You're Reading a Free Preview
Page 3 is not shown in this preview.
Sebuah atom netral X mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut. 1s 2s 2p 3s 3p Jika unsur tersebut membentuk hidrida, senyawa yang terbentuk kemu … ngkinan adalah
pada suhu dan tekanan tertentu, 10 liter gas no bereaksi dengan 5 liter gas o2, sehingga menghasilkan 10 liter gas nxoy pada suhu dan tekanan yang sam … a. rumus molekul senyawa nxoy adalah
Asam sulfat sebanyak 20 ml dititrasi dengan larutan naoh 0,1 m. jika ternyata diperlukan 30 ml naoh, kemolaran larutan asam sulfat tersebut adalah…
Asam sulfat pekat diperdagangkan dengan kadar 98 % dan massa jenis 1,8 kg/L. Berapa gram asam sulfat yang terdapat dalam 400 ml asam sulfat pekat ters … ebut?
bantuin pls soalnya lgi remedial skrg ( jangan ngasal )
Sebanyak 300mL CH3COOH 0,1 M (Ka = 10 -5) direaksikan dengan 100 mL NaOH 0,1 M untuk memperoleh larutan penyangga. pH campuran yang terjadi adalah... … .*
Pembakaran sempurna 0,2 gram senyawa hidrokarbon menghasilkan 0,66 gram CO2 (Mr=44).Tentukan rumus empiris senyawa tersebut.(Ar C =12, O = 16, H = 1)t … olong bantu
Derajat keasaman dari larutan 100ml h2so4 0,02 m adalah…
31. Konsentrasi larutan asam formiat HCOOH 4,6% massa (A, H = 1, C = 12, dan O = 16) dengan massa jenis 1,01 g/mL adalah ....
Ujung mana adalah positif dan yang negative dari dipol dalam setiap ikatan berikut a. C-H b. C-Br c. C-O d. C-Mg
Unsur-unsur golongan utama dalam sistem periodik terletak pada golongan A yaitu dari IA-VIIIA. Dalam pembelajaran kali ini kelimpahan unsur-unsur yang akan dibahas yaitu unsur-unsur golongan gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, oksigen, aluminium, silikon, belerang, besi, tembaga dan emas.
Tabel 5. Kelimpahan unsur gas mulia dalam udara kering
Nama Unsur |
Konsentrasi |
|
% |
ppm |
|
Helium (He) |
0,00052 |
5,2 |
Neon (Ne) |
0,0018 |
18 |
Argon (Ar) |
0,934 |
9340 |
Kripton (Kr) |
0,0001 |
1 |
Xenon (Xe) |
0,000008 |
0,08 |
Radon (Rn) |
- |
- |
B. Halogen
Unsur-unsur halogen terletak pada golongan VIIA dalam sistem periodik unsur yang meliputi F (fluorin), Cl (klorin), Br (bromin), I (iodin), dan At (astatin). Halogen sangat reaktif, sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Halogen berasal dari bahasa Yunani dari kata halo yang berarti garam, karena umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Kelimpahan unsur-unsur halogen ini banyak terdapat di lautan. Di perbatasan antara Yordania dan Barat Palestina terdapat sebuah laut yang disebut laut mati, laut mati memiliki kadar garam yang cukup tinggi sehingga tidak ada kehidupan di dalamnya. Selain itu juga laut mati tidak dapat direnangi karena akibat kadar garam yang tinggi, seseorang yang ingin berenang akan menjadi mengapung di dalamnya. Sejak dulu material yang terdapat dalam laut mati diketahui mempunyai efek untuk mempercantik kulit. Mineral yang terkandung di dalam lumpur pada kulit mati terbukti dapat memperbaiki kulit, melancarkan sirkulasi darah dan dapat membantu kesehatan.
Tabel 6. Kelimpahan unsur halogen di alam
UNSUR |
KELIMPAHAN MINERAL/SENYAWA HALOGEN DI ALAM |
Fluorin |
CaF2 (Fluorspar), Na3AlF6 (Kriolit), Ca5 (PO4)3 F (Fluoroapatit), dalam gigi manusia dan hewan |
Klorin |
- Garam NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2 dalam air laut - Dalam kerak bumi 0,2% |
Bromin |
Dalam senyawa logam bromida ditemukan di air laut mati, mempunyai kadar 4.500 - 5.000 ppm |
Iodin |
- Dalam senyawa NaIO3 (Natrium iodat) yang bercampur dengan deposit NaNO3 di daerah Chili - Dalam larutan garam bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm - Dalam sumber air di daerah Watudakon (Mojokerto) Jatim juga mengandung yodium dengan kadar cukup tinggi - Dalam beberapa jenis lumut, ganggang laut |
Astatin |
Dalam kerak bumi sangat sedikit, kurang dari 30 gram, sebab unsur ini bersifat radioaktif |
C. Alkali
Unsur-unsur logam alkali terletak pada golongan IA dalam sistem periodik unsur yang meliputi Li (litium), Na (Natirum), K (Kalium), Rb (Rubidium), Cs (Sesium), dan Fr (Fransium). Logam alkali memiliki kecenderungan melepaskan elektron. Unsur logam alkali bersifat sangat reaktif sehingga hanya kita jumpai dalam bentuk senyawanya di alam. Salah satu unsur alkali yang banyak di alam adalah Natrium dalam bentuk ion Na+ yang banyak ditemukan di dalam air laut dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari contohnya sebagai garam dapur (NaCl). Kelimpahan unsur logam alkali di alam, sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.
Tabel 7. Kelimpahan unsur-unsur alkali di alam
UNSUR |
KELIMPAHAN MINERAL/SENYAWA LOGAM ALKALI DI ALAM |
Litium |
Sebagai mineral silikat, spodumen {LiAl(SiO3)2} dan lepidolit {Li2Al2(SiO3)3FeOH2} |
Natrium |
Sebagai NaCl banyak terdapat dalam air laut, borak (Na2B4O7.10H2O), trona (Na2CO3.NaHCO3.2H2O), saltpeter (NaNO3) dan mirabilit (Na2SO4). |
Kalium |
Sebagai sylvit (KCl), sylvinite (campuran KCl dan NaCl), karnalit (garam rangkap KCl.MgCl2.6H2O). |
Rubidium |
Sebagai pengotor dalam lepidolit (Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3) |
Sesium |
Sebagai pollusit (Cs4Al4Si9O26.H2O) |
Fransium |
Sedikit sekali, berasal dari peluruhan Aktinium (Ac). Bersifat radioaktif dengan waktu paruh 21.8 menit. |
D. Alkali Tanah
Unsur-unsur golongan alkali tanah terletak pada golongan IIA dalam sistem periodik unsur yang meliputi Be (berilium), Mg (magnesium), Ca (kalsium), Sr (stronsium), Ba (barium), dan Ra (radium). Unsur-unsur logam alkali tanah hanya ditemukan di alam dalam bentuk senyawa karena bersifat reaktif. Seperti halnya berelium ditemukan dalam bentuk mineral yang disebut beril dan magnesium ditemukan dalam mineral air laut seperti dolomit. Keberadaan kalsium banyak ditemukan pada cangkang kerang karena mengandung kalsium karbonat (CaCO3) dalam kadar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan batu gamping, cangkang telur, keramik, atau bahan lainnya. Hal ini terlihat dari tingkat kekerasan cangkang kerang. Semakin keras cangkang, maka semakin tinggi kandungan kalsium karbonat (CaCO3) nya.
Tabel 8. Kelimpahan unsur-unsur logam alkali tanah di alam
UNSUR |
KELIMPAHAN MINERAL/SENYAWA LOGAM ALKALI TANAH DI ALAM |
Berilium |
Sebagai beril (Be3Al2Si6O18), dan fenakit (Be2SiO4) |
Magnesium |
Sebagai dolomit (MgCO3.CaCO3), magnesit (MgCO3), kieserit (MgSO4.H2O), karnalit (KCl.MgCL2.6H2O), krisotil (Mg3(OH)4Si2O5) (asbestos), dan mika K+[Mg3(OH)2(AlSi3O10]- |
Kalsium |
Sebagai batu kapur (CaCO3), gips (CaSO4.2H2O), fluoroapatit {3(Ca3(PO4)2.CaF2}, fluorit (CaF2) |
Stronsium |
Sebagai selestit (SrSO4) dan stronsianit (SrCO3) |
Barium |
Sebagai barit (BaSO4) dan witerit (BaCO3) |
Radium |
Hanya sedikit terdapat di alam dan merupakan peluruhan dari pitchblende atau uraninite (U3O8) |
E. Oksigen
Unsur oksigen dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan VIA periode kedua. Di sekitar kita banyak senyawa yang mengandung oksigen seperti air, batuan, tumbuhan dan hewan serta tubuh manusia sendiri. Oksigen di alam terdapat dalam keadaan bebas dan dalam persenyawaan. Dalam keadaan bebas merupakan molekul diatomik (O2). 20,94% dari komposisi udara di atmosfer adalah Oksigen dan dalam tubuh manusia terdapat sekitar 60%. Dalam udara kering (merupakan peringkat kedua terbanyak sesudah nitrogen). Sedang dalam bentuk persenyawaan oksigen terikat pada senyawa-senyawa nitrat, sulfat, fosfat, dan juga dalam bijih oksida logam. Secara alami Oksigen terbentuk dari hasil fotosintesis, seperti tumbuhan dan planton di laut yang berperan menjaga jumlah oksigen di atmosfer. Oleh karena itu sangat penting menghijaukan lingkungan dengan tumbuhan dan melestarikan organisme di lautan.
F. AluminiumDalam sistem periodik unsur aluminium terletak pada golongan IIIA dan periode ketiga, yang merupakan unsur peringkat ketiga terbanyak di kulit bumi (7,5%) setelah unsur oksigen dan silikon. Kelimpahan di alam banyak terdapat dalam bentuk senyawa, mengingat unsur logam aluminium bersifat reaktif. Bijih Aluminium yang paling penting adalah bauksit (Al2O3.nH2O) dan kriolit sebab dari mineral tersebut Al dapat diperoleh secara ekonomis. Umumnya Al terdapat pada batuan aluminosilikat (ditemukan bergabung dengan silikon dan oksigen) yang banyak ditemukan dalam karang sebagai granit dan tanah liat, seperti felspar (KAlSi3O8 atau NaAlSi3O8), dan mika {KH2Al3(SiO4)3 atau NaH2-Al3(SiO4)3}. Al sebagai oksida seperti korundum (Al2O3) dan Al sebagai fluorida berbentuk kriolit (Na3AlF6), tetapi jika ion Al3+ tercampuri ion Cr3+ menghasilkan warna merah seperti ruby. Jika tercampur ion Fe3+ atau Ti3+, menghasilkan warna biru seperti safir. Aluminium sebagai fluorida berbentuk kriolit (Na3AlF6). Tambang Aluminium di Indonesia terdapat di kabupaten Bintang.
G. Silikon
Silikon dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan IVA dan periode ketiga. Silikon merupakan unsur kedua terbanyak di kulit bumi setelah oksigen (25,67%). Kelimpahan unsur silikon di alam banyak ditemukan dalam bentuk senyawa silikat yaitu senyawa silikon dengan oksigen (SiO2) dan sebagai kompleks silikat yang tersusun dari SiO2 dengan oksida yang lain, seperti CaO, MgO, dan K2O, misalnya tanah lempung, mika (muskonit (Kal3Si3AlO10(OH)2), granit, dan kuarsa SiO2 (silikat).
