Peralatan yang dipergunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan tekniknya. Adapun 7 alat yang dipergunakan untuk membuat karya seni patung adalah sebagai berikut. Butsir adalah alat bantu untuk membuat patung yang terbuat dari bahan kayu dan kawat. Bentuknya sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sesuai dengan bentuknya masing-masing. Panjangnya antara 10 cm hingga 15 cm. Butsir digunakan untuk membuat patung dari tanah hat. Meja Putar Yang dimaksud dengan meja putar adalah meja untuk berkarya patung dan dapat digerak-gerakkan dengan cara memutar. Fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah. Pahat jenisnya ada dua, yaitu pahat ukir untuk kayu dan pahat untuk batu. Pahat ukir bentuknya bervariasi, terdiri dart pahat kuku (lengkung), pahat pengikat (lurus), pahat pengot, dan pahat kol. Satu set pahat ukir jumlahnya ± 32 buah. Pahat untuk batu disebut betel. Bentuknya lurus tebal, jumlahnya lebih sechkit. Palu merupakan alat pelengkap pahat. Pahat tanpa palu tidak dapat berfungsi dengan baik Palu untukpahat ukir terbuat dari bahan kayu sawo atau kayu jambu biji. Palu dari bahan kayu disebut gandhen. Gandhen dibuat dari kayu agar tidak merusak pahat. Palu untuk pahat betel terbuat dari besi atau disebut martil. Palu martil lebih kuat tekanannya, sehingga seringkali merusak bagian pangkal pahat betel. Cetakan terbuat dari bahan gips. Kegunaannya untuk mencetak karya patung dari bahan cair. Bentuk cetakan tergantung kepada model cetakan. Alat cetakan patung sedikitnya terdiri dari dua bagian dan diberi pengunci. Alat ini terbuat dari besi dan berbentuk seperti paruh burung kakatua. Kegunaannya untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong kawat.
7 Alat Yang digunakan Untuk Membuat Karya Seni Patung |
tirto.id - Patung merupakan karya seni rupa tiga dimensi yang diciptakan dengan metode substraktif yakni dengan cara mengurangi volume dan metode aditif yakni dengan cara menambahkan volume. Metode substraktif dilakukan pada batu dan kayu, sedangkan metode aditif dilakukan pada tanah liat, plastisin, lilin. Dikutip dari modul PJJ Seni Rupa [2020], di Indonesia, patung-patung yang dipengaruhi agama Hindu banyak ditemui di situs Candi Prambanan dan berbagai tempat di pulau Bali. Sedangkan pengaruh agama Buddha ditemui di situs Candi Borobudur. Dikutip dari modul Seni Budaya Kelas IX [2017], berikut 5 teknik pembuatan patung:
Kemudian, fungsi lainnya yaitu untuk menunjang dalam konstruksi bangunan dan bernilai estetika atau keindahan.Teknik Pembuatan Patung
Teknik adalah proses pembuatan yang diterapkan dalam menciptakan suatu karya seni. Dalam seni membuat karya patung, terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan.
Dalam proses pembuatan patung, penggunaan bahan dibedakan menjadi 3, yakni bahan lunak, bahan sedang, bahan keras. Sementara itu, terdapat pula bahan cor atau cetak serta bahan limbah yang dapat dimanfaatkan seperti kertas. Berikut penjabaran dari bahan untuk pembuatan patung:
Berikut ini adalah 5 alat yang dapat digunakan dalam pembuatan patung:
Seni patung adalah karya tiga dimensi yang meniru bentuk sesuatu dan dikombinasikan dengan unsur keindahan. Pembuatan karya seni tiga dimensi ini memperhatikan sudut pandang tertentu dan memerlukan sebuah bahan.
Menurut buku Seni Rupa SMP: Seni Lukis, Seni Patung, Seni Grafis, dan Pameran [2020: 46] karya Eighteen Salasibahan, bahan yang digunakan dalam pembuatan patung dibedakan menjadi lima jenis, yakni:
Bahan lunak terbuat dari material yang empuk dan mudah dibentuk. Contohnya adalah tanah liat, lilin, dan plastisin.
Bahan sedang terdiri dari material yang memiliki ciri fisik tidak lunak dan tidak keras. Contohnya kayu mahoni, kayu waru, dan kayu sengon.
Bahan keras adalah material yang sulit untuk dibentuk, dapat berupa kayu atau batu-batuan. Misalnya kayu ulin, batu granit, dan batu pualam.
Bahan cor meliputi semen, pasir, gips, logam, perak, dan emas. Selain itu dapat menyerupai bahan kimia seperti fiber atau resin.
Bahan-bahan lain yang dimaksud adalah bahan di sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk membuat kesenian dalam bentuk patung. Contohnya adalah kertas atau kaca.
Sementara itu, alat yang dapat digunakan dalam proses pembuatan seni patung antara lain:
Butsir yang terbuat dari kayu dan kawat.
Meja putar untuk mengontrol bentuk patung dari berbagai arah.
Tatah dan gadhen atau alat untuk memahat, mengurangi, dan membentuk bahan berupa batu dan kayu.
Tang untuk mengencangkan ikatan kawat.
Sendok untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung.
Menurut buku Pendidikan Seni Rupa [K-04] karya Dedi Nurhadiat [2004: 42], bentuk perwujudan seni patung dibagi menjadi tiga, yaitu:
Naturalis yang meniru alam dengan hasil yang hampir sama dengan yang ditirunya.
Figuratif atau abstraksi yaitu bentuk patung yang menyerupakan intisari dari alam, dengan modifikasi berupa penyederhanaan [deformasi] atau diperumit [sylir].
Abstrak yakni murni berbentuk geometris, non geometris, abstrak simbolis, dan filosofis.
Struktur Unsur-Unsur Patung
Sama seperti seni pada umumnya, patung memiliki nilai estetika yang terletak pada komposisi dan elemen dasarnya seperti garis, warna, bentuk, ruang, tekstur, dan terang gelap.
Dalam Pendidikan Seni Rupa [K-04] karya Dedi Nurhadiat [2004: 44] dijelaskan bahwa untuk menciptakan karya seni patung yang memiliki nilai keindahan, elemen patung harus mencakup struktur unsur-unsur di bawah ini.
Balance yaitu keseimbangan berdasarkan kepekaan estetika.
Karakteristik yang didasarkan pada perwujudan yang memanfaatkan bahan dan teknik.
Bentuk atau dimensi yang dirasakan keindahan melalui berbagai sudut pandang.
Gerak atau ritme yang tidak membosankan.
Proporsisi yaitu ukuran perbandingan satu bagian dengan bagian lainnya.
Harmoni dan kesatuan untuk mendukung nilai keindahan.
Aksentruasi atau pusat perhatian.