Bagaimana bentuk adaptasi pohon jati di musim kemarau supaya dapat bertahan hidup?

ilustrasi cara tumbuhan beradaptasi, sumber gambar: //www.pexels.com/

Cara tumbuhan beradaptasi dengan lingkungan menunjukkan bahwa ia mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada alam sekitarnya. Dikutip dari buku Adaptasi Makhluk Hidp oleh Sudarti (2020: 2), adaptasi merupakan suatu kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan alam di mana makhluk hidup tinggal.

Tumbuhan mempunyai kapasitas untuk menempatkan diri agar dapat bertahan hidup. Beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya merupakan aspek utama yang menunjukkan bahwa tumbuhan mampu menjaga kelangsungan hidupnya secara alamiah.

Cara Tumbuhan Beradaptasi dengan Lingkungan

Ada beberapa jenis cara yang dilakukan tumbuhan agar dapat beradaptasi. Adapun cara tumbuhan beradaptasi yaitu sebagai berikut:

Cara beradaptasi tumbuhan dengan lingkungannya yang pertama adalah dengan memperkecil penguapan. Cara ini diterapkan oleh tumbuhan yang hidup di kawasan yang kering atau minim air. Kondisi yang demikian mengharuskan tumbuhan untuk memperkecil penguapan agar tidak banyak air yang hilang. Contoh tumbuhan yang menerapkan cara adaptasi ini yaitu xerofit dan kaktus.

Beberapa jenis tumbuhan menggugurkan daunnya sebagai upaya untuk beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya. Contoh tumbuhan yang melakukan cara adaptasi ini yaitu pohon jati. Saat musim kemarau, pohon jati akan menggugurkan daunnya dengan maksud untuk mengurangi penguapan. Dengan begitu, pohon jati tidak akan mudah kehabisan air ketika musim kemarau tiba.

ilustrasi cara tumbuhan beradaptasi, sumber gambar: //www.pexels.com/

Adaptasi tingkah laku merupakan suatu upaya penyesuaian diri yang dilakukan oleh tumbuhan-tumbuhan tertentu. Cara adaptasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti gravitasi, sentuhan, cahaya, suhu, dan lain-lain.

4. Penyesuaian Diri Tumbuhan dengan Akar Tinggal

Cara tumbuhan beradaptasi yang selanjutnya adalah menyesuaikan diri dengan akar tinggalnya. Cara ini akan diterapkan saat musim kemarau yang benar-benar kering melanda. Beberapa tumbuhan yang melakukan penyesuaian diri dengan akar tinggal yaitu bunga gladiol, ilalang, rumput, dan kembang sungsang.

Fisiologi merupakan cara beradaptasi yang memuat fungsi alat tubuh dari tumbuhan itu sendiri. Contoh seperti tumbuhan dikotil yang mempunyai makhkota bunga yang menarik untuk mengundang perhatian serangga. Dengan begitu, maka proses penyerbukan dapat terjadi.

Page 2

Pohon jati dan mahoni akan menggugurkan daunnya pada saat musim kemarau. Semakin besar luas permukaan daun, maka akan semakin besar penguapan yang terjadi pada stomatanya. Pada musim kemarau, penguapan yang besar akan mengakibatkan pohon kekurangan air. Tujuan pohon jati dan mahoni menggugurkan daunnya ketika musim kemarau tiba adalah untuk mengurangi penguapan. Hal tersebut adalah bentuk adaptasi pohon jati dan mahoni untuk tetap bertahan hidup dalam tanah keadaan yang kering akibat kemarau. 

Dengan demikian, jati dan mahoni beradaptasi dengan cara menggugurkan daunnya. 
 

Adaptasi merupakan bentuk penyesuaiaan diri suatu individu terhadap habitat baru ataupun terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan habitatnya agar tetap bertahan hidup. Tumbuhan juga melakukan adaptasi. Tumbuhan melakukan adaptasi dengan tiga cara, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Tumbuhan jati yang menggugurkan daunnya saat musim kemarau tergolong ke dalam bentuk adaptasi tingkah laku. Adaptasi tingkah laku tumbuhan ditunjukkan dengan tingkah laku tumbuhan terhadap lingkungan. Penyesuaian tingkah laku tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya cahaya, sentuhan, suhu, air, dan gravitasi. Pengguguran daun yang dilakukan oleh tumbuhan jati bertujuan untuk mengurangi penguapan air pada musim kemarau. Dengan begitu, tumbuhan tidak akan mengalami kekeringan. 

Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah C.

KOMPAS.com – Ada begitu banyak tumbuhan di bumi yang masing-masing memiliki ciri khususnya tersendiri.

Menurut ilmuan Royal Botanic Garden dalam laporan State of The World’s Plants (2016) ada sekitar 391.000 spesies tumbuhan vaskular (berpembuluh) yang saat ini dikenal sains hidup di bumi.

Apakah ciri-ciri khusus spesies tumbuhan vaskular seperti pohon jati, kaktus dan bakau? 

Ciri khusus pohon jati

Pohon jati dengan nama latin Tectona grandis adalah pohon yang tumbuh subur di gutan tropis Asia seperti Indonesia, Malaysia, India, Thailand, dan Myanmar.

Dilansir dari Wood Assistant, Tectona grandis adalah spesies pohon kayu keras tropis dari keluarga (genus) tanaman berbunga Lamiaceae.

Pohon jati dapat tumbuh sekitar 40 meter dengan diameter batang bisa mencapai 1,5 meter. Batang jati menghasilkan kayu yang keras, tahan air, juga mengandung minyak sehingga dapat menghindari pembusukan akibat jamur dan bakteri.

Sukriati Andesti Lamanda dalam skripsi Analisis Morfologis Jati (Tectona grandis Linn. f.) (2018) menyebutkan pohon jati memiliki daun besar sekitar 60 hingga 70 cm dikali 80 hingga 100 cm.

Baca juga: Ciri-Ciri Khusus Tanaman Kantong Semar

Pohon jati memiliki bunga yang kecil berwarna-warni dan tumbuh di ujung cabangnya. Bunga-bunga jati dapat menghasilkan buah berwarna hijau kemerahan yang berdiameter 1 hingga 1,5 meter.

Selain batang pohon yang menjulang tinggi dan daunnya yang besar, jati memiliki ciri khusus lainnya. Yakni, pohon jati menggugurkan daunnya pada saat musim kemarau. Semakin besar luas permukaan daun, maka akan semakin besar penguapan yang terjadi pada stomatanya.

Pada musim kemarau, penguapan yang besar akan mengakibatkan pohon kekurangan air. Tujuan pohon jati menggugurkan daunnya ketika musim kemarau tiba adalah menggugurkan daunnya pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan.

Hal tersebut adalah bentuk adaptasi pohon jati tetap bertahan hidup dalam tanah kering akibat kemarau.

PIXABAY/MILIVIGEROVA Ilustrasi tanaman kaktus.

Ciri khusus pohon kaktus

Kaktus adalah tumbuhan tanggung yang bisa bertahan hidup di lingkungan gurun yang panas dan kering. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, kaktus adalah tumbuhan berbunga (ordo Caryophyllales) yang memiliki sekitar 2.000 spesies dan 139.

Walaupun kaktus memiliki banyak spesies, hampir semua spesies kaktus memiliki ciri khusus yang sama untuk bertahan dalam lingkungan panas dan kering, yaitu:

Batang tumbuhan kaktus memiliki kulit tebal seperti lapisan lilin. Kulit tebal berupa lilin tersebut membantu mengurangi penguapan. Lapisan lilin tidak membiarkan air dalam batang tidak menguap karena cuaca gurun yang panas, sehingga persediaan air tetap terjaga.

Baca juga: 10 Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Kaktus memiliki batang besar berdaging yang berbentuk silinder atau bola untuk menyimpan air dalam jumlah besar. Cadangan air inilah yang membuat kaktus bisa bertahan hidup bahkan hingga ratusan tahun di wilayah gurun.

Batang kaktus juga berfungsi sebagai tempat fotosintesis menggantikan daun. Batang kaktus memiliki stomata yang hanya terbuka pada malam hari untuk menghindari penguapan. Karbon dioksida yang didapat stomata didimpan hingga matahari terbit untuk melakukan fotosintesis.

Tidak seperti batangnya yang besar, kaktus memiliki akar yang sangat tipis dan panjang yang menyebar untuk mendapat jangkauan serapan air yang lebih luas saat hujan turun.

Hyejeong Kim dalam jurnal Hydraulic Strategy of cactus Root-Stem Junction for Effective Water Transport (2018) akar kaktus berfungsi sebagai katup pengaman dengan mengalirkan air tersedia dengan cepat dan mencegah kehilangan air dalam kondisi kekeringan.

Untuk mencegah penguapan itulah, akar kaktus jauh lebih tipis dibanding batangnya. Sebagai gantinya, persimpangan antara akar dan batang kaktus bekerja lebih efektif dalam transportasi air. Sehingga kaktus dapat menyerap sejumlah besar air dalam waktu yang singat.

Kaktus mengubah daunnya menjadi duri untuk menghindari penguapan air di gurun yang panas. Selain mengurangi penguapan dengan mereduksi luas daun menjadi duri yang tipis, duri kaktus juga memecah aliran udara sehingga angin tidak dapat menguapkan air dari batangnya.

Duri kaktu juga berfungsi sebagai perlindungan diri dari hewan. Duri melindungi agar batang kaktus yang penuh air tidak rusak atau dimakan oleh hewan.

Baca juga: Peran Tumbuhan dalam Pemanasan Global

KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR Kondisi hutan bakau warga bajau serumpun yang subur. Mereka memperjuangkan pelestarian hutan ini untuk kehidupan masa depan yang lebih baik.

Ciri khusus pohon bakau

Pohon bakau atau mangrove adalah tumbuhan yang hidup di pesisir pantai dan memegang kunci pencegahan pengikisan daratan oleh air pantai. Pohon bakau dapat ditemui tumbuh subur di garis pantai tropis maupun subtropis. Berikut ciri khusus pohon bakau:

Pohon bakau diketahui merupakan satu-satunya tanaman yang dapat bertahan hidup di lungkungan dengan kadar salinitas (keasinan) yang tinggi. Kebanyakan tanaman akan mati jika menyerap air yang asin secara terus-menerus, tapi tidak terjadi pada bakau.

Dilansir dari Ask Nature, ketika jaringan akar terkena air asin, konsentrasi garam di pembuluh akar lebih rendah dan menciptakan gradient.

Gradient tersebut akan mendorong garam melintasi membran dan sel ke kelenjar garam dan mengeluarkannya. Sehingga bakau memiliki kemampuan mengeluarkan kelebihan garam dari tubuhnya.

Dilansir dari American Museum of Natural History, bakau memiliki daun dengan lapisan lilin untuk mengurangi penguapan air pada beberapa spesiesn.

Beberapa spesies lainnya memiliki rambut halus pada daun untuk memecah aliran udara dan mengurangi penguapan seperti yang dilakukan duri kaktus.

Baca juga: Mengenal Tanaman Serealia dan Manfaatnya

Pohon bakau memiliki akar tunggang yang tinggi dan banyak bercabang. Akar tunggang bakau sangatlah kuat sehingga bisa menahan terpaan angin laut juga deburan ombak sehingga menjaga panati dari pengikisan.

Akar tunggang bakau juga memiliki struktur yang dinamakan lentisel. Lentisel merupakan pori-pori yang dapat tertutup ketika terkena air dan terbuka ketika tidak terkena air untuk membantu penyerapan oksigen. Oksigen kemudian disimpan dalam tabung pernafasan yang disebut dengan pneumatofora.

  • Benih yang beradaptasi dengan keaadan pantai

Benih bakau dapat beradaptasi dengan pasang dan surutnya air laut. Benih bakau biasanya sudah berkecambah membentuk batang dan akar yang melengkung sejak masih menempel pada induknya.

Jika benih jatuh ketika pantai yang sedang surut, akarnya akan langsung menancap ke permukaan. Namun jika benih jatuh ketika pantai sedang pasang, benih akan mengapung dan jika kembali ke permukaan, akan mulai menancapkan akarnya juga.

Peristiwa mengapungnya benih dapat terjadi selama setahun sebelum akhirnya tertancap di permukaan.

 Baca juga: Metagenesis Tumbuhan Paku: Pengertian, Skema dan Jenisnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA