Jumat, 23 Mar 2018 09:59 WIB
Bagikan :
Jakarta, CNN Indonesia -- Gadget seperti telpon pintar atau tablet memberikan kemudahan mengakses dunia luar. Meski begitu, kebebasan di dunia digital tetap harus dikontrol dan diawasi terutama pada anak.
Pegiat perlindungan anak, Diena Haryana menjelaskan penggunaan gadget bagi anak yang tidak dipantau dapat berakibat buruk bagi tumbuh kembang anak.
"Ketidakmampuan orang tua yang tidak mengontrol dapat berdampak buruk pada anak. Bisa melalui games, media sosial, pornografi, dan kejahatan lainnya di dunia siber," kata Diena dalam diskusi gelaran 'Bali Spirit Festival' di Jakarta, Kamis (22/3).
Menurut Diena, pemakaian gadget dapat memicu kecanduan yang membuat perilaku anak dapat berubah. Anak disebut cenderung tidak dapat berkomunikasi dengan baik di dunia nyata dan memiliki kosakata yang sedikit.
Selain itu, Diena menyebut jika anak terpapar pornografi maka dapat membuat kecanduan yang lebih parah dari pada narkotika. Kecanduan ini dapat merusak cara otak dalam fokus, berpikir dan mengambil keputusan.
Belum lagi bahaya kejahatan di dinia siber yang berujung pada penculikan, eksploitasi, perdagangan, dan kekerasan seksual. Oleh karena itu, Diena mengatakan orang tua perlu mengontrol dan mengawasi penggunaan gadget bagi anak. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengontrol penggunaan gadget pada anak.
1. Mengaktifkan kontrol orang tua
Diena menyebut orang tua harus memasang fitur 'kontrol orang tua' pada telepon pintar sebelum digunakan anak. Fitur ini tersedia berupa aplikasi pada gadget. Fitur ini dapat membatasi hal-hal yang boleh diakses oleh anak selama menggunakan gadget. Orang tua juga dapat memantau aktivitas anak.
2. Gadget tidak diberikan
Orang tua disarankan untuk tidak memberikan kepemilikan gadget kepada anak dengan sepenuhnya. Sebaliknyanya, gunakan istilah meminjamkan agar dapat dilakukan pengawasan.
"Jangan diberikan, tapi dipinjamkan dengan persyaratan atau perjanjian. Misalnya, kalau nanti ada apa-apa gadget akan diambil kembali. Ini harus diberi pengertian di awal sebelum memakai gadget," tutur Diena. Dengan begitu, orang tua masih memiliki hak untuk mengecek gadget milik anak.
3. Sering memantau
Orang tua diminta untuk sering memantau aktivitas anak di gadget dengan memeriksa bagian history ataupun percakapan anak di media sosial. Jika ada yang mencurigakan, sebaiknya beri nasihat pada anak dengan baik.
4. Batasi waktu penggunaan
Penelitian menyebut penggunaan gadget untuk anak maksimal 4 jam 17 menit setiap harinya. Diena menyarankan agar anak hanya diizinkan memegang gadget di siang hari. Sementara, terapkan waktu tanpa gadget pada pukul 6-9 malam.
"Gunakan jam itu untuk berkomunikasi dengan anak atau aktivitas lain seperti belajar. Sebelum tidur boleh lihat sebentar," ujar Diena. Agar anak dapat lepas dari gadget, cari kegiatan lain yang lebih bermanfaat seperti kursus di bidang seni atau olahraga sesuai dengan minat anak.
5. Jangan di kamar tidur
Diena melarang anak menggunakan gadget di kamar tidur karena orang tua tak bisa mengawasi anak dengan leluasa. Sebaiknya, penggunaan gadget dilakukan di ruangan yang lebih terbuka agar dapat diawasi.
"Letakkan komputer, laptop atau tablet menghadap ke ruangan jadi kegiatan anak bisa dilihat," ucap Diena. (rah/rah)
Bagikan :
Kebijakan pembelajaran jarak jauh secara daring selama pandemi Covid-19 mungkin membuat para orangtua khawatir jika si Kecil akan kecanduan gadget. Padahal, penggunaan gadget tak selamanya berdampak negatif, Ma.
Mengutip akun Instagram Psikolog, Saskhya Prima, ada beberapa dampak positif yang bisa anak dapatkan dari gadget.
Mulai dari menambah informasi baru, memotivasi anak untuk belajar, melatih kemampuan mengingat, hingga media diskusi pembelajaran bagi orangtua dan anak.
Lalu, bagaimana ya, Ma untuk memaksimalkan fungsi gadget agar berdampak positif bagi anak? Berikut Popmama.com berikan tipsnya.
1. Awasi tontonan anak dan ajak diskusi
Pexels/Julia M Cameron
Tak hanya sekadar duduk di sebelah anak saat si Kecil menggunakan gadget, Mama dan Papa juga perlu terlibat aktif. Misalnya, dengan mengajak diskusi tentang hal apa yang sedang anak tonton.
Selain itu, Mama juga bisa menyambungkan isi konten pada gadget dengan kehidupan sehari-hari anak. Dengan demikian, anak bisa mendapatkan hiburan dan juga pembelajaran.
Namun, usahakan untuk memulai percakapan dengan nyaman sehingga anak tidak merasa terganggu, Ma. Jadi, jangan sampai orangtua terlalu membebaskan anak bermain gadget.
2. Membatasi screen time sesuai usia anak
Pexels/Polina Tankilevitch
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) dan World Health Organization waktu penggunaan gadget atau screentime dapat dibagi berdasarkan kategori usia anak:
- Bayi di bawah usia 18 bulan
Sebaiknya tidak sama sekali tetapi boleh videocall dengan keluarga dalam waktu singkat.
- Balita usia 18–24 bulan
Sebaiknya sedikit sekali atau tidak sama sekali. Kalaupun mau melihat tayangan tertentu, pilih program dengan isi konten yang berkualitas dan tetap dampingi.
- Kelompok bermain usia 3–5 tahun
Maksimal 1 jam karena pada usia ini anak sudah mulai bisa berimajinasi dan berinteraksi dengan tokoh favorit dalam program tontonannya. Mama bisa membantu anak menyalurkan imajinasinya melalui permainan kreatif.
- Anak sekolah usia 6–10 tahun
Antara 1–1,5 jam. Pada usia ini anak sudah mulai menggunakan gadget untuk mengerjakan tugas sekolahnya. Namun, pastikan bahwa penggunaan gadget tidak memengaruhi rutinitas anak, seperti kegiatan di luar sekolah dan waktu istirahatanya.
Editors' Picks
3. Pilih konten yang berkualitas, Ma
Pexels/Rene Asmussen
Sebaiknya, pilihlah konten yang berkualitas saat anak menggunakan gadget. Misalnya, memberikan tontonan dengan alur pelan sehingga anak bisa mencerna informasi dan interaksi bersama tokoh dalam cerita.
Mama juga bisa mengarahkan anak pada aplikasi games yang membuat mereka aktif bergerak atau berpikir untuk memecahkan suatu masalah.
Dengan nemilih yang konten berkualitas, Mama dapat memaksimalkan pembelajaran karena sang buah hati tetap mendapatkan pengetahuan.
4. Jaga keseimbangan antara online dan offline
Pexels/Gustavo Fring
Jangan biarkan anak terlalu lama bermain dengan gadget ya, Ma. Selain bisa menimbulkan kecanduan, kesehatan mata anak juga mungkin saja terganggu.
Maka, penting untuk orangtua tetap menyeimbangkan waktu antara bermain gadget dengan kehidupan sesungguhnya. Jangan sampai kegiatan online membawa dampak negatif pada waktu offline.
Salah satu cara untuk menghindari hal ini, yaitu usahakan apa yang dikonsumsi anak dari gadget bisa langsung diterapkan pada kegiatan sehari-hari oleh anak.
5. Tentukan batasan pada anak
Pexels/Gustavo Fring
Berikan si buah hati aturan mengenai waktu yang tepat bermain gadget. Mama bisa memberikan anak kesempatan saat semua pekerjaan sekolahnya telah selesai.
Tetapkan juga batasan mengenai area yang tidak boleh digunakan untuk menggunakan gadget. Misalnya, ketika di tempat tidur karena layar gadget bisa membuat anak sulit tidur.
Atau ketika di meja makan, sebaiknya anak diberi pengertian untuk tidak bermain gadget karena bisa membuat tidak fokus sehingga kegiatan makan lebih lama dari biasanya.
Selain itu, jelaskan juga bahwa anak boleh menggunakan gadget saat di meja belajar, tetapi bukan untuk bermain game atau menonton film. Melainkan untuk media belajar.
6. Gunakan fitur 'dalam pengawasan orangtua'
Pexels/Jessica Lewis
Lindungi anak-anak dari konten eksplisit di TV dan internet. Untuk itu, Mama perlu menggunakan fitur kontrol orangtua. Dengan fitur tersebut Mama dapat memantau apa yang dilihat anak di TV dan apa yang mereka lakukan dengan internet.
Tak hanya itu, penting juga bagi Mama untuk pmendapatkan informasi tentang aplikasi ponsel atau kegilaan media sosial terbaru. Hal ini dapat meminimalisir risiko atau bahaya penggunaan gadget pada anak.
7. Temukan kegiatan lain sebagi alternatif
Pexels/Gustavo Fring
Dorong anak untuk aktif berjalan-jalan, naik sepeda, atau bermain di luar. Biarkan juga anak untuk menjelajah hal apa yang mereka sukai.
Dengan mengarahkan anak melakukan kegiatan lain, maka penggunaan gadget yang berlebihan dapat dihindari, Ma.
Namun yang paling penting, jadikan lah diri Mama dan Papa di rumah sebagai panutan anak-anak. Jangan hanya memerintah saja, tetapi contohkan juga hal-hal yang baik pada anak sehingga penggunaan gadget tak berdampak negatif.
Itulah 7 cara mengatur penggunaan gadget dan screen time anak selama di rumah saja. Semoga cara mengurangi screen time pada anak bisa diterapkan ya, Ma.
Baca juga:
- Screen Time Meningkat 300 Persen Jadi Permasalahan Orangtua Zaman Now
- Screen time Anak Usia SD, Begini Cara Menentukan Batasannya
- Mainan yang Bisa Dibawa untuk Pengganti Screen Time Anak