Benua-benua ini juga mempunyai julukan yang berbeda australia disebut dengan nama

Cincin-cincin Olimpiade melambangkan semua benua, termasuk benua biru untuk Eropa, benua kuning untuk Asia, dan benua hitam untuk Afrika. (Lofrev.net)

Kamu pasti pernah mendengar penjulukan benua Eropa sebagai benua biru, Asia sebagai benua kuning, dan Afrika sebagai benua hitam. Dari mana ya asal penjulukan ini?

Inibaru.id – Terdapat istilah untuk menyebut benua-benua yang ada di bumi. Sebagai contoh, kita menyebut Eropa sebagai benua biru, Asia sebagai benua kuning, dan Afrika dinamai benua hitam. Kamu pernah nggak terpikir mengapa namanya seperti itu?

Mungkin kamu nggak menyadarinya, namun logo Olimpiade yang berupa lima cincin dengan warna yang berbeda-beda sebenarnya menunjukkan warna-warna sebagai simbol masing-masing benua. Nah, biar nggak makin bingung, berikut deh penjelasannya.

1.       Asia Disebut Sebagai Benua Kuning

Asia sering disebut sebagai benua kuning berdasarkan warna kulit ras mongoloid yang banyak ditemui di kawasan Asia Timur. Nah, saat orang-orang Eropa berlayar sampai ke timur jauh, mereka bertemu dengan orang-orang dengan warna kulit tersebut. Pada akhirnya, mereka pun menjuluki Asia sebagai benua kuning.

Warna kuning ini pula yang jadi warna simbol cincin benua Asia di logo Olimpiade.

2.       Afrika Disebut Sebagai Benua Hitam

Nama Afrika ternyata berasal dari penyebutan bangsa Romawi Kuno. Jadi, mereka menyebut Tunisia yang memang hanya di seberang lautan Italia sebagai Africa Terra. Di Tunisia, ada suku asli bernama Afri. Selain itu, ada yang menyebut kata Africa dari “Afar” dan “Ica”, bahasa Phoenica yang berarti Negeri Debu, merujuk pada adanya gurun di benua tersebut.

Hanya, kalau soal julukan hitam, berdasarkan warna kulit penduduk aslinya yang mayoritas hitam. Julukan ini awalnya dari bangsa Perancis yang memang cukup banyak menjajah wilayah Afrika.

Di logo Olimpiade, Afrika disimbolkan dengan cincin warna hitam.

3.       Eropa Disebut Benua Biru

Kalau julukan benua Asia dan Afrika berasal dari warna kulit penduduknya, beda lagi dengan Eropa. Julukan ini berasal dari mayoritas penduduknya yang dulu punya warna biru. Bahkan, banyak bangsawan di Eropa yang juga dikenal dengan istilah darah biru.

Di logo Olimpiade, benua Eropa diwakili dengan cincin berwarna biru. Warna bendera Uni Eropa juga biru, kan, Millens?

ISaking identiknya dengan warna biru, bendera Uni Eropa juga biru. (Flickr/ Old Photo Profile)

4.       Amerika Disebut Sebagai Benua Merah

Kalau julukan yang satu ini sepertinya jarang diketahui banyak orang. Padahal, julukan bagi Benua Amerika adalah benua merah. Penjulukan ini mirip dengan yang terjadi di Asia dan Afrika, yakni didasari oleh warna kulit penduduknya, suku Indian. Meski nggak benar-benar merah menyala, warna kulit mereka memang terlihat kemerahan.

5.       Australia Disebut Sebagai Benua Hijau

Layaknya penyebutan benua merah bagi Amerika, penyebutan benua hijau sebagai Australia juga semakin jarang dilakukan. Lagipula, kalau dipikir-pikir, wilayah Australia yang berupa gurun tandus lebih banyak dari hutannya, bukan?

Jadi gini, di zaman dahulu, bangsa Eropa yang tiba di Australia menemukan wilayah tersebut penuh dengan pepohonan eukaliptus serta akasia yang hijau dan rimbun. Jadi, ya dari sinilah asal dari penyebutan benua hijau.

Nah, jadi sudah tahu kan alasan mengapa Afrika disebut benua hitam, Asia benua kuning, dan Eropa benua biru, Millens? (Kum/IB09/E05)

Benua atau kontinen adalah beberapa daratan yang memiliki wilayah yang sangat luas yang berada di permukaan bumi. Benua dikelompokkan berdasarkan konvensi (kesepakatan) dibandingkan standar baku. Benua terbagi menjadi tujuh wilayah yang umum dianggap sebagai benua, yaitu (dari berukuran terbesar hingga terkecil): Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antarktika, Eropa, dan Australia.[1] [A]

Benua-benua ini juga mempunyai julukan yang berbeda australia disebut dengan nama

Peta dengan kode warna beranimasi menunjukkan berbagai benua dan wilayah. Tergantung pada konvensi dan model, beberapa benua dapat disatukan atau dipisahkan. Sebagai contoh, Eurasia lebih disering dipisah menjadi Eropa dan Asia (warna merah), sementara Amerika Utara dan Amerika Selatan terkadang disatukan dan disebut sebagai benua Amerika (warna hijau).

Dalam ilmu Geologi, benua meliputi kerak benua yang ditemukan di lempeng benua yang juga meliputi fragmen benua, seperti madagaskar yang biasanya tidak dianggap sebagai benua. Beberapa benua geologis merupakan wilayah benua yang tenggelam di bawah air laut, seperti Selandia. Benua diketahui hanya ada di Bumi.[2]

Kepulauan Oseania sering dikelompokkan dengan benua tetangga untuk membagi daratan di Bumi menjadi beberapa wilayah. Berdasarkan pembagian ini, wilayah yang ada di Samudra Pasifik dikelompokkan bersama dengan Benua Australia menjadi wilayah yang dikenal dengan nama Oseania.

Benua secara umum dipahami sebagai kumpulan wilayah daratan yang terhubung menjadi wilayah daratan yang luas yang idealnya terpisah oleh wilayah air yang sangat luas.[3] Meskipun begitu, benua-benua ini tidak terpisah oleh air dalam realitasnya, seperti benua Asia dan Eropa yang dihubungkan oleh perbatasan daratan yang luasnya bermil-mil.[4] Kriteria luas juga tidak dapat terpenuhi dikarenakan Greenland yang luasnya lebih kecil dibandingkan Australia dikategorikan sebagai pulau. Atas dasar inilah, maka definisi benua belum memiliki definisi yang pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menjadi kriteria pengkategorian seperti wilayah lempeng tektonik, flora dan fauna endemik, kebudayaan setempat serta kepercayaan warga setempat atas status wilayah yang mereka tempati sebagai benua untuk menyatakan suatu daratan dapat dikategorikan sebagai benua.[5]

Luas benua

Dalam arti sempit, benua adalah wilayah daratan yang luas yang menyatu lalu dianggap sebagai satu wilayah yang sama oleh suatu konvensi.[6] Namun dari perspektif ilmu geologi atau geografi fisik, benua dapat diperluas maknanya menjadi melebihi batas wilayah kering daratan hingga mencakup wilayah sekitar yang tenggelam oleh lautan dangkal, landas benua, lereng benua serta pulau-pulau yang berlokasi di landas benua tersebut yang secara geologis tergabung sebagai bagian dari benua. Berdasarkan definisi benua yang dimaksud, maka tepi landas benua menjadi tepi benua yang sejati karena garis pantai dapat berubah-berubah seiring perubahan tingkat permukaan air laut yang menjadikan kepulauan Britania Raya dan Irlandia menjadi bagian dari Benua Eropa sekaligus Benua Australia dan pulau-pulau sekitar Pulau Papua sebagai satu Benua.[7]

Sebagai hasil dari konstruksi budaya, konsep benua dapat diperluas melebihi landas benua hingga mencakup pulau-pulau samudra dan bagian-bagian benua yang terpisah. Berdasarkan konsep ini, Islandia dianggap sebagai bagian dari Eropa dan Madagaskar sebagai bagian dari Afrika. Namun bila mengekstrapolasi konsep ini secara ekstrem, beberapa ahli geografi mengelompokkan lempeng benua Australasia bersama dengan pulau-pulau lain di Pasifik menjadi satu benua yang disebut Oseania. Dengan cara ini, seluruh permukaan daratan di bumi terbagi menjadi benua-benua atau kuasi-benua.[8]

 

Peta negara-negara pulau: negara-negara ini sering dikelompokkan secara geografis dengan daratan benua yang terdekat.

Penentuan benua

Kriteria ideal bahwa setiap benua adalah daratan yang terpisahnya umumnya adalah konvensi sepanjang sejarah karena dari tujuh daratan yang diakui sebagai benua, hanya Antarktika dan Australia yang benar-benar terpisah dari benua-benua lainnya.[9] Asia dan Afrika disatukan oleh Tanah Genting Suez, sedangkan Amerika Utara dan Selatan terhubung oleh Tanah Genting Panama. Pada kedua kasus tersebut, sama sekali tidak ada pemisahan daratan oleh air (dengan mengenyampingkan Terusan Suez dan Terusan Panama (keduanya sempit, dangkal dan merupakan buatan manusia).[10]

Amerika Utara dan Amerika selatan dianggap sebagai benua terpisah di dalam model tujuh benua , meskipun penentuan ini hanya berlaku setelah dekade 1950an di Amerika Serikat yang dahulunya menerapkan model enam benua di mana Amerika Utara dan Amerika Selatan menjadi Benua Amerika.[11]

Kriteria daratan yang terpisah juga tidak berlaku untuk Benua Asia dan Afrika karena secara fisiografis Asia dan Afrika tergabung sebagai satu daratan yang menyatu yang dikenal dengan nama Eurasia. Pemisahan Asia dan Eropa sebagai benua lebih merupakan sebagai hasil dari residu Erosentrisme karena dari segi diversitas budaya dan sejarah maupun secara fisik, Eropa seimbang dengan Cina dan India.[12] Jika pemahaman benua dipersempit hanya sebagai daratan yang menyatu, Afrika, Asia, dan Eropa dapat dianggap sebagai satu benua yang dikenal dengan nama Afro-erasia.[13]

Pada Zaman Es di masa Pleistosen, tingkat permukaan air laut lebih rendah dibanding sekarang sehingga landas benua menjadi daratan kering yang membentuk jembatan darat yang menghubungkan Tasmania dan daratan utama Australia sehingga pada masa itu, Australia dan Pulau Papua merupakan satu benua. [14]

Jumlah benua

Ada beberapa model penentuan benua:

Model

 

Peta berkode warna menunjukkan berbagai benua. Warna yang serupa menunjukkan wilayah yang mungkin disatukan atau dipisahkan.
4 benua     Afro-Eurasia    Amerika   Antarktika   Australia [13] [15][16]
5 benua   Afrika    Eurasia    Amerika   Antarktika   Australia [17][15][18][B]
6 benua   Afrika   Eropa   Asia    Amerika   Antarktika   Australia [15]
6 benua   Afrika    Eurasia   Amerika Utara   Amerika Selatan   Antarktika   Australia [6]
7 benua   Afrika   Eropa   Asia   Amerika Utara   Amerika Selatan   Antarktika   Australia [6][1]
  • Model tujuh benua biasanya diajarkan di Tiongkok, India, Filipina, Eropa bagian barat dan sebagian besar negara-negara berbahasa Inggris, termasuk Australia[19] dan Inggris.[20]
  • Model enam benua Eurasia digabungkan digunakan di Rusia, Eropa Timur, dan Jepang.
  • Model enam benua Amerika digabungkan digunakan di Prancis dan bekas koloni-koloninya, Italia, Portugal, Spanyol, Rumania, Amerika Latin, Yunani, dan beberapa bagian Eropa lainnya.[15]

Superbenua adalah benua yang berukuran sangat besar yang pernah ada di masa lalu yang meliputi beberapa kraton atau semua kraton yang ada sekarang. Superbenua meliputi Gondwana dan Pangea. [21]

Subbenua

Beberapa wilayah dari benua yang ada di kategorikan sebagai subbenua, terutama jazirah yang luas yang terpisah dari daratan utama karena alasan bentuk geografis. Contoh yang paling terkenal ialah Subbenua India dan Jazirah Arab. Kerucut Selatan dia Amerika Selatan sekaligus Semenanjung Alaska di Amerika utara merupakan contoh lainnya dari subbenua.[22]

Greenland umumnya dianggap sebagai pulau terbesar di dunia yang berada di atas periferi timur laut dari lempeng Amerika Utara. Namun, Greenland kadang-kadang dianggap sebagai subbenua.[23] [24]yang melenceng dari pemikiran konvensional bahwa subbenua merupakan jazirah yang sangat luas yang merupakan bagian dari suatu benua.

Ketika Amerika dianggap sebagai suatu benua, amerika dibagi menjadi dua subbenua menjadi subkontinen Amerika Selatan dan Amerika Utara atau tiga dengan Amerika tengah menjadi subbenua ketiga. Jika Eurasia dianggap sebagai satu benua, Eropa dianggap sebagai subbenua. [22]

Benua yang tenggelam

Beberapa wilayah kerak benua yang wilayahnya sebagian besar tenggelam di bawah air laut dianggap sebagai benua yang tenggelam. Contoh yang paling terkenal dari benua yang tenggelam ialah Selandia yang berlokasi di sekitar wilayah lautan Kaledonia Baru dan Selandia Baru.[25] Dataran Tinggi Kerguelen yang berlokasi di Samudera Hindia yang memilki wilayah yang hampir seluruhnya tenggelam di bawah air laut juga dianggap sebagai salah satu contoh dari benua yang tenggelam.[26]

Benua mikro

Beberapa pulau yang berlokasi di bagian kerak benua yang terpisah dari daratan benua utama, tetapi tidak dianggap sebagai benua karena ukurannya yang sangat kecil. Madagaskar, Tasman Timur, Jan Mayen, Mauritia, dan Gulden Draak merupakan contoh dari benua mikro.[27]

  1. ^ Tujuh buah kontinen yang dijelaskan ini merupakan pembagian yang paling banyak disetujui - Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartika, Eropa dan Australia dari ukuran wilayah terbesar hingga terkecil - meskipun begitu, beberapa orang sering menyatakan Asia dan Eropa sebagai satu benua dengan nama Eurasia
  2. ^ Oseania dianngap sebagai satu benua dengan Australia.

  1. ^ a b "Continents: What is a Continent?". www.nationalgeographic.org. National Geographic. Diakses tanggal 6 Desember 2020. 
  2. ^ Choi, Charles Q (16 July 2015). "Did Ancient Mars Have Continents?". Space.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-06. 
  3. ^ Lewis & Wigen 1997, hlm. 21.
  4. ^ Heinrich 2010, hlm. 5-6.
  5. ^ Upton, Emily (15 April 2013). "Why Greenland is an Island and Australia is a Continent | UC Geography". geog.ucsb.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-25. Diakses tanggal 2020-12-06. 
  6. ^ a b c "continent | Definition, Map, & Facts". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-07. 
  7. ^ Farmer & Cook 2013, hlm. 323.
  8. ^ Lewis & Wigen 1997, hlm. 40.
  9. ^ Lewis & Wigen 1997, hlm. 35.
  10. ^ Society, National Geographic (2013-11-13). "isthmus". National Geographic Society (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-08. 
  11. ^ Lewis & Wigen 1997, hlm. 32.
  12. ^ Lewis & Wigen 1997, hlm. 11,36.
  13. ^ a b Baldwin 2005, hlm. 215.
  14. ^ Kennett, Chopping & Blewett 2018, hlm. 4.
  15. ^ a b c d "Continents - Worldometer". www.worldometers.info (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-22. 
  16. ^ "How Many Continents Are There? | Wonderopolis". www.wonderopolis.org. Diakses tanggal 2020-12-22. 
  17. ^ "UCSB Science Line". scienceline.ucsb.edu. Diakses tanggal 2020-12-22. 
  18. ^ Villanueva, John Carl (2009-11-19). "How Many Continents Are There?". Universe Today (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-22. 
  19. ^ "F-10 Curriculum Geograph". Australian Curriculum, Assessment, and Reporting Authority. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-24. Diakses tanggal 2016-01-26. 
  20. ^ "National curriculum in England: geography programmes of study". GOV.UK (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-22. 
  21. ^ Condie 2005, hlm. 177-178.
  22. ^ a b Baldwin 2005, hlm. 216.
  23. ^ Dawer & Christie 1982, hlm. 32.
  24. ^ John, Wheeler (28 Agustus 2020). "Weather Talk: 2019 Greenland ice melt actually raised sea levels". Echo Press (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-26. 
  25. ^ Rafferty, John P. "A Tale of Two Submerged Continents". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-26. 
  26. ^ Cassimaly, Khalil a (5 Maret 2013). "The Violent History Of Mauritia: Birth, Oblivion, Renaissance | Labcoat Life | Learn Science at Scitable". www.nature.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-31. 
  27. ^ Mortimer, Nick; Campbell, Hamish J.; Tulloch, Andy J.; King, Peter R.; Stagpoole, Vaughan M.; Wood, Ray A.; Rattenbury, Mark S.; Sutherland, Rupert; Adams, Chris J. (2017-02-10). "Zealandia: Earth's Hidden Continent". GSA Today: 27–35. doi:10.1130/gsatg321a.1. ISSN 1052-5173. 

  • Dawes, PR; Christie, Rl (1982). "History of exploration and geology in Nares Strait Region". Dalam Dawes, PR; Kerr JW. Nares Strait and the Drift of Greenland: A Conflict in Plate Tectonics. Don Mills: Museum Tusculanum Press. hlm. 32. ISBN 9788763511506.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Baldwin J (2005). "Continents". Dalam Mccoll RW. Encyclopedia of World Geography,. 1. New York: Facts On FIle, Inc. ISBN 978-0-8160-7229-3.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Condie (2005). "Shields". Dalam Selley, Richard C; Cocks, Robin; Plimer, Ian R. Encyclopedia of Geology. Oxford: Elsevier. hlm. 177-178. doi:10.1016/B0-12-369396-9/00145-3. ISBN 978-0-12-369396-9.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Farmer GT, Cook J (2013). Climate Change Science: A Modern Synthesis: Volume 1 - The Physical Climate. Dordrecht: Springer. hlm. 323. ISBN 9789400757578.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Heinrich, Ann (2010). Continents. Ann Arbor: Cherry Lake Pub. hlm. 5–6. ISBN 978-1-60279-697-3.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Kennett B, Chopping R, Blewett R (2018). The Australian Continent: A Geophysical Synthesis (PDF). Canberra: ANU Press. hlm. 4. ISBN 9781760462475.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Lewis, Martin W; Wigen, Karen E (1997). The Myth of Continents: A Critique of Metageography. Los Angeles: University of California Press. ISBN 978-0520207431.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

  • BENUA - BENUA DI DUNIA Video YouTube oleh Kukar Cerdas.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Benua&oldid=21487177"