Dermaga Pulau Widi di Halmahera Selatan terlihat elok dan asri. Pulau ini sempat dilelang di situs Sotheby's.-FOTO: PEMKAB Halmahera Selatan-
RIFDA tergolong telat tahu: bahwa gugusan Pulau Widi sudah ada yang punya. Ketika meninggalkan Widi sore itu (lihat Disway kemarin) Rifda masih berpikir bagaimana agar bisa berbuat untuk membangunnya.
Dia pengusaha. Dia putra daerah. Dia wanita aktif. Dia sudah melihat sendiri begitu besarnya potensi pariwisata di Widi.
Baru ketika heboh-heboh lelang itu Rifda tahu: 2 minggu lalu. Bahwa Widi ternyata sudah dimiliki oleh PT Leadership Islands Indonesia. Masa pengelolaan PT LII pun sangat panjang. Ada yang menyebut bisa diperpanjang sampai 99 tahun.
Rifda Ammarina lahir di Ternate. Sampai tamat SMA masih di pulau itu. Belum pernah ke Jawa. Padahal bapaknyi alumni ITB. Lalu menjadi pimpinan dinas pekerjaan umum di Ternate.
"Kali pertama ke Jawa setelah tamat SMA itu. Saya diterima di IPB tanpa tes," kata Rifda. Dia pun ambil jurusan sosial ekonomi.
Pekerjaan pertama Rifda setelah lulus IPB adalah di Indofood. Di bagian riset. Lalu bekerja di Mustika Ratu-nya Mooryati Soedibyo, sebagai manajer public relation. Dia harus bekerja untuk cari modal usaha.
Pertama terjun ke bisnis, Rifda tidak di bidang pertanian. Dia menjadi subkontraktor listrik kecil-kecilan. Lama-lama besar.
Dia pun mulai diperhitungkan. Dia masuk 14 pengusaha yang mendapat bimbingan khusus dari menteri Pertambangan dan Energi, waktu itu, IB Sudjana. Tiga dari 14 orang itu sangat sukses di kemudian hari. Pun di bidang politik. Tiga orang itu menjadi menteri. Ada yang di era presiden SBY dan ada yang di era Presiden Jokowi.
Setelah itu Rifda pilih ''menghilang''. Dia hamil. Begitu sulit Rifda mendapat kehamilan. Maka ketika akhirnya bisa hamil dia membuat keputusan besar: meninggalkan dunia usaha. Rifda konsentrasi penuh dengan kehamilannyi.
Lahirlah anak perempuan. Itulah satu-satunya anaknyi. Dia besarkan anak itu sendirian, sepeninggal suaminyi. Dia sekolahkan anak itu tinggi-tinggi. Sampai Boston University, Amerika Serikat.
Lalu Rifda kembali ke dunia usaha. Kali ini dengan tekad baru: sebagai usaha sosial. Sociopreneur. Dia juga kembali ke habitat mudanya: di dunia pertanian.
Waktu itu Rifda sudah punya modal. Sebelum hamil, perusahaannya sudah besar. Dia pernah bikin sejarah: memenangkan tender internasional. Yakni di pembangunan transmisi listrik tegangan tinggi di Freeport, Papua.
Waktu itu Freeport membangun pembangkit listrik di dekat pantai Timika. Listriknya harus dialirkan ke tambang emas di pedalaman Papua. Perlu transmisi sejauh 60 Km dari Timika ke area tambang.
Begitu proyek itu selesai dan Rifda hamil, perusahaan itu dia tutup. Dia meninggalkan reputasi yang baik di mata perusahaan asing seperti Freeport.
Sosiopreneur pertama yang dia lakukan adalah ini: menyelenggarakan pameran produk pertanian. Nama kegiatan itu Anda masih ingat: Agrinex Expo. Setiap tahun. Besar banget. Saya hadir sekali. Yakni ketika masih menjadi sesuatu dulu. Rasanya di Agrinex itulah saya bertemu muka kali terakhir dengan Rifda.
Rifda Ammarina saat menggelar acara Agrinex Expo pada 2014 silam.--
Dari Agrinex, Rifda berjalan ke hulu. Dia ikut gabung ke gerakan pengabdian masyarakat bersama alumni Institut Pertanian Bogor (IPB). Mereka akan membangun proyek bersama: Kampung IPB. Rencananya kampung itu sampai 175 hektare. Di daerah miskin Banten Selatan.
Dalam perjalanannya Kampung IPB itu berubah haluan. Ini versi Rifda. Yakni sejak ada program pemerintah berupa BLU kehutanan. Ada dana BLU yang bisa diserap untuk menanam hutan produksi: sengon, jabon, dan sebangsanya.
Rifda tidak mau itu. Maka dia mufaraqah dari Kampung IPB. Dia ingin membangun sendiri perkebunan buah topik seperti niat awal. Dia berjalan sendiri. Dia pun melakukan perjalanan ke Cikeusik. Ke desa-desa yang lebih dalam. Hatinyi teriris-iris. "Kemiskinan desa ini luar biasa parahnya," kata Rifda.
Di situlah Rifda membangun Kampung Agrinex. Dia beli tanah satu tahap demi satu tahap. Akhirnya mencapai 25 hektare. Dia tanam berbagai pohon buah tropis. Kini sudah mulai berbuah. Dia bangun villa-villa. Bisa untuk 100 orang lebih.
Dia jadikan Kampung Agrinex itu sebagai kampung wisata agro. Dia berdayakan orang-orang di desa miskin itu.
Ayahnya sudah beberapa kali ke Kampung Agrinex. Sang ayah bangga pada putrinya. Di antara 10 anak, Rifda lah yang paling dicinta.
Dulu sang ayah suka berkebun di Ternate. Rifda selalu ikut berkebun. Dia dapat bagian memelihara kebun itu.
Pun waktu liburan. Ketika adik-kakaknyi liburan ke Jawa. Rifda justru ke kebun. Itulah yang membuat Rifda tidak pernah ke Jawa di masa remajanyi.
Sejak awal saya sudah melihat berita lelang Widi itu hanya akan bikin ramai di media. Pulau tidak bisa dilelang. Pulau bukanlah barang. Pulau adalah bagian dari tanah air suatu negara.
Setidaknya lelang Widi itu telah besar manfaatnya: orang jadi tahu gugusan pulau Widi itu ada. Masuk Kabupaten Halmahera Selatan. Dekat Pulau Bacan. Indahnya tak terpermanai.
Berita lelang Widi telah jadi penggerak. Siapa tahu Bandara Oesman Sadik di Bacan akan diperpanjang. Menjadi 2.400 meter. Agar pesawat dari Makassar atau Manado bisa langsung ke Bacan. Sekarang ini panjang landasan pacu Oesman Sadik hanya 1.000 meter. Padahal dari Bandara Bacan lebih dekat ke Widi dibanding dari Bandara Sorong ke gugusan pulau Raja Ampat.
Hanya saja penduduk Pulau Bacan yang hanya 20.000 jiwa belum bisa mendukung dibangunnya bandara besar. Kecuali begitu banyak turis yang ke sana.
Batalnya lelang Widi tentu sangat menggembirakan orang seperti Rifda. "Saya dengar tidak hanya lelang dibatalkan. Pemda akan membatalkan izinnya," ujar Rifda.
Apakah Rifda berminat mengelola Widi? "Pasti dong," katanyi.
Apalagi proyek Kampung Agrinex yang di pedalaman Banten itu sudah terealisasi. Saya belum pernah ke kampung Agrinex itu. Tentu saya ingin ke sana. Apalagi kalau bisa bersama para komentator perusuh Disway. Beserta jamaahnya. Siapa tahu makan buah tropik Agrinex bisa menjinakkan mereka. (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 14 Desember 2022: Lelang Widi
Mirza Mirwan
Saya tengak di situs Sotheby's sudah tak ada lagi penawaran kepulauan Widi. Entah kenapa. Padahal penutupannya masih tgl. 14 Desember -- artinya sampai besok siang pukul 12 WIB. Yang ada (dari Indonesia) hanya penawaran patung-patung kayu dari Dayak, yang ditawarkan antara $8.000 sampai $20.000. Karena tak dapat melihat deskripsi penawarannya, saya tidak tahu yang ditawarkan itu fisik kepulauan atau saham PT LII, pemegang kuasa pengelolaan kepulauan di Laut Halmahera itu. Natalia Kira Catherine, CEO PT LII, bilang "hanya mencari investor melalui mekanisme lelang bekerjasama dengan Balai Lelang Sotheby'". Tetapi yang ramai dalam pemberitaan adalah "pelelangan kepulauan Widi". Jangan-jangan deskripsi penawarannya memang begitu. PT LII memegang kuasa pengelolaan kepulauan Widi melalui MOU dengan Prov. Maluku Utara dan Pemkab. Halmahera Selatan sejak 2015. Tetapi sampai kini, kata Bupati Usman Sidik, PT LII tidak melakukan kegiatan apapun. Kalau sekadar mencari investor, melalui lelang sekalipun, tentu tidak masalah. Yang menjadi masalah ialah sampai sekarang PT LII belum pernah mengajukan permintaan PKKPRL -- Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut -- ke Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Yang bilang begitu sang dirjen sendiri, Victor Gustaaf Manoppo. Ruwet jadinya. Yang jelas, bahkan sebelum pembukaan lelang, Kodim 1509/Labuha, Halsel, sudah menempatkan personelnya di Widi.
Pryadi Satriana
Ada beberapa kesalahan konseptual mendasar yang perlu diluruskan. Pertama, istilah 'dilelang' tidak tepat! Pengertian 'DILELANG' adalah 'DIJUAL kepada penawar tertinggi oleh pejabat lelang. PT LII BUKAN PEMILIK PULAU, sekadar punya 'hak pengelolaan'. Karena kekurangan modal, PT LII mau mencari 'partner' untuk menjalankan 'hak pengelolaan' itu. Kedua, 'hak pengelolaan' tidak bisa disahamkan, yg bisa disahamkan adalah PT LII. Jadi, PT LII
Pryadi Satriana
(sambungan) mestinya menjual sahamnya bukan 'hak pengelolaan', dan itu dilakukan di bursa dan bukan balai lelang! Sekarang tentang tulisan Dahlan Iskan: "Jadi lelang itu jual pulau atau jual saham? Apa bedanya?" Ungkapan di atas sangat provokatif. Mestinya Dahlan tahu, mosok seorang Prof. Dr. (HC) yang sudah keliling memberi kuliah umum di universitas2 ndhak tahu. KALAU MEMANG NDHAK TAHU, BERHENTI AJA MEMBERI KULIAH UMUM, apalagi kalau diberikan ke fakultas ekonomi & bisnis. Malu-maluin, Pak! Kalau memang ndhak tau malu ya terusin aja! Saran saya: Bapak bisa keliling2 ngajari senam ke ibu-ibu PKK. Salam. Rahayu.
Jimmy Marta
Santai sajalah dg isu ini. Tidak masalah, jual saham atau ganti pemilik. Jualnya mau di bursa efek atau marketplace boleh saja. Mau lelang online atau di sotheby, silakan. Kalau mau lebih hebat, dibuat ala Hongkong saja. Sewa sekian puluh tahun. Setelah maju kembali ke pangkuan ibu. Toh dikita kemampuan untuk membangun sangat lemah. Jangan kan pulau 3T, yg terdalam sekalipun masih ada yg belum maju. Begitupun soal konsesi2 an. Ingin 10.000ha atau berapa tahun no problem. Toh konsesi KCJB yg dibuat jadi 80 tahun, LBP gk masalah.
Mirza Mirwan
Bagi pembaca CHD yang punya barang antik, entah itu terompah Nabi Adam, kutangnya Cleopatra, gelang Ratu Balqis, anggur peninggalan Firaun, pedang peninggalan Gajah Mada, dan barang antik lainnya, silahkan menjualnya lewat Sotheby's. Gak perlu di Sotheby's New York, London, Hongkong, atau kota-kota mancanegara lainnya. Cukup di Sotheby's Jakarta. Anda hanya dikenakan komisi 10% dari harga jual. Jadi kalau keris Mpu Gandring, misalnya, laku terjual Rp1triliun, anda masih menerima Rp900miliar. Anda juga bisa menjualnya lewat Christie's. Juga ada di Jakarta Balai lelang yang ini lebih muda 22 tahun ketimbang Sotheby's -- Christie's berdiri 1766, Sotheby's 1744. Tetapi persentase komisi di Christie's beda dengan di Sotheby's. Di Christie's kalau kalau tongkat Mak Lampir laku terjual Rp500juta, misalnya, komisinya 20% (Rp100juta).
Leong putu
Tangan kotor langsung dibasuh / Badan kotor langsung mandi / Mungkin mereka para perusuh / Sedang ikut lelang pulau widi / ... @lelangperusuh
Jimmy Marta
Baju kumuh langsung dibuang/ Dipilah mana yg sudah usang/ Kalaulah perusuh ikut lelang/ Pastilah tabungannya tidak terbilang
Jimmy Marta
Indah dan elok si pulau Widi/ Bikin hati sungguh terpesona/ Sudah nengok kanan sampai kiri/ Tapi perusuh entah dimana #pantunrusuh
EVMF
Padahal Sotheby sudah melakukan siaran pers pada tanggal 26 November yang lalu. NEW YORK, UNITED STATES, November 26, 2022 /EINPresswire.com/ -- Sotheby Concierge Auctions (SCA) ingin mengklarifikasi detail mengenai layanan pemasaran kepada kliennya PT. Leadership Islands Indonesia (LII) perusahaan yang memegang izin secara eksklusif untuk mengembangkan suatu kawasan di Kepulauan Widi, Maluku Utara, Indonesia. ............ Sotheby telah dengan jelas menyatakan melalui website dan siaran persnya kepada komunitas internasional bahwa berdasarkan hukum Indonesia pulau-pulau di Indonesia adalah sepenuhnya kedaulatan negara Republik Indonesia dan tidak dapat diperjualbelikan. ............ Dalam 48 jam terakhir terdapat beberapa media yang telah salah menafsirkan berita mengenai proses lelang tersebut dengan menulis artikel yang tidak akurat yang mengklaim bahwa LII, bersama dengan Sotheby Concierge Auctions sedang “melelang pulau-pulau di Indonesia”. Pernyataan ini sama sekali tidak benar. ............ Emily Roberts Sotheby's Concierge Auctions
Jimmy Marta
Balai lelang christy ada di london/ Bawalah koper jika mau ikut main/ Jika barang mau harga diskon/ Belilah sebelum hari Senin
Leong putu
Kayu jati harganya tinggi / Kalau beli berapa ton ?/ NKRI harga mati / Pulau Widi harga diskon ?/ ... 365_mantun diskon
Jimmy Marta
Luca Modric sudah terlalu lelah. Dua pertandingan sebelumnya berturut turut mereka main lebih dari 120 menit sampai adu pinalti. Saat lawan Jepang dan Brazil, benteng pertahanan Kroasia terlihat solid. Kolektivitas mereka sungguh padu. Di turnanen panjang seperti piala dunia, daya tahan dan stamina sangat diuji. Apalagi ini mainnya dinegeri gurun pasir. Sementara dikampung nya sendiri sedang bergelimang salju. Messi mungkin sebaya dg Modric. Dua2 nya kapitan veteran. Saat teknik dan pengalaman seimbang, taktik strategi jadi penentu. Irama Tango mungkin lebih merdu dari musik Mozart. Gaya serang latin yg biasanya penuh peragaan individu. Namun untuk laga penting, Argentina sedikit beda. Diawal terlihat lebih menunggu dan saat tepat serang dg cepat. Mematikan. Kroasia habis, eh belum. Masih boleh rebutan juara 3. Selamat untuk Argentina. Nanti malam lawan anda ditentukan. Itu mungkin Perancis #fans tipis tipis
Johannes Kitono
Kalau dilihat dari fotonya Kepulauan Widi memang indah. Pulau hijau asri yang dikelilingi pasir putih. Bak bunga baru mekar pagi belum dijamah si kumbang. Sayang akses kesana harus terbang 2,5 jam dari Bali. Cukup mahal bagi penggemar hobby diving. Dan pemandangan paling indah didunia bagi para diver bukan didarat, justru ada dibawah laut. Menyelam sambil melihat gerombolan ikan berenang sambil bercengkrema. Saat nyelam malam hari dengan senter Toshiba bisa melihat lobster berpasangan berkejaran diatas hamparan pasir putih. Kalau melihat ikan gendut yang berenangnya lemot. Itu pasti ikan buntal atau di Jepang namanya Fugu. Harga seporsinya tinggi dan harus disajikan oleh koki berlisensi. Salah potong dan dimakan bisa langsung seperti harakiri. Semua keindahan bawah laut itu sudah ada di Gili Terawangan Lombok, Pulau Pisang di Banda, Bunaken di Manado. Dan tentu saja di Hidden Paradise Amed, Shipwreck Liberty Tulamben dan Pulau Taopekong di Candi Dasa, Bali. Apakah Pulau Widi punya "inner beauty" yang lebih cantik dari Bali sampai harus cari investor di Balai Lelang Sotheby. Mungkin Rifda dan Natalia Kira Catherine, Ceo LII bisa tahu jawabannya.
neng bonita
3th lalu saya pernah menyusuri sekitaran halmahera selatan, sayang sekali cm smp kepulauan lelei, dan sempat mampir ke pulau kayoa yg ternyata jg punya tugu khatulistiwa mini krn memang pas lokasinya di ekuator. Yg paling kaget di sana bs ketemu keluarga perantau dr sukoharjo yg berdagang bakso dan pentol. Sekitar ternate akan berjumpa pulau2 kecil yg berawalan M (maitara, mare, makian, moti) Di sana saja sudah sangat cantik dengan laut yg super jernih. Sepertinya harus sempatin waktu lagi utk kembali ke sana khusus ke widi
Sumber:
- Tag:
- # kepulauan widi
- # disway.id
- # catatan dahlan iskan
- # dahlan iskan
- Share:
Komentar: 128
Silahkan login untuk berkomentar
- 3 minggu
bitrik sulaiman
Alhamdulillah
Reply
- 3 minggu
M Gathmir
Penasaran cerita Abah ttg Bu Rifda, gugling ketemu fotonya ternyata tgl 26 Nop 2022 setelah menghadiri Sail Tidore, Sy mengantar istri sbg pembicara pada acara Bacarita Santai dengan Mas Menteri Sandiaga Uno ttg UKM Maluku Utara di Hotel Bukit Pelangi Ternate, disitulah sempat ngobrol sejenak dgn Bu Rifda tentang kebun buah2 tropis di Banten. Hotel tersebut adalah milik Bu Rifda dan Istri Sy menjadi pembicara karena diundang oleh Abah Ismit Alkatiri (Pimp Dewan Redaksi Malut Pos) yang masih kerabat dengan tuan rumah. Tentang kebunnya, Sy dapat info pertamakali dari adiknya Bu Rifda yang malam itu satu meja pas makan malam sebelum acara dimulai. Banyak pohon buah dari Maluku Utara ditanam di kebunnya seperti Kenari, Jomblang Ternate (Juwet kalo di Jawa) dll. Tentang P Widi karena belum pernah kesana jadi nggak bisa cerita, nggak usah jauh2 kesana di Tidore banyak sekali spot2 snorkling/diving yg bagus dengan air yg jernih seperti kaca dengan ikan warna warninya. Karena masih bersih kalau nyemplung ke laut, rasanya nggak perlu bilas badan masih terasa bersih tdk seperti kalau nyemplung di Ancol :-)
Reply- 3 minggu
M Gathmir
Abah Ismit Alkatiri sebagai moderator pada acara tersebut, pembicaranya Mas Menteri Sandiaga, Istri Sy (Anita), Bu Sherly Tjoanda (Istri Ex Bupati Morotai Bp Benny Laos yg juga pemilik hotel Grand Sahid Dafam Ternate)
Reply
- 3 minggu
alasroban
Disway camp Seru tenan jika para perusuh disway nge camp bareng di sana. Dan di hadirin pak DI.
Reply
- 3 minggu
thamrindahlan
[118] pangkat perwira bukan suatu anugrah / melawan musuh tugas Angkatan Darat / berita gembira datang dari disway Abah / komentator perusuh diundang kopi darat /
Reply
- 3 minggu
Leong putu
Untunglah saya tidak termasuk Komentator perusuh. Saya hanya perusuh disway. Jadi tidak perlu "dijinakan" dengan makan buah. Hehehe...ingat buah itu pencuci mulut. Agar besih. Wkwkwkwk
Reply- 3 minggu
Leong putu
@yea Anda Sudah Tahu. Hahaha... ... [email protected] Kalau cuma undangan, apalah guna? kalau tidak disertai gizi yang cukup... Wkwkwk..
Reply
- 3 minggu
Jimmy Marta
[email protected] pasti bisa menyelesaikan urusan ini. Siapa perusuh beneran. Identitas nya mesti jelas. Biar abah gk keliru kirim undangan... wkwk..
Reply
- 3 minggu
yea aina
I @Leong, yang perlu dijinakkan, biasanya memang terlalu galak. Nah .. diajak makan buah tropis di Agrinex biar berkurang kegalakkannya, ups ...
Reply
- 3 minggu
Khoirul MN
Seru setiap membaca tulisan abah yg membahas buah tropik.. kami mempunyai komunitas petani PERTANUSA sementara fokus utama di tanaman padi bukan hanya peningkat hasi panen namun juga perbaiakan nutrisi beras. InsyaAlloh beberapa bulan lg durian dg sop ala pertanusa kami dibangka panen.harapan kami abah bisa mencicipi durian n nasi padi kami lalu bertanding dg agrinex demi kemajuan pertanian indonesia
Reply
- 3 minggu
Liam Then
Sekadar refleksi. Hari ini kembali terpikir. Masalah di Indonesia kok tidak ada habis-habisnya. Muncul trus. Ini ada yang salah. Hari ini khusus terpikir, justru sebaliknya, masalah tidak ada habis-habisnya, karena sering di ketemukan, yang berarti ada upaya perbaikan terus menerus. Yang juga berarti ada gerakan ke arah yang lebih baik. Kalau misalnya tidak ada masalah baru keluar , seperti yang nampak do di Korea Utara, yang hari-hari cuma itu-itu saja, berita tentang konfrontasi dengan Korsel,Jepang dan USA. Itu baru masalah. Bersyukurlah pada masalah negara, yang kerap muncul di media. Loh ,kok,...maap hari ini agak sedeng.
Reply- 3 minggu
Leong putu
Kata orang juga : " kalau Anda masih diselimuti masalah, berarti Anda masih manusia. Kalau diselimuti wijen, berarti Onde-onde". Wkwkwk..
Reply
- 3 minggu
Jimmy Marta
Kata orang masalah itu spt ujian. Yg bisa menyelesaikannya akan naik level. Problemnya adalah ujian kok tiap hari..? Wkwk..
Reply
- 3 minggu
Liam Then
Ingat dulu, masa orde baru, hari-hari di media tidak nampak banyak masalah berarti. Bukannya gak ada ,tapi jaman itu, masalah tak boleh ada! Akhirnya sekali ketauan sudah stadium 4 , masalahnya sudah sangat besar. Belakangan ini saya jarang membaca berita nasional, karena bikin risau, banyak masalah. Mulai hari ini saya tak akan risau lagi, kalau ada masalah muncul di media. Sikap mental saya, akan seperti eaktu menggali cacing tanah, waktu mau mancing. "Nah, ketemu satu lagi"
- 3 minggu
Liam Then
Biasanya ada apa-apa langsung di bentuk satgas. Nah, kali ini saya usul di bentuk satgas khusus. Periksa semua ijin konsensi yang pindah tangan sebelum di kerjakan.
Reply
- 3 minggu
Liam Then
Orang kota susah payah sampai kaya, ujungnya mau liburan ke pulau terpencil. Orang pulau susah payah sampai kaya, maunya sering ke kota. Orang kota susah payah gak kaya-kaya, gak bisa kemana-mana ,contohnya ya saya....wkkwkwkwk
Reply- 3 minggu
Jimmy Marta
Yg keseharian ditempat rame liburnya ke tempat sepi. Begitupun sebaliknya. Nah yg susah itu yg keseharian ditempat sedang, gk rame dan juga gk sepi. Mungkin untuk bisa kaya dan bisa kemana mana kita harus hijrah koh. Ke tempat super sibuk atau sunyi sepi....xixi...
Reply
- 3 minggu
Legeg Sunda
#94 Abaaah,saya bukan komentator perusuh. Tapi mau juga diajak ke Agrinex. Entahlah yang lain.
Reply
- 3 minggu
neng bonita
Dulu banget lwt medsos berkenalan dgn seorang bule dr usa yg suka travelling, dia antusias saat tau saya dr indonesia. Dia bilang sering dengar ttg eksotisme alam indonesia dan pengen suatu hari bs ke sini. Tp sungguh sayang tiap kali dia tanya ttg suatu daerah, yg bs saya jwb cm "i'm sorry, know nothing about it, never been there, too far, too remote". Entah krn kecewa atau jengkel dia lalu berkata "how come u dont know ur own country". Olala kalimat itu benar sekali dan sungguh membuat saya malu
Reply- 3 minggu
Liam Then
Hahaha, apes ketemu bule yang traveller extreme.
Reply
- 3 minggu
Leong putu
Ngomong ngomong soal buah, saya suka makan buah. Hampir semua buah, ndak semuanya. Buah tangan selalu dinantikan. Buah kandungan bikin berdebar-debar. Laaah kok ngelantur... Hahaha. ... Ada buah yang dulu saya suka, namun sekarang sama sekali tidak suka : jambu biji (merah). Itu karena dua kali mRS suspek DB, oleh perawat RS dianjurkan minum jus jambu merah. Sampai eneg, sampai keringat dan urine bau jambu merah. Berhari hari seperti itu. Setelah itu jadi trauma. Tidak tahan bau jambu merah. ... Namun ada satu buah yang sama sekali tidak bikin eneg, apalagi bosan. Itu buah spesial. Cara menikmatinya pun beda. Gak bisa ditelan. Hanya dikulum tipis-tipis. Jangan digigit, si empunya bisa marah. ... #Buah_dada.
Reply- 3 minggu
Leong putu
Hahahaha
Reply
- 3 minggu
Otong Sutisna
Yang saya ga suka buah simalakama, pingin nambah takut istri, ga nambah mata bintitan.... wkwkwk
Reply
- 3 minggu
Amat Kasela
Bisa lebih spesifik Om? Buah dada, laki juga punya. Wkwkwkwk Saya suka buah tangan
Reply
- 3 minggu
Johannes Kitono
Ketika banyak alumni IPB berkiprah diluar bidang studinya. Ada yang jadi banker, wartawan, Auditor BPK dan malahan Dubes pula. Tidak heran dulu IPB sering diplesetkan jadi Institut Pers atau Perbankan Bogor. Ternyata masih ada Rifda yang dengan setia menggeluti bidang pertanian. Mengangkat nasib petani supaya bisa hidup lebih sejahtera. Sebagai salah satu alumni MMA- IPB tentu saja bangga dan thx kepada Ir. Rifda Ammarina. Kilas balik ketika timba ilmu di IPB ada Prof Egum Gumelar ( alm ) yang membagi grup mahasiswa dengan nama nama produk pertanian dan perikanan. Dan semua nama harus ada nama Latinnya. Misalnya grup Udang ( penadeus vannamei ) ; Talas ( colocasia esculenta ) : Marlin ( Maikara nigricans ); Padi ( oryza sativa ). Dan jangan harap bisa dapat nilai A dari Prof Egum, sang direktur kalau lupa nama Latinnya. Terkait dengan undangan dari Juragan Disway untuk Agro Wisata ke Agrinex di Banten tentu harus disambut dengan tangan terbuka. Bagaimana kalau para undangan tsb di kelompokan dengan nama buah buahan disana. Misalnya ada grup Matoa, Durian, Mangga, Manggis, Duku, Rambutan dan Lengkeng. Kali ini tentu tidak perlu hafal nama Latinnya. Masing masing grup harus memberi komentar setelah mencicipi buahnya. Semoga undangan dari Juragan Disway dan Rifda jadi kenyataan bukan hanya angin surga.
Reply
- 3 minggu
Sastra Boenjamin
Soal Widi sampai ditulis 2 jilid, mendingan pak DI menulis polisi yang menyamar jadi wartawan selama 14 tahun dan sekarang diangkat menjadi Kapolsek, kan masih ada hubungan dengan profesi dengan pak Dahlan
Reply
- 3 minggu
Warung Faiz
Kayaknya asyik nich kalo para perusuh sekaligus pecinta disway kopi darat..
Reply
- 3 minggu
Mahmud Al Mustasyar
Ada apa dengan PSI ? Satu persatu pentolan partai anak muda PSI mengundurkan diri; mulai dari Sunny Tanuwidjaja yg sempat menjadi sekretaris dewan pembina, disusul oleh Tsamara Amany, kemudian diikuti oleh Surya Tjandra yg sempat menjadi Wamen, dan disusul oleh Michail Sianipar ex Ketua DPW DKI. Terakhir Rian Ernest yg sempat menjadi juru bicara partai.
Reply
- 3 minggu
Mirza Mirwan
"Kenapa, sih, Pak Dahlan Iskan selalu memberi judul tulisan beliau dengan dua kata?" tanya Pak Guru, yang dulu mengajar kedua puteri saya semasa SMP, lewat telepon. Beliau ini guru Bahasa Indonesia. Pembaca senyap CHD sejak hampir dua tahun terakhir. Yang tahu kenapanya, mestinya, ya Pak DI. Coba, pembaca CHD Angkatan 1918 -- salah satunya Bung Ahmad Zuhri, masih ingat nggak sejak kapan Pak DI istikamah memberi judul dengan dua kata? Saya sendiri lupa. Yang saya ingat, di awal kemunculan CHD dalam blog DI'sWay dulu Pak DI suka memberi judul lebih dari tiga kata. "Lebih Menyiksa dari Sakit Jantung", "Hampir Saja Skenario By Pass di Leher", "Pisau di Tangan Benyamin Chua dan Manish", adalah beberapa contoh judul CHD di awal DI'sWay dulu. Tetapi pernah juga beberapa kali Pak DI memberi judul hanya dengan satu kata saja: "Xinjiang", misalnya. Tadi, kepada Pak Guru, saya suruh meneliti sendiri sejak kapan. Caranya: Ketuk CATATAN HARIAN DAHLAN di bar atas. Periksa dari CHD pertama: "Lebih Menyiksa dari Sakit Jantung". Pasti ketemu sejak kapan.
Reply- 3 minggu
Mirza Mirwan
1918 ----> 2018.
Reply
- 3 minggu
DeniK
Bakal ada negara baru namanya: WIDINESIA. Kalau Widi bassist VOB saya tahu.
Reply
- 3 minggu
RASDI HIDAYAT
Alhamdulillah tdk ada lelang lagi, saya pribadi anak dari sebuah Desa yg dekat dengan Pulau Widi dan bahkan kakek saya sendiri mempunyai kebun di pulau WiFi, sangat Berharap kepada Ibu Rifda untuk mengelola sendiri Pulau itu, melihat karena Potensi Pulau Widi sangat Besar...???????????? Salam Kenal Bunda Rifda, Salam Petani????????????
Reply- 3 minggu
Mirza Mirwan
Jangan-jangan Bung Rasdi Hidayat ini dari Desa Foya, Gane Timur. Kalau benar, desa tersebut memang dekat, bahkan menghadap, ke Pulau Widi. Kalau Pelabuhan Babang, meskipun menghadap ke arah Pulau Widi, terhalang daratan Pulau Halmahera bagian selatan.
Reply
- 3 minggu
Fiona Handoko
bpk prof pry, menyambung usul bpk tentang "testimoni" pasien drh yuda, untuk meraih gelar DR HC. "testimoni" kan tdk ilmiah dan bukan suatu tahapan riset.
Reply- 3 minggu
EVMF
Terimakasih Prof. Pry dan Fiona, sehat selalu semuanya.
Reply
- 3 minggu
Fiona Handoko
cepat sehat kembali bpk prof pry.
Reply
- 3 minggu
Pryadi Satriana
Sekadar berempati ke Yuda dg memikirkan 'payung hukum' utk ybs. Saya sudahi dulu krn sdg kurang sehat. Terima kasih. Salam. Rahayu.
Reply
- 3 minggu
EVMF
Hidup itu sederhana, mengapa harus dipersulit oleh diri sendiri ?? System (mekanisme) nya sudah baik, mengapa ingin-nya di luar system itu ?? Seolah-olah ingin mendapatkan perlakuan khusus. Begitukah pola pikir Prof. Pry ??
Reply
- 3 minggu
EVMF
Saya mengambil contoh Soekarno untuk memperjelas "Peraturan Pemerintah RI No.43 Tahun 1980 tentang Pedoman Pemberian Gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa)". Hal lain yang mengherankan saya... jenjang pendidikan bersangkutan sudah memenuhi syarat, tetapi mengapa yang bersangkutan tidak mengajukan diri saja sebagai "promovendus" di Fakultas Kedokteran, di UI misalnya, secara resmi. Dengan berbagai persyaratan yang terpenuhi, maka UI mungkin bisa membantu menunjuk "Promotor dan Co-Promotor" sebagai pembimbingnya. Jika yang bersangkutan bisa mempertahankan disertasi-nya, tentu saja yang bersangkutan menjadi doctor ilmu kedokteran yang sesungguhnya, bukan doctor honoris causa di bidang kedokteran.
Reply
- 3 minggu
Pryadi Satriana
Perbandingan Pak Liang ndhak 'apple to apple'. Jangan bandingkan Soekarno dg Yuda, bandingkan dg Terawan. Spesialisasi Terawan adalah radiologi, terapi melakukan terapi dg heparin yg biasa dilakukan oleh dokter spesialis jantung & pembuluh darah atau pun spesialis saraf. Terawan melakukan praktik YANG DI LUAR SPESIALISASINYA. Kenapa boleh? Krn Terawan adalah 'dokter manusia', punya SIP. Yuda sdh hampir 20 th - bahkan mungkin lebih - melakukan penelitian di bidang biologi molekuler. Banyak menulis di jurnal ttg stem sel, salah satunya "Stem Sel dan Produk Stem Sel untuk Pengobatan Regeneratif." Yuda terdidik secara ketat - punya gelar Ph.D dari Korea - dan punya kepakaran di bidang stem sel. Kenapa sampai pernah dimasalahkan secara hukum? Krn TIDAK PUNYA SIP. Padahal, Yuda punya basis keilmuan yg lebih dekat - dan menurut saya 'lebih hebat' - dibandingkan Terawan. Praktik yg dilakukan Terawan masih kontroversial - ada RS yg resmi melarangnya! - krn TERBUKTI ada bbrp masalah ketika dipraktikkan. Praktik Yuda BELUM ada keluhan - setidaknya belum ada masalah yg dilaporkan. Yuda PERLU diberi payung hukum, praktik yg dilakukan Yuda lebih mempunyai dasar ilmiah & lebih 'terjangkau' (baca: 'murah') dibandingkan dg yg dilakukanTerawan. 'Kekerasan hati' diperlukan agar punya prinsip, 'kelembutan hati' diperlukan agar manusiawi. Salam. Rahayu.
Reply
- 3 minggu
EVMF
Presiden pertama RI : Soekarno, mendapat 26 gelar Doctor Honoris Causa dari berbagai bidang disiplin ilmu, yakni : ilmu hukum, ilmu teknik, ilmu politik, ilmu filsafat, ilmu sosial dan politik, ilmu pengetahuan kemasyarakatan, ilmu ushuluddin, ilmu sejarah, dan filsafat ilmu tauhid. Apakah lantas Soekarna bisa menjadi akademisi atau praktisi di bidang yang mendapat gelar doctor honoris causa tersebut ????? misalnya menjadi lawyer karena menyandang gelar doctor honoris causa ilmu hukum ?????
Reply
- 3 minggu
EVMF
ada baiknya juga Pak Pry memperhatikan Peraturan Pemerintah RI No.43 Tahun 1980 tentang Pedoman Pemberian Gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa). Seseorang yang mendapat gelar doctor honoris causa tidak serta-merta bisa mendapat izin resmi sebagai akademisi maupun praktisi di bidang tersebut.
Reply
- 3 minggu
Pryadi Satriana
Testimoni - yg bisa diverifikasi dan disertai data pendukung yg valid - bisa dipandang sebagai 'evidence' (bukti) akan kepakaran drh. Yuda dalam menangani 'pasien'. Menurut saya pribadi, itu lebih menunjukkan kepakaran drh. Yuda dibandingkan artikel ilmiah yg muncul di jurnal 'Nature' sekalipun. Mengapa? Isi artikel di jurnal berisi pemikiran ilmiah yg didukung oleh riset, tapi 'testimoni' yg bisa diverifikasi & didukung oleh data yg valid justru 'telah menunjukkan' penerapan pemikiran ilmiah yg muncul di jurnal. Kepakaran drh. Yuda di bidang biologi molekuler telah diakui dunia melalui keikutsertaan beliau dlm 'kloning anjing' yg terkenal itu. Jadi, mestinya - lagi2 menurut saya - drh. Yuda bisa dianugerahi gelar doktor HC berdasarkan banyaknya testimoni akan keberhasilan beliau menangani 'pasien'. Tentu ada dasar ilmiah & prosedur ilmiah yg dilakukan drh. Yuda dalam 'menangani pasien' walaupun itu tidak disebutkan dalam tulisan Pak DI. Ilmuwan sejati seperti drh. Yuda sudah terbiasa berpikir secara ilmiah & mengukuti 'prosedur ilmiah' - dalam artian yg luas - dalam menjalankan profesi - sbg dokter hewan - maupun praktik keilmuan sbg 'praktisi stem cell'. Please CMIIW. Salam. Rahayu.
Reply
- 3 minggu
Pryadi Satriana
'Rifda' artinya 'memberi', dan itu sesuai dg kiprah beliau yg 'memberi' dg 'memberdayakan masyarakat kurang beruntung'. 'Aura positif' terlihat dari wajah & senyum beliau, yg membuat penasaran sebagian jamaah Disway. Maklum, beliau masih tampak 'fotogenik' di foto walaupun telah merayakan ultah ke 57 bulan Mei lalu, tanggalnya: rahasia. Selamat berkarya terus, Bu Rifda. Selamat, Bu Rifda telah berhasil 'menjinakkan' Pak Dahlan. Salam. Rahayu.
Reply- 3 minggu
Pryadi Satriana
Eh, itu foto th 2014, jadi Bu Rifda waktu itu 49 th. Gpp, foto sekarang ndhak banyak berubah, kok. Salam. Rahayu.
Reply
- 3 minggu
Jimmy Marta
Perusuh ada yg mahir mantun/ Nyolek dan juga merousting/ Sungguh indah di akhir tahun/ Ke agrinex kita travelling
Reply- 3 minggu
Jimmy Marta
Bunga mawar pohonnya berduri/ Hati hati dengan si putri malu. Jenis pohon berduri...
Reply
- 3 minggu
Leong putu
Ada kodok dimakan ular / Ada cacing dimakan ayam / . Sungguh kasihan si kodok dan cacing /
Reply
- 3 minggu
Yuli Triyono
Hari libur pergi ke Pantai Marina / Pulangnya membeli ikan teri / Jadi penasaran pengin tahu wajah Rifda Ammarina / Yang kata Pak Di dia 5i.
Reply
- 3 minggu
Rihlatul Ulfa
Keseruan suatu topik tulisan, bisa dilihat dari seberapa banyak komentar yg masuk.
Reply
- 3 minggu
Yuli Triyono
Hari libur pergi ke Pantai Marina / Pulangnya membeli ikan teri / Jadi penasaran pengin tahun wajah Rifda Ammarina / Yang kata Pak DI dia 5i.
Reply- 3 minggu
Amat Kasela
Pergi berlayar ke Laut Banda Laut Banda banyak ikannya Pak Yuli penasaran Bu Rifda Tapi saya penasaran anaknya
Reply
- 3 minggu
Muh Nursalim
saya tidak tau bagimana perjanjian antara PT LII dengan pemda di Maluku, tetapi dari kasus pelelangan ini sebaiknya pemda ambil kembali saja pulau2 itu. Kelola sendiri lebih baik daripada investor yang kurang menjaga NKRI. Di mana-mana orang teriak NKRI harga mati kok puluhan pulau dilelang di luar negeri.
Reply
- 3 minggu
Zakaria Chen fu
Kenapa ya kalau pengusaha wanita jika sudah sukses dibisnisnyi selalu memikirkan masalah lingkungan atau sosial masyarakat disekitarnyi,sperti bu rifda ini dan bu susi
Reply
- 3 minggu
Rizky Dwinanto
Seharusnya pulau widi wada wudu dan negara indo indi indu dikelola oleh orang-orang yang tak memiliki ketamakan seperti Ibu Rifda.
Reply- 3 minggu
Legeg Sunda
Rizqi,seperti raper saja,tanfa tanda baca. Jadi salah makna. Dah.
Reply
- 3 minggu
mzarifin umarzain
Saya kira bu Rifda tidak tamak, tapi peduli pd lingkungan, mau mensejahterakan rakyat, semampu nya.
Reply
- 3 minggu
Leong putu
Golek iwak numpak Gletek / Numpak Gletek diuber Asu / Jeketek dijak nang Agrinek / Nang Agrinek iku janji palsu / ... 365_mantun gletek
Reply- 3 minggu
Leong putu
Welas asih sifat sang putri / Bicaranya ramah gayanya santun / Yeess terimakasih buat Pak Pryadi / Karena sudah ikut berpantun./ .. #Sehat selalu.. Salam
Reply
- 3 minggu
Pryadi Satriana
Leong Putu dikejar anjing/ Dikejar anjing ambil belati/ Leong Putu mengejar anjing/ Anjing lari takut digulai. #edisi-kejar-mengejar#
Reply
- 3 minggu
Leong putu
Saat Nyepi ada ogoh ogoh / Dayang² pakai sepatu / Ho oh Ho oh./ Memang selalu begitu /
Reply
- 3 minggu
Jimmy Marta
Bolos kerja karena malas/ Alasan mau nyari makan/ Pak bos sukanya janji lepas/ Makanya bilang kapan kapan
Reply
- 3 minggu
Leong putu
Mau bolos beli sepatu / Beli sepatu nomor tiga tuju / Pak Boss biasa begitu / Macam cerita Riau satu /
Reply
- 3 minggu
Jimmy Marta
Mo mbolos takut pak guru/ Sangsi nya berdiri dg kaki satu/ Kalo pak bos janji nya palsu/ Nanti tak kasih alamat palsu #undangan nyasar.
Reply
- 3 minggu
Jimmy Marta
Pengelolaan kepulauan Widi akan segera beralih tangan. Bukan hasil lelang sotheby's, tp keputusan Bupati HalSel. LII dianggap tak becus. Sudah diberi konsesi tp gk ada aksi. Bu Rifda Ammarina akan segera berbuat nyata. Membangun kampung halamannya. Dalam waktu tidak berapa lama di widi akan ada Agrinex II. Bagi yang gk terima undangan ke Agrinex banten jangan berkecil hati. Akan ada travelling berikut, Agrinex II widi yg lebih aduhai.
Reply
- 3 minggu
Amat Kasela
Klean para perusuh yang mo ikut ke Agrinex udah punya kaos Disway blom? Klo mo ikut pesen kaos Disway dulu. Saya dah punya satu, warna hitam. Wkwkwkwk
Reply- 3 minggu
Jimmy Marta
Beli ikan keranjang rotan/ Lalu dimasak makan bersama/ Ini bukan sembarang undangan/ Disitu ada nama pengantinnya --salah lihat...
Reply
- 3 minggu
Amat Kasela
Keris pusaka kelok sembilan/ Lambang di dada lima bersegi/ Apalah arti sebuah undangan/ Jikalau pergi biaya sendiri #NungguinTiketGratis
Reply
- 3 minggu
Jimmy Marta
Tomat dijual sijanda muda/ Beli delapan dp sembilan/ Amat baru punya kaosnya/ Di saya undangan dah ditangan
Reply
- 3 minggu
Leong putu
Banyak makan namun sembelit / Duduk gak enak apalagi berdiri / Pak Dahlan kelihatannya pelit / Kalau pergi selalu sendiri /
Reply
- 3 minggu
Amat Kasela
Ikan berenang ke seberang pulau/ Ombak mendebur ke bibir pantai/ Kalau traktiran saya pun mau/ Kita minta sama bos Disway
Reply
- 3 minggu
Leong putu
Naik traktor lanjut odong odong / .... ... Traktir doooong /
Reply
- 3 minggu
Amat Kasela
Hufffffft Syulitnya login. Hapus chache, hapus history, pasang beberapa peramban, gonta ganti peramban, lewat hape, lewat lewat laptop. Akhirnya, bisa komen lagi via hape & Mozilla Firefox
Reply- 3 minggu
Warung Faiz
Memang sulit loginnya,saya harus beberapa kali restart hp baru bisa login..
Reply
- 3 minggu
Amat Kasela
Ikan berenang ke seberang pulau/ Ombak mendebur ke bibir pantai/ Kalau traktiran saya pun mau/ Kita minta sama bos Disway
Reply
- 3 minggu
Leong putu
Daun Sugi buah tomat/ .. .... Selamat pagi [email protected]
Reply
- 3 minggu
Dacoll Bns
Lelang adalah bisnis orang kaya untuk orang kaya, tidak ada nilai 'sosial' di dalamnya. Penilaian harga atau nilai suatu barang juga sangat subjektif, tergantung pemain yg ada di belakang barang tersebut siapa dan ada kesepakatan apa dengan balai lelangnya. Masih ingat kasus koin antik di US medio 80-an ?? Pelakunya sampai dilaporkan dan setelah diselidiki ternyata pelaku berkonspirasi dengan penilai di balai lelang untuk mengatrol harga koin tsb. Dan orang yang sama terlibat juga pada kasus lelang kartrid Video Game Super Mario Brothers 3 senilai 1,5 Milliar dollar tahun 2021 kemarin, ada video dari Channel Youtube Karl Jobst yg membahas fenomena menarik dari bisnis lelang Video game tsb dan menemukan koneksi dengan kasus koin antik di tahun 80 -an
Reply
- 3 minggu
ahmad faqih
Generasi Widi menenggelamkan kemenangan Argentina & Prancis. Tp itu sepadan bila tawaran ke agrinex bener² direalisasikan. #SayaDaftarAbah
Reply
- 3 minggu
Mirza Mirwan
Ternyata Sotheby's menunda pembukaan lelang menjadi tgl. 24 Desember. Para penawar (bidder) harus menyerahkan deposit US$100.000 (setara Rp1,5miliar) dan diimbau untuk "membeli saham(PT LII)" -- dalam tanda petik, lho -- sebanyak-banyaknya. Mengapa harus lewat Sotheby's? Di Indonesia 'kan banyak orang yang punya duit trilunan. Mengapa tidak mencari investor di dalam negeri saja?. Dilihat dari deskripsi tentang gugusan Widi, juga masterplan yang disodorkan PT LII, harusnya banyak pengusaha +62 yang tertarik. Tetapi masalahnya, waini, dalam rapat yang diadakan Kemenko Polhukam bersama kementerian/lembaga, juga dihadiri PT LII, Menteri Mahfud MD telah memerintahkan agar MoU pengelolaan Widi sebagai kawasan ekowisata antara Pemprov Maluku Utara dan Pemkab Halmahera Selatan dengan PT LII dicabut. Banyak alasan untuk mencabutnya. Salah satunya, PT LII belum mengantongi PKKPRL dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, d.h.i. Direktorat Jenderal Pemanfaatan Ruang Laut. Tanpa PKKPRL, sekadar membuat bedeng saja PT LII tak diperbolehkan. Alih-alih membangun villa. Untunglah, saya belum terlanjur mentransfer US$100.000 ke Sotheby's. Karena hanya punya Rp100.000.
Reply- 3 minggu
Liam Then
Kenapa ijin konsesi yang belum "diapa-apain" boleh di perdagangkan? Memangnya tidak dilarang UU?
Reply
- 3 minggu
yea aina
Mongomong kantongin ijin PKKPRL, bisa-bisa keputusan rapat Menkopolhukam bisa batal oleh rapat menkomarinves hehehe. Dan Pak @MM masih bisa ikut lelang yang diundur 10 hari itu.
Reply
- 3 minggu
Fiona Handoko
bung mirza, jadi ingat jaman presiden autopilot. banyak perusahaan hanya dagang ijin konsesi, terutama konsesi jalan tol
Reply
- 3 minggu
Wahyudi Kando
Pas Baja "Sepeninggal Suaminya" pikiran saya jadi....Dato DI Suka Buat Pembaca CHD Bingung Penasaran...Soale Bu Rifda Pengusaha Muda Cantiknya 5i, energik Cerdas....Jadi pengen ikut ke kebun Agrinex heheheh
Reply
- 3 minggu
Jimmy Marta
Bagi perusuh yg jauh dari banten, dan seberang pulau undangan abah pasti diterima dg senang hati. Gk masalah jk nantinya semua biaya tranportasi dan akomodasi diganti setelah nyampe lokasi. Yg begini kan gampang. Tinggal nyari bandar, ntar jg akan dibalikin plus ole2 buah dari Agrinex... #jakasembungngarep
Reply- 3 minggu
Leong putu
Hahaha....gpp [email protected] Nanti bisa kenalan sama Pak Pry, mungkin juga Mas KS, atau [email protected]
Reply
- 3 minggu
Jimmy Marta
Wkwk.... hanya ada bbrp yg masuk... Saya pun undur diri jd panitia. Capek ngurusin tp gk masuk kriteria...haha...
Reply
- 3 minggu
Leong putu
Harus dibedakan antara Perusuh Disway dan Komentator perusuh. Kalau perusuh Disway itu : komentator disway yang sak enak udelnya kalau komen. Selengek'an. Lebih sering tidak sesuai isi artikel. Selalu "rusuh" atau rame. Gak peduli artikel duka atau serius tetap saja guyon selengek'an. Komentator yg punya "dunianya" sendiri di disway. Kalau komentator perusuh : komentator yang yiyirin tulisannya Pak Bos terus²an.... Wkwkwk... Makanya perlu "dijinakkan". Mungik Pak Bos dah mulai gerah "dinyiyirin" terus... Wkwkwkwk...
Reply
- 3 minggu
yea aina
Kita tunggu koordinasi selanjutnya saja Bli @Leong. Semoga niat baik Pak Bos "menjinakkan" komentator perusuh berikut jamaahnya, bisa terlaksana.
Reply
- 3 minggu
Leong putu
Uang saku USD 150 /hari itu pakai uang monopoli bukan ? ... #kepojuga.
Reply
- 3 minggu
yea aina
Assiaap... Pak Bos Jimmy, selaku Ketua panitia kopdar jamaah CHD di Agrinex.
Reply
- 3 minggu
Jimmy Marta
Info terakhir, semua BDD. Panitia hanya membantu dg uang saku. USD 150/hari.
Reply
- 3 minggu
yea aina
Sayangnya, Pak Bos "mengajak " kopdar di Agrinex saja. Semua biaya transmodasi BDD alias bayar dewe-dewe he he he. Kecuali ada bandar nan baik hati berminat mensponsori acara ini. #jakangarep
Reply
- 3 minggu
thamrindahlan
[24] Riwayat perjalanan Rifda bisa meng inspirasi pengusaha muda. Bisnis dilandasi kejujuran insha Allah berkah. Memberi manfaat sebesar besarnya untuk rakyat miskin membutuhkan. Berita gembira disebut sukaria komentator disway.id. mohon informasi waktunya agar kami bisa hadir bersama Abah di perkebunan Ibu Rifda. Sudah lama sekali niat kopdar komentator jabodetabek. Semoga terwujud. Amin.
Reply
- 3 minggu
Budi Utomo
Saya bukan perusuh dan saya tertarik ke Agrinex. Saya paling senang petik buah langsung dari kebunnya. Perlu modal berapa ya kesana ?
Reply- 3 minggu
Gianto Kwee
Saya ingin bertemu para "Perusuh" dan siap diundang ! Panitia nya pak Pry ?
Reply
- 3 minggu
Leong putu
Selamat Pagi [email protected] Utomo Sehat selalu ....
Reply
- 3 minggu
mz arifinuz
Pimpinan koran bulanan mahasiswa IPB, almachuum pak Albar Azir, pernah ngundang koran bulanan mahasiswa ITT Bandung, untuk tukar pikiran, tahun 1977. Sekedar kenangan dg IPB. IPB kini dipimpin oleh saudara sepupu saya: pak Arief Satria. Semoga sukses selalu, berbarokah.
Reply
- 3 minggu
Leong putu
Punten Bah....Perusuh tulen sudah hampir punah. Tinggal tersisa beberapa, ada yang merangkap jadi komentator. Semua gara-gara Rumah Baru / Disway.id. Keluhannya : 1. Sulit ligin 2. Komen ribet, setelah komen gak bisa balik ke kolom komentar lagi. 3. Urutan komen reply formatnya gak asik dan tidak ada lagi jejak kita mereply komen siapa. 4. Pembatasan karakter.
Reply- 3 minggu
Leong putu
Hmmmmm.... Mbahe perusuh arang² biyanget komene.... ... Mbah Mars sehat ?
Reply
- 3 minggu
Mbah Mars
Perusuh yg masih tersisa perlu dilestarikan keberadaannya. Begitu Om ?
Reply
- 3 minggu
Ulil Abshor
Daftar Bah, ke Agrinex
Reply
- 3 minggu
Mohammad Irbabullubab
Kalau tidak mbaca disway sy jiga ora ngerti kepulauan widi, cuman mau widi pulau mau widi vierratale yo bakalan ora iso ndelok... Maahaalll...hehehehhe Semoga nantinya iso nduwe rejeki buat datang, setidaknya ada campur tangan dari pemerintah untuk membuat lebih terjangkau pariwisata kita, dengan ribuan pulau yang begitu indah tapi peringkat pariwisata e kalah dengan malaysia, thailand, singapura ini sungguh menyedihkan..
Reply
- 3 minggu
Membo Warno
Mau marah, ingat ini Kamis (bukan riya', saya hanya terus berusaha mencontoh Nabi, semampu saya). Komentator ya, tapi perusuh & 'jinak'... apa ada komen dan komentator yg masuk kualifikasi carnivora di CHD ? Pasti semua berusia "selembut" mungkin agar bisa masuk pilihan p.Dahlan. Saya pun demikian, nggak nolak bila diajak ke tempat mbak Rifda... cuci mata dan cuci mulut. Memandang mbak Rifda sambil menikmati buah tropis oouww.... pasti tiada tara. Tapi carnivora makan buah? (Maaf, ngelantur karena kurang tidur, nonton bola terus sih,....)
Reply
- 3 minggu
DeniK
80 TAHUN cerdiknya investor Tiongkok berhasil menggusur investor Jepang di proyek kereta cepat dengan cara banting harga. Setelah menang tender baru harga aslinya di keluarkan. Yang Bungul siapa coba !
Reply- 3 minggu
mz arifinuz
Hobby: ditipu.
Reply
- 3 minggu
Jo Neka
Selamat buat fans Prancis
Reply- 3 minggu
Leong putu
Pagi Pak Jo ... Selamat pagi semua.
Reply
- 3 minggu
Marilah membuat kerusuhan di sini, di CHD, di Disway ini .. agar apa? Agar bisa diajak oleh Abah ke Agrinex, karena apa? Karena Abah takut ke Agrinex sendirian, takut Ama siapa? Takut Ama Bu Dahlan .. kenapa? Karena si Rifda cantik nya 5i ... Hehehe Salam hormat dari Lombok
Reply- 3 minggu
ra tepak pol
setuju saya daftar ikut ke agrinex
Reply
- 3 minggu
Otong Sutisna
Wah.... CHD hoak, sudah 43 menit yg lalu tayang artikel ini .. padahal tadi sy liat jam 04.30 belum muncul
Reply- 3 minggu
Leong putu
Mungkin disway pakai paket data super hemat. Admin pencet send pukul 04.00 tapi muncul di web 04.30.
Reply
- 3 minggu
ra tepak pol
hehehe tepat jam 04.00 WDI bukan WIB dipublikasikan... atau WIBnya singkatan lain
Reply
- 3 minggu
Otong Sutisna
Apa tayang nya di alam gaib dulu ya...
Reply
- 3 minggu
mzarifin umarzain
4. 04.37.
Reply- 3 minggu
Leong putu
@Abah MZ.. Mungkin sudah ada Abah..tapi dananya yang tidak cukup.
Reply
- 3 minggu
Leong putu
@Om Jimmy.... Hahaha...begitulah kira² kalau perusuh mencoba komen serius....isinya jadi kacau...wkwk
Reply
- 3 minggu
mzarifin umarzain
Pak LP, UU ttg pemeliharaan faqir miskin apa belum ada? UU sebagai tafsir tunggal UUD.
Reply
- 3 minggu
Jimmy Marta
@bli LP. Bener2 out of the box. Mantab poll.
Reply
- 3 minggu
Leong putu
Punten Abah MZ... Mungkin tafsir kita berbeda dengan pemerintah prihal fakir miskin dipelihara negara. Kita menerjemahkan kalimat begini : fakir miskin dipelihara dengan cara dijamin terpenuhinya segala kebutuhan pokok si fakir miskin. Tapi pemerintah mungkin terjemahannya lain. Mungkin, bagi pemerintah dipelihara itu seperti badak dipelihara agar tidak punah. Nah... Begitu juga fakir miskin, dipelihara agar tidak punah. Agar tetap ada. Bisa dipakai mainan politik saat kampanye. Bisa dipakai untuk mengadakan proyek. Kalau fakir miskin sudah tdk ada. Nti gak ada lagi proyek. Terus, politikus bakal obral janji ke siapa ?
Reply
- 3 minggu
mz arifinuz
*Hati nya teriris-iris. "Kemiskinan desa ini luar biasa parah nya." kata Rifda.# Faqir miskin dipelihara negara. UUD. Harus dijamin kebutuhan pokok nya: pangan, sehat, rumah. Berapa % faqir miskin, proletar, marhaen, yg belum tuntas dijamin negara? Kapan bisa tuntas. Tak ada lagi yg kelaparan? Tak ada lagi yg mati karena tak bisa berobat, dirawat di rumah sakit/ rumah sehat? Tak ada lagi gelandangan, tuna wisma?