KOMPAS.com - Sirip ikan berfungsi sebagai alat gerak dan untuk stabilisasi tubuh ikan. Bentuk dan lokasi sirip ikan menentukan fungsi khususnya dan merupakan bentuk adaptasi ikan terhadap bentuk badan dan lingkungannya. Menurut letaknya, sirip terbagi menjadi lima macam. Berikut penjelasannya. Sirip dorsal adalah sirip yang terletak di punggung. Sirip ini bekerja sama dengan sirip anal untuk menjaga posisi ikan tetap tegak dan tidak terbalik atau terguling ketika berganti arah atau terkena arus. Bentuk sirip punggung ini bermacam-macam, ada yang pendek atau panjang sepanjang punggung. Sebagian besar sirip punggung hanya berjumlah satu. Namun, ada beberapa jenis ikan yang berjumlah dua lembar. Jari-jari sirip ini juga bervariasi, sebagian memiliki jari-jari sirip yang keras, sementara sebagian lainnya lunak. Sirip kaudal adalah sirip yang terletak di bagian belakang atau disebut juga dengan ekor. Sirip kaudal berfungsi untuk menggerakkan ikan berbelok ke kanan dan kiri, serta mendorong ikan untuk maju. Bentuk ujung siripnya bervariasi berdasarkan kebiasaan dan kebutuhan renangnya terhadap lingkungannya. Berikut macam-macam bentuk sirip kaudal: Sirip anak terletak di belakang dubur, tepatnya di antara dubur dan ekor. Sesuai yang telah disebutkan sebelumnya, sirip anal bekerja bersama sirip dorsal untuk menjaga tubuh ikan tetap tegak dan tidak terbalik. Ada sirip anal yang unik, yaitu sirip anal yang memanjang dan menyatu dengan sirip kaudal. Fitur unik ini ditemukan pada ikan belida. Baca juga: Ikan Channa, Predator Mini yang Diminati Menjadi Ikan Hias Sirip ventral adalah sirip yang terletak di sekitar perut. Ikan yang memiliki sepasang sirip ventral. Sirip ini berfungsi untuk menyeimbangkan posisi ikan serta mengatur ketinggian ikan di dalam air. Sirip ventral akan aktif untuk bergerak maju dan ke air yang lebih dalam. Pada beberapa spesies, sirip ventral memiliki fungsi lain yaitu organ penyalur sperma. Contoh fungsi tersebut terdapat pada hiu jantan dan anggota Elasmobranchi. Sirip ini juga bisa menjadi cengkeram atau semacam jangkar agar ikan bisa diam pada titik tertentu dan tidak terbawa arus, contohnya ikan Glypthothorax platypogon. Sirip pektoral adalah sirip yang terletak di belakang insang. Sirip pektoral jumlahnya ada sepasang, sama seperti sirip ventral. Sirip ini bisa melakukan semua fungsi sirip, seperti untuk berbelok, bergerak maju, mengerem, dan mengatur kedalaman. Bentuk sirip pektoral juga memengaruhi fungsinya. Sirip pektoral yang lancip biasa dimiliki ikan perenang cepat, seperti ikan tuna. Jika siripnya panjang, biasanya ikan ini hidup melayang di dalam air. Sedangkan pada ikan yang berenang lambat, bentuk siripnya membulat. Sirip memiliki peran yang penting untuk membantu pergerakan, stabilisasi ikan, serta untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.1. Sirip dorsal
2. Sirip kaudal
3. Sirip anal
4. Sirip ventral
5. Sirip pektoral
Baca berikutnya
Sirip merupakan bagian dari rangka appendicular. Pada ikan terdapat lima macam sirip, yaitu sirip dada, sirip ekor, sirip perut, sirip dubur, dan sirip punggung.
sirip ekor, punggung, dan anus termasuk sirip tunggal, sedangkan sirip perut dan dada termasuk sirip berpasangan. Sirip punggung yang terdapat pada ikan-ikan kelas condrichthyes disokong oleh keping-keping tulang rawan yang dinamakan rawan basal dan terletak di bagian bawah tertumpu pada cucuk neural dan rawan radial yang terletak diatas rawan basial, menunjang jari-jari sirip.
Berikut Sirip ikan dilihat dari penempatan sirip pada badan : a. Pinna dorsalis (sirip punggung) Sirip punggung Ikan adalah sirip yang berada pada bagian dorsal tubuh ikan dan berfungsi dalam stabilitas ikan ketika berenang. Bersama sama dengan bagian pinna analis membantu ikan untuk bergerak memutar. b. Pinna pectoralis (sirip dada) Sirip dada Ikan merupakan sirip yang terletak di posterior operculum atau pada pertengahan tinggi pada kedua sisi tubuh ikan. Fungsi sirip ini adalah untuk pergerakan ke samping, maju, dan diam (mengerem). c. Pinna ventralis (sirip perut) Sirip perut Ikan adalah sirip yang berada pada bagian perut ikan dan berfungsi membantu menstabilkan ikan saat renang. Selain itu juga, sirip ini berfungsi dalam membantu untuk menetapkan posisi ikan pada suatu kedalaman.
d. Pinna analis (sirip dubur)
Sirip dubur Ikan merupakan sirip yang berada dibagian ventral tubuh di daerah posterior anal. Fungsi sirip ini ialah membantu stabilitas berenang ikan.
e. Pinna caudalis (sirip ekor)
Sirip ekor Ikan adalah sirip yang berada di bagian posterior tubuh dan biasanya disebut sebagai ekor. Pada kebanyakan ikan, sirip ini berfungsi sebagai pendorong utama ketika berenang (maju) dan juga sebagai kemudi ketika bermanuver.
f. Adipose fin
Adipose fin Ikan adalah sirip yang keberadaannya tidak pada semua jenis ikan yang terletak pada dorsal tubuh, sedikit di depan pinna caudalis.
