Berikut adalah kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor dan impor

5 kebijakan ekspor dan  impor dalam perdagangan internasional yaitu:

  1. Politik Dumping, contohnya Jepang mengekspor produk otomotif ke Indonesia dengan harga yang lebih murah dari pada di negaranya sendiri, misalnya harga mobil di Indonesia dijual dengan harga Rp.100.000.000 sedangkan di Jepang di jual dengan harga Rp.200.000.000. Hal ini dilakukan agar nilai ekspor-nya lebih meningkat.
  2. Kebijakan perdagangan bebas, contohnya Indonesia dengan Singapura menyetujui adanya perdagangan bebas, jadi baik warga negara Indonesia maupun warga negara singapura dapat bebas menjual produknya ke masing-masing negara.
  3. Tarif yaitu pajak yang dikenakan atas barang yang masuk wilayah kepabean suatu negara, misalnya jika kita mengimpor baja dari Rusia maka akan dikenakan tarif.
  4. Pembatasan impor contohnya, dikarenakan produksi beras dalam negeri meningkat, maka impor beras yang semula 100.000 ton dibatasi menjadi 10.000 ton saja.
  5. Subsidi ekspor, misalnya pemerintah memberikan sejumlah uang sebagai subsidi kepada PT. Pertamina agar PT. Pertamina meningkatkan jumlah ekspor-nya.

Pembahasan

Dalam perekonomian 4 sektor dimana masyarakat luar negeri ikut terlibat dalam kegiatan ekonomi, maka kegiatan ekspor dan impor pasti dilakukan. Setiap negara di dunia pasti menginginkan nilai ekspor-nya selalu surplus di neraca pembayaran, artinya tingkat produksi barang dan jasa meningkat dan mampu mengembangkan penjualan sampai ke luar negeri.

Dengan meningkatnya ekspor, artinya pertumbuhan ekonomi semakin meningkat, dan ekonomi semakin kuat dan hal ini tentu akan sangat baik bagi pembangunan ekonomi dan kemakmuran rakyat. Oleh sebab itu, pemerintah akan melakukan kebijakan-kebijakan dalam perdagangan internasional, dal ini dikarenakan untuk melindungi produk-produk dalam negeri.

Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang kebijakan pemerintah dalam perdagangan internasional brainly.co.id/tugas/5441653

2. Materi tentang kebijakan pemerintah dalam perekonomian brainly.co.id/tugas/4833910

3. Materi tentang kebijakan pemerintah mendorong ekspor brainly.co.id/tugas/13871728

------------------------------------

Detil Jawaban

Kelas : IX (3 SMP)

Mapel : IPS

Bab : Perdagangan Internasional

Kode : 9.10.7

Kata Kunci : Perdagangan Internasional, Kebijakan Ekpor, Impor.

Kegiatan ekspor impor diberlakukan oleh perusahaan atau negara. Ekspor bisa membantu meningkatkan pendapatan sedangkan impor bisa membantu mendapatkan barang atau jasa yang tidak tersedia di dalam negeri. Proses seperti ini sebenarnya bisa dibilang sebagai kegiatan perdagangan internasional. Dalam proses pelaksanaannya, setiap negara tentunya memiliki kebijakan perdagangan internasional tersendiri.

Kebijakan ini yang harus diterapkan dan dipatuhi oleh berbagai pihak yang terlibat di dalam perdagangan. Ini dilakukan agar tujuan dari pembuatan kebijakan dapat tercapai. Jika nilai ekspor lebih tinggi daripada impor atau ekspor nilainya positif maka artinya kegiatan tersebut memberikan kontribusi pada pendapatan nasional yang berdampak pada kenaikan pertumbuhan ekonomi.

Apa saja kebijakan dalam perdagangan internasional? Berikut ini penjelasannya.

Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Ekspor

Kebijakan ekspor ternyata bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan tidak sekadar mencari keuntungan belaka. Oleh karena itu, ada beberapa kebijakan ekspor yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia sebagai berikut:

  1. Larangan Ekspor
    Sesuai dengan namanya, kebijakan yang satu ini mengacu pada pelarangan ekspor untuk barang-barang tertentu keluar negeri. Alasannya yaitu meliputi kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya. Contoh alasan ekonomi di antaranya yaitu larangan ekspor karena ingin mendorong perkembangan industri lokal agar terus berkembang dan tidak ketergantungan dengan bantuan pemerintah.

  2. Politik Dagang Bebas
    Secara umum, politik dagang bebas merupakan suatu kondisi dimana masing-masing pemerintah negara memberikan kebebasan dalam kegiatan ekspor impor. Kebebasan ini akan membawa beberapa keuntungan secara signifikan seperti misalnya harga relatif murah atau kualitas barang yang semakin tinggi.

  3. Diskriminasi Harga
    Ini artinya barang ekspor atau komoditas ekspor Indonesia ditetapkan dengan harga yang berbeda untuk setiap negara. Hal ini biasanya dilakukan sesuai dengan perjanjian. Misalnya negara A mengekspor pakaian ke negara B dengan harga yang murah sedangkan pakaian yang diekspor negara A ke negara C tergolong relatif mahal.

Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Impor

Jika ekspor artinya memperdagangkan barang-barang yang dibuat di dalam negeri untuk negara lain, maka kebalikannya adalah impor. Dalam kasus impor barang, semua barangnya diproduksi di luar negeri sehingga barangnya tidak berasal dari negara kita.

  1. Larangan Impor
    Kebijakan yang satu ini akan dilakukan oleh suatu negara jika negara tersebut diharuskan untuk menghemat devisanya. Tidak hanya itu, barang-barang yang dianggap berbahan juga akan dikenakan kebijakan larangan impor tersebut. Dengan kata lain, tidak semua barang diimpor begitu saja.

  2. Tarif
    Sesuai dengan namanya, kebijakan tarif adalah penerapan tarif yang terbilang tinggi untuk import barang-barang tertentu agar daya saing barang produksi dalam negeri meningkat. Ada beberapa hal yang diketahui membedakan antara negara dengan sistem perdagangan bebas dan proteksi mengenai kebijakan satu ini.

  3. Pemberlakukan Kuota
    Pemerintah menetapkan kuota impor dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya agar tidak mengganggu kegiatan produksi dalam negeri. Tetapi jika suatu negara telah menetapkan kebijakan politik dagang bebas, pemberlakukan kuota tidak dapat dilakukan karena dapat mengganggu perdagangan internasional.

  4. Subsidi
    Untuk anda yang sering melakukan online shopping barang-barang dari luar negeri, pasti anda pernah menemukan barang yang harganya jauh lebih murah daripada barang-barang lokal.

Ingin Update Berita tentang Kebijakan Perdagangan Internasional? Baca di Freighsight!

Pemerintah Indonesia terus memperbaiki kebijakan dalam perdagangan antar negara sehingga dapat memberikan manfaat perdagangan antar negara yang baik. Jika anda ingin mengetahui lebih banyak tentang kebijakan pemerintah dalam hal ini, anda bisa mendapatkan informasi di Freighsight. Kami ingin pembaca mendapatkan informasi yang up to date dan dari sumber terpercaya. Dengan membaca informasi dari kami, wawasan anda lebih luas, khususnya dalam dunia logistic. Di Freightsight, kami tidak hanya menyediakan berita namun ada juga laporan industri dan opini para ahli di bidangnya.

FAQ

Apa itu kebijakan dumping?

-Dumping adalah kebijakan dimana barang diekspor dan dijual di luar negeri dengan harga lebih murah untuk menguasai pasar negara tersebut. Politik dumping bisa dimaknai sebagai kebijakan diskriminasi harga dan bisa mematikan pasar luar negeri dimana produk itu dijual lebih murah.

Apa tujuan dari kebijakan perdagangan antar negara?

-Tujuan kebijakan perdagangan antar negara adalah untuk mendapatkan manfaat perdagangan yang akan menambah pendapatan dari suatu negara, meningkatkan devisa negara lewat kegiatan ekspor ke negara lain, meningkatkan pertumbuhan sektor ekonomi dan menyerap banyak tenaga kerja.

Kebijakan perdagangan internasional ternyata sangat terkait dengan kegiatan membeli barang secara online dari luar negeri. Seperti yang kita ketahui, online shop memungkinkan kita untuk membeli barang dari mana saja hingga ke seluruh penjuru dunia. Prosesnya pun dimulai dari membeli barang terlebih dulu, baru kemudian dikirim ke alamat yang dituju sesuai pesanan.

Nah, proses semacam ini sebenarnya bisa dikatakan sebagai kegiatan perdagangan internasional yang akan kita bahas. Ketahuilah, perdagangan internasional memiliki beberapa kebijakan umum, di antaranya adalah kebijakan di bidang ekspor dan juga impor.   

Kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor

Siapa sangka, jika ternyata kebijakan ekspor bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan bukan sekadar mencari untung belaka. Oleh sebab itu, ada beberapa kebijakan perdagangan internasional yang dikembangkan oleh pemerintah negara kita, seperti berikut ini.

Diskriminasi harga

Jika ditelaah lebih dalam, diskriminasi harga merupakan penetapan harga suatu barang yang berbeda di masing-masing negara. Dengan kata lain, harga barang yang sama di negara A bisa saja berbeda dengan harga barang di negara B.

Bahkan, tak menutup kemungkinan harga barang di negara B tersebut lebih murah ketimbang harga barang di negara A padahal jenis barangnya serupa. Biasanya, kebijakan seperti ini sengaja dilakukan berdasarkan perjanjian untuk memenangkan persaingan sekaligus meraup keuntungan yang lebih besar.

Pemberian premi

Kebijakan premi adalah salah satu bentuk kebijakan perdagangan internasional yang diambil oleh pemerintah demi memajukan ekspor. Caranya dengan memberikan premi kepada badan usaha ataupun industri pelaku ekspor tersebut.

Ada beberapa bentuk premi yang biasanya diberikan, antara lain bantuan biaya produksi dan pemberian pajak, serta fasilitas lain. Pemberian premi semacam ini bertujuan supaya barang-barang ekspor memiliki daya saing yang kuat di luar negeri.

Dumping

Dumping merupakan penetapan harga barang ekspor yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga barang tersebut di dalam negeri. Kebijakan dumping ini tidak bisa diterapkan sembarangan. Ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan. Dumping baru bisa dilakukan apabila pasar dalam negeri berada dalam kendali pemerintah secara penuh.

Namun, kebijakan satu ini ternyata sudah dilarang di Indonesia. Sebab, dumping bisa mematikan persaingan penjual lain.

Politik dagang bebas

Secara garis besar, politik dagang bebas adalah suatu kondisi di mana masing-masing pemerintah negara memberikan kebebasan dalam kegiatan ekspor dan impor. Kebebasan ini akan membawa sejumlah keuntungan secara signifikan, seperti misalnya harga yang relatif murah atau mutu barang yang semakin tinggi.

Larangan ekspor

Sesuai dengan namanya, kebijakan satu ini mengacu pada pelarangan ekspor untuk barang-barang tertentu ke luar negeri. Alasannya meliputi kondisi ekonomi, politik, sosial, dan juga budaya. Adapun contoh alasan ekonomi di antaranya adalah larangan ekspor karena ingin mendorong perkembangan industri lokal supaya terus berkembang dan tidak ketergantungan dengan bantuan pemerintah.

Sedangkan untuk alasan politik seperti misalnya, larangan ekspor minyak bumi di negara Timur Tengah atau Irak. Hal ini terjadi karena adanya campur tangan politis dari PBB dan Amerika Serikat dalam bentuk embargo. Lain halnya dengan alasan sosial budaya yang berupa larangan ekspor benda-benda bersejarah ataupun hewan yang dilindungi.

Kebijakan perdagangan internasional di bidang impor

Jika ekspor berarti memperdagangkan barang-barang yang dibuat di dalam negeri untuk negara lain, maka impor adalah kebalikannya. Dalam kasus impor barang, semua barangnya dibuat di luar negeri sehingga barangnya tidak berasal dari negara kita.

Seperti halnya ekspor, ada beberapa kebijakan yang diterapkan. Namun secara garis besar, kebijakan ini dilakukan demi melindungi perusahaan-perusahaan yang ada di dalam negeri. Berikut ini beberapa jenis kebijakan perdagangan internasional di bidang impor, antara lain:

Kuota

Dalam konteks impor, kuota berarti jumlah total suatu barang yang bisa diimpor dalam satu periode tertentu dan telah diprediksi sebelumnya. Dengan demikian, barang-barang tersebut tidak akan mengganggu industri dalam negeri. Namun, jika suatu negara sedang memberlakukan sistem perdagangan bebas, maka kebijakan kuotanya tidak akan terpakai lagi. Sebab, hal ini bisa menghambat proses perdagangan internasional itu sendiri.

Tarif

Sesuai dengan namanya, kebijakan tarif merupakan penerapan tarif yang terbilang tinggi untuk impor barang-barang tertentu supaya daya saing barang produksi dalam negeri meningkat. Diketahui, ada beberapa hal yang membedakan antara negara dengan sistem perdagangan bebas dan proteksi mengenai kebijakan satu ini.

Para penganut perdagangan bebas cenderung mengenakan tarif yang lebih rendah atas barang-barang impor. Pun sebaliknya, negara yang menganut sistem perdagangan proteksi justru akan menetapkan tarif super tinggi untuk barang-barang yang hendak diimpor ke luar negeri.

Subsidi

Bagi kamu yang sering melakukan online shopping barang-barang dari luar negeri, pasti pernah dong menemukan barang yang harganya jauh lebih murah ketimbang barang lokal. Pasti di antara kamu ada yang bertanya-tanya mengapa barang impor tersebut lebih murah? Bahkan, tak sedikit orang yang pada akhirnya lebih suka membeli barang impor daripada produk negeri sendiri karena harganya yang lebih terjangkau.

Oleh sebab itulah diciptakan yang namanya kebijakan subsidi. Tujuannya untuk menekan harga barang produksi lokal sehingga produk-produk tersebut lebih murah jika dibandingkan dengan produk impor.

Larangan impor

Kebijakan satu ini bakal dilakukan oleh suatu negara apabila negara tersebut diharuskan untuk menghemat devisanya. Bukan hanya itu saja, barang-barang yang dianggap berbahan juga akan dikenakan kebijakan larangan impor tersebut. Dengan kata lain, tidak semua barang bisa diimpor begitu saja.

Ternyata, kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor dan impor ini tidak serumit yang dibayangkan, bukan?

Meningkatkan produktivitas perusahaan dengan JojoExpense

Nah, bicara soal ekspor dan impor sudah pasti lekat kaitannya dengan pengelolaan keuangan bukan? Apalagi untuk kamu yang mungkin saat ini sedang menjalankan bisnis atau usaha tertentu. Sistem pengelolaan keuangan merupakan faktor krusial yang patut diperhatikan supaya perusahaan yang kamu jalankan tetap berada di jalur yang tepat.

Oleh sebab itulah, JojoExpense hadir untuk memudahkan kamu dalam mengatur segala persoalan pengelolaan yang terkait dengan finansial perusahaan. JojoExpense merupakan aplikasi dengan teknologi terkini yang bisa membantu kamu mengelola keuangan perusahaan secara efisien dan hemat waktu.

Kamu bisa dengan mudah mengajukan request reimbursement kapan pun dan di mana pun, serta bisa menyimpan bukti transaksi melalui cloud. Dengan begitu, segala penggunaan budget pun akan secara otomatis terkalkulasi sehingga manajemen finansial perusahaan jadi lebih optimal.

Kamu juga bisa melakukan monitoring dan analisa aktivitas finansial karyawan sekaligus menyetujui berbagai request cash advance mereka menggunakan JojoExpense. Bahkan, analisa pertumbuhan perusahaan kamu bisa diketahui dengan data-data yang berhasil dikumpulkan berkat kecanggihan teknologi yang diusung oleh JojoExpense.

Tertarik untuk mencoba kehebatan aplikasi satu ini? Kamu punya kesempatan untuk mencoba aplikasi ini secara gratis selama 14 hari lho! Jadi, tunggu apalagi?

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA