Halodoc, Jakarta - Pernah atau sedang mengalami nyeri lutut ketika digerakkan atau ditekuk? Kira-kira apa penyebabnya, ya? Terdapat berbagai penyakit atau faktor pendorong yang bisa memicu terjadinya nyeri lutut, mulai dari bursitis hingga kelebihan berat badan atau obesitas.
Hal yang perlu ditegaskan, jangan sekali-kali meremehkan nyeri lutut yang tak kunjung membaik. Hal ini bisa mengindikasikan adanya penyakit tertentu, seperti kanker atau tumor pada sendi lutut. Tuh, ngeri kan?
Nah, berikut beberapa penyebab sakit lutut dan tips mengatasinya:
Baca juga: Tetap Berolahraga Meski Alami Nyeri Lutut, Benarkah?
1. Radang Sendi
Radang sendi (arthritis) seperti osteoarthritis merupakan salah satu kondisi yang paling sering menyebabkan sakit lutut. Seseorang yang mengidap kondisi ini mengalami kerusakan pada tulang rawan karena pertambahan usia. Osteoarthritis juga rentan terjadi pada atlet karena penggunaan sendi lutut yang berlebihan.
2. Sindrom Nyeri
Patellofemoral
Sindrom nyeri patellofemoral dapat menimbulkan nyeri di bagian depan lutut dan sekitar tulang tempurung. Kondisi ini disebabkan oleh tulang tempurung lutut yang bergeser, akibat tertarik oleh otot dan jaringan sekitarnya.
Banyak faktor pendorong yang menyebabkan kondisi di atas. Contohnya, peningkatan durasi atau intensitas durasi olahraga secara mendadak, olahraga yang membebani lutut, atau melemahnya otot paha bagian depan.
Cedera Lutut
Selain kedua hal di atas, nyeri atau sakit lutut dapat disebabkan oleh cedera lutut. Semua orang memiliki risiko untuk mengalami cedera lutut, namun atlet merupakan profesi yang rentan mengalami cedera lutut.
Di dalam sendi lutut terdapat ligamen yang menghubungkan tulang paha dan betis. Nah, nyeri lutut ini akan timbul ketika ligamen robek akibat cedera. Ketika terjadi
cedera lutut, tanyakan penanganan pertama pada dokter langsung hanya melalui aplikasi Halodoc di smartphone kamu.
Kista Baker atau Tumor Tulang
Pada beberapa kasus nyeri lutut atau sakit lutut bisa disebabkan oleh kista baker. Kista jenis ini merupakan penumpukan cairan pelumas di sendi secara berlebihan. Kondisi ini mendorong belakang sendi dan menyebabkan nyeri. Tidak cuma itu, kista baker bisa menyebabkan terbentuknya benjolan pada bagian belakang lutut.
Sementara itu, tumor tulang seperti osteosarcoma bisa menyebabkan nyeri lutut. Tumor tulang ini dapat menyerang remaja berusia 20 tahun ke bawah dan anak-anak.
Baca juga: 4 Gerakan Yoga Ini Dapat Membantu Meredakan Sakit Lutut
Kondisi yang Bisa Sebabkan Nyeri Lutut
Dilansir dari National Institute of Health, ini kondisi lainnya yang bisa sebabkan nyeri lutut, yaitu:
- Infeksi seperti artritis septik;
- Cedera pada tulang rawan atau kerusakan tendon;
- Terkilir;
- Perdarahan pada sendi;
- Mengidap penyakit tertentu (asam urat, tendonitis, Osgood-Schlatter);
- Tulang rawan robek;
- Dislokasi tulang tempurung lutut;
- Rheumatoid arthritis;
- Kanker yang menyebar ke sendi lutut;
- Kurangnya fleksibilitas atau kekuatan otot;
- Kelebihan berat badan.
Nyeri Lutut, Bagaimana Mengatasinya?
Umumnya untuk mengobati sakit lutut cukup dengan konsumsi obat-obatan penghilang rasa sakit. Jika terjadi pembengkakan, maka waktu penyembuhannya menjadi sedikit lebih lama dibandingkan dengan nyeri lutut biasa. Dokter akan mencari tahu penyebab pembengkakan sebelum memberikan obat.
Agar rasa sakit pada lutut tidak semakin parah, kita perlu beristirahat sepenuhnya dari segala aktivitas berat. Apalagi kegiatan yang melibatkan lutut, seperti berolahraga, berlari, bersepeda, atau naik gunung.
Baca juga: 4 Olahraga yang Bisa Menyebabkan Nyeri Lutut
Cara untuk mengurangi rasa sakit adalah cobalah kompres area lutut yang sakit dengan es selama 20 menit. Ulangi setiap beberapa jam sekali membantu mengurangi rasa sakit yang dirasakan.
Apabila nyeri lutut tidak kunjung membaik atau semakin parah, segera periksakan diri dokter. Di sini dokter akan melakukan berbagai tindakan sesuai dengan penyebabnya. Contohnya adalah tindakan aspirasi, atau penyedotan cairan bursa supaya kita bisa leluasa bergerak dan mengurangi rasa sakit. Cairan ini diambil menggunakan jarum yang disuntikkan pada area lutut yang mengalami pembengkakan.
Jika nyeri sendi disebabkan oleh bursitis, dokter umumnya akan menggunakan kortikosteroid. Dampak dari metode ini adalah terjadinya perubahan warna kulit pada area yang mengalami tindakan.
Sementara itu, pengobatan dengan antibiotik dapat dipilih apabila bursitis disebabkan karena infeksi bakteri. Namun, jika kondisi lutut tidak membaik, maka dokter akan mengambil jalan pembedahan.