja sama ASEAN di bidang sosial budaya salah satunya diwujudkan dengan pembentukan komite budaya dan informasi (Committee on Culture and Information/COCI).

Komite tersebut bertugas untuk meningkatkan kesadaran ASEAN dan memajukan identitas regional. Tidak hanya itu, pembentukan komite ini juga ditujukan untuk memupuk solidaritas di antara penduduk negara di kawasan Asia Tenggara.

Program-program yang dicanangkan oleh komite tersebut berupa pertukaran kebudayaan antarnegara anggota ASEAN dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan.

Selain itu, terdapat pembentukan komite di bidang pengembangan sosial yang disebut dengan Committee on Social Development (COSD). Tugasnya, melaksanakan kerja sama ASEAN di bidang sosial budaya .

Beberapa bentuk kerja sama ASEAN di bidang sosial budaya antara lain:

  1. Pengembangan sumber daya manusia.

  2. Peningkatan kesejahteraan sosial.

  3. Penanggulangan masalah pengembangan penduduk melalui kerja sama dengan badan-badan internasional.

  4. Penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata.

  5. Penyelenggaraan SEA-Games.

Menko PMK : Kita Siap Memajukan Pilar Sosial Budaya ASEAN

KEMENKO PMK -- Setelah Negara Kamboja menjadi Keketuaan ASEAN di tahun 2022, selanjutnya giliran pemerintah Indonesia yang akan menjadi Keketuaan ASEAN pada tahun 2023. 

Terdapat tiga pilar kerjasama dalam ASEAN yaitu Pilar Kerjasama Masyarakat Politik dan Keamanan, Pilar Kerjasama Masyarakat Ekonomi ASEAN, dan Pilar Kerjasama Masyarakat Sosial Budaya. 

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mendapatkan amanat dari Presiden untuk mengkoordinasikan kepada Kementerian/Lembaga lainnya terkait Pilar Kerjasama Masyarakat Sosial Budaya. 

Pilar Kerjasama Masyarakat Sosial Budaya (ASEAN Socio-Cultural Community) bertujuan untuk memperkuat integrasi ASEAN dan memperkokoh kesadaran, kesetiakawanan, kemitraan, serta rasa kebersamaan masyarakat terhadap ASEAN. 

Sesuai dengan hasil Rapat Koordinasi Teknis antara pengampu Pilar Ekonomi, Pilar Politik dan Keamanan, serta Kementerian Luar Negeri pada 11 Agustus silam, terdapat beberapa usulan isu prioritas yang telah teridentifikasi di Pilar Kerjasama Masyarakat Sosial Budaya ASEAN. 

Usulan isu prioritas yang telah teridentifikasi tersebut terdiri dari usulan isu tentang pendidikan tinggi dan vokasi, serta budaya dan identitas ASEAN, usulan isu prioritas tentang perubahan iklim, usulan isu prioritas tentang perlindungan pekerja migran, usulan isu prioritas tentang pemulihan pasca pandemi, dan usulan isu prioritas tentang jejaring pembangunan desa. 

Menko Muhadjir mengatakan bahwa Kementerian/Lembaga terkait, diharapkan dapat lebih mematangkan identifikasi isu prioritas dan potensi deliverables lainnya di Pilar Kerjasama Masyarakat Sosial Budaya ASEAN. 

"Kami harapkan dua pending isu saat ini terkait Keketuaan ASEAN yaitu mengidentifikasi isu prioritas dan potensi deliverables di Pilar Sosial Budaya ASEAN sudah bisa ditentukan sebelum Desember 2022," Jelas Muhadjir. 

Menko Muhadjir juga meyakini bahwa Kementerian/Lembaga terkait siap untuk bersama-sama dalam memajukan Pilar Kerjasama Masyarakat Sosial Budaya ASEAN. 

"Saya yakin pada tahun 2023 nanti, kita siap untuk bersama-sama lebih memajukan Pilar Sosial Budaya ASEAN," Tuturnya. 

Dari hasil rapat tersebut, terdapat beberapa poin penting untuk penguatan Pilar Sosial Budaya diantaranya adalah agar K/L pengampu dapat secara berkelanjutan melaporkan hasil pertemuan-pertemuan Pilar Sosial Budaya kepada Menko PMK.

Selain itu, K/L pengampu dapat mengevaluasi mana saja komitmen Indonesia yang belum ditindaklanjuti dan dikawal agar menjadi isu prioritas, serta dapat lebih memanfaatkan gedung Sekretariat ASEAN dalam menyelenggarakan pertemuan pada level teknis. 

Pada Rapat Koordinasi tersebut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, Kepala BNPB Suharyanto, Kepala BKN Bima Haria Wibisana, Sekretaris Jenderal Kemendikbud Suharti, dan Sekretaris KemenPPA Pribudiarta Nur Sitepu. 
 

Apa saja contoh kerjasama ASEAN di bidang sosial?

Kerja Sama ASEAN di Bidang Sosial Budaya.
Menekan kesejahteraan golongan berpendapatan rendah, perluasan kesempatan kerja, dan pembayaran upah yang wajar..
Membantu kaum wanita dan pemuda dalam usaha pembangunan..
Menanggulangi masalah perkembangan penduduk dengan bekerja sama dengan badan internasional yang bersangkutan..

Apa saja bentuk kerjasama ASEAN dalam bidang sosial brainly?

Jawaban:.
Pengadaan kerja sama di bidang Pariwisata..
Pertukaran kebudayaan, kesenian, dan film..
Penanggulangan dampak bencana alam..
Dibentuknya masyarakat Sosial-Budaya ASEAN..
Melakukan penanggulangan, penanganan, dan pencegahan Narkoba secara terintegritas..

Apa saja bentuk kerjasama di bidang sosial?

Bentuk kerjasama dalam bidang sosial budaya negara-negara ASEAN adalah .....
Kerja sama dalam promosi pariwisata..
Kerja sama dalam pertukaran pelajar..
Kerjasama dalam pembuatan pupuk UREA..
Kerjasama dalam pendidikan..

Apa kerjasama ASEAN di bidang sosial dan budaya?

Beberapa program yang dijalankan berkaitan dengan sosial budaya negara-negara ASEAN, seperti program peningkatan kesehatan, pertukaran budaya dan seni termasuk festival film ASEAN, penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata, yaitu ASEAN Tourism Agreement (ATA), dan penyelenggaraan pesta olahraga Sea Games ...