Apa yang harus dilakukan saat alergi skincare?

Lantas, bahan kimia apa saja yang dapat menimbulkan reaksi kulit setelah menggunakan kosmetik?

Paraben

Paraben adalah salah satu zat kimia yang paling sering ditemui dalam produk kosmetik, terutama lipstik. Anda mungkin dapat mengenalinya dengan methyl-, ethyl-, propyl-, dan parahydroxybenzoate.

Bagi Anda yang memiliki kulit sensitif tentu perlu berhati-hati dengan produk yang mengandung paraben. Penggunaan kosmetik yang mengandung paraben dapat menimbulkan reaksi alergi berupa dermatitis.

Kemunculan gejala alergi terkadang tidak terjadi dalam satu kali pemakaian. Namun, reaksi alergi dapat muncul akibat penggunaan kosmetik secara berulang-ulang.

Berikut ini beberapa produk yang sering menggunakan paraben sebagai bahan kimia utamanya:

  • foundation, bedak, dan concealer,
  • kosmetik untuk area mata, seperti eye-liner,
  • lipstik,
  • penghapus riasan wajah,
  • sunscreen (tabir surya), dan
  • losion dan krim pelembap kulit.

Benzoil peroksida

Alergi benzoil peroksida sebenarnya bukan hal yang umum terjadi. Hal ini dikarenakan tidak sedikit orang yang sulit membedakan gejala alergi dengan efek samping dari benzoil peroksida.

Menurut Food and Drugs Administration di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) terdapat 131 laporan reaksi alergi serius akibat benzoil peroksida dalam obat jerawat.

Laporan ini berasal dari konsumen dan produsen yang terjadi di tahun 1969 hingga Januari 2013. Pada umumnya, gejala alergi akan bertambah parah sampai penggunanya berhenti memakai obat atau kosmetik yang mengandung alergen.

Zat pewangi tertentu

Beberapa orang mungkin tidak sadar bahwa kosmetik yang mereka gunakan mengandung zat pewangi yang dapat menimbulkan sejumlah reaksi alergi. Faktanya, lebih dari 5000 wewangian yang berbeda terkandung dalam kosmetik dan skin care.

Sebagai contoh, zat pewangi yang ada di parfum, bedak, dan lipstik dapat menyebabkan alergi. Untuk menyebabkan reaksi alergi pada kulit, sejumlah kecil zat pewangi perlu menembus kulit dan menempel pada protein kulit.

Apabila hal ini terjadi, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi dan menganggap zat pewangi sebagai ancaman. Akibatnya, tubuh pun menunjukkan gejala alergi.

Beberapa jenis zat pewangi memang dapat langsung mengikat protein kulit. Namun, ada pula sebagian jenis wewangian yang perlu diubah terlebih dahulu secara kimiawi sebelum menempel pada protein kulit.

Transformasi ini terjadi pada kulit dan pewangi yang bereaksi. Sebagai contoh, saat terpapar udara, sinar matahari, atau bagian bawah kulit setelah bereaksi dengan enzim kulit.

Hal ini yang membuat zat pewangi pada kosmetik menjadi salah satu penyebab dermatitis kontak alergi yang cukup umum.

Bahan kimia lainnya

Selain beberapa senyawa kimia yang disebutkan di atas, ada zat lainnya yang dapat menimbulkan reaksi alergi, yaitu:

  • Oxybenzone,
  • 4-isopropyl-dibenzoylmetana,
  • PABA (asam para-aminobenzoic),
  • Ester,
  • Avobenzone, dan
  • Cinnamates.

Faktor risiko

Apa faktor yang meningkatkan risiko terkena alergi kosmetik?

Pada dasarnya, siapa saja dapat mengalami alergi terhadap kosmetik. Namun, ada sejumlah kelompok yang berisiko terkena alergi ini, di antaranya:

  • Wanita, karena produk kosmetik lebih banyak digunakan wanita dibanding pria.
  • Memiliki riwayat keluarga yang mengalami alergi kosmetik, terutama sunscreen.
  • Mempunyai kulit sensitif.
  • Penderita dermatitis atopik.
  • Menggunakan kosmetik atau skin care pada kulit yang rusak atau luka terbuka.

Perlu diingat bahwa tidak memiliki satupun faktor risiko yang disebutkan tidak berarti Anda terbebas dari alergi. Oleh sebab itu, Anda tetap perlu berhati-hati dalam memilih kosmetik dan skin care demi menghindari alergi.

Obat dan pengobatan

Apa saja obat dan perawatan alergi kosmetik?

Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam mengatasi alergi kosmetik adalah berhenti menggunakan produk tersebut ketika timbul reaksi alergi.

Anda mungkin kesulitan untuk memastikan produk mana yang menjadi penyebabnya, terutama ketika menggunakan beberapa produk.

Oleh sebab itu, cara terbaik dalam mengobati alergi kosmetik adalah berhenti memakai semua produk sampai reaksinya membaik. Umumnya, hal ini membutuhkan waktu sekitar satu minggu.

Berikut ini ada beberapa pilihan yang dapat digunakan sebagai obat alergi kulit untuk produk skin care, seperti lipstik, sunscreen, dan lainnya.

  • Krim dan salep steroid topikal ringan, seperti hidrokortison.
  • Antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri sekunder.
  • Krim cetomacrogol untuk melembapkan kulit yang kering.
  • Antihistamin.

Sebelum menggunakan obat-obatan yang disebutkan, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu ke dokter. Jika Anda menggunakan obat-obatan yang dijual bebas, pastikan ikuti aturan pakai.

Bagaimana mendiagnosis kondisi ini?

Alergi kosmetik biasanya dideteksi dengan melakukan tes tempel kulit (skin patch test).

Diagnosis mungkin akan melibatkan tes kulit alergi terhadap beberapa bahan kimia yang berbeda. Hal ini dikarenakan akan ada banyak zat kimia yang mungkin menjadi alergen dalam kosmetik.

Pengobatan rumahan

Perubahan gaya hidup apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi alergi kosmetik?

Selain konsumsi obat dan melakukan perawatan yang dianjurkan dokter, pengobatan rumahan tidak kalah penting untuk mengatasi alergi kosmetik. Berikut ini ada beberapa cara alami yang membantu meringankan gejala alergi, berdasarkan jenis kosmetik.

Alergi lipstik

  • Kompres bibir dengan es batu yang dibalut dengan kain selama beberapa menit.
  • Kompres area yang bengkak dengan kantung teh yang didinginkan di kulkas.
  • Oleskan lidah buaya yang membantu mengurangi pembengkakan.

Alergi kosmetik lainnya

  • Baca daftar kandungan produk kosmetik.
  • Oleskan sampel kosmetik yang baru dibeli di pergelangan tangan dan amati selama 1-2 hari.
  • Pilih produk yang mengandung sedikit bahan.
  • Cari produk yang berlabel hipoalergenik, bebas pewangi, dan non-komedogenik.

Bila memiliki pertanyaan, silakan konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat bagi Anda.

Apa yang dilakukan jika alergi skincare?

Lantas, Bagaimana Cara Mengatasi Gejala Alergi Kosmetik?.
Konsumsi Antihistamin. Antihistamin dapat mengurangi pembengkakan, kemerahan, dan gatal-gatal pada ruam dan gatal-gatal di wajah. ... .
Oleskan Pelembap. Pelembap alami seperti dari aloe vera dapat membantu melembapkan kulit kering dan mengurangi gatal. ... .
Kompres Dingin..

Berapa lama alergi skincare akan hilang?

Reaksinya rata-rata bisa terlihat pada 24 hingga 48 jam setelah penggunaan. Alergi kosmetik biasanya akan hilang dengan sendirinya, meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama dan terkadang memerlukan obat tertentu.

Apa ciri

Wajib Tahu!.
Terasa Gatal. Pernahkah kamu merasakan gatal di bagian pipi, hidung, atau dahi setelah menggunakan kosmetik tertentu? ... .
2. Ruam yang Tidak Biasa. ... .
3. Bibir Bengkak. ... .
4. Jerawat dan Komedo. ... .
Biduran atau Berbintik-bintik. ... .
6. Mata Iritasi..

Kapan reaksi alergi skincare muncul?

Reaksi alergi skincare bisa muncul secara langsung hingga beberapa jam kemudian setelah kamu menggunakan produk perawatan atau kecantikan tertentu. Namun sebenarnya, reaksi alergi ini bisa saja baru muncul setelah kamu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun menggunakan suatu produk tanpa masalah.