Berikut ini yang bukan persyaratan untuk pemeliharaan ikan lele di keramba adalah

  • PH air berkisar antara: 6,5-7.

    Pemeliharaan Pembesaran ditujukan untuk pemenuhan Ikan Patin konsumsi. Ikan Patin dikonsumsi dalam berbagai ukuran, antara lain 200 gram sampai 1 kg. Masa panen menyesuaikan dengan permintaan pasar. Ada sebagian yang lebih senang ukuran kecil sekitar 200 gram ada yang lebih dari itu. Pada Usia 6 bulan ikan patin sudah mencapai bobot 600-700 gram.

    Ikan Patin akan tumbuh lebih baik di kolam lumpur dengan aliran air yang mengalir cukup baik, meski demikian bisa juga dipeihara pada kolam semen yang tidak mengalir, tetapi perlu diperhatikan kualitas air agar tetap dalam konsisi yang baik. Langkah-langkah pemeliharaan Ikan Patin Sebagai Berikut:

    1. Pemupukan
    Pada kolam lumpur idealnya perlu dilakukan pemupukan sebelum ikan patin ditebarkan. Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan makanan alami dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya.Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50-700 gram/m 2.

  • 2. Pemberian Pakan
    Faktor yang cukup menentukan dalam budi daya ikan patin adalah faktor pemberia makanan. Faktor makanan yang berpengaruh terhadap keberhasilan budi daya ikan patin adalah dari aspek kandungan gizinya, jumlah dan frekuensi pemberin makanan. Pemberian makan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Jumlah makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan peliharaan. Jumlah makanan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badan ikan. Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang diambil dari ikan yang dipelihara (sampel). Pakan yang diberikan adalah Pelet dan bisa ditambahkan makanan alami lainnya seperti kerang, keong emas,bekicot, ikan sisa, sisa dapur dan lain-lain. Makanan alami yang diperoleh dari lingkungan selain mengandung protein tinggi juga menghemat biaya pemeliharaan.

    3. Penanganan Hama Dan Penyakit
    Salah satu kendala dan masalah Budi daya ikan patin adalah hama dan penyakit. Pada pembesaran ikan patin di jaring terapung dan kolam hama yang mungkin menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung. Cegah akses masuk hama tersebut ke kolam atau dengan memasang lampu penerangan si sekitar kolam. Hama tersebut biasanya enggan masuk jika ada sinar lampu. Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi. Penyakit non-infeksi adalah penyakit yang timbul akibatadanya gangguan faktor yang bukan patogen. Penyakit non-infeksi ini tidak menular. Sedangkan penyakit akibat infeksi biasanya timbul karena gangguan organisme patogen.

    4. Pemanenan Ikan Patin
    Pemanenan adalah saat yang ditunggu pada budi daya ikan patin. Meski terlihat sederhana pemanenan juga perlu memperhatikan beberapa aspek agar ikan tidak mengalami kerusakan,kematian, cacat saat dipanen. Sayang jika budi daya ikan patin sudah berhasil dengan baik, harus gagal hanya karena cara panen yang salah. Penangkapan ikan dengan menggunakan jala apung akan mengakibatkan ikan mengalami luka-luka. Sebaiknya penangkapan ikan dimulai dibagian hilir kemudian bergerak kebagian hulu. Jadi bila ikan didorong dengan kere maka ikan patin akan terpojok pada bagian hulu. Pemanenan seperti ini menguntungkan karena ikan tetap mendapatkan air yang segar sehingga kematian ikan dapat dihindari. Pemasaran Ikan Patin dalam bentuk segar dan hidup lebih diminati oleh konsumen, karena itu diusahakann menjual dalam bentuk ini. Harga Ikan Patin Per kilogram kurang lebih Rp 15.000.

  • 3:11 AM
    Yuliaprianto

    Setelah Anda mengetahui manfaat Ikan Lele, Tidak ada salahnya Anda megetahui Cara beternak Ikan Lele. Mungkin suatu saat Anda akan mencoba melirik prospek peternakan Ikan Lele tersebut. Tetapi sebelumnya Anda harus memahami dahulu Persyaratan Lokasi atau Lahan yang baik untuk ternak Ikan lele.

    Berikut ini syarat lokasi yang baik untuk beternak Ikan Lele:

    1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan Lele adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat digunakan untuk budidaya lele dapat berupa: sawah, kecomberan, kolam pekarangan, kolamkebun, dan blumbang. 2. Ikan lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah yang tingginya maksimal 700 m dpl. 3. Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%. 4. Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya. 5. Lokasi untuk pembuatan kolam Ikan Lele hendaknya di tempat yang teduh, tetapi tidak berada di bawah pohon yang daunnya mudah rontok. 6. Ikan lele dapat hidup pada suhu 200 C, dengan suhu optimal antara 25-280 C. Sedangkan untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26- 300C dan untuk pemijahan 24-280 C. 7. Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup, sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2. 8. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang dapat mematikan ikan. 9. Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan alami. Perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir. 10. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daundaunan hidup, seperti enceng gondok. 11. Mempunyai pH 6,5–9; kesadahan (derajat butiran kasar ) maksimal 100 ppm dan optimal 50 ppm; turbidity (kekeruhan) bukan lumpur antara 30–60 cm; kebutuhan O2 optimal pada range yang cukup lebar, dari 0,3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh untuk burayak; dan kandungan CO2 kurang dari 12,8 mg/liter, amonium terikat 147,29-157,56 mg/liter. 12. Persyaratan untuk pemeliharaan ikan lele di keramba : - Sungai atau saluran irigasi tidak curam, mudah dikunjungi/dikontrol. - Dekat dengan rumah pemeliharaannya. - Lebar sungai atau saluran irigasi antara 3-5 meter. - Sungai atau saluran irigasi tidak berbatu-batu, sehingga keramba mudah dipasang. - Kedalaman air  antara 30-60 cm. Demikian syarat dan ciri-ciri lokasi lahan yang cocok untuk budidaya Ikan Lele. Semoga bisa menjadi acuan bagi peternak ikan Lele. Selanjutnya:

    Pemilihan dan perawatan Induk Ikan Lele 


    Cara pemijahan Lele Pencarian:

    Syarat Lahan Budidaya Ikan Lele | Budidaya lele sangkuriang | Budidaya lele kolam terpal | Budidaya lele dalam tong | Budidaya lele lokal | Budidaya lele di lahan sempit | Budidaya lele terpal | Ternak lele kolam terpal | Ternak lele dumbo | Ternak lele sangkuriang | Ternak lele di drum | Cara ternak lele | Ternak lele kolam tanah


    Budidaya ikan lele merupakan salah satu peluang bisnis yang menguntungkan. Lele adalah ikan yang dapat hidup di air tawar. Budidaya ikan lele ini juga sangat mudah, Anda bisa melakukannya di perkarangan rumah Anda. Media yang dapat digunakan juga bisa menggunakan kolam buatan dari terpal atau dengan menggunkan media tanah.

    Budidaya ikan lele ini hanya membutuhkan modal yang kecil. Oleh karena itu setiap orang bisa melakukannya. Perawatan lele juga sangat mudah, sehingga bisnis budidaya lele ini patut Anda coba. Selain modal dan perawatan juga pemasaran ikan lele juga sangat luas. Hampir setiap rumah makan menjual ikan lele sebagai lauk. Selain rumah makan juga konsumsi masyarakat terhadap ikan lele juga sangat banyak.

    Setelah melihat betapa bagusnya peluang bisnis budidaya ikan lele ini, tertarik untuk memulai bisnis ikan lele?Tetapi, perlu diperhatikan, masih banyak orang yang melakukan  budidaya lele namun tidak sukses. Orang tersebut bisa dikatakan tidak mengetahui perencanaan dan hal yang harus dilakukan sebelum memulainya.

    Untuk Anda yang masih pemula jangan takut. Sebelum memulai budidaya ketahui dahulu cara dan tips budidaya ikan lele ini supaya Anda bisa sukses. Nah untuk itu kami akan sajikan 10 tips efektif dalam melakukan budidaya ikan lele yang sukses.

    Baca juga : 10 Contoh Wirausaha dengan Modal Kecil namun Untung Besar

    10 Hal yang Perlu Anda Lakukan Sebelum Melakukan Budidaya Ikan Lele

    1. Persiapkan Modal

    Modal memang sangat dibutuhkan saat Anda mau memulai bisnis budidaya ikan lele ini. tentukan media apa yang akan digunakan dalam budidaya. Jika menggunakan kolam tanah maka modal yang dikeluarkan lebih sedikit namun jika menggunakan media terpal maka sedikit mengeluarkan modal yang lebih banyak.

    Berikut adalah rincian awal modal untuk memula budidaya ikan lele:

    • Pembutan kolam, jika menggunakan kolam terpal atau plastik = Rp. 2.500.000
    • Pengisian air = Rp. 350.000
    • Mesin pompa air = 400.000
    • Bibit ikan lele untuk 5000 ekor = 230.000
    • Pakan ikan lele selama 3 bulan = 300 kg =  000.000,00
    • Obat-obatan =Rp150.000
    • Litrik selama 3 bulan = Rp.700.000
    • Air selama 3 bulan = Rp. 700.000
    • Total = Rp8.930.000

    Untuk memulai bisnis budidaya ikan lele dengan media terpal atau plastik membutuhkan modal sebesar Rp8.930.000. Namun jika Anda mengunakan kolam di tanah atau sawah maka modalnya lebih sedikit. Anda hanya membutuhkan pengairan, bibit, pakan, dan obat-obatan sekitar Rp5.000.000. Untuk Anda yang memiliki lahan sawah budidaya lele juga perlu Anda coba.

    Baca juga : Dropship Adalah Bisnis yang Mudah? Mari Bahas lebih Jauh

    2. Persiapkan Kolam

    Sebelumnya sudah disinggung bahwa tentukan terlebih dahlu tipe kolamnya. Jika Anda membuat kolam dengan media terpal maka Anda harus perhatikan kondisi tanah dan air. Buatlah kolam yang besar agar cukup oksigen sehingga ikan lele tetap hidup.

    Setelah pembuatan kolam dan pengisian air, Anda harus menunggu beberapa hari untuk bisa menebar bibit lele. Anda harus menunggu pembentukan lumut dan fitoplankton yang dapat menetralkan air kolam agar tidak mudah keruh.

    3. Pemilihan bibit

    Bibit yang baik akan mempengaruhi hasil dari budidaya ikan lele juga. Pilihlah bibit yang unggul. Ukuran bibit yang dipilih bisa berukuran 3-5 cm. Ini bertujuan agar bibit lele tidak mudah mati.

    4. Pemisahan bibit

    Setelah pemilihan bibit yang unggul tips selanjutnya adalah pemisahan bibit. Bibit lele harus dipisahkan dari lele yang berukuran besar dan kecil. Hal ini ditujukan agar menghidari lele yang saling memakan. Kita bisa pisahkan lele yang berukuran 3 cm, 4cm dan 5 cm.

    Baca juga : 10 Peluang Bisnis Peternakan yang Mudah Dikembangkan dengan Modal Kecil

    5. Penebaran benih

    Dalam penebaran benih juga harus diperhatikan yaitu bisa pagi atau sore hari. Karena menghindari lele langsung kontak dengan sinar matahari. Jika bibit lele ditebarkan langsung kontak dengan sinar matahari ini dapat menyebabkan bibit ikan lele mati karena kepanasan.

    6. Pemberian makan lele

    Biasanya lele harus diberi makan tiga kali sehari. Waktu pemberiannya sekitar pukul 07.00, 17.00 dan 22.00. namun jika Anda menemukan ikan lele yang lincah dan mendorongkan kepalanya Anda bisa memberikan makan tambahan.

    Pakan ikan lele juga harus mengandung protein, lemak, karbohidrat vitamin dan mineral. Pilihlah pakan lele yang memiliki kandungan tersebut. Anda juga bisa membuat pakan lele sendiri. Pemberian pakan lele ini sebaiknya diselingi dengan pakan yang beli dan pakan buatan kita sendiri. Ini bertujuan agar lele tidak bosan dengan pakannya. Sehingga lele akan cepat besar dan cepat panen.

    Baca juga : 5 Mitos dalam Pengembangan Bisnis yang Harus Anda Ketahui

    7. Pengembangbiakan lele

    Setelah satu bulan lihat ciri lele. Ikan lele yang siap kawin terlihat dari warna kelaminnya. sel telur ikan lele yang sudah dibuahi akan menempel pada sarang dengan jangka waktu 24 jam. telur akan menetas dan menjadi anakan ikan lele yang siap dipisahkan. Pisahkan induk lele dan anaknya, pemisahan ini dilakukan agar lele yang sudah besar tidak memakan lele yang kecil.

    8. Pencegahan hama

    Pencegahan hama dapat dilakukan dengan menggunakan penghalang berupa kandang agar hewan liar dari luar tidak masuk ke kolam memangsa ikan lele kita. selanjutnya untuk penyakit Anda dapat memberikan obat penyakit lele yang dapat Anda beli toko perikanan.

    Pencegahan hama atau penyakit ini sangat perlu diperhatikan. Anda bisa melihat kondisi ikan lele Anda, jika terlihat ikan lele Anda lemas atau ketika diberi pakan tidak mau makan maka ikan lele Anda sedang sakit. Berikan obat yang sudah Anda beli tadi ke kolam Anda.

    Baca juga : Mengetahui Lebih Jauh Metode Persediaan Fifo, Lifo, dan Avarage

    9. Pengaturan air

    Air pada kolam juga perlu di perhatikan. Berilah air yang lebih banyak agar ikan cukup oksigen dan tidak kepanasan. Tinggi air dari untuk kolam pada bulan pertama 20 cm, bulan kedua 40 cm dan bulan ke tiga 40 cm. Ketinggian air ini disesuaikan dengan ukuran ikan lele.

    Ketika Anda ingin mengganti air kolam, pastikan juga benih lele sudah diberi pakan. Saat menguras kolam jangan menggunkan sistem air sikulasi, karena dapat menyebabkan tingkat keasaman air berbeda. Lele cendrung suka pada air yang tenang.

    10. Panen lele

    Lele dapat dipanen ketika sudah berumur 3 bulan setelah bibit. Ukuran lele ini biasanya 5-9 atau 9-13 cm atau dengan  4-7 ekor per kilogramnya. Ciri-ciri ikan lele siap di panen adalah warna air menjadi merah. Tetap lakukan peyortiran saat panen lele.

    Lele yang masih berukuran kecil bisa dipisahkan dan lakukan perawatan hingga siap panen. Setelah panen, lakukan pembersihan kolam, setelah kolam di bersihkan boleh ditebar kembali bibit lele yang baru ke kolam Anda.

    Untuk pemasaran lele, Anda bisa jual ke penjual ikan dipasar atau ke warung-warung makan di dekat Anda. Biasanya hasil ikan lele ini di jual agen penampungan ikan, baru di distribusikan ke masyarakat melalui penjual ikan di pasar.

    Baca juga : Pentingnya Mengetahui Tata Cara Membuat Surat Izin Usaha

    Itulah tips sukses budidaya ikan lele, semoga dapat membantu Anda yang ingin melakukan bisnis budidaya ikan. Hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan budidaya ikan lele adalah dengan melakukan pencatatan terhadap pengeluaran dan pemasukan pada bisnis Anda agar mengetahui keuntungan yang Anda dapatkan setiap panennya.

    Catatlah semua biaya tersebut pada alur pembukuan yang baik dan benar agar Anda bisa memantau seluruh arus keuangan bisnis secara mudah. Kesulitan melakukan pencatatan? Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi berbasis cloud yang bisa digunakan kapan saja dimana saja seperti Accurate Online.

    Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sangat mudah digunakan dan memiliki fitur terbaik yang cocok bagi semua bisnis di Indonesia. Sebut saja fitur pencatatan penjualan dan pembelian, penghitungan aset, penghitungan stok, otomatisasi lebih dari 100 jenis laporan keuangan, dan masih banyak lagi.

    Tertarik menggunakan Accurate Online? Anda bisa mencobanya secara gratis selama 30 hari melalui tautan di bawah ini :

    Video yang berhubungan

    Postingan terbaru

    LIHAT SEMUA