H. BelerangUnsur belerang dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan VIA periode ketiga. Belerang berasal dari bahasa Latin yaitu sulphurium yang artinya batu belerang. Kelimpahan unsur belerang di alam ada yang ditemukan dalam keadaan bebas dan dalam bentuk persenyawaan (senyawa sulfida dan sulfat). Dalam keadaan bebas banyak ditemukan di daerah pegunungan vulkanik (dalam jumlah sedikit (0,06%) di kedalaman ≥ 100 m bawah tanah dalam bentuk endapan. Senyawa belerang dalam bentuk sulfida misalnya Besi Sulfida (FeS), dan Seng Sulfida (ZnS). Dalam bentuk senyawa sulfat seperti gips atau gypsum (CaSO4.2H2O), barit (BaSO4), dan garam epson (MgSO4.7H2O). Belerang juga terdapat dalam gas alam seperti H2S dan SO2.
Unsur Golongan Transisi
Unsur-unsur golongan transisi dalam sistem periodik terletak pada golongan B. Dalam pembahasan ini, kita hanya membatasi untuk logam tembaga, besi dan emas. Karena unsur-unsur logam tersebut banyak sekali kelimpahannya di alam, dan produk-produknya dalam kehidupan sehari-hari.
A. Tembaga
Unsur tembaga terletak pada golongan IB periode keempat. Unsur logam tembaga di alam terdapat sebagai unsur pertama terbanyak di alam dalam keadaan bebas dan persenyawaan. Beberapa persenyawaan logam tembaga terdapat sebagai senyawa sulfida seperti kalkopirit (CuFeS2, berwarna kuning keemasan dengan dominansi Cu), kalkosit (Cu2S, berwarna abu-abu gelap), krisokola (CuSiO3), tembaga karbonat basa yaitu malasite (Cu2(OH)2CO3, berwarna hijau), kuprit (Cu2O, berwarna merah), bornit atau peacock (Cu5FeS4), berwarna campuran biru, merah, coklat, dan ungu), turquoise (CuAl6(PO4)4(OH)8.4H2O, berwarna biru). Temabaga adalah logam yang memiliki daya hantar listrik tinggi sehingga banyak dipakai dalam kabel listrik. Tambang tembaga di Indonesia terdapat di Erstberg-Gunung Buih-Tembagapura (Papua Tengah), Cikotok (Jawa Barat), dan Sangkar Api (Sulawesi Selatan).
B. Besi
Unsur logam besi terletak pada golongan VIIIB periode keempat. Besi di alam banyak ditemukan dalam bentuk senyawa seperti pada mineral hematit (Fe2O3), magnetit (Fe2O4), siderit (FeCO3), limonit (Fe2O3.H2O), pirit (FeS2), mineral ini berwarna kuning keemasan sehingga hampir sama dengan emas, juga disebut “fool’s gold”. Besi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan bernilai ekonomis tinggi. Di Indonesia daerah penghasil bijih besi antara lain di Cilacap (Jawa Tengah), Gunung Tegak (Lampung), Sebuku dan Suang (Kalimantan Selatan).
C. EmasUnsur Emas terletak pada golongan IB dan periode keenam. Di alam, emas umumnya ditemukan dalam bentuk logam bebas yang terdapat di dalam retakan-retakan batuan kwarsa dan dalam bentuk batuan mineral. Emas juga ditemukan dalam bentuk emas aluvial yang terbentuk karena proses pelapukan terhadap batuan-batuan yang mengandung emas (gold -bearing rocks). Kelimpahan relatif emas didalam kerak bumi diperkirakan sebesar 0,004 g/ton, termasuk sekitar 0,001 g/ton terdapat didalam perairan laut. Tambang emas di Indonesia terdapat di Cokotok (Jawa Barat), Sambas, Pontianak (Kalimantan Barat), Kutai, dan Kapuas (Kalimantan Tengah).