Setiap hewan memiliki ekor di bagian belakang tubuhnya. Manusia sebenarnya juga memiliki ekor, namun akan lenyap saat hari ke-31 sampai 35 saat di dalam kandungan dan menyatu menjadi tulang ekor.
Ekor ini memiliki beragam fungsi yang berbeda-beda bagi setiap hewan. Dan perubahan gerak pada ekor juga menunjukkan emosi yang dialami oleh hewan tersebut. Apa saja sih fungsinya? Check this out!
Bagi sebagian besar hewan, ekor digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi. Anjing misalnya, akan menggoyang-goyangkan ekornya dengan semangat ketika ia merasa gembira. Atau ekor kucing yang terangkat dan tegak menandakan bahwa ia sedang waspada.
Ada dua cara untuk melihat makna dari ekor binatang, bisa dari posisinya maupun kecepatan bergeraknya, ungkap laman VCA Hospital. Dari posisinya, jika ekor berdiri tegak dianggap sebagai bentuk kesiapan, agitasi dan kewaspadaan. Atau jika ekor dalam posisi normal, tiba-tiba menjadi vertikal, menandakan bentuk agresivitas.
Begitu pula dari pergerakannya. Anjing yang sedang gembira akan menggoyang-goyangkan ekornya dengan cepat, namun jika ia sedang merasa tidak nyaman, ia akan menggerakkan ekornya perlahan dan ragu-ragu.
Fungsi kedua ekor bagi hewan adalah sebagai alat untuk keseimbangan. Bagi kucing, ekor membantu jadi penyeimbang ketika berjalan di ruang sempit seperti pagar atau dahan pohon, ungkap laman Pets Global. Selain itu, ekor juga digunakan kucing untuk membantu keseimbangan saat mengejar atau melompat saat berburu mangsa.
Lantas, apa yang terjadi pada kucing yang berekor pendek? Apakah mereka akan kehilangan keseimbangan?
Faktanya, kucing tetap belajar keseimbangan meski dilahirkan tanpa ekor. Kucing memiliki alat vestibular yang sangat sensitif di dalam telinga untuk keseimbangan mereka, terang laman The Nest.
Bagi primata, khususnya monyet, ekor digunakan untuk menahan dan memegang objek. Karena ekornya yang lentur namun kuat, ekor tersebut sering dimanfaatkan untuk bergelantungan di dahan pohon, terang laman Healthy Pets. Gak hanya untuk berayun, ekor ini juga dipakai untuk memegang makanan.
Ekor jenis ini disebut dengan prehensile tail. Ekor ini berfungsi sebagai lengan tambahan pada monyet untuk membantu mereka bergelantungan dan memegang makanan. Namun, gak semua primata mempunyai ekor, misalnya simpanse atau gorila.
Baca Juga: 10 Hewan dengan Migrasi Terjauh, Benar-benar Bisa Keliling Dunia nih!
Beda mamalia, beda lagi dengan burung. Sebagian besar burung menggunakan ekornya untuk menarik perhatian pasangan. Misalnya, ekor merak jantan yang dikembangkan, memiliki motif unik dan warna-warni, dipakai untuk menarik perhatian merak betina. Bagi merak betina, warna, bentuk dan ukuran ekor sangat penting sebagai penilaian mereka dalam memilih pejantan, ungkap laman NU Sci.
Hal yang sama terjadi pada burung walet. Burung walet betina menganggap pejantan yang memiliki ekor panjang lebih menarik dan menjadi alasan utama bagi mereka untuk memilih pasangan, jelas laman United Press International. Sementara, burung walet jantan dengan ekor pendek mendapat pasangan 4 kali lebih lama daripada pejantan yang memiliki ekor panjang.
Kadal dan cicak dikenal mampu memutuskan ekornya jika dalam kondisi terancam. Hal ini mereka gunakan sebagai cara untuk mempertahankan diri. Kemampuan untuk melepaskan dan menumbuhkan kembali ekor dipakai sebagai mekanisme pertahanan diri untuk lolos dari predator, terang laman Oxford University Press.
Kemampuan ini disebut sebagai autotomi, di mana hewan memutuskan atau melepaskan bagian tubuhnya sebagai cara untuk mempertahankan diri. Namun, autotomi bagi kadal membawa konsekuensi bagi hidup mereka. Kadal tanpa ekor tidak bisa berlari kencang dan dianggap kurang menarik di mata lawan jenis. Akibatnya, mereka akan sulit mendapat pasangan dan lebih rentan dimangsa.
Lain lagi dengan ikan, mereka umumnya menggunakan ekor untuk bergerak dalam air. Ikan berenang menggunakan sirip ekor yang mendorong mereka untuk bergerak. Proses ini bernama locomotion. Tiap sirip memiliki fungsi yang berbeda-beda, ada yang untuk bergerak maju, berputar, menjaga posisi tegak atau berhenti.
Karena dipakai untuk mendorong tubuh, ekor ikan menentukan mereka bergerak maju ke depan dan menambah atau mengurangi kecepatan berenang. Oleh karena itu, peran sirip ekor sangat penting bagi pergerakan ikan dan menjadi pendorong utama mereka dalam air, terang Max Jackson dari jurusan Biologi Kelautan University of Auckland.
Baca Juga: 8 Hewan Menakjubkan Ini Hanya Ada di Afrika, Unik dan Menarik!
Baca Artikel Selengkapnya