Apa itu anxiety dan cara mengatasinya

Anxiety disorder atau gangguan kecemasan adalah salah satu jenis kondisi mental. Istilah gangguan kecemasan ini semakin sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan mental.

Namun, kita tidak bisa serta-merta menganggap suatu gangguan yang dirasakan sebagai anxiety. Ada kondisi tertentu yang termasuk ke dalam anxiety, serta anxiety ada beragam jenisnya.

Diagnosisnya membutuhkan pemeriksaan secara profesional oleh psikolog atau psikiater. Meskipun demikian, banyak informasi valid tentang anxiety yang bisa kita jadikan wawasan awal sebelum memeriksakan diri ke tenaga profesional.


Sebenarnya apa itu anxiety disorder dan apa saja jenis-jenisnya? Baca penjelasan selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Anxiety Disorder

Anxiety atau gangguan kecemasan adalah salah satu jenis kondisi kesehatan mental yang kerap terjadi. Dilansir Cleveland Clinic, gangguan kecemasan itu berdampak pada kegiatan sehari-hari dan membuat seseorang kesulitan menjalani hari dengan normal.

Gejala yang kerap ditemukan antara lain:

  • Sering merasa gugup
  • Panik tanpa terkendali
  • Selalu merasa takut hingga berkeringat
  • Jantung berdetak lebih cepat

Gangguan kecemasan terjadi pada banyak orang dan bukan sesuatu yang tabu atau aneh. Normalnya, manusia memang akan merasa gugup atau takut jika dihadapkan pada situasi tertentu yang tidak terduga. Rasa cemas dan takut juga bisa menjadi mekanisme tersendiri untuk menghadapi ancaman.

Namun, ada kalanya kecemasan ini menjadi berlebihan dan akhirnya berdampak pada kegiatan sehari-hari. Produktivitas menjadi terganggu. Bahkan untuk mengambil keputusan yang mudah pun kita menjadi takut dan cemas berlebihan.

Anxiety berlebihan dapat terlihat dalam beberapa bentuk, antara lain:

  • Kita kesulitan melakukan sesuatu atau berfungsi sebagaimana mestinya
  • Kita sering berlebihan menunjukkan reaksi terhadap sesuatu yang memicu emosi kita
  • Kita kesulitan mengendalikan respon terhadap situasi tertentu
  • Kita menghindari berbagai aktivitas, seperti bekerja, belajar, dan bersosialisasi

Karena merupakan salah satu gangguan kesehatan mental, anxiety disorder dapat diobati secara medis. Tapi sebelum itu, kita perlu mengenal lebih detail jenis-jenis anxiety yang mungkin dialami manusia.

Jenis-jenis Anxiety Disorder

Gangguan kecemasan tidak hanya satu. Mengutip Cleveland Clinic dan Web MD, gangguan kecemasan dibagi ke dalam beberapa jenis, antara lain:

1. Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder)

Anxiety jenis ini ditandai dengan perasaan khawatir dan tegang dalam level yang ekstrem dan tidak realistis. Padahal tidak ada pemicunya. Seseorang merasa khawatir dan takut akan berbagai hal, mulai dari pekerjaan, sekolah, hubungan, hingga kesehatan. GAD ditandai dengan kegelisahan berlebih, sulit berkonsentrasi, serta masalah pada tidur.

2. Fobia

Fobia diambil dari bahasa Yunani 'phobos' yang berarti ketakutan. Fobia dipahami sebagai ketakutan yang intens dan terus-menerus terhadap sesuatu, baik itu situasi maupun objek. Umumnya ketakutan yang dirasakan ini tampak masuk akal meskipun kadang tidak dimengerti juga oleh orang yang tidak memiliki fobia tersebut.

Beberapa jenis fobia yang kerap ditemui antara lain fobia terhadap:

  • Binatang
  • Darah
  • Ketinggian
  • Jarum suntik
  • Terbang (tidak bisa naik pesawat)

3. Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan kecemasan jenis ini hampir mirip seperti GAD, tapi lebih spesifik terkait kehidupan sosial. Orang dengan jenis gangguan kecemasan ini memiliki kesadaran lebih tinggi terhadap diri sendiri dan khawatir akan penilaian orang lain tentang dirinya.

Orang tersebut juga memiliki kekhawatiran berlebih akan melakukan sesuatu yang mempermalukan diri sendiri sehingga diolok-olok orang lain. Gangguan kecemasan ini membuat seseorang akhirnya sulit bersosialisasi dan tidak jarang menarik diri dari pergaulan.

4. PTSD (Post-traumatic Stress Disorder)

PTSD adalah salah satu gangguan kondisi psikis yang muncul pada seseorang akibat trauma. Hal ini menimbulkan kecemasan berlebih di masa depan, karena otak memiliki kenangan buruk terkait suatu kejadian atau objek.

Berdasarkan Medical News Today, PTSD biasanya terjadi pada mereka yang pernah mengalami kecelakaan serius, terjebak dalam peperangan, ditinggal mati oleh orang-orang terkasih, atau mengalami kekerasan dan pelecehan. Studi menyebutkan bahwa 6 dari 10 orang memiliki PTSD.

5. Gangguan Panik

Jenis gangguan panik ditandai dengan serangan rasa panik yang bertubi-tubi dan tiba-tiba. Orang memang kerap merasa panik, tetapi mereka yang memiliki gangguan panik mengalami kepanikan yang lebih intens. Rasanya seperti diteror, utamanya karena ada pemicu.

Salah satu efek dari gangguan panik yang berbahaya adalah serangan jantung. Selain itu, beberapa gejala lain yang lebih "ringan" juga bisa dirasakan, antara lain:

  • Keringat berlebih
  • Degup jantung lebih keras
  • Sakit di area dada
  • Tenggorokan terasa seperti tercekik

Orang yang paham bahwa dirinya memiliki gangguan panik biasanya berusaha menghindari sesuatu yang akan memicu serangan panik. Terkadang kondisi ini bisa mengganggu karena orang tersebut sering mengkhawatirkan serangan panik selanjutnya.

Perbedaan Anxiety Normal dengan Anxiety Berbahaya

Seperti dijelaskan sebelumnya, anxiety kerap dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya kita pernah merasa khawatir atau takut. Hal itu normal jika terjadi dalam kadar yang wajar dan tidak sampai mengganggu aktivitas kita. Namun, jika kekhawatiran itu mengganggu kehidupan sehari-hari, bisa jadi anxiety yang kita alami tergolong disorder dan berbahaya.

Canadian Mental Health Association menjabarkan perbedaan antara anxiety normal dengan anxiety disorder. Anxiety dinilai normal apabila:

  • Terjadi karena berkaitan dengan situasi atau masalah yang jelas
  • Berlangsung hanya selama masalah atau situasi yang mengkhawatirkan terjadi
  • Bersifat proporsional atau seimbang dengan masalah atau situasi yang dihadapi
  • Direspon dengan realistis

Namun, anxiety menjadi semacam gangguan atau disorder apabila:

  • Muncul tiba-tiba tanpa ada pemicu berupa masalah dan situasi yang jelas
  • Muncul karena ada masalah dan situasi tertentu, tetapi lebih kuat daripada yang diduga
  • Membuat seseorang mengalami kecemasan yang tidak realistis dan melebihi masalah yang terjadi
  • Berlangsung lebih lama daripada masalah atau situasi tertentu
  • Membuat seseorang merasa tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut
  • Membuat seseorang menghindari situasi tertentu yang bisa memicu gejala-gejala gangguan kecemasan

Salah satu contohnya adalah ketakutan akan ketinggian. Adalah normal jika seseorang takut ketinggian karena dia takut jatuh. Namun, orang dengan anxiety yang normal hanya akan merasa cemas jika berdiri di dekat jendela di sebuah gedung yang tinggi. Sementara orang dengan anxiety disorder akan menunjukkan reaksi lebih keras, seperti tidak bisa berdiri, panik, bahkan menangis.

Perbedaan Anxiety dengan Depresi

Anxiety disorder kerap disamakan dengan depresi. Keduanya memang sama-sama jenis dari gangguan mood. Namun, keduanya memiliki gejala yang berbeda. Menurut Web MD, meskipun keduanya berbeda dari gejala, seseorang bisa mengalami keduanya dalam satu waktu. Jadi, ada orang yang mengalami anxiety disorder sekaligus depresi.

Lantas, apa perbedaan keduanya? Depresi ditandai dengan terpengaruhnya perasaan dan bagaimana seseorang bertindak. Sejumlah ciri-ciri yang terlihat dari orang depresi antara lain:

  • Merasa sedih, cemas, dan seperti tidak punya harapan
  • Kehilangan minat terhadap sesuatu yang sebenarnya disukai
  • Kekurangan tenaga
  • Makan lebih banyak atau lebih sedikit daripada biasanya
  • Terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur
  • Sulit berkonsentrasi dan berpikir

Sedangkan anxiety ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Diselimuti kekhawatiran sampai kewalahan
  • Mudah marah dan merasa terpojok
  • Lebih berkeringat dan gemetaran
  • Sulit mengendalikan diri sendiri

Cara Mengatasi Anxiety Disorder

Apakah jika seseorang mengidap anxiety disorder, dia akan selamanya mengidap hal tersebut? Bisa jadi. Namun, anxiety disorder juga bisa diminimalisir dengan perawatan tertentu. Tujuannya supaya orang yang memiliki anxiety disorder tersebut tetap bisa beraktivitas dengan normal, tidak sering terganggu akan kondisinya.

Menurut Cleveland Clinic, anxiety disorder dapat ditangani lewat pengobatan medis dan psikoterapi. Berikut cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan tersebut.

1. Obat-obatan anti-anxiety

Contohnya benzodiazepin. Obat ini bertujuan mengurangi dampak dari kecemasan berlebih yang timbul. Obat ini dapat berefek cepat bagi tubuh. Namun kekurangannya, jika seseorang sering meminumnya, tubuh akan kebal terhadap obat tersebut tanpa sadar. Sehingga pada satu titik, meminum obat anti-anxiety tidak akan menghilangkan kecemasan. Wajib ada resep dari dokter untuk penggunaan obat ini.

2. Antidepresan

Hampir sama seperti obat-obatan anti-anxiety, antidepresan juga berfungsi mengurangi timbulnya dampak dari kecemasan. Antidepresan membantu mengurangi dampak tersebut melalui bahan kimia yang dapat mengurangi stres dan meningkatkan mood. Namun, berbeda dengan obat-obatan anti-anxiety, antidepresan bekerja cukup lama sehingga kita perlu sabar saat mengkonsumsinya. Perlu ada resep dari dokter juga untuk mengkonsumsi antidepresan.

3. Beta-blocker

Beta-blocker biasanya digunakan untuk orang dengan gangguan kecemasan dan memiliki tekanan darah tinggi. Beta-blocker berfungsi meredakan detak jantung yang terlalu cepat dan rasa gemetar berlebih.

4. Cognitive behavioral therapy (CBT)

Salah satu jenis psikoterapi yang kerap dilakukan untuk penderita anxiety disorder adalah CBT. Cara ini mengarahkan orang tersebut untuk memahami pola pikiran dan perilaku yang menimbulkan gangguan kecemasan. Lalu, orang tersebut dilatih untuk dapat mengubah pola tersebut agar tidak menimbulkan kecemasan yang tidak diinginkan.

5. Exposure therapy

Terapi ini mengarahkan seseorang dengan gangguan kecemasan untuk menghadapi situasi yang mencemaskan secara langsung. Situasi yang biasanya dihindari justru wajib dihadapi agar pelan-pelan orang tersebut tidak lagi mengalami kecemasan berlebih jika dihadapkan pada situasi tersebut.

Kapan Penderita Anxiety Meminta Pertolongan?

Penderita anxiety disorder sebaiknya tidak membiarkan gangguan kecemasan yang dialaminya begitu saja. Perlu ada penanganan secara khusus supaya gangguan kecemasan tersebut tidak ikut mengganggu kegiatan sehari-hari.

Kapan waktu terbaik meminta pertolongan secara medis? Menurut Psychology Today, apabila orang tersebut mulai kesulitan mengatur kegiatan sehari-hari, sulit tidur, menghindar dari kehidupan sosial, bahkan sulit melakukan kegiatan yang biasanya mudah dilakukan, saat itulah orang tersebut perlu melakukan terapi.

Dari segi waktu, apabila orang tersebut mengalami gangguan-gangguan tersebut antara seminggu hingga enam bulan, atau bahkan lebih lama, segeralah mencari bantuan profesional.

Nah, sekarang detikers sudah lebih paham mengenai anxiety disorder. Apakah yang kamu alami adalah anxiety biasa atau anxiety disorder? Jika sudah termasuk disorder atau gangguan kecemasan akut, segera cari bantuan profesional, ya.

Bagaimana cara melawan anxiety?

Beragam Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan.
Menarik napas dalam. ... .
Memusatkan pikiran pada aktivitas yang dijalani. ... .
Menerapkan metode 5-4-3-2-1. ... .
Menghindari minuman berkafein dan beralkohol. ... .
Bercerita kepada orang terdekat. ... .
6. Meluangkan waktu untuk diri sendiri. ... .
7. Makan secara teratur dan minum cukup air..

Cara mengetahui apakah kita anxiety?

Berikut adalah gejala umum dari anxiety disorder:.
Kecemasan yang sulit dikontrol..
Gelisah dan panik..
Kelelahan, akan tetapi sulit tidur..
Sulit berkonsentrasi..
Mudah marah dan terpancing emosi..
Rasa sakit dan nyeri pada tubuh..
Otot tegang, mual, mulut kering..
Tangan dan kaki kesemutan serta berkeringat..

Apa itu anxiety dan ciri cirinya?

“ Halodoc, Jakarta – Anxiety disorder adalah jenis gangguan kesehatan mental dimana pengidapnya akan merasakan kecemasan berlebihan. Kamu mungkin menanggapi hal-hal dan situasi tertentu dengan rasa takut serta mengalami tanda-tanda fisik kecemasan, seperti jantung berdebar dan berkeringat.

Apa yang dirasakan orang anxiety?

Gejala Anxiety Disorder Perasaan cemas, takut, dan khawatir yang berlebihan dan tidak wajar untuk sebagian besar waktu. Adanya kesulitan untuk mengontrol kecemasan yang berlebihan tersebut. Muncul perubahan perilaku dan kesulitan untuk menjalankan aktivitas maupun fungsi dalam kehidupan.