Data Komposisi Pangan Indonesia (Minyak wijen). (2018). Retrieved 22 March 2021, from //www.panganku.org/id-ID/view
Oil, sesame, salad or cooking. (2019). Retrieved 22 March 2021, from //fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/171016/nutrients
Understanding the unsaturated fats. (2015). Retrieved 22 March 2021, from //www.health.harvard.edu/heart-health/understanding-the-unsaturated-fats
Namayandeh, S. M., Kaseb, F., & Lesan, S. (2013). Olive and sesame oil effect on lipid profile in hypercholesterolemic patients, which better?. International journal of preventive medicine, 4(9), 1059–1062.
Aslam, F., Iqbal, S., Nasir, M., & Anjum, A. A. (2019). White Sesame Seed Oil Mitigates Blood Glucose Level, Reduces Oxidative Stress, and Improves Biomarkers of Hepatic and Renal Function in Participants with Type 2 Diabetes Mellitus. Journal of the American College of Nutrition, 38(3), 235–246. //doi.org/10.1080/07315724.2018.1500183
Selvarajan, K., Narasimhulu, C. A., Bapputty, R., & Parthasarathy, S. (2015). Anti-inflammatory and antioxidant activities of the nonlipid (aqueous) components of sesame oil: potential use in atherosclerosis. Journal of medicinal food, 18(4), 393–402. //doi.org/10.1089/jmf.2014.0139
Takemoto, D., Yasutake, Y., Tomimori, N., Ono, Y., Shibata, H., & Hayashi, J. (2015). Sesame Lignans and Vitamin E Supplementation Improve Subjective Statuses and Anti-Oxidative Capacity in Healthy Humans With Feelings of Daily Fatigue. Global journal of health science, 7(6), 1–10. //doi.org/10.5539/gjhs.v7n6p1
Bigdeli Shamloo, M. B., Nasiri, M., Dabirian, A., Bakhtiyari, A., Mojab, F., & Alavi Majd, H. (2015). The Effects of Topical Sesame (Sesamum indicum) Oil on Pain Severity and Amount of Received Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs in Patients With Upper or Lower Extremities Trauma. Anesthesiology and pain medicine, 5(3), e25085. //doi.org/10.5812/aapm.25085v2
Hsu, D. Z., Chu, P. Y., & Jou, I. M. (2016). Enteral sesame oil therapeutically relieves disease severity in rat experimental osteoarthritis. Food & nutrition research, 60, 29807. //doi.org/10.3402/fnr.v60.29807
Korać, R. R., & Khambholja, K. M. (2011). Potential of herbs in skin protection from ultraviolet radiation. Pharmacognosy reviews, 5(10), 164–173. //doi.org/10.4103/0973-7847.91114
Penggunaan minyak wijen untuk memasak bukanlah hal yang baru. Namun, siapa sangka minyak wijen memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh? Untuk mengetahui lebih banyak manfaat minyak wijen bagi kesehatan, simak artikel ini.
Minyak wijen merupakan minyak nabati yang terbuat dari ekstrak biji wijen. Minyak wijen telah lama menjadi salah satu minyak yang popular untuk memasak karena rasanya yang gurih dan kandungan lemak tak jenuh di dalamnya.
Belakangan ini, minyak wijen juga banyak dimanfaatkan sebagai produk perawatan kesehatan dan kecantikan. Hal ini karena minyak wijen mengandung antioksidan sesamin, sesaminol, dan beragam nutrisi, seperti vitamin B, vitamin E, asam oleat, asam palmitat, serta asam linoleat.
Manfaat Minyak Wijen untuk Kesehatan
Beragam kandungan pada minyak wijen tersebut memiliki manfaat untuk kesehatan, di antaranya:
1. Menurunkan tekanan darah
Manfaat minyak wijen dipercaya dapat menurunkan dan mengontrol tekanan darah. Hal ini karena minyak wijen merupakan sumber kalsium dan magnesium yang baik untuk menurunkan hipertensi.
Selain itu, kandungan antioksidan dan vitamin E pada minyak wijen diyakini juga berpotensi menjaga tekanan darah agar tetap stabil.
2. Menjaga kesehatan jantung
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang menjalani pola makan sehat, termasuk mengganti minyak tinggi lemak jenuh dengan minyak wijen, memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung.
Manfaat minyak wijen ini didapat karena minyak wijen mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6, yang berperan penting dalam menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida dalam darah.
3. Mempercepat penyembuhan luka
Minyak wijen merupakan salah satu bahan alami yang dapat digunakan untuk mengobati dan mempercepat penyembuhan luka bakar ringan. Manfaat minyak wijen ini diyakini karena antioksidan dan sifat antiradang yang ada di dalamnya.
Suatu studi menunjukkan bahwa pengobatan dengan cara mengoleskan minyak wijen pada kulit yang terluka dapat meningkatkan produksi kolagen. Kolagen inilah yang berperan penting dalam pemulihan luka.
4. Melindungi kulit dari paparan sinar matahari
Kandungan vitamin E dan antiokasidan pada minyak wijen dipercaya baik untuk melindungi kulit dari efek radiasi sinar ultraviolet dan radikal bebas yang merupakan pemicu beberapa penyakit kronis.
Bahkan sebuah studi menyebutkan bahwa minyak wijen berpotensi menjadi tabir surya alami. Meski demikian, manfaat minyak wijen untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Selain itu, minyak wijen tidak dapat menggantikan tabir surya yang dibuat khusus untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet.
5. Mencegah kerontokan rambut
Menggunakan makser minyak wijen dipercaya dapat mencegah kerontokan dan meningkatkan pertumbuhan rambut. Hal ini karena minyak wijen mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 yang baik untuk menjaga kesehatan rambut.
Tak hanya itu, minyak wijen juga bermanfaat untuk mengatasi rambut kering, ketombe, dan mampu menjaga kesehatan kulit kepala.
Untuk mendapatkan manfaat minyak wijen secara maksimal, Anda juga perlu menjalani pola makan sehat dengan mengonsumsi sumber makanan bergizi lainnya, seperti sayuran dan buah, berolahraga secara teratur, mencukupi waktu istirahat, dan mengelola stres.
Secara umum minyak wijen tergolong sehat dan aman untuk dikonsumsi. Namun, Anda perlu waspada jika memiliki alergi terhadap wijen. Alergi terhadap minyak wijen dapat memicu gatal-gatal, ruam merah, hingga reaksi anafilaksis.
Manfaat minyak wijen untuk kesehatan dan kecantikan memang cukup banyak. Namun, jika Anda masih ragu, memiliki pertanyaan, atau berencana menggunakan minyak wijen untuk mengobati kondisi medis tertentu, sebaiknya berkonsultasilah dahulu dengan dokter.
Terakhir diperbarui: 2 November 2021