Apakah isi dari lagu cicak Cicak di Dinding?

Waktu kita kecil, pasti sering sekali menyanyikan lagu cicak di dinding. Kita menyanyikannya dengan riang gembira, bertepuk tangan. Bahkan para guru TK pun sekarang masih mengajarkannya pada anak didiknya.

Cicak adalah salah satu makhluk Allah yang mempunyai kemampuan memanjat dinding, melekat pada langit-langit rumah ataupun di pohon-pohon.

Ini karena dia memiliki

bulu-bulu halus pada ke empat kakinya yang mampu melekat pada permukaan apapun. Dan ekornya juga berfungsi sebagai penyeimbang pada saat memanjat permukaan yang tegak lurus.

Pada saat cicak terpeleset, ujung ekornya akan mendorong permukaan sehingga kepala dan bagian atas tubuhnya tidak menjauh dari permukaan dinding.

Dalam keadaan normal, ekor ini akan menempel pada permukaan sehingga memberi cicak waktu sekitar ¼ detik untuk melepas pegangan pada permukaan dan melangkah ke depan.

Namun bila semua usahanya gagal dan harus terjatuh, ekor ini akan menjadi penyeimbang sehingga posisi jatuh cicak selalu dengan keempat kakinya terlebih dahulu yang menyentuh tanah.

Ekor cicak mampu membuat
seluruh tubuhnya berputar hanya dalam waktu 1/10 detik saja.

Oke, kembali pada lagu cicak di dinding.

Lagu ini mempunyai makna yang sangat dalam jika kita tahu. Coba kita ingat kembali dan uraikan liriknya.

Cicak-cicak di dinding, diam-diam merayap, datang seekor nyamuk. Happ! Lalu ditangkap.

Seperti yang kita tahu, makanan cicak itu nyamuk dan serangga kecil yang bisa terbang, sedangkan dia sendiri tak bisa terbang. Itu unik sekali.

Allah memberi rezeki yang unik pada cicak, makanannya bisa terbang, dia tidak. Seandainya kita jadi cicak, apa yang akan kita katakan pada Allah?
“Ya Allah, ini kok nggak adil sekali? Kenapa kok makanan saya bisa terbang, sedangkan saya nggak dikasih bekal yang cukup mengejar makanan itu?”

Tapi, cicak tidak melakukan itu, dia hanya diam-diam merayap, lalu datang seekor nyamuk.

Ini menunjukkan, bahwa yang menciptakan, mendatangkan rezeki itu bukan kita, tapi Allah SWT.

Sebagian kita mungkin pernah melihat ada cicak jatuh dari langit-langit. Salah satunya karena ia tidak berhasil menangkap nyamuk, padahal sudah menjulurkan lidahnya panjang sekali, eh malah gagal dan jatuh.

Seandainya kita yang jadi Cicak itu lagi, apa yang akan kita katakan pada Allah? Mungkin begini, “Ya Allah, sungguh nggak adil, pokoknya saya frustasi, saya stress, nggak mau lagi makan, ya sudahlah pokoknya terserah Engkau, kalau saya mati terserah deh.”

Apakah itu yang kita lakukan?
Sayangnya, sebagian dari kita sering melakukan itu, rezeki kita memang sudah Allah desain sedemikian rupa, agar Allah tahu siapa yang benar-benar berusaha dan bekerja, Allah ingin melihat kesungguhan kita.

Tapi kemudian ketika jatuh, gagal, sebenarnya Allah ingin memberikan gambaran bahwa bukan kitalah yang mampu menyiptakan rezeki, mendatangkan rezeki itu. Kalau Allah mau, mudah saja Dia mendatangkan nyamuk itu.

Akhirnya, cicak ini tetap saja. Dia naik lagi, merayap dan diam lagi, bersungguh-sungguh dan bersabar untuk menunggu nyamuk yang berikutnya.

Begitulah kira-kira.

Apa isi lagu cecak di Dinding?

Makna dan pelajaran dari lagu Cicak di Dinding Ada yang bisa dipetik dari lagu Cicak di Dinding, yaitu mengajarkan anak mengenai cara memperoleh sesuatu secara mandiri dan dapat hidup mandiri. Cicak dalam lagu ini diibaratkan seseorang yang berusaha memperoleh sesuatu dengan cara merayap.

Lagu cicak

Jenis birama yang digunakan adalah 2/4 seperti lagu Cicak di dinding.

Siapa penyanyi Cicak di Dinding?

Lagu Anak IndonesiaCicak-Cicak Di Dinding / Artisnull

Cicak

2021Cicak-Cicak Di Dinding / Dirilisnull

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA