-
1
Jangan mengisap jempol, mengerikiti kuku, atau menggigit sendok makan kuat-kuat agar gigi tonggos tidak makin parah.[1]
Iklan
-
1
Amati posisi gigi dengan mengatupkan gigi atas dan bawah, lalu tersenyum. Rapatkan bibir sambil mengatupkan gigi seperti biasa. Dengan gigi terkatup rapat, tersenyumlah di depan cermin, lalu amati seberapa lebar celah antara gigi atas dan bawah. Celah yang sempit dianggap normal, tetapi jika celahnya sangat lebar, mungkin gigi Anda tonggos.[2]
-
2
Berkonsultasilah dengan dokter gigi. Ia bisa menentukan benar tidaknya gigi Anda tonggos dengan melihat kondisi gigi secara langsung dan melalui foto rontgen. Jika benar, ia mampu menentukan seberapa parahnya masalah Anda dan merekomendasikan solusi yang tepat.[3]
- Gigi tonggos yang celahnya melebihi 3,5 mm termasuk dalam kategori parah.
- Jika Anda mengalami gigi tonggos, dokter gigi akan menyarankan agar Anda menemui ortodentis.
Iklan
-
1
Ya. Gigi tonggos bisa menimbulkan komplikasi di kemudian hari. Tergantung seberapa parahnya kondisi gigi, masalah ini bisa menyebabkan gigi tanggal, ketidaknyamanan saat menggigit atau mengunyah makanan, bahkan kesulitan berbicara. Anda bebas memutuskan perlu tidaknya mengatasi gigi tonggos. Jika Anda ragu, diskusikan hal ini dengan dokter gigi atau ortodentis.[4]
-
1
Cara paling mudah dan paling banyak diterapkan adalah pemasangan behel. Berapa pun usia Anda, behel mampu merapikan gigi dan memperbaiki posisi rahang. Jika Anda tidak mau menggunakan behel tradisional, tanyakan kepada ortodentis tentang opsi menggunakan bracket plastik, misalnya Invisalign.[5]
- Jika Anda menggunakan behel, Anda harus mengenakan retainer seumur hidup agar posisi gigi tidak berubah setelah behel dilepas.
- Bracket plastik bisa menjadi solusi jika gigi tonggos tidak parah sebab harganya lebih murah daripada bracket logam atau porselen. Namun, Anda tidak bisa menggunakan bracket plastik jika kondisi gigi sangat parah.
Iklan
-
1
Anda perlu mengenakan behel sekitar 2 tahun. Tergantung kondisi gigi dan usia pasien, ada kemungkinan Anda perlu mengenakan behel minimal selama 2 tahun. Makin parah kondisi gigi, makin lama prosesnya. Setelah behel dilepas, Anda harus mengenakan retainer agar posisi gigi tidak berubah dan tidak kembali tonggos.[6]
-
1
Bisa. Jika gigi tonggos disebabkan oleh gigi yang bertumpuk, hal ini bisa diatasi dengan pencabutan gigi. Opsi ini cukup efektif bagi anak-anak yang masih memiliki gigi susu. Ada kemungkinan, ortodentis menyarankan pencabutan beberapa gigi susu supaya tersedia tempat untuk gigi yang akan tumbuh sambil mengatasi gigi tonggos. Namun, cara ini belum tentu mengatasi masalah sampai tuntas sehingga behel tetap diperlukan.[7]
Iklan
-
1
Bisa, tetapi biasanya hanya untuk kasus yang sangat ekstrem. Jika celah gigi atas dan bawah melebihi 3,5 mm, dokter gigi mungkin merekomendasikan bedah korektif. Dokter bedah mulut akan menarik pipi pasien ke belakang, lalu membuat sayatan di dalam rahang. Kemudian, ia akan memperbaiki posisi rahang sehingga bentuk pipi berubah dan posisi gigi menjadi normal. Selesai dibedah, Anda perlu menjalani rawat inap selama beberapa hari.[8]
- Biasanya, operasi mulut dilakukan jika metode nonbedah, misalnya pemasangan behel, tidak mampu mengatasi gigi tonggos.
- Biaya operasi mulut bervariasi tergantung kondisi gigi dan lokasi klinik.
- Biasanya, perusahaan asuransi menanggung sebagian biaya terapi ortodontik. Jika Anda memiliki polis asuransi kesehatan, hubungi agen asuransi untuk mencari informasi sebelum menanggung sendiri biayanya.
Iklan
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 41.394 kali.