Apa itu lengkuas dalam bahasa sunda

TUMBUHAN jenis rumput-rumputan merupakan salahsatu jenis tumbuhan yang paling banyak mempunyai daya pengobatan. Sebut saja jahe, kunyit dan beragam temu yang dikenal luas sebagai obat tradisional.

Satu tumbuhan yang merupakan keluarga dari rumput-rumputan yang juga mempunyai daya pengobatan namun belum dikenal luas, adalah lengkuas atau laos atau laja (bahasa Sunda) yang nama botaninya Alpinia Galanga.

Ada dua jenis tumbuhan lengkuas yang dikenal yaitu varietas dengan rimpang umbi (akar) berwarna putih dan varietas berimpang umbi merah. Lengkuas berimpang umbi putih inilah yang dipakai penyedap masakan, sedang lengkuas berimpang umbi merah digunakan sebagai obat.

Lengkuas yang juga merupakan jenis rempah-rempahan ini, mempunyai batang pohon yang terdiri dari susunan pelepah-pelepah daun. Daun-daunnya berbentuk bulat panjang dan antara daun yang terdapat pada bagian bawah terdiri dari pelepah-pelepah saja. Bunganya muncul pada bagian ujung tumbuhan. Rimpang umbi lengkuas selain berserat kasar juga mempunyai aroma yang khas.

Senyawa kimia yang terdapat pada lengkuas antara lain mengandung minyak atsiri, minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen metilsinamat, kaemferida, galangan, galangol dan kristal kuning. Banyak penyakit yang dapat diatasi dengan menggunakan lengkuas, seperti membangkitkan gairah seks, rematk, sakit kuning, beri-beri, campak, dll. Jika Anda ingin mengenal ramuan-ramuan tersebut, di bawah ini akan Ki Suta paparkan bahan-bahan sekaligus cara meramunya.

Membangkitkan gairah seks: dua rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 3 rimpang umbi temu lawak sebesar ibu jari, dan segenggam daun meniran. Semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih. kemudian air ramuan tersebut diminum dua kali sehari, pagi dan sore.

Rematik: satu mangkuk lengkuas, setengah butir kelapa dan 15 biji merica. Lengkuas diparut dan diambil airnya, kelapa diparut diambil santan kentalnya dan merica ditumbuk halus. Campur air lengkuas, santan kelapa dan bubuk merica dengan satu liter air. Kemudian direbus sampa tersisa setengah liter. Ambil sepertiga gelas dan minum sehari tiga kali sampai sembuh. Anda juga dapat mencampurkan gula merah secukupnya pada ramuan ini.

Sakit Kuning: 20 gram lengkuas, 30 gram temu lawa, 25 gram meniran, 20 gram kayu manis dan sepuluh buah sulur sirih. Semua bahan harus dalam keadaan segar, lalu direbus dengan dua liter air. Biarkan air rebusan mendidih dan tinggal satu liter. Apabila akan mengunakan, saring air rebusan dan ambil seperempat gelas. Tambahkan setengah sendok gula aren, satu sendok madu, garam dan air jerik nipis secukupnya. Minum ramuan ini sehari dua kali, pagi dan sore.

Melenyapkan jamur kulit: satu bonggol lengkuas dipotong sampai mengeluarkan getah. Bagian tubuh yang terkena jamur kulit diberi sediki garam, kemudian gosok menggunakan getah lengkuas yang masih menempel. Rasanya memang pedih tapi jamur kulit akan dapat hilang. Anda pun dapat menggunakan cara lain untuk menghilangkan jamur kulit terutama panu, yaitu menggunakan parutan dari satu bonggol lengkuas yang dicampur dengan sedikit cuka. Gosokkan ke bagian tubuh yang terkena panu.

Campak: satu bonggol lengkuas diparut dan dicampur dengan minyak kayu putih atau minyak gandapura secukupnya. Oleskan ramuan ini pada seluruh tubuh, lakukan sampai bercak-bercak campak menghilang. (Ki Suta – Dimuat PR Online, Minggu (8/5/11)***

About dasoet

Drs. H. Dadang Sutarjan, lahir di tutugan Pasir Batang, Desa Jahiang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, 15 Maret 1962. Anak bungsu dari 14 bersaudara putra pasangan M.O. Sutardjo (alm) dan Suwarsih (alm) ini ditakdirkan berdarah jurnalis. Sejak awal kuliah di Ilmu Komunikasi Fisipol UNS, sudah bergelut dengan dunia kewartawanan. Mengelola dan menjadi pemimpin redaksi koran kampus "KOMMA" (1984-1986). Menapaki karier jurnalistik secara profesional di Tabloid Nyata (Grup Jawa Pos) tahun 1990. Sejak 1992 bergabung dengan Grup Pikiran Rakyat menjadi wartawan SKM Mitra Desa. 1997 menjadi redaktur SKM Mitra Bisnis. 2005 ditugasi mengelola tabloid pariwara "Bandungbiz". 2008 hingga sekarang bertugas di keredaksian PR Online (pikiran-rakyat.com). Bapak dua putra-putri --Adhika Ragasuci (19) dan Aulia Nur Ainun (11)-- yang aktif menulis tentang herbal dan obat tradisional dengan menggunakan nama samaran Ki Suta, dan tulisan keagamaan dengan nama Abu Ainun, ini banyak membidani sekaligus mengelola keredaksian media intern, antara lain majalah Suara Masjid Raya (diterbitkan Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat), Suara Kota (buletin Pemkot Bandung), majalah Inovasi (diterbitkan LIPI TTG Subang), dan buletin Martabat (diterbitkan TKPK Kota Bandung).*

Apa itu kencur dalam bahasa Sunda?

TRIBUNJABAR.ID - Sudah banyak diketahui, kencur atau dalam bahasa sunda dikenal dengan nama cikur adalah tanaman herbal yang memiliki rimpang (rhizome) beraroma sangat harum.

Bahasa Sundanya tanaman apa?

Bahasa Sunda nya rumput dan tanaman adalah jukut jeung tutuwuhan.

Apa itu temulawak dalam bahasa Sunda?

Di Sunda, temulawak disebut sebagai koneng gede. Di Masura, temulawak disebut sebagai temu labak. Tanaman ini umumnya tumbuh subur di dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA