Apakah Boleh shalat tarawih jam 1 malam

Salat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah di bulan Ramadhan yang dikerjakan usai salat isya. Jumlah rakaat salat tarawih terbagi menjadi dua, 8 rakaat dengan ditutup 3 witir atau 20 rakaat dengan 3 witir. Salat malam yang dikerjakan saat Ramadhan akan diganjar pahala berlipat ganda sehingga barang siapa meninggalkan maka akan mengalami kerugian. Rasulullah Bersabda, 

"Barang siapa yang salat malam di bulan Ramadhan dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Namun masih banyak umat muslim yang terlewat untuk melaksanakan salat tarawih dengan dalih terjebak macet, pekerjaan menumpuk hingga tak sengaja tertidur selepas bekerja. Lalu bolehkan salat tarawih dikerjakan tengah malam atau terdapat jeda panjang dengan salat isya?

Para ulama berbeda pendapat mengenai hal tersebut, Syaikh Sholih Al Munajjid pernah ditanya,

“Apakah boleh menunaikan shalat tarawih dua jam sebelum adzan shubuh atau semisal itu? Ataukah mesti mengerjakannya langsung setelah Isya’?”

Beliau menjawab bahwa diperbolehkan mengerjakan tarawih tengah malam karena Waktu shalat tarawih adalah setelah shalat Isya hingga terbit fajar. 

Pendapat lain mengatakan bahwa mengakhirkan salat tarawih tidak dianjurkan karena tidak sesuai dengan kebiasaan sahabat terdahulu. Syaikh Shalih Fauzan menunda salat tarawih usai salat isya bertentangan kebiasaan yang sudah berjalan. 

Ibnu Qudamah dalam Al Mughni menyebutkan,

“Ada yang menanyakan pada Imam Ahmad: Bolehkah mengakhirkan shalat tarawih hingga akhir malam?”

لا , سُنَّةُ الْمُسْلِمِينَ أَحَبُّ إلَيَّ

Tidak. Sunnah kaum muslimin (di masa ‘Umar) lebih aku sukai,” jawab Imam Ahmad. [Sejak masa ‘Umar shalat tarawih biasa dilaksanakan di awal malam. Inilah yang berlaku dari masa ke masa.

Tidak ada pendapat yang sampai mengharamkan terkait mengakhirkan salat tarawih hingga tengah malam. Namun, lebih baik tarawih dilaksanakan langsung selepas isya untuk meraih keutamaannya. Jika memang tidak ada uzur syar'i maka salat tarawih lebih baik dilaksanakan segera selepas isya.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa shalat tarawih di sebagian tempat terkadadang di bagi menjadi 2 gelombang. Gelombang pertama dilakukan di awal malam yaitu setelah shalat isya bersama imam dan gelombang kedua dilakukan pada tengah malam (umumnya jam 2-3 malam sampai menjelang waktu sahur). Pelaksanaan dua gelombang ini umumnya diadakan pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Mengapa Rasulullah Tidak Tarawih Berjamaah Sebulan Penuh?

Sebagian kaum muslimin ada yang berkata:
“Saya lebih baik shalat tarawih gelombang kedua malam saja, ini lebih baik dan lebih afdhal.”

Sebagian menyangka bahwa shalat tarawih di akhir malam (gelombang kedua) lebih baik daripada shalat tarawih di awal malam bersama imam (gelombang pertama). Pendapat terkuat –wallahu a’lam– bahwa shalat tarawih di awal malam bersama imam lebih baik, karena ini yang biasa dilakukan oleh para salaf sejak dahulu.

Syaikh Shalih Al-Fauzan menjelaskan hal tersebut, beliau berkata:

أما صلاة التراويح؛ فإنه سنة مؤكدة، وفعلها بعد صلاة العشاء وراتبتها مباشرة، هذا هو الذي عليه عمل المسلمين .أما تأخيرها كما يقول السائل إلى وقت آخر، ثم يأتون إلى المسجد ويصلون التراويح؛ فهذا خلاف ما كان عليه العمل، والفقهاء يذكرون أنها تُفعل بعد صلاة العشاء وراتبتها، فلو أنهم أخروها؛ لا نقول أن هذا محرم، ولكنه خلاف ما كان عليه العمل، وهي تفعل أول الليل

“Adapun shalat tarawih, hukumnya adalah sunnah muakkadah (ditekankan). Waktu pelaksanaannya LANGSUNG SETELAH SHALAT ISYA dan setelah shalat rawatibnya (shalat ba’diyah isya). Inilah yang diamalkan oleh kaum muslimin.

Adapun mengakhirkannya (diakhir malam) sebagaimana yang ditanya oleh penanya, kemudian mereka mendatangi masjid dan shalat tarawih di akhir malam, maka hal ini tidak sesuai dengan yang diamalkan (para salaf & ulama). Para ahli ilmu (fuqaha) menyebutkan bahwa tarawih dilakukan setelah shalat isya dan rawatibnya (ba’diyyah isya).

Apabila mereka melakukan di akhir malam, kami tidak mengatakan hukumnya adalah haram, akan tetapi tidak sesuai yang diamalkan (para salaf & ulama), karena shalat tarawih dilakukan di awal malam.” [Majmu’ Fatawa syaikh Al-Fauzan 2/434]

Baca Juga: Ketika Tertinggal Shalat Tarawih

Perlu diketahui bahwa yang menjadi pembahasan kita adalah “afdhaliyyah” yaitu mana yang lebih baik, sehingga tidak tidak perlu kita saling mencela atau menyindir mereka yang memilih shalat tarawih di awal malam atau di akhir malam.

Shalat tarawih adalah shalat malam di bulan Ramadhan. Sebagaimana kita ketahui bahwa shalat malam itu tidak ada batasan raka’atnya, sehingga boleh saja seseorang shalat kembali di akhir malam setelah shalat di awal malam bersama imam. Shalat tarawih dua gelombang pun diperbolehkan sebagaimana penjelasan dewan fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah berikut:

ﻻ ﺑﺄﺱ ﺃﻥ ﻳﺰﻳﺪ ﻓﻲ ﻋﺪﺩ ﺍﻟﺮﻛﻌﺎﺕ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺸﺮ ﺍﻷﻭﺍﺧﺮ ﻋﻦ ﻋﺪﺩﻫﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺸﺮﻳﻦ ﺍﻷﻭﻝ ﻭﻳﻘﺴﻤﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﻗﺴﻤﻴﻦ : ﻗﺴﻤﺎ ﻳﺼﻠﻴﻪ ﻓﻲ ﺃﻭﻝ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﻭﻳﺨﻔﻔﻪ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﺗﺮﺍﻭﻳﺢ ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺸﺮﻳﻦ ﺍﻷﻭﻝ ، ﻭﻗﺴﻤﺎ ﻳﺼﻠﻴﻪ ﻓﻲ ﺁﺧﺮ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﻭﻳﻄﻴﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﺗﻬﺠﺪ ، ﻓﻘﺪ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﺠﺘﻬﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺸﺮ ﺍﻷﻭﺍﺧﺮ ﻣﺎ ﻻ ﻳﺠﺘﻬﺪ ﻓﻲ ﻏﻴﺮﻫﺎ

“Tidak mengapa jumlah raka’at shalat tarawih ditambah pada 10 akhir (Ramadhan) dan dibagi menjadi dua gelombang: gelombang pertama shalat pada awal malam dan diringankan (pendek bacaan) sebagaimana pada 20 hari awal dan gelombang kedua pada akhir malam dan diperpanjang bacaannya sebagai shalat tahajjud. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh shalat pada 10 akhir Ramadhan dibandingkan selain waktu tersebut.” [Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah 6/82]

Baca Juga: Keutamaan Shalat Tarawih

Al Qadhi ‘Iyadh juga menjelaskan bahwa shalat malam itu (termasuk tarawih) tidak ada batasan tertentu jumlahnya. Beliau mengatakan:

ﻭﻻ ﺧﻼﻑ ﺃﻧﻪ ﻟﻴﺲ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺣﺪ ﻻ ﻳﺰﺍﺩ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻻ ﻳﻨﻘﺺ ﻣﻨﻪ ، ﻭﺃﻥ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﻄﺎﻋﺎﺕ ﺍﻟﺘﻲ ﻛﻠﻤﺎ ﺯﺍﺩ ﻓﻴﻬﺎ ﺯﺍﺩ ﺍﻷﺟﺮ ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺍﻟﺨﻼﻑ ﻓﻲ ﻓﻌﻞ ﺍﻟﻨﺒﻲ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻭﻣﺎ ﺍﺧﺘﺎﺭﻩ ﻟﻨﻔﺴﻪ . ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ .

“Tidak ada perbedaan pendapat (di kalangan ulama) bahwa tidak ada batasan shalat malam, tidak ada aturan tidak boleh ditambah maupun dikurangi. Shalat malam adalah bentuk ketaatan yang apabila ditambah maka pahala juga bertambah. Yang menjadi perbedana pendapat adalah jumlah rakaat yang sering dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dipilih (disukai) oleh beliau shallallahu’alaihi wasallam untuk dirinya” [Syarh Muslim An-Nawawi]

Kesimpulan:

1. Shalat tarawih lebih baik dilakukan di awal malam setelah shalat isya dan setelah shalat ba’diyyah isya bersama imam

2. Shalat tarawih boleh dibagi menjadi dua gelombang, pertama di awal malam dan kedua di akhir malam

3. Jumlah raka’at shalat malam (tarawih) tidak ada batasannya, sehingga boleh saja seseorang shalat di awal malam bersama imam, kemudia ia shalat malam lagi di akhir malam.

Baca Juga:

Demikian semoga bermanfaat

@ Lombok, Pulau seribu masjid

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslim.or.id

🔍 Hadits Tentang Keluarga, Al Afuw Artinya, Uang Haram Harus Diapakan, Macam Macam Aliran Syiah, Apakah Boleh Sholat Isya Jam 3 Pagi

Bolehkah melaksanakan shalat tarawih sendiri di rumah pada jam 1 malam jelaskan?

"Barang siapa shalat tarawih bersama imam sampai selesai maka untuknya dicatat seperti beribadah semalam". Namun, bagi mereka yang sedang uzur, maka shalat tarawih tetap boleh dilakukan sendiri atau munfarid di rumah.

Jam sholat tarawih jam berapa?

Waktu mengerjakan Shalat Tarawih dimulai setelah shalat Isya sampai datangnya Subuh atau fajar. Sementara menurut pendapat mazhab Syafi'i, waktu tarawih sama seperti waktunya shalat witir, yaitu waktu di antara shalat Isya dan terbitnya fajar.

Apakah sholat tarawih bisa dilakukan tengah malam?

Menurut syariat adalah dimulai sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Menurut Syarah Fathal Qarib-Diskursus Ubudiyah karya Tim Pembukuan Mahad Al-Jamiah Al-Aly UIN Malang menjelaskan salat tarawih lebih utama dilakukan pada permulaan malam dan bukan di tengah malam.

Tarawih jam berapa sampai jam berapa?

Waktu salat tarawih setelah isya' hingga sebelum terbit fajar. Dapat dilakukan di awal waktu, dapat juga di tengah malam setelah tidur.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA