Jarang Makan tapi Susah Kurus? Bisa Jadi Kamu Gemuk Air!
Lifestyle - Tim Redaksi, CNBC Indonesia
21 February 2022 17:25
SHARE
Jakarta, CNBC Indonesia - Apakah Anda merasa susah kurus meski sudah mengurangi porsi makan? Bisa jadi Anda mengalami gemuk air.
Mengutip SehatQ, gemuk air merupakan istilah yang menggambarkan kondisi penumpukan cairan dalam tubuh atau disebut dengan edema. Kondisi ini menyebabkan bengkak di area tubuh, kembung, hingga rasa tidak nyaman.
Secara umum, tubuh manusia terdiri dari 50-60% air dari total berat badan orang dewasa. Kelebihan dan penumpukan cairan dalam tubuh bisa meningkatkan berat badan seseorang hingga 1-2 kg dalam sehari. Penumpukan cairan ini biasanya terjadi di area perut, kaki, dan lengan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Normalnya, kelebihan cairan akan dibuang melalui urine atau keringat. Namun, dalam kondisi tertentu, cairan justru tidak dapat dikeluarkan dan menumpuk di tubuh. Penumpukan cairan atau edema pada tubuh bisa mengindikasikan adanya penyakit serius seperti penyakit jantung dan ginjal.
Bagaimana membedakan gemuk air dan gemuk lemak?
Gemuk air biasanya terjadi secara tiba-tiba dan hanya bersifat sementara. Hal ini berbeda dengan kenaikan berat badan akibat naiknya massa otot ataupun karena lemak yang menumpuk. Perubahan berat badan akibat naiknya massa otot ataupun penumpukan lemak membutuhkan waktu yang lebih lama ketimbang gemuk air.
Anda patut curiga mengalami gemuk air jika mengalami kondisi berikut:
- Berat badan naik tiba-tiba dalam semalam
- Mengalami pembengkakan di bagian perut, jari, tangan, dan kaki secara tiba-tiba
- Merasa kembung
- Baru saja bepergian jauh yang mengharuskan Anda duduk dalam waktu yang lama
Penyebab gemuk air
Beberapa penyebab gemuk air yang mungkin menyebabkan penumpukan cairan pada tubuh, antara lain:
1. Makanan tinggi natrium dan karbohidrat
Makanan tinggi natrium dan karbohidrat bisa menyebabkan retensi cairan, yaitu kondisi kelebihan cairan atau zat tertentu yang seharusnya dikeluarkan, tapi malah menumpuk dalam tubuh. Selain itu, kekurangan kalium dan magnesium juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit tubuh yang mengarah pada kelebihan cairan tubuh.
2. Perubahan hormon saat menstruasi
Siklus menstruasi bulanan yang dialami wanita berhubungan dengan adanya perubahan secara hormonal. Perubahan hormonal inilah yang kemudian bisa meningkatkan risiko seseorang menimbun cairan dalam tubuhnya dan mengalami gemuk air. Khususnya, kondisi ini bisa saja terjadi pada minggu pertama sebelum menstruasi.
3. Kurang aktivitas fisik
Kurang aktivitas fisik bukan hanya bisa membuat Anda gemuk karena timbunan lemak, tapi juga penumpukan air. Jika Anda terlalu sering duduk atau berdiri terlalu lama, posisi statis tersebut bisa mengganggu sirkulasi cairan ke seluruh tubuh. Alhasil, terjadi penumpukan cairan di sekitar jaringan tubuh yang menyebabkan pembengkakan atau edema.
4. Penyakit tertentu
Penyakit jantung dan ginjal bisa mengganggu aliran darah ke seluruh tubuh. Gangguan ini bisa menyebabkan penumpukan cairan yang mengakibatkan edema dan kelebihan cairan tubuh. Trombosis vena dalam atau DVT juga bisa menjadi salah satu penyebab edema dan pembengkakan pada kaki. Hal ini terjadi karena pembekuan darah yang abnormal di area vena.
5. Obat-obatan tertentu
Efek samping obat juga bisa menjadi penyebab gemuk air akibat retensi air dalam tubuh. Beberapa jenis obat anti-inflamasi, seperti prednisone, dan kontrasepsi diketahui dapat menimbulkan efek samping tersebut.
Lalu, bagaimana cara mengatasi gemuk air?
Beberapa cara mengatasi gemuk air sekaligus mencegah retensi cairan dalam tubuh, antara lain dengan rutin berolahraga, mengurangi karbohidrat dan makanan asin, meningkatkan konsumsi makanan berserat dan makanan kaya kalium, seperti pisang, labu, dan pepaya.
Satu minggu sebelum menstruasi terjadi, banyak wanita yang tubuhnya menahan berat air karena perubahan hormon atau pola makan.
Retensi (penahanan) cairan ini mungkin akan mencapai puncaknya pada hari pertama haid. Selain perut kembung, penumpukan cairan ini bisa menyebabkan payudara menjadi terasa lembut.
Tak hanya itu, Anda mungkin mengalami pembengkakan pada wajah, kaki, lengan, dan area vagina pada hari menjelang menstruasi.
4. Kehamilan
Kehamilan, terutama saat mendekati kelahiran, dapat menyebabkan pembengkakan di tangan, kaki, atau pergelangan kaki. Perubahan hormon bukanlah satu-satunya penyebab retensi ini. Bayi tengah tumbuh juga membebani pembuluh darah Anda.
Hal ini terjadi karena tekanan dari perut yang besar membuat cairan keluar dari jaringan dan sulit masuk kembali ke pembuluh.
Bila hanya pembengkakan yang Anda alami, tidak perlu alami. Namun, ketika retensi cairan memicu rasa sakit dan mengalami pembekuan darah, segera periksakan ke dokter.
5. Efek obat-obatan tertentu
Penggunaan obat-obatan tertentu ternyata bisa menjadi dalang di balik gemuk air yang Anda rasakan, seperti:
Umumnya, dokter atau apoteker akan memberitahu Anda apakah retensi termasuk efek samping dari obat yang diminum. Maka itu, tanyakan manfaat dan risiko dari obat-obatan yang Anda gunakan agar tidak kaget ketika efek samping muncul.
6. Sirkulasi darah yang buruk
Seiring bertambahnya usia, sistem peredaran darah akan melemah. Hal ini juga bisa disebabkan oleh berbagai penyakit, seperti gagal jantung.
Begini, katup di pembuluh darah kaki seharusnya menjaga darah mengalir ke atas menuju jantung. Bila sirkulasi darah terganggu, darah akan menggenang dan mungkin menyebabkan gemuk air.
Beberapa ahli berpendapat kondisi ini terjadi karena tubuh mendapat lebih banyak tekanan yang menekan kaki tersebut. Alhasil, Anda mungkin menjadi tampak gemuk akibat retensi ini.