Sekilas, dua istilah tersebut memang terdengar mirip. Namun, sebenarnya kedua istilah tersebut memiliki perbedaan cuaca dan musim yang mendasar.
Beberapa di antaranya yakni ciri-ciri hingga pembagian jenisnya yang digolongkan ke dalam sejumlah kategori tertentu. Meski berbeda, namun cuaca dan musim memiliki keterkaitan dalam beberapa hal.
Melansir dari berbagai sumber, berikut merdeka.com rangkum mengenai perbedaan cuaca dan musim beserta jenis-jenisnya.
Perbedaan cuaca dan musim dapat dipahami melalui beberapa unsur. Di antaranya yaitu mulai dari definisi, durasi waktu, hingga perbedaan indikator di dalamnya. Adapun perbedaan cuaca dan musim tersebut yakni sebagai berikut.
1. Definisi Cuaca dan Musim
Pertama, perbedaan cuaca dan musim tersebut dapat diamati melalui pengertian dari kedua istilah yang berbeda tersebut. Cuaca sendiri adalah campuran peristiwa yang setiap saat terjadi pada bagian atmosfer bumi.
Sehingga, cuaca secara langsung terjadi di bagian lapisan paling bawah pada atmosfer bumi. Secara umum, cuaca dibentuk oleh panas matahari dan pergerakan udara. Selain itu, faktor kelembapan udara juga dapat mempengaruhi.
Kedua, perbedaan cuaca dan musim dapat dipahami melalui definisi dari musim. Musim adalah istilah dalam ilmu geografi yang menjelaskan tentang kondisi bumi yang umumnya terjadi dalam waktu relatif singkat.
Penyebab dari pergantian musim tersebut yakni posisi bumi. Posisi bumi yang terus mengalami perubahan akan menimbulkan empat jenis musim yang berbeda-beda. Sementara itu, musim juga akan memicu pergantian cuaca dan iklim.
Perbedaan Cuaca dan Musim Kedua
2. Durasi Waktu
Perbedaan cuaca dan musim yang berikutnya juga dapat dipahami melalui durasi waktunya. Cuaca cenderung memiliki durasi waktu yang lebih singkat daripada musim.
Cuaca dapat berganti-ganti dalam waktu sekejap. Hal tersebut disebabkan oleh pola perubahan cuaca yang singkat dari menit ke menit.
Sementara itu, musim justru memiliki durasi waktu yang lebih lama daripada cuaca. Musim dapat terjadi dalam kurun waktu tiga hingga enam bulan.
Setiap bagian belahan bumi dapat memiliki musim yang berbeda-beda dalam satu waktu. Hal ini karena musim disebabkan oleh posisi unik bumi yang nampak dari luar angkasa.
Perbedaan Cuaca dan Musim Ketiga
3. Perbedaan Unsur Pembentuk
Selanjutnya, perbedaan cuaca dan musim juga terletak pada faktor atau unsur pembentuknya. Keduanya memiliki faktor pembentuk yang bermacam-macam.
Pada cuaca, setidaknya terdapat enam faktor yang mempengaruhinya. Di antaranya yaitu meliputi suhu, kekeruhan, tekanan atmosfer, curah hujan, angin, dan kelembapan.
Sementara pada musim setidaknya terdapat empat faktor penyebab dari terjadinya berbagai musim. Di antaranya yaikni rotasi bumi, pergeseran semu matahari, letak geografis, serta pola angin.
Musim tersebut secara umum terbagi ke dalam beberapa jenis. Mulai dari musim pada iklim subtropis hingga tropis memiliki jenis musim yang juga berbeda-beda.
Pada musim di iklim subtropis, belahan bumi yang mengalami hal tersebut akan memiliki empat musim. Musim tersebut yakni dingin, semi, panas, serta gugur. Pada bagian bumi beriklim tropis, musim yang dialami cenderung hanya terbagi menjadi dua yakni musim hujan dan kemarau.
Jenis-jenis Cuaca
1. Cuaca Panas
Umumnya, daerah tertentu yang mengalami jenis cuaca ini akan mendapatkan sinar matahari cukup terik. Biasanya, jenis cuaca ini seringkali dialami oleh berbagai daerah yang mendekati garis khatulistiwa.
2. Cuaca Cerah
Cuaca cerah yakni terjadi pada suatu daerah yang memiliki berbagai indikator pembentuknya yang stabil dan normal. Umumnya, hal ini meliputi sinar matahari yang terpancar serta munculnya sedikit awan.
3. Cuaca Berawan
Jenis cuaca selanjutnya yakni cuaca berawan. Ciri-cirinya yakni langit dengan kondisi awannya yang cukup tebal serta adanya sinar matahari yang cenderung tak terlihat.
4. Cuaca Berangin
Umumnya, hal ini dapat ditandai dengan adanya intensitas angin laut yang berhembus cukup lama dan dalam level tinggi. Meski berangin, namun kondisi daratan justru lebih cepat panas dibandingkan laut pada siang hari.
5. Cuaca Dingin
Jenis cuaca di Indonesia yang berikutnya yakni cuaca dingin. Umumnya, jenis cuaca ini ditandai dengan adanya tingkat kelembapan udara yang cenderung tinggi serta adanya suhu yang rendah.
6. Cuaca Hujan
Jenis cuaca berikutnya yakni cuaca hujan. Ciri-cirinya, suatu wilayah tertentu akan memiliki tingkat curah hujan tinggi yang disebabkan oleh adanya pergerakan udara dengan tingginya kandungan uap air.
Jenis-jenis Musim
1. Musim Dingin
Musim dingin selalu identik dengan salju. Musim ini biasanya hanya dialami oleh bumi bagian utara atau selatan yang memiliki iklim subtropis.
2. Musim Semi
Sama halnya dengan musim dingin, semi juga hanya dialami oleh bagian bumi yang memiliki iklim subtropis. Umumnya, musim yang satu ini terjadi usai musim dingin berlangsung.
3. Musim Panas
Seperti musim dingin dan semi, musim panas juga hanya dialami oleh bagian bumi dengan iklim subtropis. Tumbuhan cenderung bermekaran indah pada musim ini.
4. Musim Gugur
Musim gugur merupakan musim yang terjadi setelah musim panas berlangsung. Ciri-cirinya, musim ini terdapat banyak tumbuhan yang menggugurkan daunnya.
5. Musim Hujan
Berbeda dengan keempat jenis musim sebelumnya, musim hujan justru hanya dialami oleh bagian bumi dengan iklim tropis. Biasanya, musim hujan akan berlangsung selama 6 bulan.
6. Musim Kemarau
Kebalikannya dengan musim hujan, musim kemarau justru memiliki tingkat curah hujan dan kelembapan yang rendah. Umumnya, musim kemarau juga terjadi selama setengah tahun.