Hidrogen peroksida umum menjadi komposisi berbagai bahan kimia yang lazim ditemukan dalam rumah.
Hidrogen peroksida memiliki sifat antibakteri, anti-jamur, dan digunakan dalam produk kecantikan serta agen pembersih.
Bahan ini bisa digunakan untuk memutihkan gigi dan menangkal infeksi. Tubuh manusia juga menghasilkan hidrogen peroksida untuk melawan infeksi.
Tanpa senyawa kimia ini, sistem kekebalan tubuh tidak akan mampu berfungsi dengan baik.
Dokter juga menggunakan hidrogen peroksida untuk mengobati berbagai penyakit seperti bisul, jamur, dan bahkan untuk terapi kanker.
Identifikasi
Hidrogen peroksida, juga dikenal sebagai H2O2, merupakan asam lemah sekaligus agen pemutih kuat.
Bahan kimia ini memiliki efek oksidasi kuat yang membuatnya efektif sebagai antiseptik dan disinfektan.
Hidrogen peroksida merupakan produk sampingan alami dari metabolisme dan oksigen.
Peringatan
Jangan minum sejumlah besar hidrogen peroksida meskipun terdapat label ‘food grade’ pada kemasan nya.
Jika hendak menangani hidrogen peroksida dengan label food grade pastikan mengenakan sarung tangan karena dapat mengiritasi kulit.
Pertimbangan
Hidrogen peroksida dalam bentuk murni dapat memutihkan pakaian.
Saat menggunakan bahan kimia ini, pastikan hanya menggunakannya dalam jumlah kecil atau diencerkan terlebih dahulu dengan air.
Kegunaan
Hidrogen peroksida merupakan obat alami yang terjangkau serta memiliki banyak kegunaan bagi manusia, hewan peliharaan, dan tanaman.
Petani umum menyemprot tanaman mereka dengan hidrogen peroksida yang diencerkan (H2O2) sebagai insektisida yang aman.
Hidrogen peroksida efektif membunuh bakteri sehingga banyak digunakan sebagai obat kumur.
Zat ini juga bisa dioleskan pada luka untuk membunuh bakteri sehingga mencegah infeksi.
Encerkan hidrogen peroksida dengan air dan masukkan ke dalam botol semprot untuk membersihkan barang-barang rumah tangga dari kotoran dan kuman.
Bila Anda mengalami sakit gigi, berkumur dengan hidrogen peroksida dapat membantu membunuh kuman serta meredakan sakit sebelum pergi ke dokter gigi.
Tuang campuran hidrogen peroksida dalam bak mandi untuk membantu menyembuhkan bisul atau masalah kulit lainnya.
Semprotkan hidrogen peroksida pada sayuran untuk menghilangkan residu pestisida.[]
Sering dikenal sebagai obat antiseptik, ternyata penggunaan hidrogen peroksida tak boleh sembarang, Moms.
Terlepas manfaatnya, ada berbagai risiko yang timbul apabila salah menggunakannya.
Lantas, seperti apa fungsi, aturan pakai, dan bahaya dari hidrogen peroksida? Mari ketahui bersama lebih lanjut!
Fungsi Hidrogen Peroksida
Foto: thekitchn.com
Apa saja manfaat obat ini untuk sehari-hari? Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Antiseptik Bakteri
Hidrogen peroksida adalah antiseptik ringan yang digunakan pada kulit. Umumnya, untuk mencegah infeksi pada luka ringan, goresan, dan luka bakar.
Produk ini bekerja dengan melepaskan oksigen saat digunakan ke area yang dituju.
Pelepasan oksigen ini memicu buih, yang membantu menghilangkan kulit mati dan membersihkan area tersebut.
2. Obat Kumur
Foto: Orami Photo Stocks
Menurut Cleveland Clinic, fungsi dari obat ini juga dapat digunakan sebagai obat kumur, lho!
Manfaatnya yaitu untuk membantu menghilangkan lendir atau untuk meredakan infeksi.
Peradangan pada mulut seperti sariawan dan radang gusi pun biasa menggunakan hidrogen peroksida.
3. Disinfektan Produk
Biasa hadir dalam botol berwarna cokelat, ini juga sering digunakan dalam kebutuhan non-medis.
Hal ini termasuk untuk membersihkan, mendisinfeksi, dan menghilangkan noda pada permukaan benda tertentu.
Baca Juga: Kenali Obat Methylergometrine: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping
4. Penghilang Noda
Foto: Orami Photo Stocks
Manfaat hidrogen peroksida pun digunakan untuk perawatan rumah tangga. Salah satunya produk dalam membersihkan wastafel rumah.
Gosok dengan cairan peroksida secukupnya ke seluruh permukaan. Kemudian, biarkan meresap sebelum membilasnya hingga bersih.
5. Mencuci Sayuran
Para ahli merekomendasikan untuk menggunakan 1/4 cangkir peroksida 3% untuk membantu menghilangkan bakteri dari sayuran.
Hanya membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit untuk membilas sayuran hingga bersih.
Hidrogen peroksida dipercaya dapat membuat sayuran dan buah-buahan tetap segar dan lebih awet di kulkas, lho.
Baca Juga: 10 Sofa Minimalis untuk Ruang Tamu Kecil
ADVERTISEMENT
6. Menyuburkan Tanaman
Foto: Orami Photo Stocks
Tanaman tampak mati dan layu? Mari manfaatkan peroksida untuk menyuburkannya kembali.
Dalam Science Alert menjelaskan, hidrogen peroksida bisa melembutkan kulit benih dan memulai perkecambahan.
Jika ingin meningkatkan kesuburan tanaman lebih baik, dapat merendam benih dalam peroksida selama 20 menit sebelum ditanam.
Dosis Hidrogen Peroksida
Foto: Orami Photo Stocks
Hidrogen peroksida biasanya dapat ditemukan dalam beberapa kandungan zat aktif yang berbeda.
Umumnya, dosis penggunaan obat ini berdasarkan jenisnya, antara lain:
- Pembersih Luka
Produk pemberish biasanya mengandung 3% peroksida. Jenis ini digunakan untuk membersihkan atau mendisinfeksi luka ringan.
Ini salah satu yang paling sering digunakan untuk berbagai kebutuhan medis.
- Bleaching Rambut
Bleaching rambut pun membutuhkan peroksida untuk proses pewarnaan.
Umumnya, dosis obat ini yakni mengandung 6-10% peroksida untuk memutihkan rambut.
- Bahan Obat
Tak hanya itu, sekitar 35% zat aktif dalam peroksida pun bisa ditemukan di berbagai bahan obat-obatan.
Ini disebut sebagai food grade dan aman digunakan dengan anjuran dokter.
- Pengganti Klorin
Pernahkah mendengar klorin? Ini adalah senyawa untuk membersihkan kuman seperti pada kolam renang.
Biasanya, mengandung 90% zat aktif peroksida untuk memutihkan kertas dan tekstil.
Di luar itu, bahan satu ini pun digunakan untuk pembuatan karet serta pengolahan limbah air.
Baca Juga: Penyemprotan Disinfektan di Jalan dan Ruang Terbuka Tidak Efektif, Mengapa? Ini Penjelasan WHO!
Bahaya Hidrogen Peroksida
Foto: Orami Photo Stocks
Terlepas manfaatnya untuk berbagai kebutuhan medis, ada pula bahaya yang mengintai, lho.
Bahaya hidrogen peroksida untuk kehidupan antara lain meliputi:
1. Meningkatkan Peradangan
Studi Cell Cycle menjelaskan bahwa tak semua hidrogen peroksida bisa bermanfaat untuk penyembuhan luka.
Faktanya, produksi hidrogen peroksida oleh sel kanker dalam tubuh diketahui dapat meningkatkan peradangan.
Bahaya untuk tubuh yakni dapat mempercepat perkembangan penyakit. Sehingga, harus dengan pemantauan dokter dalam menggunakan obat ini.
2. Kematian
Foto: Orami Photo Stocks
Ini bukanlah obat yang aman dikonsumsi untuk meredakan peradangan.
Dokter memperingatkan bahwa minum hidrogen peroksida dapat menyebabkan berbagai efek samping yang tidak menyenangkan.
Beberapa di antaranya dapat mematikan dalam beberapa kasus.
3. Beracun
Hati-hati dalam menggunakan obat ini untuk membersihkan luka di kulit. Peroksida food grade bisa menjadi racun jika menghirupnya atau terkena kulit.
"Kadar kekuatan tinggi itu tidak diperlukan untuk membersihkan dan mendisinfeksi luka," terang Sarah Pickering Beers, Dokter kedokteran keluarga.
Beberapa gejala yang dirasakan apabila keracunan yakni seperti:
- Kembung
- Sakit perut
- Muntah
Segera dapatkan perawatan medis apabila tak sengaja tertelan, ya.
Baca Juga: Mengenal Antasida, Solusi Sakit Maag atau Asam Lambung
4. Menimbulkan Jaringan Parut
Foto: Orami Photo Stocks
Diketahui, bahaya dari hidrogen peroksida bisa membuat jaringan parut pada kulit. Karenanya, ini tak bisa dipakai untuk membasmi bakteri pada jerawat.
Mengoleskan zat aktif ini pada jerawat alih-alih menyembuhkan, malah memicu peradangan yang lebih parah.
5. Risiko Komplikasi
Ketika jumlah oksigen yang diproduksi terlalu tinggi dalam peroksida, bisa berakibat fatal, lho.
Bahaya penggunaan ini dapat menyerang pembuluh darah dan menyebabkan komplikasi.
Beberapa komplikasi yang ditimbulkan yakni seperti serangan jantung atau stroke.
Tingkat keparahan komplikasi tergantung pada volume dan konsentrasi hidrogen peroksida yang tertelan.
Itulah serba-serbi penting hidrogen peroksida dari manfaat dan bahayanya. Semoga informasi ini dapat menjadi panduan, Moms!
Sumber
- //health.clevelandclinic.org/what-is-hydrogen-peroxide-good-for/
- //www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3180186/
- //scialert.net/fulltext/?doi=ijpp.2017.8.13