Berapakah besar induksi tegangan listrik pada kumparan primer koil

Fungsi koil merupakan salah satu onderdil penting pada mesin kendaraan yang berbentuk gulungan kawat tembaga yang dialiri oleh arus listrik yang disebut kumparan. 

Bagi kendaraan yang menggunakan mesin seperti mobil, koil memegang peran yang sangat penting. Benda yang satu ini memiliki andil besar bagi hidup dan matinya mesin dari kendaraan tersebut. Dengan kata lain, tanpa adanya komponen ini, maka mesin kendaraan tidak akan bisa dihidupkan.

Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan koil ini? Mengapa benda ini begitu sangat dibutuhkan bagi kendaraan bermesin seperti mobil? Jika Anda penasaran dengan beberapa aspek tersebut, penjelasan berikut ini akan membahasnya satu persatu.

Fungsi Koil Mobil

Baca Juga : Kaliper Rem Mobil: Fungsi dan Cara Kerjanya

Koil sebenarnya merupakan nama dari salah satu onderdil mesin kendaraan. Komponen ini berbentuk gulungan kawat tembaga yang dialiri oleh arus listrik yang disebut dengan kumparan.

Besar diameter dari kawat tembaga serta jumlah gulungan dari tiap-tiap bagian onderdil ini tidak sama. Koil sendiri terdiri dari tiga kumparan atau tiga gulungan. Berikut rinciannya.

Kumparan yang pertama disebut dengan kumparan primer. Kumparan ini merupakan gulungan kawat tembaga berdiameter antara 0,5 mm hingga 1,0 mm. Sedangkan jumlah gulungan berkisar antara 150-300 gulungan.

Baca Juga : Tidak Sulit, Ini Cara Membuka Baut yang Sudah Dol

Kumparan yang kedua disebut kumparan sekunder, yang merupakan gulungan kawat tembaga dengan ukuran sekitar 0,05mm hingga 0,1mm. Kumparan sekunder ini memiliki jumlah lilitan kawat yang lebih banyak, sekitar 15.000-30.000 lilitan.

Selanjutnya, bagian yang ketiga disebut dengan komponen penyekat, yaitu bagian koil yang menjadi penyekat atau pemisah antara kumparan primer dan kumparan sekunder.  Bagian ini terbuat dari kertas khusus atau resin yang memiliki kemampuan menahan panas hasil dari induksi.

Mengenai peran dari masing-masing kumparan pada komponen ini yang sudah disebutkan ini berbeda. Namun, ketiga komponen tersebut fungsi utamanya sama. Fungsi tersebut yakni sebagai pemicu atau penghasil panas berupa loncatan bunga api listrik ke arah busi sehingga mesin mobil bisa menyala.

Baca Juga : Ingat, Rutin Mengecek Ban Kendaraan itu Penting!

Kedua kumparan pada koil mobil ini, akan menghasilkan tegangan listrik hasil dari induksi elektromagnetik dari kedua kumparan tersebut. Arus listrik yang dihasilkan kedua kumparan tersebut akan digunakan untuk menghasilkan loncatan bunga api listrik ke arah busi di dalam ruang bakar.

Jadi, fungsi koil adalah sebagai alat untuk menaikkan tegangan listrik dari 12 volt hingga menjadi 25.000 volt dari hasil induksi elektromagnetik yang dihasilkan dari kedua kumparan primer dan sekunder.

Panas yang dihasilkan akan digunakan untuk menghasilkan percikan api pada busi, sehingga mesin bisa menyala.

Berapakah besar induksi tegangan listrik pada kumparan primer koil

Cara Kerja Koil Mobil

Bagaimana koil ini akan bekerja sehingga bisa membuat mesin mobil menyala? Bagaimana pula masing-masing komponen yang terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder ini bisa menghasilkan arus listrik?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, koil terdiri dari beberapa kumparan dimana diantaranya adalah kumparan primer dan kumparan sekunder. Masing-masing kumparan ini terbentuk dari lilitan kawat tembaga dengan ukuran diameter dan jumlah lilitan yang berbeda.

Kumparan tersebut akan bisa menghasilkan medan magnet apabila ada arus listrik yang mengalir di dalamnya. Besar dan kuat medan magnetnya pun tergantung dari banyaknya lilitan kawat pada kumparan. Semakin banyak lilitan, maka semakin besar pula medan magnet yang dihasilkan.

Induksi elektromagnetik dari kedua kumparan pada koil, tidak akan bisa menghasilkan gaya gerak listrik tanpa adanya pemutusan aliran listrik yang tiba-tiba dilakukan. Adanya pemutusan aliran listrik secara tiba-tiba tersebut akan menimbulkan percikan api pada busi, sehingga mesin mobil menyala.

Halaman 1 2 Tampilkan Semua

Juga tegangan listrik yang dihasilkan oleh koil sangat bervariasi, bisa 5.000 volt hingga 30.000 volt, bahkan pada beberapa sistem pengapian motor dengan spek tinggi dapat mencapai 40.000 volt.

Bagaimana proses kerja ignition coil untuk mengubah tegangan baterai menjadi tegangan tinggi?

Cara Kerja Ignition Coil Semakin besar jumlah lilitan yang dimiliki dan arus yang mengalir pada ignition coil, maka medan magnet yang dihasilkan pun akan semakin besar. Electromotive force ini terjadi bila tegangan tinggi muncul pada kumparan sekunder sehingga membuat kumparan primer kehilangan aliran secara tiba tiba.

Berapakah out put tegangan listrik yang dihasilkan oleh koil pengapian?

Koil motor standar bawaan pabrik sendiri rata-rata menghasilkan tegangan antara 12 ribu hingga 15 ribu volt.

Langkah pengukuran tegangan alternator adalah?

Here’s how to do it:

  1. Matikan mesin. Anda harus memastikan mesin mati sebelum anda pasang voltmeter.
  2. Buka kap mesin.
  3. Pasang voltmeter pada aki.
  4. Baca angka yang ditunjukkan voltmeter.
  5. Jika aki lemah, charge dulu aki dan tes kembali, atau gunakan metode lainuntuk mengecek alternator.

Apa fungsi dari ignition coil dan busi?

Mesin bensin ini membutuhkan adanya percikan api yang berasal dari busi agar bisa menyalakan engine. Fungsi dari ignition coil yaitu, untuk menaikkan tegangan aki atau baterai dari 12 volt hingga menjadi 25.000 volt. Kenaikan tegangan tersebut dimanfaatkan sebagai tenaga hasil induksi elektromagnetik.

Berapa besar tegangan yang dihasilkan oleh busi?

Busi biasanya membutuhkan tegangan lebih dari 20.000 volt agar menyala dengan benar. Ketika arus elektron terus bertambah melintasi celah, temperatur bisa meningkat sampai 60.000 Kelvin (59.000 derajat celcius).

Berapa volt CDI?

Ternyata tegangan yang keluar dari CDI hanya mencapai 81,1 Volt.

Berapa volt nilai sumber tegangan tinggi pada kendaraan?

Pada umumnya koil standar dapat menghasilkan tegangan tinggi berkisar antara 15.000-30.000 Volt. Di dalam koil terdapat dua kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.

Berapa tegangan pada busi motor?

Kelistrikan motor pada umumnya mempunyai tegangan sebesar 12 Volt. Agar busi bisa memantik proses pembakaran di dalam mesin, butuh jumlah voltase yang lebih besar. Bahkan beberapa motor saat ini butuh ribuan volt agar busi bisa memantik gas bakar di ruang bakar.

GridOto.com – Koil merupakan salah satu komponen penting pada motor, yang berguna untuk sistem pengapian.

Koil dapat menghasilkan energi listrik bertegangan tinggi.

Lantas apa fungsi koil di motor ?

"Fungsi koil untuk menaikkan tegangan listrik dari aki, CDI (Capacitor Discharge Ignition) atau ECM (Engine Control Module) yang kemudian diteruskan ke busi," buka Ribut Wahyudi, Servis Advisor Honda Bintang Motor, Cinere, Depok, kepada GridOto.com (15/1).

(BACA JUGA: Kamu Harus Tahu! Ternyata Proses Pembuatan Busi Tak Sesimpel Bentuknya)

Busi sendiri untuk memercikkan bunga api membutuhkan tegangan listrik yang tinggi, makanya fungsi koil sangat penting untuk pengapian.

Koil bisa menaikan tegangan listrik dari aki motor yang hanya 12 Volt menjadi ribuan Kilo Volt.

Tegangan tinggi ini dihasilkan oleh kerja dari dua jenis kumparan yang ada di koil.

"Koil menghasilkan tegangan dari dua kumparan, kumparan primer dan sekunder," terang Ribut.

(BACA JUGA: Ternyata Ini Busi Baru All New Honda PCX150, Lebih Cepat Lepas Panas!)

Kumparan-kumparan ini akan menaikkan tegangan yang diterima dari aki (jika kelistrikan DC (Direct Current ) atau langsung dari CDI kalau AC (Alternating Current), menjadi tegangan sangat tinggi melalui induksi elektromagnetik.

Selain kumparan, pada koil terdapat juga komponen penyekat, inti besi, terminal (+/-) dan terminal output.

Koil motor standar bawaan pabrik sendiri rata-rata menghasilkan tegangan antara 12 ribu hingga 15 ribu volt.

Dalam melakukan kerjanya, biasanya komponen engine dalam kendaraan roda empat khususnya bermesin bensin memerlukan sistem pengapian. Adanya percikan api yang dimunculkan oleh sistem pengapian ini berguna menghidupkan engine. 

Sistem pengapian yang dimaksud adalah ignition coil. Agar Anda bisa mengenal fungsi ignition coil lebih dekat, simak ulasan berikut ini.

Pengertian Ignition Coil

Menjadi salah satu komponen dalam sistem pengapian kendaran roda empat, ignition coil memang memegang peranan penting khususnya pada mobil bermesin bensin. 

Pasalnya, mesin bensin membutuhkan adanya percikan api yang berasal dari busi guna engine bisa dinyalakan dan bekerja secara normal. Anda tidak akan menjumpai ignition coil pada kendaraan bermesin diesel.

Hal ini dikarenakan, mesin diesel memiliki sistem self combustion yang mampu menghidupkan dan menjalankan kendaraan sebagaimana mestinya. Fungsi dari ignition coil sendiri yakni untuk menaikkan tegangan aki atau baterai dari 12 volt hingga menjadi 25.000 volt. Kenaikan tegangan tersebut kerap kali dimanfaatkan sebagai tenaga hasil induksi elektromagnetik.

Bahkan berkat fungsi ignition coil berupa tegangan tinggi yang mampu membuat percikan bunga api pada busi yang berada dalam ruang bakar. 

Dalam ignition coil sendiri sudah terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder untuk membantu dalam menghasilkan tegangan tinggi melalui induksi elektromagnetik.

Baca Juga: Tidak Perlu ke Bengkel, Berikut Cara Cek Koil Mobil Injeksi Sendiri

Cara Kerja Ignition Coil

Perlu Anda ketahui, bahwa kumparan yang terdapat di ignition coil ini berupa lilitan kawat tembaga yang mampu menghasilkan medan magnet bila dialiri tegangan dan arus listrik. 

Besarnya medan magnet yang dihasilkan tersebut tergantung pada jumlah lilitan yang dimiliki, besar diameter kawat, besar tegangan, serta arus yang mengalir pada kumparannya.

Semakin besar jumlah lilitan yang dimiliki dan arus yang mengalir pada ignition coil, maka medan magnet yang dihasilkan pun akan semakin besar. 

Berkat fungsi ignition coil yang penting inilah, mampu membuat engine bisa dialiri listrik dalam jumlah besar.Saat medan magnet yang ada tersebut disejajarkan dengan kumparan lainnya, maka akan terjadi induksi elektromagnetik yang kedua.

Namun, induksi elektromagnetik yang terjadi tersebut tidak memberikan efek untuk memunculkan electromotive force atau gaya gerak listrik di masing masing kumparannya. 

Hal ini pun termasuk pula pada kumparan sekunder yang memiliki fungsi guna menciptakan tegangan tinggi pada baterai atau aki hingga mencapai 25.000 volt.

Electromotive force ini terjadi bila tegangan tinggi muncul pada kumparan sekunder sehingga membuat kumparan primer kehilangan aliran secara tiba tiba. Untuk itu, di sistem pengapian terdapat sebuah komponen yang sengaja dipasang bernama contact point atau platina. Dimana bagian tersebut berfungsi guna memutus arus listrik pada kumparan primer.

Ketika contact point menjalankan tugasnya, maka induksi elektromagnetik pada kumparan primer akan hilang secara tiba tiba. Hal ini tentunya mempengaruhi kumparan sekunder dan menghasilkan electromotive force dengan tegangan mencapai 25.000 volt dalam sekejap. Fungsi ignition coil inilah menghasilkan percikan bunga api guna menggerakkan engine.

Dapat disimpulkan bahwa keberadaan ignition coil begitu penting terutama pada kendaraan roda empat bermesin bensin. Tidak bisa dibayangkan bila komponen satu ini tidak ada pada kendaraan kesayangan, pastinya engine yang terdapat didalamnya tidak bisa digerakkan sebagaimana mestinya.

Baca Juga: Mengulik Cara Kerja Sistem Bahan Bakar EFI yang Wajib Anda Ketahui!