Apakah yang dimaksud dengan beban penyusutan pada aktiva tetap?

Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh suatu perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa lalu, salah satunya adalah aktiva tetap yang digunakan perusahaan dalam kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan produk. Dalam sebuah bisnis, kegiatan akuntansi selalu melekat dan tidak akan pernah lepas. Penghitungan aktiva dalam akuntansi bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Permudah proses tersebut dengan software akuntansi. Otomatiskan pengelolaan arus kas, pembuatan laporan keuangan, dan pembuatan faktur dengan menggunakan software akuntansi terbaik di Indonesia.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai aktiva tetap, mulai dari definisinya, cara perolehannya, faktor-faktor yang mempengaruhi penyusutannya, serta metode menghitung penyusutan aktiva tetap yang dibantu dengan penggunaan sistem akuntansi berbasis web. Namun, sebelum memilih dan memutuskan untuk menggunakan vendor penyedia software akuntansi unggulan yang diharapkan dapat memudahkan bisnis Anda.

Daftar Isi

  • Apa itu Aktiva Tetap?
  • Jenis Aktiva Tetap dan Contohnya
  • Fungsi Aktiva Tetap
  • Penyusutan Aktiva Tetap
  • Faktor-Faktor yang Menyebabkan Penyusutan Aset
    • Faktor Fisik
    • Faktor Fungsional
  • Faktor-Faktor yang Memengaruhi Biaya Penyusutan Aktiva Tetap
    • Harga Perolehan
    • Nilai Residu
    • Umur Ekonomis Aktiva
  • Metode Penghitungan Penyusutan Aktiva Tetap
    • Penyusutan Garis Lurus
    • Penyusutan Penurunan Ganda
    • Penjumlahan Angka Tahun
    • Penyusutan Satuan Jam Kerja
    • Satuan Hasil Produksi
  • Menghitung Depresiasi Aktiva Tetap Secara Instan

Apa itu Aktiva Tetap?

Aktiva tetap atau aset tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud dan relatif tahan lama. Perusahaan menggunakan aset tetap untuk menjalankan operasional perusahaan. Perusahaan biasanya tidak menggunakan aset tetap untuk dijual kembali, tetapi untuk menghasilkan barang atau jasa. Catat semua aktiva tetap perusahaan dengan menggunakan software akuntansi terintegrasi untuk laporan keuangan secara real-time.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 16 paragraf 5, aktiva tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu. Perusahaan menggunakan aktiva tetap atau aset tetap dalam proses operasionalnya, bukan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan. Masa manfaat aset tetap adalah lebih dari satu tahun. Anda dapat memantau penggunaan aset, menjadwalkan perawatan, dan mengkalkulasi ROI, expense, serta nilai capital asset secara otomatis bersama dengan Software Manajemen Aset. Anda dapat mengelola seluruh aset secara real-time dengan Asset Management Software Terbaik untuk Enterprise terdepan di Indonesia.

Beberapa cara untuk memperoleh aktiva tetap antara lain dengan pembelian tunai, pembelian angsuran, penukaran surat-surat berharga, penukaran dengan aktiva tetap lainnya, hadiah atau donasi, serta aktiva yang dibuat sendiri. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Software Akuntansi Indonesia Tahun 2021

Jenis Aktiva Tetap dan Contohnya

Berdasarkan wujudnya, aset tetap terdiri dari:

  1. Tangible Assets atau aktiva berwujud adalah aset yang mempunyai wujud fisik yang nyata dan dapat dilihat. Contohnya seperti lahan, mesin, gedung, kendaraan, perabot, inventaris, dan peralatan.
  2. Intangible Assets atau aktiva yang tidak berwujud adalah aset tetap yang tidak tampak fisiknya dan merupakan hak yang istimewa milik perusahaan yang mempunyai nilai. Contohnya seperti goodwill, hak paten, hak cipta, merk dagang dan lain-­lain.

Berdasarkan penyusutannya, aset tetap terbagi menjadi:

  1. Depreciated Plant Assets yaitu aset tetap nilainya dapat menyusut. Contohnya seperti Bangunan, peralatan, mesin, dan inventaris.
  2. Undepreciated Plant Assets yaitu aktiva yang nilainya tidak menyusut, seperti tanah.

Fungsi Aktiva Tetap

  • Informasi tentang aset tetap membantu perusahaan memperoleh pelaporan keuangan dan penilaian bisnis yang akurat, serta analisis keuangan yang menyeluruh.
  • Perusahaan dapat menggunakan laporan dan neraca ini untuk mencatat dan menganalisis aset. Hasil analisisnya dapat berguna dalam mempelajari keuangan perusahaan.
  • Sebagai representasi yang jelas dari jumlah modal perusahaan dan nilai aset untuk keuntungan finansial yang menjadi perhatian, serta menjadi evaluasi masalah dalam bisnis perusahaan.
  • Ahli keuangan dapat menggunakan informasi tentang aset tetap dan penyusutannya untuk melaporkan apakah perusahaan menghasilkan keuntungan atau tidak.
  • Memeriksa rencana tindakan depresiasi untuk memastikan profitabilitas aset tetap.

Penyusutan Aktiva Tetap

Nilai aktiva tetap biasanya akan mengalami penyusutan atau depresiasi, karena perusahaan menggunakannya secara berkala dalam waktu yang lama. Beberapa contoh aset tetap yang nilainya menyusut adalah gedung, mesin, dan peralatan kantor. Namun, ada juga aset tetap yang nilainya tidak menyusut dan justru meningkat, misalnya seperti tanah.

Secara singkat, penyusutan atau depresiasi adalah alokasi harga perolehan dari suatu aset tetap yang diakibatkan oleh penurunan nilai dari aset tersebut. Untuk mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi biaya penyusutan aset tetap dan cara menghitungnya, simak penjelasannya di bawah ini.

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Penyusutan Aset

Secara umum, dua faktor penyebab menyusutnya nilai aktiva adalah:

Faktor Fisik

Nilai aset perusahaan dapat menyusut, karena penggunaan aset yang terlalu sering, usia barang yang sudah tua, dan berbagai kerusakan. Sehingga, aset seperti ini harus mulai dikurangi dari aset yang perusahaan miliki.

Faktor Fungsional

Ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan produksi dapat menyebabkan penyusutan nilai aset, sehingga perusahaan perlu mengganti aset tersebut dengan yang baru.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Biaya Penyusutan Aktiva Tetap

Biaya penyusutan aset dibebankan di setiap periode akuntansi. Biaya ini merupakan taksiran yang keakuratannya sangat tergantung pada ketelitian dalam penghitungannya. Setidaknya ada tiga faktor yang memengaruhi biaya penyusutan aset:

Harga Perolehan (Acquisition Cost)

Ini merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap biaya penyusutan aset. Harga perolehan mengacu pada biaya total untuk membeli aset. Perusahaan dapat mengalokasikan besar depresiasi per periode akuntansi berdasarkan hasil perhitungan harga perolehan.

Harga perolehan termasuk biaya pengiriman, pajak penjualan, dan bea cukai, serta biaya persiapan lokasi, pemasangan, dan pengujian. Saat memperoleh properti, harga perolehan dapat mencakup survei, biaya penutupan, dan pelunasan hak gadai. Software Supply Chain Management dapat membantu anda untuk mendapatkan visibilitas dan analisis lengkap untuk kelola produk dan material secara akurat dan memiliki tujuan untuk mengikuti cepatnya perubahan pasar. Gunakan Software No. 1 di Indonesia yaitu Supply Chain Management Software.

Baca juga: 6 Cara Meningkatkan Efisiensi Manajemen Akuntansi & Keuangan

Nilai Residu (Salvage Value)

Nilai residu adalah nilai jual kembali suatu aset pada akhir masa manfaatnya. Untuk menentukan jumlah biaya aset yang akan mengalami penyusutan, maka harus ada pernurunan nilai residu dari biaya aset tetap. Dengan demikian, komponen perhitungan penyusutan dapat menggunakan nilai residu.

Misalnya, perusahaan A membeli aset seharga 100.000.000 dan memperkirakan bahwa nilai residunya akan menjadi 20.000.000 dalam lima tahun. Artinya, mereka akan mendepresiasi 80.000.000 dari total biaya aset dan berharap menjual aset tersebut dengan harga 20.000.000.

Umur Ekonomis Aktiva (Economic Life)

Umur ekonomis aktiva adalah periode waktu yang diharapkan selama aset tetap berguna bagi pemiliknya. Namun, umur ekonomis suatu aset bisa berbeda dari umur aktualnya. Penting bagi bisnis untuk memperkirakan umur ekonomis suatu aset, supaya mereka dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi atau mengalokasikan dana untuk peralatan yang baru.

Baca juga: Hindari 4 Masalah Berikut dengan Sistem Manajemen Aset 

Metode Penghitungan Penyusutan Aktiva Tetap

Terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengetahui seberapa besar penyusutan atau depresiasi dari suatu aset tetap. Berikut ini adalah lima metode paling umum dapat Anda gunakan: 

1. Metode Penyusutan Garis Lurus

Dalam metode penyusutan garis lurus (straight line method), nilai penyusutan dari suatu aset tetap akan selalu sama hingga akhir umur ekonomisnya.

Rumus

Penyusutan = (Biaya Peroleh – Nilai Residu) : Umur Ekonomis

Misalnya, Anda membeli mesin manufaktur seharga 50.000.000, taksiran nilai residunya adalah sebesar 5.000.000, dan umur ekonomis yang Anda taksir adalah 5 tahun. Maka penghitungannya adalah sebagai berikut:

2. Metode Penyusutan Penurunan Ganda

Metode penurunan ganda (double declining balance) adalah bentuk penyusutan yang dipercepat di mana sebagian besar penyusutan yang terkait dengan aset tetap diakui selama beberapa tahun pertama umur ekonomisnya. Untuk menghitung depresiasi dengan metode penurunan ganda, gandakan nilai buku aset pada awal tahun fiskal dengan kelipatan dari tingkat penyusutan garis lurus. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Rumus

2 x Nilai Penyusutan Garis Lurus x Nilai Buku pada Awal Tahun

atau

[2 x (100% : Umur Ekonomis)] x Nilai Buku Aktiva Tetap

Baca juga: 5 Tips Manajemen Aset Paling Efektif untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis

3. Metode Penjumlahan Angka Tahun

Metode penjumlahan angka tahun adalah bentuk penyusutan yang dipercepat berdasarkan pada asumsi bahwa produktivitas aset menurun seiring dengan berjalannya waktu. Perhitungan ini berupaya untuk membebankan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal umur ekonomis aset, karena aset tersebut paling produktif di tahun-tahun awal penggunaannya. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Rumus

Sisa Umur Penggunaan: Jumlah Angka Tahun x (Harga Perolehan – Nilai Residu)

4. Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja

Metode penyusutan satuan jam kerja biasanya berguna untuk mendepresiasi kendaraan atau transportasi perusahaan dengan memperhitungkan masa hidup aset untuk menghitung depresiasi. Cara menghitung penyusutan dengan metode ini adalah dengan membagi total biaya bersih aset dengan perkiraan masa kerjanya. Misalnya, dalam kasus mobil, masa pakainya adalah jarak tempuh efektif.

Formulanya adalah sebagai berikut:

markasbelajar.blogspot.com

Tarif Penyusutan/jam =  (Harga perolehan – Nilai Sisa) : Jumlah Jam Kerja selama umur ekonomis

5. Metode Satuan Hasil Produksi

Metode satuan hasil produksi menghitung biaya penyusutan berdasarkan penggunaan aktual aset. Menurut metode ini, beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

Beban penyusutan Per Tahun = Jumlah Satuan Produk x Tarif penyusutan per produk

Menghitung Depresiasi Aktiva Tetap Secara Instan

Depresiasi aset tetap perlu dihitung agar perusahaan tahu seberapa besar penyusutan nilai aset yang mereka gunakan dalam beberapa tahun dan untuk membebankan biaya sebagian dari aset yang terkait dengan pendapatan yang dihasilkan oleh aset tersebut.

Baca juga : Tips Mengatasi Masalah Keuangan Perusahaan Dengan Software Akuntansi

Kesimpulan

Aktiva tetap merupakan kekayaan tetap dari perusahaan dan mengetahui rate penurunannya akan memungkinkan perusahaan agar lebih mengetahui bagaimana untuk memprediksi dan memanfaatkan penempatan dan pemanfaatan masing – masing aset kekayaan perusahaan, hal ini tentu merupakan hal yang sangat penting tugas ini pula yang akan menjadi permasalahan besar akibat adanya Human Error, oleh karena itu telah banyak yang menyadari bahwa perlunya otomisasi dan bantuan teknologi dalam pekerjaan ini yang mana banyak terintegrasi dengan software accounting.

Perhitungan aktiva yang terintegrasi didalam Software Accounting membantu mengotomatiskan penghitungan penyusutan aset tetap Anda. Dengan sistem akuntansi ini, Anda dapat dengan mudah mencatat dan menyimpan daftar aset Anda. Software kami dapat membuat laporan hasil evaluasi aset hanya dalam hitungan detik. Jadwalkan demo gratis perusahaan anda untuk mencoba tour produk gratis dari kami.

HashMicro mengerti bahwa memilih software yang tepat bagi bisnis Anda bukanlah perkara yang mudah. Untuk itu, kami memberikan skema harga software secara cuma-cuma untuk Anda. Dengan adanya skema harga software ini, Anda akan lebih mudah untuk mengambil keputusan yang tepat dalam memilih software terbaik bagi bisnis Anda. Download skema harga software ERP secara gratis sekarang!

Apa yang dimaksud dengan beban penyusutan aktiva tetap?

Penyusutan aset dapat diartikan sebagai alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan.

Apa yang dimaksud dengan beban penyusutan?

Beban penyusutan atau Depreciation Expense merupakan biaya penyusutan dalam suatu aset dikarenakan adanya penurunan nilai manfaat ekonomi. Penyusutan aktiva tetap ini akan mempengaruhi laporan laba rugi dan laporan neraca. Penyusutan aktiva ini bertujuan untuk menunjukkan nilai real suatu aset.

Apa saja contoh penyusutan aktiva tetap?

Penyusutan Aktiva Tetap Beberapa contoh aset tetap yang nilainya menyusut adalah gedung, mesin, dan peralatan kantor.

Apa perbedaan antara beban penyusutan aset tetap dan akumulasi penyusutan aset tetap?

Biaya penyusutan adalah jumlah aset perusahaan yang disusutkan untuk satu periode (misalnya, kuartal atau tahun). Akumulasi penyusutan, di sisi lain, adalah jumlah total yang telah disusutkan perusahaan hingga saat ini.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA