Apakah gangguan tidur dapat menurunkan berat badan?

Salah satu pertanyaan tentang begadang yang kerap diajukan, yaitu apakah begadang bisa menurunkan berat badan? Banyak orang selama ini mengasosiasikan tidur malam dengan kondisi tubuh yang tidak fit sehingga munculah asumsi bahwa begadang bisa bikin kurus. Namun, kenyataan yang sebenarnya tidak demikian.

Kurang tidur atau kebiasaan tidur yang tidak ideal seperti begadang memang dapat memengaruhi kesehatan dan berat badan. Akan tetapi, faktanya tidak seperti yang selama ini diasumsikan banyak orang. Begadang bukanlah cara yang tepat untuk menurunkan berat badan.

Jika harus menjawab pertanyaan apakah begadang bisa menurunkan berat badan, jawaban singkatnya adalah tidak. Sebab, belum ada penelitian yang dapat membuktikannya hingga saat ini.

Berbagai penelitian tentang kurang tidur dan kaitannya dengan berat badan bahkan cenderung memberikan hasil sebaliknya, yakni begadang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko obesitas.

Berikut adalah beberapa fakta yang membantah asumsi bahwa begadang bisa bikin kurus.

1. Penurunan waktu tidur berbanding lurus dengan peningkatan risiko obesitas

Dilansir dari Sleep Foundation, warga Amerika Serikat cenderung mengalami penurunan jumlah waktu tidur seiring berjalannya waktu.

Di waktu yang bersamaan, rata-rata indeks massa tubuh (BMI) mereka malah mengalami peningkatan, begitu juga dengan tingkat obesitas yang ikut naik. Maka dari itu, dari data ini bisa disimpulkan bahwa pernyataan begadang bisa bikin kurus tidak tepat.

2. Pembakaran kalori dan nafsu makan meningkat

Jika ditanya apakah begadang bisa menurunkan berat badan, jawabannya mungkin bisa ditemukan dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Proceedings of National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS).

Berdasarkan penelitian tersebut, begadang memang dapat membuat metabolisme tetap aktif dan membakar lebih banyak kalori (hingga 111 kalori). Namun, di sisi lain, selera makan peserta penelitian yang begadang (tidur hanya 5 jam) menjadi lebih besar dan membuat mereka menjadi makan berlebihan.

Pada akhirnya, kondisi ini cenderung membuat peserta penelitian yang begadang mengalami kenaikan berat badan dengan rata-rata 0,9 kg dalam satu pekan.

3. Perubahan selera makanan

Dilansir dari New York Times, kurang tidur tidak hanya memicu peningkatan selera makan, tetapi juga adanya perubahan selera makanan yang dikonsumsi.

Orang-orang kurang tidur tidak hanya makan lebih banyak, tetapi juga cenderung mengonsumsi makanan tinggi kalori dan karbohidrat secara berlebihan.

Kondisi ini tentunya dapat mendorong kenaikan berat badan. Sehingga, pertanyaan apakah tidur larut malam bisa menurunkan berat badan bisa Anda jawab dengan ‘tidak’.

4. Perubahan pola makan

Masih dari New York Times, orang yang kurang tidur juga dapat mengalami perubahan pola makan. Mereka menjadi lebih sedikit makan saat sarapan, tapi makan lebih banyak setelah makan malam.

Asupan kalori dari camilan yang dikonsumsi setelah makan malam bahkan jumlahnya bisa lebih besar dari waktu makan lainnya.

Baca Juga

  • Manfaat Diet untuk Tubuh Sehat, Tak Sekadar Soal Penampilan
  • Akibat Kurang Tidur pada Tubuh yang Perlu Diwaspadai dan Cara Menghindarinya
  • Penyebab Ngantuk Saat Puasa dan Cara Menghilangkannya, Agar Bugar Seharian!

Beberapa bukti di atas seharusnya bisa menjawab pertanyaan apakah begadang bisa menurunkan berat badan. Sebaliknya, Anda bisa menemukan berbagai bukti ilmiah mengenai kaitan positif antara cukup tidur dan berat badan sehat.

Mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam merupakan bagian penting saat Anda berencana untuk menurunkan berat badan. Sebab, tidur yang cukup dapat mencegah gangguan metabolisme dan dorongan makan berlebihan.

Untuk mendukung rencana menurunkan berat badan Anda, berikut adalah beberapa hal terkait tidur yang bisa Anda praktikkan.

  • Pertahankan jadwal tidur yang teratur
  • Tidur di ruangan gelap
  • Hindari makan dekat dengan jam tidur Anda
  • Tidur lebih cepat dan jangan begadang .

Dampak begadang pada kesehatan tubuh

Begadang justru meningkatkan risiko obesitas

Selain kenaikan berat badan, begadang juga dapat memberikan efek buruk lainnya pada tubuh. Begadang dapat menyebabkan tubuh merasa letih dan lesu karena kurang beristirahat, serta membuat tubuh lebih rentan terhadap berbagai penyakit.

Kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko berbagai kondisi medis yang serius. Efek samping begadang yang menyebabkan obesitas, juga dapat meningkatkan risiko penyakit-penyakit berbahaya lainnya yang perlu diwaspadai.

Beberapa contoh penyakit yang bisa dipicu oleh kebiasaan begadang adalah penyakit jantung koroner dan diabetes.

Dilansir dari New York Times, sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang sebelumnya terbiasa tidur 8,5 jam sehari kemudian berubah menjadi 4,5 jam, mengalami penurunan sensitivitas insulin. Perubahan metabolik ini memiliki kaitan dengan penyakit diabetes dan obesitas.

Pada akhirnya, penyakit-penyakit tersebut dapat memperpendek harapan hidup Anda. Maka dari itu, sebaiknya penuhi kebutuhan tidur Anda secara mencukupi. Idealnya tidur selama 8-9 jam sehari dapat membantu memperbaiki metabolisme dan kesehatan Anda secara keseluruhan.

Dari berbagai fakta di atas, Anda tentu bisa menyimpulkan jawaban dari apakah begadang bisa bikin kurus atau tidak. Tidur merupakan bagian penting dari menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, Anda perlu berusaha untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap malamnya.

Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.

Apakah orang yang kurang tidur bisa menurunkan berat badan?

Merangkum dari WebMD, kurang tidur bisa menurunkan metabolisme tubuh serta menaikkan berat badan. Para peneliti menemukan bahwa pelaku diet yang mengurangi waktu tidurnya selama 14 hari membuat jumlah berat badan yang hilang dari lemak turun 55%, meskipun kalori yang diasup dalam jumlah sama.

Hal apa saja yang bikin kurus?

Mau cepat kurus?.
Pastikan tetap sarapan. ... .
2. Jangan ada "cheat day. ... .
Makan makanan penutup dengan garp. ... .
4. Tidur cukup. ... .
Sering membaca hal-hal positif. ... .
6. Ngemil setelah makan siang. ... .
7. Pakai jeans saat bepergian. ... .
8. Rutin menimbang berat badan..

Apakah pola tidur mempengaruhi berat badan?

TEMPO.CO, Jakarta - Tidur menjadi faktor yang mempengaruhi berat badan. Durasi tidur berhubungan dengan metabolisme. Mengutip Mayo Clinic,orang dewasa yang hanya tidur 4 jam saat malam akan meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan, khususnya makanan padat kalori dan tinggi karbohidrat.

Apakah Stres bisa menurunkan berat badan?

Adrenalin dapat menyebabkan perubahan cara kerja tubuh karena membuat detak jantung dan pernapasan menjadi lebih cepat. Kondisi ini meningkatkan pembakaran kalori serta mengubah cara kerja usus dalam mencerna makanan dan mengubah glukosa darah yang dapat berujung pada penurunan berat badan.