Apa yang dimaksud dengan metode kuantitatif dan metode kualitatif?

Ilustrasi menulis. shutterstock

JATENG | 15 Februari 2022 18:07 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Menulis merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan oleh banyak orang, terutama pelajar. Hampir semua siswa maupun mahasiswa, pasti pernah mendapatkan tugas untuk menulis karya ilmiah. Membuat karya ilmiah menjadi salah satu metode yang sering digunakan dalam penugasan agar siswa maupun mahasiswa mampu membuat tulisan sesuai kemampuan akademiknya.

Melansir repository.uhamka.ac.id, karya ilmiah merupakan tulisan yang berisi laporan sistematis mengenai hasil penelitian yang disajikan bagi masyarakat ilmiah tertentu. Umumnya, artikel dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya artikel hasil penelitian, artikel non-penelitian, tinjauan buku, obituari, dan laporan khusus.

Dalam proses pembuatan karya ilmiah, dibutuhkan suatu penelitian yang mendalam. Salah satu pengetahuan dasar yang perlu diketahui sebelum melakukan penelitian adalah memahami istilah penting dalam dunia penelitian, seperti pengertian penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Lantas, apa sebenarnya perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif? Simak penjelasannya yang merdeka.com rangkum dari Liputan6.com:

2 dari 3 halaman

©2015 Picjumbo/Victor Hanacek

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kualitatif adalah sebuah tindakan berdasarkan mutu. Sedangkan, penelitian menurut Kemdikbud menekankan pada sisi kualitas entitas.

Secara umum, penelitian kualitatif adalah sebuah metode untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena, peristiwa, dinamika, sosial, sikap kepercayaan, dan persepsi seseorang atau kelompok terhadap sesuatu. Sementara itu, pengertian penelitian kualitatif menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Saryono (2010)

Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur, atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.

David Williams (1995)

Penelitian kualitatif adalah upaya peneliti untuk mengumpulkan data yang didasarkan pada latar ilmiah. Penelitian ini dilakukan secara ilmiah atau natural, hasil penelitiannya pun juga ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.

Meleong (2007)

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Metode ini juga digunakan untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan penelitian perilaku, motivasi, sikap, persepsi, dan tindakan subjek. Sederhananya, penelitian tersebut tidak bisa menggunakan metode kuantitatif.

Pengertian Penelitian Kuantitatif

Secara umum, metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berkaitan dengan angka-angka yang dianalisis dengan teknik statistik untuk menganalisa hasilnya. Sementara itu, pengertian metode penelitian kuantitatif menurut para ahli adalah seperti berikut:

Emzir (2009)

Penelitian kuantitatif adalah sebuah metode pendekatan yang secara pokok menggunakan postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, seperti berkaitan sebab akibat, reduksi kepada variabel, dan hipotesis. Yang mana hal tersebut menggunakan strategi penelitian seperti survai dan eksperimen yang memerlukan data statistik.

Arikunto (2012)

Penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari mengumpulkan data, penafsiran terhadap data yang diperoleh, serta pemaparan hasilnya.

3 dari 3 halaman

shutterstock

Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif bisa dilihat berdasarkan tujuan, pengumpulan data, dan tujuan. Adapun penjelasan mengenai perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif sebagai berikut:

Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Berdasarkan Tujuan

Penelitian kualitatif memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori, mendeskripsikan realitas, dan kompleksitas sosial. Sementara itu, kuantitatif menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan generalisasi fenomena sosial yang diteliti.

Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Berdasarkan Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur oleh hitam putih kebenaran, sehingga pada penelitian kualitatif peneliti mengorek data sedalam-dalamnya atas hal-hal tertentu. Sehingga, kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti menggali informasi spesifik dari narasumber yang dipilih.

Sementara itu, penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan serangkaian instrumen penelitian berupa tes/kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dikonversikan menggunakan kategori/kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kualitas penelitian kuantitatif ditentukan oleh banyaknya responden penelitian yang terlibat.

Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Desain Penelitian

Penelitian kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri dapat berkembang selama proses penelitian berlangsung. Sedangkan, penelitian kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari penelitian kuantitatif sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.

(mdk/jen)

Baca juga:
Perbedaan Data Kualitatif dan Kuantitatif dalam Penelitian, Jangan Sampai Keliru
Ketahui Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Berikut Penjelasannya
7 Perbedaan Kuantitatif dan Kualitatif yang Wajib Diketahui, Jangan Sampai Keliru
Dua Ekor Simpanse Tunjukkan Empati Saat Saling Obati Luka Satu Sama Lain
Penelitian: Pasien Covid-19 Lebih Berisiko Alami Masalah Jantung

Memahami Metode Penelitian Kualitatif

Yoni Ardianto

“Behind every quantity there must lie a quality”

Gertrude Jaeger Selznick, Ph.D. pada Sofaer (1999).

A. Pendahuluan

Terdapat dua metode penelitian yang digunakan para peneliti dalam lingkup ilmu sosial, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Di antara dua metode penelitian tersebut, metode kuantitatif merupakan metode yang lebih banyak digunakan, dibandingkan dengan metode kualitatif. Dengan kata lain, metode penelitian kuantitatif lebih populer dibandingkan dengan metode penelitian kualitatif.

Namun demikian, Chua (1986) menyatakan bahwa metode kuantitatif yang menekankan pada hipotesis-deduktif memiliki keterbatasan dalam menjangkau permasalahan yang diteliti. Dengan keterbatasan tersebut, diperlukan adanya metode alternatif yang bisa menjawab pertanyaan-pernyataan yang tidak bisa dijawab dengan metode penelitian kuantitatif. Metode tersebut adalah metode kualitatif.

Seiring dengan perkembangan jaman, khususnya dalam bidang akuntansi dan manajemen, mulai banyak peneliti yang menggunakan metode kualitatif dan hasil penelitiannya telah diterbitkan pada jurnal akuntansi dan manajemen yang bereputasi baik (Basri, 2014). Hal ini menunjukkan bahwa metode kualitatif mulai mendapatkan perhatian dari para peneliti.

Tulisan ini bertujuan untuk membahas metode penelitian kualitatif. Dimulai dengan konsep penelitian kualitatif, kemudian dibahas perbedaan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif, alasan penggunaan metode kualitatif, dan dibahas juga bagaimana proses penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil akhir yang diharapkan adalah adanya pemahaman yang lebih mendalam apa dan bagaimana penggunaan metode kualitatif.

B. Definisi dan konsep penelitian kualitatif

Definisi penelitian kualitatif dapat ditemukan pada banyak literatur. Antara lain, Ali dan Yusof (2011) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai:

Any investigation which does not make use of statistical procedures is called “qualitative” nowdays, as if this were a quality label in itself.

Definisi dari Ali dan Yusof tersebut, menekankan pada ketidakhadiran penggunaan alat-alat statistik dalam penelitian kualitatif. Hal ini tentunya untuk mempermudah dalam membedakan penggunaan metode kualitatif dengan penggunaan metode kuantitatif. Karena metode kuantitatif bergantung pada penggunaan perhitungan dan prosedur analisis statistika.

Sementara itu, metode kualitatif lebih menekankan pada pengamatan fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut. Analisis dan ketajaman penelitian kualitatif sangat terpengaruh pada kekuatan kata dan kalimat yang digunakan. Oleh karena itu, Basri (2014) menyimpulkan bahwa fokus dari penelitian kualitatif adalah pada prosesnya dan pemaknaan hasilnya. Perhatian penelitian kualitatif lebih tertuju pada elemen manusia, objek, dan institusi, serta hubungan atau interaksi di antara elemen-elemen tersebut, dalam upaya memahami suatu peristiwa, perilaku, atau fenomena (Mohamed, Abdul Majid & Ahmad, 2010).

C. Perbedaan metode kualitatif dan metode kuantitatif

Menurut McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015), metode kualitatif digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang “apa (what)”, “bagaimana (how)”, atau “mengapa (why)” atas suatu fenomena, sedangkan metode kuantitatif menjawab pertanyaan “berapa banyak (how many, how much)”. Sementara itu, Tailor (sebagaimana dikutip dalam tulisan Basri, 2014) mengemukakan perbedaan penelitian dengan pendekatan metode kualitatif dan pendekatan metode kuantitatif, antara lain sebagai berikut:

No

Kuantitatif

Kualitatif

1

Sampel yang memadai, berdasarkan teori “central limit theorem” (data dianggap terdirstibusi normal).

Sampel sedikit, tidak mewakili populasi dan idiosinkratis, yaitu unik dan bersifat individual.

2

Kajian pustaka pada awal studi.

Kajian pustaka pada akhir studi.

3

Data dikumpulkan melalui instrumen yang berdasarkan variabel yang telah ditentukan.

Menekankan pada pengorganisasian, pengkoordinasian, dan mensintesa jumlah data yang banyak.

4

Kontrol yang objektif atas bias replikasi dan reliabel.

Bersifat subjektif atas data individual dan muatan nilai.

5

Besifat deduktif.

Bersifat induktif

6

Menguji teori

Mengembangkan teori

7

Mengambil kesimpulan berdasarkan orientasi output data

Mengembangkan nilai dan pengambilan kesimpulan berdasarkan data, dengan berorientasi pada proses

8

Penjelasan didapat dari interpretasi data-data numerik

Komplek dan pengalaman yang kaya (berisi), terlepas dari data-data numerik

9

Reliabilitas dan validitas diketahui

Reliabilitas dan validitas tidak diketahui

10

Perangkat pengukuran yang standar

Perangkat pengukuran tidak standar

11

Intervensi, tidak ada keterlibatan partisipan

Keterlibatan partisipan

12

Mengikuti metode ilmiah dengan menggunakan HO + HA untuk menerima, menolak, membuktikan, atau tidak menerima hipotesis.

Tidak mengikuti langkah-langkah metode ilmiah, mencari makna dan substansi.

13

Data numerik

Data naratif – kata-kata untuk menggambarkan kompleksitas

14

Menggunakan berbagai macam variasi intrumen

Pada prinsipnya menggunakan observasi dan interview

15

Dengan asumsi realitas yang stabil (statis)

Dengan asumsi realitas yang dinamis

16

Berorientasi pada verifikasi

Berorientasi pada penemuan

17

Menganalisis realitas sosial melalui variabel

Melaksanakan observasi holistik dari total kontek dalam kejadian-kejadian sosial

18

Menggunakan metode statistik untuk menganalisis data

Menggunakan analisis induksi untuk menganalisis data

19

Mempelajari populasi atau sampel yang merepresentasikan populasi

Studi kasus

D. Alasan memilih metode kualitatif

Sale, et al. (2002) menyatakan bahwa penggunaan metode dipengaruhi oleh dan mewakili paradigma yang merefleksikan sudut pandang atas realitas. Lebih lanjut, Kasinath (2013) mengemukakan ada tiga alasan untuk menggunakan metode kualitatif, yaitu (a) pandangan peneliti terhadap fenomena di dunia (a researcher’s view of the world), (b) jenis pertanyaan penelitian (nature of the research question), dan (c) alasan praktis berhubungan dengan sifat metode kualitatif (practical reasons associated with the nature of qualitative methods).

Sementara itu, menurut McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015), pemilihan penggunaan metode kualitatif dalam hal tujuan penelitiannya adalah untuk memahami bagaimana suatu komunitas atau individu-individu dalam menerima isu tertentu. Dalam hal ini, sangat penting bagi peneliti yang menggunakan metode kualitatif untuk memastikan kualitas dari proses penelitian, sebab peneliti tersebut akan menginterpretasi data yang telah dikumpulkannya.

Metode kualitatif membantu ketersediaan diskripsi yang kaya atas fenomena. Kualitatif mendorong pemahaman atas substansi dari suatu peristiwa. Dengan demikian, penelitian kualitatif tidak hanya untuk memenuhi keinginan peneliti untuk mendapatkan gambaran/penjelasan, tetapi juga membantu untuk mendapatkan penjelasan yang lebih dalam (Sofaer, 1999). Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif, peneliti perlu membekali dirinya dengan pengetahuan yang memadai terkait permasalahan yang akan ditelitinya.

Creswell (2007, p. 45-47) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian kualitatif yang baik, antara lain:

a. peneliti menggunakan prosedur mendapatkan data yang tepat.

b. Peneliti membatasi penelitian di dalam asumsi dan karakteristik dari pendekatan kualitatif.

c. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitiannya.

d. Peneliti memulai penelitian dengan satu fokus.

e. Penelitian berisi metode yang rinci, pendekatan yang tepat dalam pengumpulan data, analisis data, dan penulisan laporan.

f. Peneliti menganalisis data menggunakan pemisahan analisis dalam beberapa level.

g. Peneliti menulis secara persuasif, sehingga pembaca dapat merasakan pengalaman yang sama.

E. Proses penelitian dengan pendekatan kualitatif

Penelitian kualitatif dimulai dengan ide yang dinyatakan dengan pertanyaan penelitian (research questions). Pertanyaan penelitian tersebut yang nantinya akan menentukan metode pengumpulan data dan bagaimana menganalisisnya. Metode kualitatif bersifat dinamis, artinya selalu terbuka untuk adanya perubahan, penambahan, dan penggantian selama proses analisisnya (Srivastava, A. & Thomson, S.B., 2009).

Dalam hal pengumpulan data, Gill et. al. (2008) mengemukakan terdapat beberapa macam metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi pustaka, dan interview (individual atau grup). Namun demikian, yang paling popular adalah menggunakan metode interview dan focus group discussion (FGD). Selanjutnya data yang berhasil dikumpulkan, dianalisis untuk dapat memahami dan mendapatkan kesimpulan dalam penelitian tersebut.

Untuk analisis data sendiri, terdapat empat permasalahan yang ditemui dalam menganalisis data (Li & Seal, 2007), yaitu:

a. not knowing where to begin analyzing a large amount of material or how to relate research questions to data.

b. ambiguous definition of coding categories

c. reporting or recording of data, often involving the omission of line numbers in transcripts or the names of speakers.

d. inaccurate or overinterpretation of data.

Selanjutnya, untuk mengantisipasi permasalahan dalam analisis data, Li & Seal (2007) memberikan lima strategi dalam analisis data, yaitu:

a. connecting, was characterized by the need to establish a rigorous and valid connection between statements made by the researcher and the actual data.

b. Separating, was characterized by the need to separate participants’ categories (emic analysis) from researchers categories (etic analysis) and from the views of other authors.

c. Contrasting, was characterized by advice on adopting a systematic approach to identify regular features or differences across settings.

d. Quantifying, was characterized by advice about counting or establishing the size of selection of data needed to sustain arguments.

e. Deleting, was charactized by advice to get rid of irrelevant materials.

F. Kesimpulan

Metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang mendalam. Oleh karenanya, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih komprehensif. Penelitian kualitatif yang memperhatikan humanisme atau individu manusia dan perilaku manusia merupakan jawaban atas kesadaran bahwa semua akibat dari perbuatan manusia terpengaruh pada aspek-aspek internal individu. Aspek internal tersebut seperti kepercayaan, pandangan politik, dan latar belakang sosial dari individu yang bersangkutan.

Selanjutnya, masing-masing pendekatan metode penelitian (kuantitatif dan kualitatif) memiliki keunggulan masing-masing. Oleh karena itu, pemilihan metode penelitian juga tergantung pada fenomena yang ingin diteliti.

Daftar pustaka

Ali, A. M. D., & Yusof, H. (2011). Quality and qualitative studies: The case of validity, reliability, and generalizability. Issues in Social and Environmental Accounting, 5(1/2), 25-26

Basri, H. (2014). Using qualitative research in accounting and management studies: not a new agenda. Journal of US-China Public Administration, October 2014, Vol.11, No.10, 831-838. DOI: 10.17265/1548-6591/2014.10.003

Chua, W.F. (1986). Radical Developments in Accounting Thought. The Accounting Review, Vol. 61, No. 4 (Oct., 1986), pp. 601-632.

Creswell, J.W. (2007). Qualitative inquiry & research design choosing among five approaches. Second Edition. Sage Publications – California.

Gill, P., Stewart, K., Treasure, E., & Chadwick, B. (2008). Methods of data collection in qualitative research: interviews and focus groups. British Dental Journal Volume 204 No.6. DOI: 10.1038/bgj.2008.192

Kasinath, H. M. (2013). Understanding and using qualitative methods in performance measurement. Journal of Educational Studies, Trend and Practices, 3(1), 46-57.

Li, S., & Seale, C. (2007). Learning to do qualitative data analysis: An observational study of doctoral work. Qualitative Health Research, 17, 1442–1452. //doi.org/10.1177/ 1049732307306924

McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015). Research using qualitative, quantitative or mixed methods and choice based on the research. Perfusion. DOI: 10.1177/0267659114559116

Mohamed, Z. M., Abdul Majid, A. H., & Ahmad, N. (2010). Tapping new possibility in accounting research, in qualitative research in accounting, Malaysian case. Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia.

Sale, M. J., Lohfeld, L. H., & Brazil, K. (2002). Revisiting the quantitative-qualitative debate: Implication for mixed-method research. Quality and Quantity, 36(1), 43-53.

Sofaer, S. (1999). Qualitative methods: what are they and why use them?. Health Services Research 34:4 Part II (December 1999).

Srivastava, A. & Thomson, S.B. (2009). Framework analysis: a qualitative methodology for applied policy research. JOAAG, Vol.4. No.2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA