Apa yang dimaksud pakaian memenuhi syariat agama?

Busana muslimah adalah identitas kita yang mengaku beragama Islam dan beriman kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Busana muslimah yang dianjurkan adalah yang menutup aurat, kecuali yang biasa tampak yaitu wajah dan telapak tangan. Busana muslimah di sini, longgar, tebal, tidak menampakkan lekuk tubuh serta tidak menyerupai laki-laki. Apakah kita semua sudah mengenakannya? Marilah kita nilai diri kita sendiri, apakah busana kita sudah sesuai dengan tuntunan syariat.

Berjilbab bagi sebagian orang masih merupakan keengganan, karena bagi mereka, berjilbab itu adalah suatu pilihan. Jilbab membuat gerak langkah tidak maksimal serta merasa adanya belenggu kebebasan serta ekspresi jiwa, tidak gaul serta tidak modis. Padahal jilbab merupakan identitas wanita muslimah sekaligus merupakan wujud ketaatan kita kepada Allah Subhanallahu Wa Ta’ala. Berjilbab adalah salah satu perintah Allah Subhanallahu Wa Ta’ala yang tersurat dalam QS. Al Ahzab ayat 59 yang artinya ” Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin : “Hendaklah mereka mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka” yang demikian itu supaya mereka mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Syarat-syarat pakaian syar’i bagi wanita muslimah :

  1. Pakaian harus menutupi seluruh tubuh, kecuali yang biasa nampak, yaitu wajah dan telapak tangan. Jadi, jangan lupa, kaki jg harus ditutup.
  2. Bukan pakaian untuk berhias, warna-warni, serta ada gambar makhluk bernyawa. Pakaian berfungsi untuk menutupi perhiasan wanita dan bukan menampakkannya.
  3. Pakaian tidak tipis dan tidak tembus pandang, berbahan tebal dan longgar, sehingga tidak menampakkan lekuk tubuh.
  4. Tidak diberi wewangian atau parfum.
  5. Tidak boleh menyerupai laki-laki ataupun pakaian non muslim, seperti sabda Nabi kita Muhammad Sholallahu Alaihi Wasallam, bahwasanya Beliau:  “Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.” (HR. Bukhari no. 6834). Sementara itu, bagi mereka yang suka meniru-niru, coba telaah hadist berikut ini : ”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus)
  6. Bukan pakaian untuk mencari popularitas atau ketenaran. “Barangsiapa mengenakan pakaian syuhroh di dunia, niscaya Allah akan mengenakan pakaian kehinaan padanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan).
  7. Pakaian tersebut bebas dari salib.
  8. Pakaian tersebut tidak ada gambar makhluk bernyawa. (manusia dan hewan).
  9. Pakaian tersebut berasal dari bahan yang suci dan halal.
  10. Pakaian tersebut bukan pakaian kesombongan.
  11. Pakaian tersebut bukan pakaian pemborosan
  12. Bukan merupakan pakaian yang mencocoki pakaian ahul bid’ah.

Marilah saudariku muslimah, kita saling mengoreksi diri kita sendiri, karena bukan maksud kami untuk menggurui. Sudahkah pakaian yang kita kenakan sesuai tuntunan serta mampu memelihara kita dari fitnah? Karena keimanan kita teruji dari ketaatan kita akan perintah Illahi. Tak cukup dengan menjilbabi hati ataupun berbusana tapi dengan begitu banyak asesoris pelengkap yang katanya gaul. Busana muslimah kita adalah identitas serta wujud ketakwaan kita akan Qodarullah serta Sunnatullah.

Semoga sekelumit hal yang kami sampaikan memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya muslimah dalam rangka peningkatan ketakwaan kita kepada Allah subhanallahu wa ta’ala. Segala kebenaran datangnya dari Allah dan segala kekurangan datangnya dari kami dan syetan. Syukron, Jazakumullahu Khoiron…

Liputan6.com, Jakarta Adab berpakaian dalam Islam hendaknya menjadi perhatian khusus. Mengingat, meski Islam tidak menentukan bentuk atau desain dari sebuah pakaian bagi umatnya, namun ada beberapa adab berpakaian dalam Islam yang penting untuk diikuti.

Sebenarnya salah satu adab berpakaian dalam Islam, sudah dijelaskan dalam Al-Quran tepatnya surat al-A’raf ayat 26 yang memiliki arti, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”

Baca Juga

  • Ketika Perempuan Arab Saudi Mulai Membebaskan Diri dari 'Belenggu' Abaya
  • Ini Pakaian yang Dikenakan Rasulullah Saat Idul Fitri
  • 40 Kata Mutiara Islam Tentang Wanita Muslimah Penuh Makna dan Menyentuh

Tentunya, Allah SWT bukan tanpa alasan dalam memerintahkan umatnya agar mengikuti adab berpakaian dalam Islam. Hal tersebut dimaksudkan demi kebaikan umat Islam itu sendiri. Bayangkan saja dengan pakaian yang tidak menutup aurat terkadang dapat menarik perhatian lawan jenis dan yang ditakutkan adalah timbulnya hawa nafsu.

Ada beberapa adab berpakaian dalam Islam yang cukup dasar dan sebenarnya sangat mudah dilakukan. Bahkan di beberapa negara adab berpakaian dalam Islam ini sudah menjadi budaya sehari-hari. Lalu, seperti apa saja adab berpakaian dalam Islam tersebut? Di bawah ini Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber, Jumat (29/5/2020).

**Gempa Cianjur telah meluluhlantakkan Bumi Pasundan, mari bersama-sama meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Cianjur dengan berdonasi melalui: rekening BCA No: 500 557 2000 A.N Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih. Bantuan akan disampaikan dalam bentuk sembako, layanan kesehatan, tenda, dll. Kepedulian kita harapan mereka.

2 dari 7 halaman


1. Menutup Aurat

Apa yang dimaksud pakaian memenuhi syariat agama?

Perbesar

Ilustrasi Peremuan Muslim Credit: pexels.com/coach

Adab berpakaian dalam Islam yang pertama tentu saja sebisa mungkin pakaian tersebut menutup aurat. Hal ini merupakan salah satu prinsip pertama dan sangat dasar. Aurat sendiri memang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Aurat laki-laki sendiri berada di antara pusar hingga lutut. Sedangkan aurat dari perempuan ada pada seluruh badan kecuali kedua telapak tangan serta wajah.

Perintah untuk menutup aurat sudah ada sejak zaman nabi Adam dan Hawa ketika mereka berdua mendekati pohon yang oleh Allah SWT dilarang untuk mendekatinya.

Hal tersebut terdapat dalam surah al-A’raf ayat 22 yang memiliki arti, “Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga.”

Advertisement

3 dari 7 halaman


2. Tidak Menyerupai Pakaian Orang Kafir

Apa yang dimaksud pakaian memenuhi syariat agama?

Perbesar

Ilustrasi perempuan muslim berhijab (AFP)

Selanjutnya adalah dengan tidak menggunakan pakaian yang menyerupai orang kafir. Pakaian tersebut dapat disebut menyerupai orang kafir apabila suatu pakaian memang menjadi ciri khas dari orang kafir. Mengenai hal tersebut juga telah di jelaskan oleh Abdullah bin Umar radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“Orang yang menyerupai suatu kaum, seolah ia bagian dari kaum tersebut” (HR. Abu Daud, 4031, di hasankan oleh Ibnu Hajar di Fathul Bari, 10/282, di shahihkan oleh Ahmad Syakir di ‘Umdatut Tafsir, 1/152).

4 dari 7 halaman


3. Tidak Menyerupai Lawan Jenis

Apa yang dimaksud pakaian memenuhi syariat agama?

Perbesar

Gambar ilustrasi

Ada sebuah Hadist menjelaskan mengenai hal ini. Diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas radhiyallahu’anhu, beliau berkata:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Bukhari no. 5885).

Selain itu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:

“Tidak masuk surga orang yang durhaka terhadap orang tuanya, ad dayyuts, dan wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Al Baihaqi dalam Al Kubra 10/226, Ibnu Khuzaimah dalam At Tauhid 861/2, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’, 3063).

Maka dari itu, selalu pertimbangan jenis dari pakaian yang akan dikenakan, agar tidak menyerupai lawan jenis, mengingat hal tersebut sangat dibenci oleh Allah dan Nabinya.

Advertisement

5 dari 7 halaman


4. Tidak Transparan

Apa yang dimaksud pakaian memenuhi syariat agama?

Perbesar

Ilustrasi Perempuan Muslim Credit: freepik.com

Jangan sampai umat muslim memakai pakaian yang transparan atau tembus pandang. Dengan menggunakan jenis pakaian tersebut justru akan memperlihatkan bentuk tubuh. Sebisa mungkin membeli dan menggunakan pakaian yang memiliki bahan cukup tebal.

Mengenai hal ini, sudah dijelaskan dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitabnya Shohih Muslim no: 2128 dengan isi sebagai berikut:

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah,

”Dua (jenis manusia) dari ahli neraka yang aku belum melihatnya sekarang yaitu kaum yang membawa cemeti-cemeti seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengannya, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mendapat wanginya, dan sungguh wangi surga itu telah tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.”

6 dari 7 halaman


5. Awali dari Kanan

Apa yang dimaksud pakaian memenuhi syariat agama?

Perbesar

Ilustrasi Perempuan Muslim Credit: freepik.com

Saat akan memakai pakaian dan melakukan segala urusan, hendaknay untuk mendahulukannya dari sebelah kanan. Seperti yang di jelaskan oleh riwayat ‘Aisyah radhiyallahu ’anha dimana dia berkata:

“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam membiasakan diri mendahulukan yang kanan dalam memakai sandal, menyisir, bersuci dan dalam setiap urusannya” (HR. Bukhari no. 168).

Advertisement

7 dari 7 halaman


6. Doa Sebelum Berpakaian

Apa yang dimaksud pakaian memenuhi syariat agama?

Perbesar

ilustrasi muslim salat/freepik

Islam selalu mengajarkan berbagai hal disertai dengan doa dan tuntunannya. Bahkan untuk urusan mengenakan pakaian juga telah disiapkan doanya. Sebelum mengenakan pakaian ada baiknya membaca doa beriikut:

Bismillaahi, Alloohumma innii as-aluka min khoirihi wa khoiri maa huwa lahuu wa'a'uu dzubika min syarrihi wa syarri maa huwa lahuu

Artinya:

“Dengan nama-Mu ya Allah aku minta kepada Engkau kebaikan pakaian ini dan kebaikan apa yang ada padanya, dan aku berlindung kepada Engkau dari kejahatan pakaian ini dan kejahatan yang ada padanya.”

Jadi, setelah mengetahui adab berpakaian dalam Islam di atas, ada baiknya sebagai umat muslim untuk menerapkannya di kehidupan sehari-hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Enam+

01:13

VIDEO: MasyaAllah! Banjir Jeddah Tak Hentikan Sholat Warga

  • Apa yang dimaksud pakaian memenuhi syariat agama?

    Ngabuburit

    Agenda

    ngabuburit

    Lihat Selengkapnya

    Ngabuburit
  • Apa yang dimaksud pakaian memenuhi syariat agama?

    Festival Ramadan 2020

    Agenda

    Festival Ramadan 2020

    Lihat Selengkapnya

    Festival Ramadan 2020
  • Apa yang dimaksud pakaian memenuhi syariat agama?

    Ramadan

    Agenda

    Ramadan adalah bulan suci umat Islam yang dirayakan dengan cara melaksanakan puasa selama satu bulan penuh.

    Apa yang dimaksud berpakaian menurut syariah?

    Islam hanya menetapkan bahawa pakaian itu mestilah bersih, menutup aurat, sopan dan sesuai dengan akhlak seorang Muslim. Aurat lelaki menurut ahli hukum ialah daripada pusat hingga ke lutut. Aurat wanita pula ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya.

    Bagaimana adab berpakaian yang sesuai dengan syariat Islam?

    Berpakaian memenuhi syarat menutup aurat Baik orang Islam laki-laki maupun orang Islam perempuan wajib menutup aurat dalam berpakaian jika dapat dilihat oleh yang bukan mukhrim. Terutama bagi wanita jangan berpakaian yang ketat.

    Apa tujuan memakai pakaian sesuai syariat Islam?

    Tujuan dari berpakaian menurut islam merupakan yang terpenting untuk menutup aurat, menjaga kesehatan kondisi fisik manusia, dan juga untuk keindahan.

    Bagaimana caranya agar pakaian kita bisa bernilai ibadah?

    Jawaban: 1. setiap mau solat mandi dulu biar bersih, 2.lebih lengkap memakai baju muslim jangan pakai baju buat main (baju kaos), 3.solat harus memakai sarung kalo kg punya sarung pakai aja celana panjang harus menutupi dengkul, 4.setiap mau solat lebih bagus memakai minyak wangi biar badan kita sentiasa harum.